Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 3 Triliun di Akhir Maret

Semarang -Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sudah mencairkan klaim sebanyak Rp 3 triliun di dalam tiga bulan pertama 2015.

Menteri Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir klaim pada BPJS Ketenagakerjaan tidak bisa cair dengan melihat fakta tersebut.

"Periode Januari-Maret 2015 itu Rp 3 triliun. Angka manfaat yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan luar biasa. Masyarakat diimbau untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan jangan takut klaimnya tidak dibayar," katanya usai menyerahkan santunan di Pekalongan, Jawa Tengah, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (23/4/2015).

Untuk memberikan jaminan sosial kepada masyarakat, lanjut Hanif, pemerintah sudah menyusun lima program untuk perlindungan sosial yaitu jaminan kesehatan melalui BPJS kesehatan dan empat program lainnya yang ada pada BPJS Ketagakerjaan seperti jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua dan pensiun.

"Untuk jaminan pensiun rancangan peraturan pemerintah masih proses harmonisasi. Ini bagian dari perlindungan negara," tandas Hanif.

Lima warga Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menerima santunan Jaminan Kematian yang diserahkan langsung Hanif. Warga tersebut adalah ahli waris peserta BPJS Ketagakerjaan.

Penyerahan santunan dilakukan Hanif di depan Kantor Kelurahan Bener. Santunan tersebut diberikan kepada ahli waris pekerja atas nama Dukri, Sunaenah, Zamronuddin, Tarjuki dan Via Anjang Sari. Rata-rata jumlah yang diterima para ahli waris yang menerima santunan sebanyak Rp 21 juta.

“Saya mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga. semoga keluarga diberikan ketabahan. Pada hakikatnya santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan ini diberikan karena kelima orang tersebut merupakan peserta jaminan sosial BPJS ketenagakerjaan," katanya.

Hanif mengatakan penyerahan santunan diharapkan bisa memberikan contoh kepada masyarakat pentingnya mengikuti program jaminan sosial. Karena hal itu merupakan langkah pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada para tenaga kerja di Indonesia.

"Penyerahan santunan ini sebenarnya memberikan contoh bagi masyarakat pentingnya mengikuti program jaminan sosial yang diberikan oleh negara," tandasnya.

(alg/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Mansek Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tiga Bulan Pertama Di Bawah 5%

Jakarta -Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 diperkirakan akan di bawah 5% atau lebih rendah dibanding kuartal IV-2014 sebesar 5,01%.

Head of Economic Research Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan, lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2015 disebabkan karena penyerapan anggaran dan belanja modal pemerintah belum maksimal.

"Akan di bawah 5%, kuartal satu flat," kata dia saat paparan outlook & report terbaru market 2015, di Plaza Bapindo, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Dia menjelaskan, penjualan mobil di kuartal pertama tahun ini lebih rendah hanya 282.000 unit dan penjualan sepeda motor turun 18% hanya 1,62 juta unit.

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat tergantung pada economic spending, jika bisa naik 6,2% dibanding tahun lalu sebesar 4%, maka itu bisa mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, investasi juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Hingga akhir tahun diperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,3%.

"Jika investment tidak sekuat 6,2%, maka pertumbuhan ekonomi tidak bisa 5,3%," kata dia.

Di tempat yang sama, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menambahkan, pertumbuhan ekonomi masih akan membaik sepanjang tahun ini jika posisi Current Account Deficit (CAD) terjaga di level 2,74%.

"CAD membaik, akan mendukung perekonomian kita," katanya.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

PNS Dapat Bantuan DP KPR Rp 4 Juta, Bagaimana Tukang Bakso Cs?

Jakarta -Program kemudahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi masih fokus pada pekerja formal yang punya penghasilan tetap dan pendapatan rendah (MBR) yaitu maksimal Rp 7 juta untuk rusun, dan Rp 4 juta untuk rumah tapak.

Selain pekerja formal swasta, program ini juga berlaku untuk pegawai negeri sipil (PNS) yang bisa mendapat bantuan uang muka (DP) KPR Rp 4 juta dan bunga KPR hanya 5%/tahun.

Pada pemerintahan sebelumnya sempat ada rencana program KPR untuk masyarakat informal, seperti tukang bakso, ojek, pedagang atau profesi lainnya yang tak memiliki penghasilan tetap.

Plt Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PU-PR) Syarief Burhanuddin menuturkan, saat ini, pemerintah tengah mengkaji skema yang memungkinkan golongan pekerja non formal bisa mendapatkan KPR subsidi.

"‎Kita tengah mengkaji yang informal non bankable menjadi bankable," kata Syarief ditemui di kantor Kementerian PU PR, Jalan Pattimura, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Kementerian PU-PR sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengenai hal ini. Nantinya dimungkinkan skema pembiayaan kredit kepemilikan rumah melalui skema kredit usaha rakyat (KUR). Sayangnya, Syarief belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci mengenai hal ini.

"Informal penjual bakso, tukang becak, bisa mendapatkan bantuan melalui KUR. Skemanya itu dibuat, nanti tanya Menteri Ekonomi (Sofyan Djalil)," tuturnya.

Seperti diketahui saat Menteri Perumahan Rakyat masih dipegang oleh Djan Faridz, pernah menjanjikan program KPR subsidi untuk pekerja non formal. Bahkan menurut Djan, program ini sudah berjalan di Palembang. Sebanyak 1.000 unit rumah diperuntukkan bagi pekerja non formal.

(zul/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

BRI Minta Nasabah Hati-hati Bertransaksi Internet Banking

Jakarta -Pesatnya teknologi informasi yang digunakan oleh industri perbankan semakin meningkatkan kualitas pelayanan. Namun seiring dengan peningkatan kualitas tersebut, kejahatan dunia maya (cyber crime) juga meningkat.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku kejahatan dunia maya tidak pernah kehabisan akal untuk menyelinap ke dalam sistem. Salah satu praktik kejahatan yang melibatkan kecanggihan teknologi yang kerap terjadi dan meresahkan masyarakat adalah pencurian sandi dan nomor rahasia kartu kredit dengan teknik phishing.

Phishing merupakan bentuk kejahatan yang sengaja dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi penting yang berkaitan dengan data keuangan seperti PIN, nomor rekening, nomor kartu kredit, dan sebagainya.

"Biasanya ditujukan kepada pengguna internet banking dengan cara peniruan tampilan web," kata Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Budi Satria, dalam siaran pers, Rabu (22/4/2015).

Menurut Budi, modus yang digunakan oleh pelaku kejahatan dunia maya yang ditujukan untuk mengelabui pengguna internet banking antara lain adalah dengan melakukan phishing pada halaman internet banking, sehingga setelah user berhasil login kemudian muncul halaman yang bertuliskan “Additional Verification” atau permintaan untuk melakukan verifikasi tambahan dengan meminta nomor token sebelum muncul halaman utama.

"Pada tahap tersebut, nasabah perlu berhati-hati. Jangan melanjutkan transaksi apabila muncul kolom permintaan ‘additional verification’ atau muncul halaman yang tidak seperti biasanya,” ujar Budi.

Saat ini, BRI sedang melakukan penelusuran terkait munculnya layar permintaan 'additional verification' serta perubahan tampilan yang tidak resmi pada situs internet banking.Next

(ang/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Ini Konsep Smart City di Palestina Sampai Jepang

Bandung -Republik Seychelles. Mungkin negara ini masih terdengar asing. Meski negara kepulauan di Samudera Hindia ini sekitar 3 tahun lalu menjadi perbincangan, karena menjadi tempat bulan madu Pangeran William dan Kate Middleton.

Victoria adalah salah satu kota terbesar di Seychelles. Jacqueline Moustanche-Belle, Wali Kota Victoria, menjadi salah pembicara dalam acara Asia-Africa Smart City Summit yang merupakan rangkaian dari peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

Moustanche-Belle mengatakan, konsep smart city atau kota pintar yang dirancang di wilayahnya berbeda dengan Bandung. Karena dari sisi jumlah penduduk saja, Bandung memiliki jutaan orang di dalamnya. Sedangkan Victoria hanya 90.000 orang.

"Bandung adalah kota maju yang hebat. Kalau masalah di Bandung adalah kemacetan, tentu memang karena penduduknya banyak dan ekonominya maju. Sedangkan kami hanya 90.000 orang," ungkapnya di Trans Luxury Hotel, Bandung, Rabu (22/4/2015).

Namun, lanjut Moustanche-Belle, bukan berarti di Victoria tidak ada kemacetan. Ini hanya disebabkan oleh jalan yang sangat sempit.

"Lahan kita sangat sempit. Jadi bila Anda ke sana dan merasakan macet, itu bukan karena kendaraan atau penduduk tapi jalannya memang kecil. Tidak sebesar dan sebanyak yang ada di Bandung. Ruang baru kami dapat ketika dilakukan reklamasi pantai," jelasnya.

Moustanche-Belle juga mengatakan, kotanya tidak akan bisa memberikan area khusus untuk internet gratis seperti Bandung karena keterbatasan dana.Next

(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Pemegang Saham WIKA Dapat Dividen Rp 123 Miliar

Jakarta -PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membagi dividen sebesar Rp 123,03 miliar untuk tahun buku 2014. Dividen yang dibagi kepada pemegang saham tersebut setara dengan 20% laba yang perusahaan 2014 senilai Rp 615,18 miliar.

"RUPS (rapat umum pemegang saham) memutuskan pembagian laba untuk dividen sebesar Rp 123,03 miliar," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo usai RUPS di Kantor WIKA, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Persentase laba yang disebar kepada pemegang saham memang turun dari periode sebelumnya, yakni dari 30% menjadi 20%. Penurunan tersebut dilakukan karena perseroan memerlukan modal kerja atau capital expenditure (capex) yang tinggi untuk membidik dan mengerjakan proyek infrastruktur dan energi yang ditawarkan ataupun ditugaskan oleh pemerintah.

"Tahun 2014 capex sampai Rp 1,05 triliun. Sekarang sampai Rp 1,7 triliun. Itu minimal karena potensi di atas Rp 1,7 triliun. Untuk tunjangan dana investasi, kita turunkan deviden. Kita naikkan debt equity ratio," jelasnya.

(feb/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Waskita Karya Garap Proyek Transmisi Listrik 360 Km Rp 13 T

Jakarta -Perusahaan pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menggarap proyek transmisi listrik 360 km dengan nilai investasi Rp 13 triliun. Proyek ini nantinya akan bisa mengaliri listrik ke Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, dan Sumatera Utara.

"Itu pembangkit listriknya di Selatan, nanti listriknya ke Sumsel, Sumteng, dan Sumut," kata Direktur Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk, saat jumpa pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Tunggul menjelaskan, proyek transmisi tersebut akan didanai dari Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 3,5 triliun. Selain itu, pendanaan juga melalui sistem Build On Transfer (BOT).

"Transmisi didanai oleh PMN. Transmisi 360 km nilai investasi Rp 13 triliun, walaupun konstruksi Rp 5 triliun, dari Rp 5 triliun menjadi Rp 13 triliun memakai BOT (build on transfer), membayar 12 tahun dicicil," kata dia.

Selama triwulan I-2015, Waskita Karya telah memperoleh beberapa proyek besar, di antaranya proyek sipil seperti pembangunan fasilitas kapal selam PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya Rp 285 miliar, dan aksesibilitas atau dutching utilitas terminal 3 bandar udara internasional Soekarno-Hatta Rp 253 miliar.

Untuk proyek gedung, seperti Sanctuary Apartemen di Bitung Rp 275 miliar, proyek struktur Grande Volare di Cikarang Rp 180 miliar, dan pekerjaan design build landscape tahan 1 terminal 3 bandar udara internasional Soekarno-Hatta Rp 157 miliar.

Selanjutnya, proyek gedung di Pekanbaru, yaitu pembangunan gedung pemerintah kota Pekanbaru Rp 180 miliar, serta proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samboja Segmen dengan nilai Rp 248 miliar.

(drk/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Gagal Kuasai Tambang Bakrie, Rothschild Bidik Berau Coal

Jakarta -Niat pengusaha dan investor asal Inggris, Nathaniel Rothschild, menguasai salah satu tambang Indonesia masih menggebu-gebu. Setelah gagal menguasai tambang Grup Bakrie, kini Rothschild melirik PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).

Awal tahun ini Nat, panggilan akrab Nathaniel Rothschild, sudah berniat menambah kepemilikan sahamnya di Asia Resource Minerals PLC (ARM) dari 17,5% menjadi 30%. Caranya dengan menjamin rekapitalisasi utang Berau senilai US$ 100 juta (Rp 1,3 triliun).

Tak puas dengan menguasai 30% saja, Nat ingin pegang 100% saham induk usaha Berau Coal itu dengan mengajak perusahaan batu bara asal Rusia SUEK PLC.

Dari catatan detikFinance, Rabu (22/5/2015), ini bukan kali pertama Nat bernafsu menguasai salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di Indonesia. Dari catatan detikFinance, Nat pertama kali masuk ke bisnis batu bara Indonesia saat digandeng Grup Bakrie, tepatnya 2010 silam.

Nat yang punya perusahaan investasi Vallar PLC diajak berkongsi dengan PT Bumi Resources Tbk (BUMI), perusahaan tambang Grup Bakrie. Pada November 2010 Vallar mengambil alih 75% saham Berau Coal dan 25% saham Bumi Resources senilai US$ 3 miliar.

Vallar PLC pun berubah nama menjadi Bumi PLC. Grup Bakrie saat itu menjadi pemegang saham terbesar Bumi PLC dan berhak menunjuk posisi-posisi kunci di jajaran Direksi dan Manajemen Bumi PLC, khususnya posisi Chairman, CEO dan CFO di Bumi.

Rothschild yang hanya memiliki 11% saham di Bumi Plc mulai mengkritik BUMI terkait pembayaran utang ke China Investment Corporation (CIC) sebesar US$ 600 juta di 2012.Next

(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Ekonom Ini Sebut Kebijakan Bank Dunia Cs Untungkan Negara Maju

Jakarta -Dalam sambutan pembukaan peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA), Presiden Joko Widodo (Jokowi) melontarkan kritik keras terhadap institusi-institusi keuangan dunia. Menurut Jokowi, perlu ada reformasi di lembaga-lembaga seperti Bank Dunia, Dana Moneter Internasional (IMF), dan Bank Pembangunan Asia (ADB).

Enny Sri Hartati, Direktur Eksekutif Institute Development for Economic and Finance (Indef), sepakat dengan pandangan Jokowi tersebut. Menurutnya, kebijakan yang diambil Bank Dunia cs sangat bias akan kepentingan negara-negara maju.

"Policy maker di Bank Dunia, IMF, dan ADB adalah negara-negara maju. Mereka ini mencari keuntungan dengan kekuatan modal. Sehingga kebijakan yang dihasilkan kebanyakan menjadi bias kepada kepentingan si pemilik modal," kata Enny kepada detikFinance, Rabu (22/4/2015).

Enny mencontohkan pemberian utang dari lembaga-lembaga tersebut. Seringkali utang disertai syarat yang memberatkan dan seolah mendikte.

"Misalnya ada commitment fee, technical assistance, dan sebagainya. Ini yang tidak boleh," sebutnya.

Hal ini, menurut Enny, menyebabkan tatanan ekonomi dunia menjadi tidak adil. Negara-negara miskin dan berkembang hanya menjadi objek, minim keterlibatan untuk menentukan arah perekonomian global.

"Ini yang harus direformasi. Jangan ada lagi dominasi negara-negara tertentu," tegasnya.Next

(hds/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Petral Dibubarkan, Bagaimana Aset dan Pegawainya?

Jakarta -Dalam waktu dekat, PT Pertamina (Persero) akan membubarkan anak usahanya, yaitu Pertamina Energy Trading Limited (Petral) yang berkedudukan di Singapura. Bagaimana masib aset dan pegawainya?

Menurut Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, saat ini pihaknya sedang menghitung semua aset Petral di Singapura. Aset tersebut termasuk pegawai.

"Kita sedang menghitung semua aset Petral dan akan kita ambil," jelas Dwi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Saat ini, Petral memang sudah tidak lagi melakukan impor BBM dan minyak untuk Pertamina. Fungsi impor BBM dan minyak tersebut dilakukan Pertamina langsung lewat integrated Supply Chain (ISC).

Karena fungsi Petral sudah berubah, keputusan pembubaran dibuat. Petral sekarang hanya melakukan trading minyak dan BBM saja di Singapura.

Dwi mengatakan, saat ini Pertamina mempunyai perusahaan trading lain di Singapura, selain Petral.

"Pertamina punya perusahaan trading tidak cuma Petral di Singapura. Ada Pertamina Energy Service, nanti semua aset Petral dikelola Pertamina Energy Service, jadi ini bukan ganti baju," kata Dwi.

(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Lippo Karawaci Siapkan Rp 300 Miliar Akuisisi Lahan di Cikarang

Jakarta -PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) menyiapkan dana belanja modal sebesar Rp 1,5 triliun tahun ini yang akan digunakan untuk konstruksi proyek-proyek perseroan sebesar Rp 1,2 triliun. Sementara sisanya sebesar Rp 300 miliar akan digunakan perseroan untuk mengakuisisi lahan di kawasan Cikarang, Jawa Barat.

Namun, perseroan enggan menyebutkan besaran lahan yang akan diakusisi beserta penggunaannya.

"Kita siapkan capex (capital expenditure/belanja modal) Rp 1,5 triliun tahun ini, semuanya dari internal. Untuk konstruksi proyek Rp 1,2 triliun, selebihnya akuisisi," kata Presiden Direktur Lippo Cikarang Meow Chong Loh saat konferensi pers di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Dia menyebutkan, saat ini lahan kosong atau land bank milik perseroan sekitar 400-500 hektar yang seluruhnya berada di wilayah sekitar Lippo Karawaci. Lahan-lahan ini akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan.

Proyek perseroan yang masih akan dikembangkan adalah Orange County di Cikarang yang akan dijadikan sebagai kota pintar. "Orange county itu luar biasa. Sudah 3 tower terjual," katanya.

Meow menyebutkan, tahun ini perseroan membidik angka penjualan sebesar Rp 2,5 triliun. Hingga kuartal I-2015, nilainya sudah mencapai Rp 1,27 triliun.

"Budget Rp 2,5 triliun itu, Rp 1 triliun untuk Orange County, Rp 500 miliar untuk KSO, dan lain-lain," sebut dia.

Sementara target pendapatan tahun ini diperkirakan naik 11% dari Rp 1,79 triliun menjadi Rp 1,99 triliun. Laba juga ditargetkan naik 11% dari Rp 848 miliar menjadi Rp 933 miliar tahun ini.

(drk/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Pertamina Tegaskan Tak Hapus Premium, Tapi Tambah Varian BBM Baru

Jakarta -PT Pertamina (Persero) menegaskan pada Mei 2015 tidak akan menghapus Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis RON 88 atau Premium. Pertamina hanya akan menambah alternatif BBM dengan jenis RON 90 atau yang diberi nama Pertalite.

"Tidak menghapus Premium, tapi menambah varian produk. Kenapa kami launching saat ini, kita balancing dengan Tim Reformasi Tata Kelola Migas," kata Vice President Fuel Marketing Pertamina, M Iskandar dalam acara Diskusi Energi Kita di Restoran Bumbu Desa, Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/4/2015).


Iskandar mengatakan, beberapa alasan‎ Pertamina melakukan kebijakan ini adalah ingin memenuhi persyaratan mesin yang diusulkan boleh pihak produsen otomotif. Selain itu juga untuk memenuhi rekomendasi dari Tim Reformasi Tata Kelola Migas.


‎"Ini kita memenuhi persyaratan dari produsen otomotif. Jadi Pertamina goal-nya bukan untuk menghapus Premium. Satu sisi kita punya rekomendasi yang harus kita lakukan, untuk memenuhi rekemendasi dari Tim Reformasi," tuturnya.


‎Iskandar mengatakan, pihak Pertamina tidak akan menambah dispenser khusus di SPBU untuk mengakomodasi jenis BBM baru ini. Pertalite akan ditempatkan di dispenser yang telah ada, menyatu dengan Premium atau Pertamax.


‎"Kita memanfaatkan dispenser yang ada saja. Premium atau Pertamax dikurangi, itu nanti dikasih Pertalite. Yang jelas nanti akan ekonomis, ramah lingkungan," tuturnya.


Sebagai langkah awal, lanjut Iskandar, Pertalite akan dipasarkan di Jakarta Pusat. "Mei ini kalau memang kita punya target untuk launching itu Jakarta Pusat dulu," ujarnya.


Iskandar mengatakan, bila Pertalite bisa diterima masyarakat maka secara bertahap impor BBM RON 88 atau Premium akan dikurangi.


"Kita kurangi impor RON 88 yang penting, kalau pasar merespons bagus. Dengan harga yang bagus ini kita harap responsnya bagus," tuturnya.


(zul/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Presiden China dan Belasan Kepala Negara Ingin Bertemu Jokowi

Jakarta -Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 yang digelar di Jakarta sekaligus menjadi ajang pertemuan para kepala negara. Presiden Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan akan mengadakan pertemuan khusus dengan 19 kepala negara, salah satunya Presiden China Xi Jinping.

"Ada 19 negara. Satunya bilateral meeting presiden Jokowi dengan presiden RRC," ujar Menteri Luar Negeri Retno Matsudi di sela-sela acara KAA di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Minggu (19/4/2015).


Karena banyaknya permintaan, Retno belum dapat menyampaikan kepastian jadwal pertemuan. Termasuk dengan Presiden Xi yang akan tiba esok hari. Harus ada penyesuaian, karena Jokowi juga memiliki banyak agenda.


"Kami akan me-manage itu karena Presiden punya acara. Kami berusaha mengakomodasi sebanyak mungkin pertemuan bilateral karena mereka tamu Indonesia," terangnya.


Materi yang menjadi pembahasan dalam pertemuan pun juga sangat beragam, sesuai dengan kebutuhan masing-masing negara. Baik itu menyangkut urusan ekonomi, politik, sosial, maupun hubungan internasional.


Retno mengharapkan adanya kerja sama yang lebih konkret terjalin antar negara dalam penyelenggaraan KAA 2015. "Supaya bisa mengembangkan kerja sama yang lebih baik dengan antara Asia dan Afrika. Kami punya tagline yaitu Let Us Grow Together," tukasnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Wanita Ini Jual Cincin Hingga Kalung Batu Berharga Jutaan Rupiah di KAA

Jakarta -Perhelatan Konferensi Asia Afrika (KAA) 2015 tidak hanya sekedar pertemuan para kepala negara dengan beragam isu strategis. Ajang ini juga menjadi kesempatan bagi pengusaha lokal untuk mencari peluang bisnis.

Adalah Imelda Pandjaitan, desainer sekaligus pemilik mannaQueen, yang memanfaatkan momentum KAA untuk memasarkan produknya. Imelda menawarkan perhiasan dengan kerajinan tangan khas Indonesia.


"Sebenarnya kita ingin menunjukan budaya Indonesia yang diangkat dalam perhiasan. Selain sebagai perhiasan, juga menceritakan Indonesia," ungkapnya kepada detikFinance di Jakarta Convention Center, Jakarta, Minggu (19/4/2015).


Banyak ragam yang ditawarkannya. Di antaranya adalah cincin dengan berbagai jenis batu mulia di atasnya. Seperti sisik naga, aquamarine, raisin, coral, dan masih banyak lagi.


"Kisaran harganya Rp 2,5-4 juta," sebut Imelda sembari memperlihatkan.


Kemudian adalah batu yang sudah dirangkai menjadi kalung, seperti Sutra Makassar dengan harga Rp 9,5 juta, Agate Rp 12,5 juta, dan Barok Rp 12,5 juta.


"Aksesorisnya juga kita sesuaikan dengan kebudayaan Indonesia. Misalnya di sini saya angkat soal kalam dengan ada binatangnya seperti kodok dan ikan. Itu tiga dimensi," paparnya.


Selain itu, Imelda juga menyediakan kalung Baju Bodo yang identik dengan Sulawesi Selatan. Dengan paduan kristal, kalung ini dihargai senilai Rp 7,5 juta.


Lainnya adalah kalung Boras Pati dan Batak dari Sumatera Utara. Dengan harga masing-masing kalung Rp 1,2 juta dan Rp 9,5 juta.


"Kalung Batak Rp 9,5 juta. Ini adalah batu Toba, dari ribuan tahun yang lalu," kata Imelda.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga Pertalite RON 90 Bakal di Kisaran Rp 8.000-8.300/Liter

Jakarta -Mulai Mei 2015, PT Pertamina (Persero) akan memperkenalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis baru yaitu Pertalite RON 90. BBM ini lebih baik ketimbang Premium RON 88 tetapi masih di bawah Pertamax RON 92.

M Iskandar, Vice President Fuel Marketing PT Pertamina (Persero), mengatakan pihaknya akan belum menetapkan harga Pertalite secara pasti. Namun kisarannya sudah mulai terlihat.


"Harga ini terpenting. Kita akan mengambil medium range antara Premium dan Pertamax. Sekitar Rp 8.000-8.300/liter," ungkapnya dalam diskusi Energi Kita di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (19/4/2015).


Saat ini, harga Premium di daerah luar Jawa-Madura-Bali adalah Rp 7.300/liter sementara di Jawa-Madura-Bali adalah Rp 7.400/liter. Sedangkan Pertamax dibanderol Rp 8.600/liter.


Menurut Iskandar, sebenarnya Pertamina sudah berniat meluncurkan bensin RON 90 ini pada 2007. Namun terus tertunda sampai sekarang.


Pertalite RON 90, lanjut Iskandar, lebih ramah bagi mesin kendaraan dibandingkan Premium. "Jadi kita juga memenuhi persyaratan dari produsen otomotif," ujarnya.


Pertamina, tambah Iskandar, juga diuntungkan ketika Pertalite menggantikan Premium. Pasalnya, sebagian besar kebutuhan bensin Premium saat ini masih diimpor. Dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), impor ini tentu berat bagi Pertamina.


"RON 88 untuk memenuhi kebutuhan domestik itu 70% impor. Kilang kita desainnya kilang lama, yang produknya kelas bawah. Sehingga kalau ditarik ke atas, pasti nggak efisien," tuturnya.


(hds/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»