Erdikha Sekuritas: Pasar Berharap pada Sentimen Global dan Regional

Jakarta -Hanya sehari mengalami penurunan tipis, Dow Jones Industrial Average dan S&P500 kembali mengukir rekor tertinggi baru sepanjang masa pada perdagangan Rabu waktu setempat, menjelang konfirmasi terpilihnya Yellen sebagai penerus Bernanke sebagai Ketua The Fed, dimana Yellen dikenal sebagi pendukung kuat bagi diteruskannya program stimulus melalui pembelian obligasi..

Tekanan jual sebagian investor asing dan kembali melemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing utamanya Dollar AS, serta pengaruh kekagetan dinaikkannya kembali suku bunga acuan BI Rate menyebabkan IHSG kembali terpangkas cukup signifikan pada perdagangan kemarin. Semua sektor berada di area merah, dengan penurunan terbesar terjadi pada saham-saham di sektor Aneka Industri (-3.03%), Properti (-2,80%) dan Industri Dasar (-2,40%). Sektor Infrastruktur yang biasanya kuat terhadap goncangan pengaruh suku bunga pun ikut melemah sebesaryang -2,10%. Nilai Transaksi tercatat sebesar Rp.5,6 Triliun dengan investor asing membukukan net sell sebesar Rp.554 Miliar. Sementara kurs tengah BI atau nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah di posisi Rp 11.644 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya.


Hari ini Bursa Indonesia diperkirakan akan berjalan fluktuatif masih dengan tekanan jual, namun ada kemungkinan sedikit teknikal rebound setelah penurunan selama empat hari berturut-turut. Hijaunya Pasar Asia pagi ini merupakan sentimen yang menggembirakan bagi pergerakan pasar. IHSG diperkirakan akan berada pada rentang 4.260 - 4.360.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!