Erajaya Akui Penjualan BlackBerry di Indonesia Menurun, Ini Alasannya

Jakarta - Distributor dan penjualan ritel telepon seluler PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) mengaku, penjualan produk HP bermerek BlackBerry (BB) terus menurun dalam beberapa tahun terakhir.

Penurunan tersebut salah satunya karena banyaknya penjualan HP Blackberry yang bersifat Black Market (BM) di pasaran. Bahkan, jumlah produk BM BlackBerry model Q10 dan Z10 sudah mencapai 50%.


"Pasar BB turun drastis di pasar internasional tapi kalau di Indonesia belum. Ada penurunan tapi pasar tetap besar tapi sebagian diambil oleh BM. Bahkan yang Q10 dan Z10 50% itu BM. BB pasarnya masih besar cuma porsinya BM naiknya drastis," kata Direktur Marketing and Communications Djatmiko Wardoyo saat paparan kinerja semester I-2013, di Capital Residence, Jakarta, Rabu (31/7/2013).


Djatmiko menjelaskan, selain karena maraknya produk BM, BlackBerry juga perlahan mulai pudar terhadap inovasi produk-produknya sehingga berdampak pada pasar BlackBerry di Indonesia. Erajaya merupakan importir HP lewat TAM dan menjual HP lewat Erafone.


"Tren penurunan mulai dari tahun lalu. Tahun 2011 BB masih sangat bagus, ada launching 4-6 model, setelah itu nggak mengeluarkan model baru sampai akhirnya Q10 dan Z10. Itu yang membuat secara market turun," ujarnya.


Menurutnya, dengan turunnya pasar Blakcberry di Indonesia, kemungkinan tren penggunaan HP akan beralih ke Android. "Penggunaan Android ini cukup tinggi dan akan digantikan Samsung," kata dia.


Saat ini, Djatmiko menyebutkan, penjualan terbesar produk-produk milik Erajaya dipimpin oleh 5 merek ternama yaitu Samsung, Apple, BlackBerry, Nokia, dan Sony. "Yang 5 merek itu kontribusi ke penjualan lebih dari 80%," ujarnya.


(dnl/dnl)