"Kecepatan maksimal 80 Km/jam. Untuk operasional rata-rata 50-60 Km/jam," kata Dirut PT PP Precast Abdul Haris Tatang di pabrik PT Perkakas Rekadaya Nusantara, di Jalan Cagak, Desa Bunihayu, Subang, Jawa Barat, Selasa (2/4/2014).
Tatang mengatakan kereta Metro Kapsul bisa dikontrol secara otomatis, melalui sistem sensor. Teknologi sensor untuk menjaga jarak, antara satu kereta dengan kereta yang lain agar tak terjadi tabrakan.
Ia menjelaskan semua kendali operasi kereta bisa dimonitor dari stasiun. Sehingga selama beroperasi, Metro Kapsul dikontrol di luar dari kabin kereta.
"Kapasitas 22 seat. Kalau kelebihan ada sensor," katanya.
PT Perkakas Rekadaya Nusantara selaku perusahaan konsorsium penggagas moda transportasi metro kapsul menyatakan serius menawarkan alat transportasi tersebut ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Komisaris Perkakas Rekadaya Nusantara Djoni Rosadi mengatakan, pihaknya sebagai pengusul metro kapsul ingin membantu mengurai kepadatan lalu lintas dari atau menuju Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) hingga Jakarta. Moda metro kapsul tersebut murni usulan pihak Djoni kepada Pemprov DKI.
(hen/dru)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
