CIMB Group Raup Laba RM 4,35 Miliar di 2012

Jakarta - CIMB Group Holding Berhad mengumumkan laba bersih sebesar RM 4,35 miliar tahun buku 2012. Angka ini naik 7,8% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

"Kami kembali membukukan laba yang tinggi untuk FY12 karena hampir semua bisnis unit mampu meningkatkan angka pendapatan," jelas Group Chief Executive CIMB Group, Dato Nazir Razak di Kuala Lumpur Malaysia, Rabu (17/4/2013).


Laba yang dibukukan tersebut setara dengan laba bersih per saham senilai 58 sen dan tingkat pengembalian ekuitas sebesar 16%.


Laba bersih yang diraih perusahaan pada kuartal keempat FY12 tercatat sebesar RM 1,082 miliar atau 5,3% lebih rendah daripada laba bersih 3Q12, dan lebih rendah sebesar 4,5% dari laba bersih 4Q11, yaitu sebesar RM 1,133 miliar.


"Pendapatan CIMB Group pada FY12 alami peningkatan 11,3% dibanding periode yang sama sebelumnya menjadi RM 13,495 miliar," lanjutnya.


Pendapatan bunga bersih naik sebesar 10,6% sementara pendapatan selain bunga meningkat 12,7% karena transaksi di pasar modal menembus angka tertinggi ditambah kian agresifnya kegiatan pasar treasury.


"Tanpa memperhitungkan keuntungan dan dekonsolidasi CIMB Aviva sebesar RM250 juta di 4Q11, peningkatan pendapatan selain bunga menjadi sebesar 19,8%," jelas Nazir.


Kenaikan laba sebelum pajak CIMB Group tercatat lebih tinggi sebesar 9,1% menjadi RM 5,678 miliar.


"Laba sebelum pajak yang dihasilkan unit Consumer Banking regional CIMB Group pada tahun 2012 naik 23,9% menjadi RM 2,323 miliar," tuturnya.


PT CIMB Niaga Tbk (BNGA) memberikan kontribusi laba sebelum pajak sebesar 34% kepada CIMB Group. Tahun 2015 nanti diharapkan dapat meningkat menjadi 40%.


"Saya kira tahun 2015 bisa menjadi 40 persen," ujar Razak.


Meski begitu, CIMB Group belum berencana menambahkan suntikan modalnya ke CIMB Niaga. "Kalau Pak Arwin minta modal boleh, tapi saya kira selama ini cukup," lanjutnya.


Nazir mengatakan, target tersebut diberikan karena melihat prospek yang bagus di pasar perbankan di Indonesia.


"Kita lihat ratio, sangat atraktif. Dari segi makro ekonomi juga bertumbuh pesat. Makro manajemen dan regulasi banking yang bagus," kata Nazir.


Di kesempatan yang sama, Presiden Direktur CIMB Niaga, Arwin Rasyid, mengatakan CIMB Niaga telah berkomitmen untuk terus mengembangkan produk dan layanan usaha Mikro dan Kecil (UMK) di Indonesia dengan tetap memperhatikan kualitas kredit yang baik.


"Inisiatif kami sejalan dengan aturan Bank Indonesia yang menetapkan portofolio kredit perbankan di sektor UMK sebesar 20 persen secara bertahap hingga 2018," jelas Arwin.


Menanggapi aturan tersebut, pihak CIMB Group juga berkomitmen untuk menjalani aturan tersebut.


"Aturan itu bagus, kita akan patuhi itu," lanjutnya.


(sip/ang)