Ini Barang Elektronika yang Rawan Kena Dampak Penguatan Dolar

Jakarta - Produsen butuh waktu untuk menaikkan harga produk elektronika sebagai imbas dari menguatnya dolar terhadap rupiah. Diperkirakan ada barang-barang elektronika yang rawan kenaikan harga hingga 5-10% namun kenaikannya butuh 1-3 bulan lagi.

"Tidak naik dalam waktui dekat karena komponen yang ada saat ini kan stok lama yang sudah dibeli saat dolar belum naik, nah jika dolar saat ini naik, maka akan terasa imbasnya 1-3 bulan ke depan," kata Public Relations and Marketing Event Manager PT Hartono Istana Teknologi Santo Kadarusman kepada detikFinance, Rabu (17/7/2013)


PT Hartono Istana Teknologi yang merupakan produsen elektronika merek Polytron mempertimbangkan daya beli masyarakat menjelang Lebaran. Kenaikan harga barang elektronika juga akan berimbas pada risiko penurunan penjualan.


"Iya masih tahan harga, lagi pula kalaupun naik, masyarakatnya juga masih fokus ke baju dan makanan untuk berlebaran," katanya.


Santo mengatakan beberapa produk yang rawan terhadap kenaikan harga antaralain AC, Kulkas, Mesin Cuci dan TV LED. "Karena banyak komponen impornya, terutama kompresor untuk AC, kulkas dan mesin cuci serta panel untuk TV LED," jelasnya.


Seperti diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mulai terbiasa berada di level Rp 10.000. Bank Indonesia (BI) menetapkan kembali nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) di level Rp 10.040. Dolar AS terus menguat terhadap rupiah dalam 16 hari belakangan.


(hen/dnl)