Barbie, Payudara, dan Popularitas

Jakarta - Barbie yang fenomenal terinspirasi dari boneka kertas yang bajunya bisa diganti-ganti. Tapi untuk mewujudkannya, Ruth Handler, pendiri Mattel, mesti berdebat dengan para desainernya yang awalnya berkeberatan dengan ide itu. Mereka bilang, boneka Barbie terlalu detil dan sulit dibikin.

“Itu alasan yang resmi,” kata Handler, tentang perdebatan yang terjadi pada awal 1959 itu, dalam biografinya Dream Doll: The Ruth Handler Story. “Tapi saya kira, karena mereka semua lelaki, keberatan utama mereka adalah karena mereka harus membuat boneka yang memiliki payudara.”


Suka atau tak suka membuat boneka berpayudara, perdebatan harus diakhiri di meja kerja Handler, karena sang bos tak sekadar bicara. Dia menunjukkan boneka bernama Bild Lili, yang berambut pirang dan berponi, yang muncul di komik strip terbitan koran Jerman, Bild Zeitung.


Boneka setinggi 11 inci itu dibelinya di sebuah toko di Lucerne, Swiss. Lantaran tak bisa membeli baju Bild Lili secara terpisah, Handler membeli sepasang Bild Lili yang memakai kostum berbeda. Kelak, Handler menekankan boneka dan kostumnya harus dijual terpisah. Hitung-hitungan itu terbukti sukses.


Barbie rancangan Handler memulai debutnya pada 9 Maret 1959 di ajang American International Toy Fair di New York City. Barbie—yang dinamai berdasarkan nama putri Handler, Barbara—edisi perdana memakai baju mandi hitam putih lengkap dengan sepatu dan kaca mata.


Harganya saat itu US$ 3. Sementara koleksi pakaiannya dibanderol antara US$ 1 – US$ 3. Apa respon pengunjung? Biasa saja.


Tapi penerimaan pasar justru menakjubkan. Sejak dikapalkan pada musim panas 1959, stoknya selalu habis di toko-toko mainan.


Sejak saat itu Barbie telah hadir dengan berbagai macam profesi. Mulai dari model, astronot, paleontolog, pilot pesawat tempur, pembalap NASCAR, dan penyanyi Rap. Hari-hari ini Mattel melakukan voting online tentang karir ke-125 Barbie dan pilihan terbanyak adalah teknisi komputer.


Setelah perjalanan sejarah yang panjang, Mattel mencatat saat ini ada lebih dari 100 ribu kolektor Barbie yang aktif, 90 persennya adalah perempuan berusia 40 tahun ke atas. Sebanyak 45 persen dari mereka menghabiskan lebih dari US$ 1.000 untuk merawat boneka-bonekanya.


Boneka lawasnya juga bernilai tinggi. Barbie dari era 1959 yang sebelumnya hanya berharga US$ 3 laku sebesar US$ 3.552,50 di eBay pada Oktober 2004.


Harga Barbie lawas tertinggi adalah boneka yang dilelang di Rumah Lelang Christie di London pada 25 September 2006, yaitu Barbie edisi 1965 yang memakai koleksi pakaian Midnight Red. Boneka koleksi Letje Raebel dan putrinya Marina dari Belanda ini laku sebesar US$ 17.000. Wow!



Barbie Dalam Garis Waktu


1959 Saat Barbie hadir, pasar boneka dikuasai boneka Ginny dari Vogue Dolls dan Miss Revlon dari Ideal Toy & Novelty Corp.


1974

Sebanyak 90 persen anak perempuan berusia 5-11 tahun mempunyai setidaknya satu Barbie.


1992

Sebanyak 52 % revenue Mattel disumbang oleh Barbie.


1997 Barbie mengusai 80 % pasar boneka. Sebanyak 99 % anak perempuan berusia 3-12 tahun di Amerika punya setidaknya satu Barbie.


1998 dari total US$ 4,8 miliar penjualan Mattel, Barbie menyumbang 75%.


Barbie Itu...


Bernama lengkap: Barbara Millicent Roberts


Orangtuanya: George dan Margaret Robert dari Willows, Wisconsin.


Sekolah di: Willows High School di Willows dan Manhattan International High School di New York.


Pacarnya: Ken Carson (Sejak 1961) Blaine (ketika sempat putus dengan Ken)


Adik-adik: Skipper, si kembar Tutti dan Todd, Chelsea


Sepupu: Francie, Jazzie


(DES/DES)