Malaysia Turunkan Lagi Harga BBM, Bensin Setara Pertamax Plus Jadi Rp 5.950/Liter

Petaling Jaya -Pemerintah Malaysia mulai hari ini (1/2/2015) kembali menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Dikutip dari thestar Minggu (1/2/2015), harga baru untuk BBM kualitas RON95 atau setara dengan harga Pertamax Plus di Indonesia, turun jadi RM 1,70 atau sekitar Rp 5.950/liter (kurs 1 RM: Rp 3.500), turun dari sebelumnya RM 1,91.


Selain itu, harga BBM kualitas RON97 turun jadi RM 2 atau sekitar Rp 7.000, turun dari sebelumnya RM 2,11. Harga diesel (solar) juga turun jadi RM 1,7 atau sekitar Rp 5.950/liter, dari harga sebelumnya RM 1,93.


Pemerintah Malaysia juga mengingatkan kepada para perusahaan minyak dan pengusaha SPBU, soal tindakan tegas pemerintah bagi yang tak patuh terhadap harga baru BBM yang berlaku 1 Februari 2015.


Sebelumnya, mulai 1 Desember 2014, pemerintah Malaysia mencabut subsidi BBM jenis RON95 dan diesel alias solar. Langkah ini mengikuti hal serupa yang sudah diterapkan untuk RON97 sejak 2010.


Pada saat itu, Malaysia pun menurunkan harga BBM jenis RON95 dan RON97. Harga BBM RON97 turun 9 sen ringgit menjadi 2,46 ringgit atau sekitar Rp 8.600 per liter. Sementara harga BBM RON95 turun 4 sen ringgit menjadi 2,26 ringgit atau sekitar Rp 7.900 per liter.


(hen/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Kawat SUTET Putus, Listrik di Sebagian Wilayah Jakarta Padam

Jakarta -PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang mengumumkan terjadi gangguan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT/SUTET) 150 kV sejak pukul 09.01 WIB, Minggu (1/2/2015). Dampaknya sebagian wilayah Jakarta khususnya wilayah barat dan pusat mengalami pemadaman listrik.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan. PLN terus mengupayakan perbaikan jaringan agar aliran listrik bisa normal secepatnya," kata Manajer Bidang Komunikasi, Hukum dan Administrasi PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Koesdianto dalam keterangan tertulisnya, Minggu (1/2/2015)


Gangguan ini akibat putusnya ground wire (kawat) SUTT Angke - Karet Lama.


Berikut beberapa wilayah yang tekena pemadaman listrik sementara, antara lain:


Jl. Batu Ceper, Hayam Wuruk, Juanda, Jembatan Lima, Jati Baru, Tamansari Raya, Jl. Zainal Arifin, Jl. Biak, Jl. Petojo, Jl. Harmoni, Gajah Mada, Jl. Sangaji, Cideng Timur, Jl. Perniagaan, Jl. Kali Anyar, Jl. Persima Raya dan sekitarnya.


Pasar Baru, Jl. Pintu Air, Jl. Pecenongan, Kyai Tapa, Batu Jajar, Duta Merlin, dan sekitarnya.


Kemurnian 4, Glodok, Pasar Pagi, Asemka, Makaliwe, Muwardi, Grogol, Ketapang Utara, Kesehatan Dalma, Keutamaan, Keagungan, Kp.Jawa, Keamanan, Keadilan, Pekapuran, Blandongan, Jembatan Lima, Jembatan Besi, Latumenten, Tanah Sereal, Persima Raya dan sekitarnya.Next


(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mengenal Asuransi Pencurian Kendaraan Bermotor

Jakarta -Selain asuransi jiwa, bagi konsumen pemilik kendaraan bermotor, asuransi kendaraan khususnya dari tindakan pencurian juga sangat penting. Apalagi para pencuri kendaraan motor dan mobil bisa mengintai di mana saja dan kecelakaan terjadi kapan saja.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Julian Noor mencoba menjelaskan secara singkat soal asuransi pencurian kendaraan.


Menurutnya, mayoritas kendaraan bermotor (mobil dan motor) di Indonesia umumnya dibeli melalui sistem kredit. Pembeliaan kendaraan roda dua maupun roda empat menggunakan sistem kredit, sudah otomatis dapat fasilitas jaminan asuransi dari perusahaan pembiayaan.


"Itu otomatis, kalau sudah bayar Down Payment (DP) itu sudah termasuk biaya premi. Asuransi berlaku selama proses kredit berlangsung," ujar Julian kepada detikFinance, Minggu (1/2/2015).


Julian menjelaskan ada 2 jenis asuransi kendaraan yaitu sistem komprehensif dan total loss only (TLO) atau asuransi kehilangan total.


Sistem asuransi komprehensif artinya klaim asuransi yang ditanggung berdasarkan kerugian yang dialami, misalnya kendaraan disenggol, ditabrak, tergores, dan sebagainya. Besaran premi untuk asuransi komprehensif tentunya lebih besar daripada TLO.


Sementara itu, untuk sistem asuransi TLO biasanya klaim asuransi dilakukan dengan penggantian kendaraan. Namun, kerugian yang dialami harus di atas 75% dari harga kendaraan. Sistem TLO ini untuk menjamin kendaraan yang hilang akibat pencurian dan perampokan, bahkan kebakaran kendaraan.Next


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Aturan Wajib Serap 10% Biodiesel untuk Solar Masih Terbentur Soal Harga

Jakarta -Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) menganggap aturan wajib (mandatori) serapan 10% biodiesel dari produsen lokal untuk campuran Bahan Bakar Minyak (BBM) solar (biosolar) belum maksimal. Serapan biodisel oleh PT Pertamina dianggap masih rendah dari target, gara-gara soal harga jual biodiesel yang tak menarik bagi produsen biodiesel.

"Pelaksanaan mandatori BBN (Bahan Bakar Nabati) 10% masih belum efektif sehingga penyerapan di dalam negeri belum tinggi. Penetapan harga BBN juga masih belum kondusif di sisi produsen," kata Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Fadhil Hasan kepada detikFinance Minggu (1/2/2015)


Fadhil mencontohkan pada tahun lalu pencapaian pembelian biodiesel lebih rendah dari target. Padahal penggunaan biodiesel dari produsen lokal akan bisa mengurangi ketergantungan impor BBM solar.


"Realisasi 1,8 juta Kiloliter (KL),padahal targetnya 3 juta KL tahun kemarin," katanya.


Ia mengatakan PT Pertamina selaku pembeli biodiesel masih memakai skema penenentuan harga Mean of Platts Singapore (MOPS) yang berbasis di Singapura. Persoalan patokan harga biodisel dengan MOPS sudah berlangsung bertahun-tahun dikeluhkan produsen biodiesel.


Ia beralasan harga biodiesel yang dipatok oleh MOPS masih di bawah biaya produksi dari para produsen biodiesel, alias produsen merugi bila menjual ke Pertamina.


"Biodiesel punya harga sendiri, harga yang berpatok MOPS masih di bawah harga biodiesel dari produsen. Jadi kalau kita jual, sama saja jual rugi. Jangan pakai patokan MOPS," seru Fadhil.Next


(hen/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Tips Agar Kantong Tak 'Bolong' Gara-gara Valentine

Jakarta -Valentine di 14 Febuari dijadikan simbol hari penuh kasih sayang. Untuk perempuan yang punya pacar biasanya sang laki-laki sudah menyiapkan kado dan acara spesial untuk merayakannya.

Para perempuan lajang juga suka lucu-lucuan membuat berbagai acara berkumpul untuk sekadar makan malam bersama dengan dress code cantik. Yang sudah bersuami bahkan, justru bulan ini dapat dijadikan momen berkualitas untuk berduaan dengan suami.


Toko-toko pakaian di pusat perbelanjaan sudah mulai mengeluarkan seri pakaian bertemakan ini. Di toko coklat dan bunga pun sudah dipastikan mulai ramai dengan promosi. Apalagi beberapa restoran mewah, sudah membuat acara malam penuh cinta dengan hiburan penyanyi terkenal. Makan malam mewah diiringi lagu-lagu romantis.


Wah, kalau begitu harus punya budget untuk valentine dong? Seberapa besar budget harus dikeluarkan? Atau adakah tips merayakan acara ini tanpa harus mengeluarkan budget?


Berikut adalah beberapa tips sederhana dari Perencana Keuangan ZAP Finance Kania Andriny untuk bisa merayakan valentine dengan budget rendah seperti dikutip detikFinance dari situs resminya, Minggu (1/2/2015).


1. Benahi kamar


Kaum wanita sudah bisa dipastikan punya berbagai macam koleksi pakaian, sepatu dan tas yang berlimpah. Valentine yang tidak jauh dari dress code berwarna pink tidak harus membuat seseorang untuk beli baju baru. Apalagi kalau kamu tidak suka warna pink, dengan membenahi kamar hal ini dapat disiasati.Next


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Orang Terkaya di Tiongkok Kehilangan Rp 16,8 Triliun Dalam Sehari

Jakarta -Jack Ma, orang terkaya di Tiongkok pemilik toko online Alibaba, kehilangan US$ 1,4 miliar atau sekitar Rp 16,8 triliun dalam sehari. Ini karena jatuhnya saham Alibaba.

Alibaba merupakan perusahaan perdagangan online asal Tiongkok yang sahamnya turun hampir 9% di bursa Wall Street, pada Kamis (29/1/2015). Penurunan ini karena kinerja penjualan Alibaba yang mengecewakan. Ma, saat ini memegang 6,3% dari saham Alibaba.


Seperti dikutip dari CNN, Minggu (1/2/2015), turunnya harga saham tersebut tidak berpengaruh banyak kepada harta kekayaan Ma yang jumlahnya US$ 26 miliar. Namun belum diketahui sampai kapan penurunan saham ini terus terjadi.


Kejadian seperti Ma ini pernah dialami oleh pemilik Facebook, Mark Zuckerberg, yang kehilangan US$ 10 miliar, karena harga saham Facebook anjlok sejak menjadi perusahaan terbuka pada 2012 lalu.


Saham Facebook, sempat menyentuh level terendah di US$ 17,55 per lembar. Namun sekarang, saham media sosial itu naik jadi US$ 78 per lembar, sehingga saham facebook yang milik Zuckerberg mencapai US$ 33 miliar.


(dnl/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Kemendag: Pakai Baju Bekas Impor, Bisa Kena Penyakit Saluran Kelamin

Jakarta -Peredaran baju bekas ilegal yang diimpor dari luar negeri terus marak terjadi. Masyarakat masih gemar membeli baju bekas. Melihat kondisi tersebut, Kementerian Perdagangan ingin menyadarkan bahayanya baju bekas.

"Baju bekas itu merupakan barang berbahaya, kami ingin masyarakat sadar itu," ucap Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Widodo, ditemui di Kantor Kemendag, Sabtu (31/1/2015).


Widodo mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelitian dengan mengambil sampel 25 pakaian bekas yang dijual di Pasar Senen. Sempel 25 pakaian bekas tersebut terdiri dari 5 kelompok pakaian anak, wanita, dan pria.


"Baru kami pisahkan masing-masing kelompok, itu di tangan saja sudah terasa gatal. Setelah dilakukan uji laboratorium, dan hasilnya pakaian tersebut mengandung banyak bakteri mikrobiologis. Kalau digunakan akan kena gatal-gatal, diare, dan yang mengerikan bisa terkena penyakit saluran kelamin," ungkap Widodo.


Bahkan, yang lebih mengerikan lagi kata Widodo, dalam sampel baju yang diuji di laboratorium tersebut ditemukan bekas noda menstruasi.


"Dalam penelitian yang kami lakukan itu, pakaian itu ada noda menstruasi juga yang diperdagangkan di sana (Pasar Senen). Kemudian itu kalau kita lihat setelah satu bulan penelitian, itu kita temukan ada 216 ribu koloni (kuman) per gram," tambahnya. ‎


Widodo menegaskan, Indonesia melarang barang bekas termasuk pakaian bekas masuk ke wilayah Indonesia. Namun yang terjadi, barang-barang ini bisa melenggang masuk bebas melalui pelabuhan tidak resmi alias pelabuhan tikus.


"Barang ini masuk melakui pelabuhan tikus-tikus itu," katanya.


Ia mengharapkan, agar peredaran pakaian bekas ini tidak ada lagi, selain pengetatan pintu-pintu masuk pakaian bekas ini ke wilayah Indonesia. Pihaknya mengharapkan kesadaran masyarakat betapa bahayanya pakaian bekas ini, bila digunakan. Pasalnya, baju bekas ilegal akan selalu ada dan makin banyak jumlahnya, karena konsumen Indonesia banyak yang beli.


"Makanya kita pendekatan ke konsumen supaya konsumen cerdas. Seperti yang kita lakukan ke buah apel. Kan kita infokan, apel cuma dua yang nggak boleh yakni jenis granny smith dan galla. Tapi ternyata mereka setiap membeli, kalau tidak ada labelnya mereka tidak membeli. Itu buktinya konsumen kita cerdas kalau tidak ada keterangan tidak ambil risiko. Kita harap, pakaian bekas begitu juga. Kita sudah sosialisasikan, kita harap nggak ada yang beli lagi. Karena kalau konsumen sudah tidak membeli itu yang paling ampuh," tutup Widodo.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

JK Kunjungi Proyek Rusun Murah di Surabaya, Bunga Cicilan 5%

Surabaya -Pada hari ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengunjungi lokasi pembangunan rusunami (rumah susun milik) bersubsidi di Surabaya. Rusun ini akan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk.

Rusun yang lokasinya di Kelurahan Jajang Tunggal, Wiyung, Surabaya ini merupakan rusunami murah. "Harga dari pemerintah Rp 140 juta/unit," jelas JK usai kunjungan, Sabtu (31/1/2015).


Kawasan lokasi rusunami ini masih tanah kosong. Memang pemerintah memiliki program pembangunan 1 juta unit hunian, yang rencananya akan dibangun mulai Maret 2015 nanti.


"Kita kembangkan semuanya, harus cepat. Pemerintah akan memberi subsidi uang muka dan bunganya. Harganya? Harga dari pemerintah itu Rp 140 juta per unit," jelas JK, didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini.


JK mengungkapkan, masyarakat bisa menyicil rusun tersebut selama 10-15 tahun. Bagaimana syarat rentang pendapatan untuk masyarakat yang bisa membeli rusun ini?


"Tidak boleh lebih dari 30% untuk cicilan dari gajinya per bulan," ujar JK.


Pada kesempatan itu, JK ditanya soal cara pemerintah agar pembeli rusun bersubsidi ini tepat sasaran untuk masyarakat berpenghasilan rendah.


"Pasti tidak ada orang yang mau mampu tinggal di rumah yang hanya 21 meter (persegi)," cetus JK.


Bunga kredit pembelian rusun ini juga terbilang murah, hanya 5%. Ini karena pemerintah memberikan subsidi bunga untuk masyarakat.


JK juga meminta Risma untuk bisa mengawasi, agar para pembeli rusun subsidi dari pemerintah tepat sasaran kepada masyarakat berpenghasilan rendah.


(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Larangan Jual Bir Ancam Pariwisata, Mendag: Singapura Saja Nggak Khawatir

Jakarta -Pelaku usaha meminta larangan minimarket menjual minuman keras (miras) tidak berlaku di daerah pariwisata. Namun, pemerintah yakin, aturan tersebut tidak akan berdampak pada turunnya pendapatan daerah wisata.

"Singapura yang pariwisatanya seperti itu saja nggak khawatir, dan tetap tegas memberlakukan pembatasan miras," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel ditemui di Kantornya, Sabtu (31/1/2015).


Rachmat bahkan membandingkan, soal betapa ketatnya aturan terkait pembelian minuman keras di Malaysia.


"Di Singapura saja, miras itu dijual nggak boleh lewat pukul 10.30. Bahkan di Malaysia lebih ketat lagi, kalau mau beli miras ditanya dulu, kamu muslim bukan? Kalau muslim nggak boleh, padahal kedua negara ini sektor pariwisatanya merupakan unggulan, nggak takut tuh mereka," ungkap Rachmat.


"Sementara di Indonesia, banyak anak muda saat ini sudah mulai minum-minum bebas (miras) di minimarket. Di minimarket juga nggak ada pengawasan, nggak ditanya KTP," sambungnya.


Rachmat menyarankan, kalau masyarakat ingin membeli atau minum miras, hal itu bisa dilakukan di kafe, restoran, sampai hotel. Pengusaha minimarket juga tidak akan bangkrut bila tidak menjual lagi miras.


"Kalau di sana nggak masalah. Dampak ke pengusaha ritel juga tidak besar, memang pendapatannya mereka dari miras saja?" ucapnya.


Ia kembali menjelaskan, aturan larangan penjualan miras di minimarket bukan berarti pemerintah tidak mendukung investasi di industri minuman beralkohol.


"Karena yang namanya investasi itu nggak bisa dihentikan. Kita mengawal saja peredarannya. Karena ini sektor padat karya, kita harus pikirkan tenaga kerja yang bekerja di sana. Kalau dihentikan produksinya, itu punya konsekuensi berat. Jadi kita awasi yang di ritel. Di penjualannya agar yang anak-anak tidak sampai jadi korban," tutup Rachmat.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada Minimarket Jual Miras, Lapor ke @RachmatGobel

Jakarta -Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel meminta peran serta aktif dari masyarakat untuk mengawasi peredaran minuman keras di minimarket. Pasalnya, mulai April 2015 pemerintah bakal menerapkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 yang melarang minimarket menjual miras.



Rachmat menegaskan, bila masyarakat masih menemukan ada minimarket yang menjual miras setelah aturan tersebut berlaku, agar melaporkannya ke pihak Kementerian Perdagangan. Ia bahkan, merelakan akun twitternya @RachmatGobel sebagai sarana pelaporan.

"Kita minta masyarakat ikut membantu aturan ini. Kalau masih menemukan miras di minimarket. Laporkan saja. Biar nanti ditindak oleh Kemendag," sebut dia.


Ia menjelaskan, mekanisme pelaporan bisa disampaikan dengan memposting twitter dengan menyertakan‎ atau menyebutkan nama akun twitternya tersebut. Posting laporan berisikan tanggal kejadian, waktu dan lokasi kejadian.


"Kalau nama perusahaannya tidak perlu, karena itu menyangkut nama baik perusahaan. Cukup tanggal, waktu dan lokasi kejadian. Nanti akan dihubungi balik oleh Kemendag untuk data tambahan seperti foto dan alamat lengkapnya," sebut dia.


Ia mengatakan, bagi minimarket yang kedapatan masih menjual miras, maka pihaknya akan melakukan prosedur peringatan sebanyak 3 kali hingga pencabutan izin.


"Bahkan kalau temuannya kita anggap kelewatan, tidak perlu 3 kali peringatan, 1 kali pun langsung kita cabut," pungkas dia.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Larang Penjualan Bir, Mendag Gobel: Kok Remaja Beli Miras Tak Ditanya KTP?

Jakarta -Mulai 16 April 2015, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel melarang penjualan minuman keras (miras) golongan A, atau dengan kadar alkohol 5% (bir) di tingkat ritel dan minimarket. Apa alasannya?

Rachmat mengatakan, selama ini pembelian miras di minimarket tidak terkendali, dan masyarakat berbagai umur bebas membelinya, meski ada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.20/M-DAG/PER/4/2014, yang menyebut minimarket boleh menjual bir, namun calon pembeli harus menunjukkan KTP untuk mencegah pembeli di bawah umur (

Karena itu, baru-baru ini Rachmat mengeluarkan Permendag Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 ‎yang melarang minimarket menjual miras. Aturan ini berlaku mulai 16 April 2015.


Sebelum mengeluarkan aturan ini, Rachmat mengaku telah mengumpulkan pelaku usaha ritel, khususnya pemilik minimarket.


"Saya sudah kumpulkan mereka (pengusaha ritel). Saya tanyakan bagaimana tanggung jawab kalian sebagai pengusaha retail, kok remaja beli miras tidak ditanya KTP. Kok bebas-bebas saja. Kemudian saya minta masukan soal Permendag ini. Nanti saya juga akan ajak ketemu lagi untuk sosialisasi," kata Rachmat di kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Saidi, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).


Jadi, bohong bila ada pengusaha ritel yang mengaku tidak menerima sosialisasi larangan penjualan miras ini.


"Mana, mana pelaku ritel yang ngaku nggak saya ajak bicara. Sebut namanya, bawa ke sini," seru Rachmat.


(dna/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Kemendag: Pakai Baju Bekas Impor, Bisa Kena Penyakit Saluran Kelamin

Jakarta -Peredaran baju bekas ilegal yang diimpor dari luar negeri terus marak terjadi. Masyarakat masih gemar membeli baju bekas. Melihat kondisi tersebut, Kementerian Perdagangan ingin menyadarkan bahayanya baju bekas.

"Baju bekas itu merupakan barang berbahaya, kami ingin masyarakat sadar itu," ucap Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen Kementerian Perdagangan (Kemendag) Widodo, ditemui di Kantor Kemendag, Sabtu (31/1/2015).


Widodo mengatakan, pihaknya sudah melakukan penelitian dengan mengambil sampel 25 pakaian bekas yang dijual di Pasar Senen. Sempel 25 pakaian bekas tersebut terdiri dari 5 kelompok pakaian anak, wanita, dan pria.


"Baru kami pisahkan masing-masing kelompok, itu di tangan saja sudah terasa gatal. Setelah dilakukan uji laboratorium, dan hasilnya pakaian tersebut mengandung banyak bakteri mikrobiologis. Kalau digunakan akan kena gatal-gatal, diare, dan yang mengerikan bisa terkena penyakit saluran kelamin," ungkap Widodo.


Bahkan, yang lebih mengerikan lagi kata Widodo, dalam sampel baju yang diuji di laboratorium tersebut ditemukan bekas noda menstruasi.


"Dalam penelitian yang kami lakukan itu, pakaian itu ada noda menstruasi juga yang diperdagangkan di sana (Pasar Senen). Kemudian itu kalau kita lihat setelah satu bulan penelitian, itu kita temukan ada 216 ribu koloni (kuman) per gram," tambahnya. ‎


Widodo menegaskan, Indonesia melarang barang bekas termasuk pakaian bekas masuk ke wilayah Indonesia. Namun yang terjadi, barang-barang ini bisa melenggang masuk bebas melalui pelabuhan tidak resmi alias pelabuhan tikus.


"Barang ini masuk melakui pelabuhan tikus-tikus itu," katanya.


Ia mengharapkan, agar peredaran pakaian bekas ini tidak ada lagi, selain pengetatan pintu-pintu masuk pakaian bekas ini ke wilayah Indonesia. Pihaknya mengharapkan kesadaran masyarakat betapa bahayanya pakaian bekas ini, bila digunakan. Pasalnya, baju bekas ilegal akan selalu ada dan makin banyak jumlahnya, karena konsumen Indonesia banyak yang beli.


"Makanya kita pendekatan ke konsumen supaya konsumen cerdas. Seperti yang kita lakukan ke buah apel. Kan kita infokan, apel cuma dua yang nggak boleh yakni jenis granny smith dan galla. Tapi ternyata mereka setiap membeli, kalau tidak ada labelnya mereka tidak membeli. Itu buktinya konsumen kita cerdas kalau tidak ada keterangan tidak ambil risiko. Kita harap, pakaian bekas begitu juga. Kita sudah sosialisasikan, kita harap nggak ada yang beli lagi. Karena kalau konsumen sudah tidak membeli itu yang paling ampuh," tutup Widodo.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

JK Kunjungi Proyek Rusun Murah di Surabaya, Bunga Cicilan 5%

Surabaya -Pada hari ini, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengunjungi lokasi pembangunan rusunami (rumah susun milik) bersubsidi di Surabaya. Rusun ini akan dikerjakan oleh PT Wijaya Karya Tbk.

Rusun yang lokasinya di Kelurahan Jajang Tunggal, Wiyung, Surabaya ini merupakan rusunami murah. "Harga dari pemerintah Rp 140 juta/unit," jelas JK usai kunjungan, Sabtu (31/1/2015).


Kawasan lokasi rusunami ini masih tanah kosong. Memang pemerintah memiliki program pembangunan 1 juta unit hunian, yang rencananya akan dibangun mulai Maret 2015 nanti.


"Kita kembangkan semuanya, harus cepat. Pemerintah akan memberi subsidi uang muka dan bunganya. Harganya? Harga dari pemerintah itu Rp 140 juta per unit," jelas JK, didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil dan Wali Kota Surabaya Tri Risma Harini.


JK mengungkapkan, masyarakat bisa menyicil rusun tersebut selama 10-15 tahun. Bagaimana syarat rentang pendapatan untuk masyarakat yang bisa membeli rusun ini?


"Tidak boleh lebih dari 30% untuk cicilan dari gajinya per bulan," ujar JK.


Pada kesempatan itu, JK ditanya soal cara pemerintah agar pembeli rusun bersubsidi ini tepat sasaran untuk masyarakat berpenghasilan rendah.


"Pasti tidak ada orang yang mau mampu tinggal di rumah yang hanya 21 meter (persegi)," cetus JK.


Bunga kredit pembelian rusun ini juga terbilang murah, hanya 5%. Ini karena pemerintah memberikan subsidi bunga untuk masyarakat.


JK juga meminta Risma untuk bisa mengawasi, agar para pembeli rusun subsidi dari pemerintah tepat sasaran kepada masyarakat berpenghasilan rendah.


(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Larangan Jual Bir Ancam Pariwisata, Mendag: Singapura Saja Nggak Khawatir

Jakarta -Pelaku usaha meminta larangan minimarket menjual minuman keras (miras) tidak berlaku di daerah pariwisata. Namun, pemerintah yakin, aturan tersebut tidak akan berdampak pada turunnya pendapatan daerah wisata.

"Singapura yang pariwisatanya seperti itu saja nggak khawatir, dan tetap tegas memberlakukan pembatasan miras," ujar Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel ditemui di Kantornya, Sabtu (31/1/2015).


Rachmat bahkan membandingkan, soal betapa ketatnya aturan terkait pembelian minuman keras di Malaysia.


"Di Singapura saja, miras itu dijual nggak boleh lewat pukul 10.30. Bahkan di Malaysia lebih ketat lagi, kalau mau beli miras ditanya dulu, kamu muslim bukan? Kalau muslim nggak boleh, padahal kedua negara ini sektor pariwisatanya merupakan unggulan, nggak takut tuh mereka," ungkap Rachmat.


"Sementara di Indonesia, banyak anak muda saat ini sudah mulai minum-minum bebas (miras) di minimarket. Di minimarket juga nggak ada pengawasan, nggak ditanya KTP," sambungnya.


Rachmat menyarankan, kalau masyarakat ingin membeli atau minum miras, hal itu bisa dilakukan di kafe, restoran, sampai hotel. Pengusaha minimarket juga tidak akan bangkrut bila tidak menjual lagi miras.


"Kalau di sana nggak masalah. Dampak ke pengusaha ritel juga tidak besar, memang pendapatannya mereka dari miras saja?" ucapnya.


Ia kembali menjelaskan, aturan larangan penjualan miras di minimarket bukan berarti pemerintah tidak mendukung investasi di industri minuman beralkohol.


"Karena yang namanya investasi itu nggak bisa dihentikan. Kita mengawal saja peredarannya. Karena ini sektor padat karya, kita harus pikirkan tenaga kerja yang bekerja di sana. Kalau dihentikan produksinya, itu punya konsekuensi berat. Jadi kita awasi yang di ritel. Di penjualannya agar yang anak-anak tidak sampai jadi korban," tutup Rachmat.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada Minimarket Jual Miras, Lapor ke @RachmatGobel

Jakarta -Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel meminta peran serta aktif dari masyarakat untuk mengawasi peredaran minuman keras di minimarket. Pasalnya, mulai April 2015 pemerintah bakal menerapkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 yang melarang minimarket menjual miras.



Rachmat menegaskan, bila masyarakat masih menemukan ada minimarket yang menjual miras setelah aturan tersebut berlaku, agar melaporkannya ke pihak Kementerian Perdagangan. Ia bahkan, merelakan akun twitternya @RachmatGobel sebagai sarana pelaporan.

"Kita minta masyarakat ikut membantu aturan ini. Kalau masih menemukan miras di minimarket. Laporkan saja. Biar nanti ditindak oleh Kemendag," sebut dia.


Ia menjelaskan, mekanisme pelaporan bisa disampaikan dengan memposting twitter dengan menyertakan‎ atau menyebutkan nama akun twitternya tersebut. Posting laporan berisikan tanggal kejadian, waktu dan lokasi kejadian.


"Kalau nama perusahaannya tidak perlu, karena itu menyangkut nama baik perusahaan. Cukup tanggal, waktu dan lokasi kejadian. Nanti akan dihubungi balik oleh Kemendag untuk data tambahan seperti foto dan alamat lengkapnya," sebut dia.


Ia mengatakan, bagi minimarket yang kedapatan masih menjual miras, maka pihaknya akan melakukan prosedur peringatan sebanyak 3 kali hingga pencabutan izin.


"Bahkan kalau temuannya kita anggap kelewatan, tidak perlu 3 kali peringatan, 1 kali pun langsung kita cabut," pungkas dia.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Larang Penjualan Bir, Mendag Gobel: Kok Remaja Beli Miras Tak Ditanya KTP?

Jakarta -Mulai 16 April 2015, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel melarang penjualan minuman keras (miras) golongan A, atau dengan kadar alkohol 5% (bir) di tingkat ritel dan minimarket. Apa alasannya?

Rachmat mengatakan, selama ini pembelian miras di minimarket tidak terkendali, dan masyarakat berbagai umur bebas membelinya, meski ada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No.20/M-DAG/PER/4/2014, yang menyebut minimarket boleh menjual bir, namun calon pembeli harus menunjukkan KTP untuk mencegah pembeli di bawah umur (<21 tahun).


Karena itu, baru-baru ini Rachmat mengeluarkan Permendag Nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 ‎yang melarang minimarket menjual miras. Aturan ini berlaku mulai 16 April 2015.


Sebelum mengeluarkan aturan ini, Rachmat mengaku telah mengumpulkan pelaku usaha ritel, khususnya pemilik minimarket.


"Saya sudah kumpulkan mereka (pengusaha ritel). Saya tanyakan bagaimana tanggung jawab kalian sebagai pengusaha retail, kok remaja beli miras tidak ditanya KTP. Kok bebas-bebas saja. Kemudian saya minta masukan soal Permendag ini. Nanti saya juga akan ajak ketemu lagi untuk sosialisasi," kata Rachmat di kantor Kementerian Perdagangan, Jalan Ridwan Saidi, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).


Jadi, bohong bila ada pengusaha ritel yang mengaku tidak menerima sosialisasi larangan penjualan miras ini.


"Mana, mana pelaku ritel yang ngaku nggak saya ajak bicara. Sebut namanya, bawa ke sini," seru Rachmat.


(dna/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Jokowi di Ngawi: Naik Mercy, Masuk Sawah, Hingga Bagi-bagi Traktor dan Kaos

Jakarta -Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Ngawi, Jawa Timur. Salah satu agendanya membagikan ratusan traktor gratis ke petani, hingga mengecek kondisi Bendungan Dam Budengan, Desa Legundi, Karang Jati, Ngawi, Jawa Timur.

Sekitar pukul 07.50 WIB mulai dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman, hingga ratusan petani di Ngawi sudah siap menyambut kedatangan Jokowi. Bahkan para petani tampak kompak menggunakan baju batik, ada pula petani sampai membuat kaos khusus bertuliskan 'Jokowi Milik Rakyat Indonesia'


Amran juga memastikan 852 unit traktor yang dibagikan gratis ke petani di Jawa Timur harus ada bensinnya semua. Banyaknya traktor yang dibagikan, hingga meluber dari persawahan di Desa Keraswetan hingga ke Jalan Raya Ngawi-Madiun. Itu belum termasuk 377 pompa air merek Kubota, Jepang yang juga dibagikan gratis ke petani.


Hampir dua jam ditunggu, akhirnya orang yang ditunggu-tunggu datang juga, pada pukul 09.30 WIB. Jokowi naik mobil Mercedez Benz (mercy) hitam berplat merah Indonesia 1. Jokowi yang didampingi istri Iriana dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo, langsung 'diserbu' para petani yang antusias ingin bersalaman dengan Jokowi.


Pembagian traktor gratis tersebut juga jauh dari kesan mewah. Berada di tengah persawahan, tanpa tenda dan sofa. Jokowi, Iriana, Amran Sulaiman, dan Soekarwo hanya duduk di kursi bambu usang dan terpapar teriknya matahari.


"Saya senang sekali hari ini ada di Ngawi. Kami akan membagikan bantuan sebanyak 852 traktor dan 377 pompa air. Di tempat yang lain kita ingin bagi-bagi terus," ujar Jokowi di tengah sawah, Desa Keraswetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/1/2015).


Jokowi ingin, traktor dan pompa air gratis ke para petani ini dapat meningkatkan produksi pangan Indonesia sehingga dalam 3 tahun lagi Indonesia swasembada pangan.Next





(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Larang Minimarket Jual Bir, Mendag Gobel Tak Khawatir Cukai Miras Rp 6 T Melayang

Jakarta -Pendapatan negara dari cukai minuman keras sepanjang tahun 2014 mencapai Rp 6,106 triliun. Pendapatan negara ini berpotensi terganggu akibat terbitnya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) nomor 06/M-DAG/PER/1/2015 ‎yang melarang minimarket menjual minuman keras (miras) yang mulai berlaku pada April 2015.

Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel menegaskan, bahwa dirinya tidak khawatir kebijakannya ini akan mengganngu pendapatan negara. Menurutnya, kesehatan generasi muda lebih penting.



"Penting mana? Menjaga masa depan generasi bangsa atau mempertahankan cukai miras Rp 6 T, tapi generasi muda negara rusak? Kalau saya pilih kehilangan Rp 6 T tapi generasi muda kita selamat," kata Rachmat di Kantor Kemendag, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).


Dengan terbitnya permendag tersebut, memang penjualan miras di minimarket bakal‎ dipangkas habis-habisan. Namun sebagai gantinya, penjulan di restoran atau hotel bakal meningkat karena tidak ada pelarangan.


Dengan kondisi tersebut, Rachmat yakin meskipun pendapatan dari cukai miras bakal berkurang, namun negara bakal mendapat tambahan pemasukan dari pajak pertambahan nilai (PPn 10%) dan biaya layanan (service carge 11%) bila miras dikonsumsi di hotel atau restoran‎‎.

‎‎

"Ada 21% kalau dia minum di cafe, restoran atau hotel. Kalau beli di Minimarket kan nggak ada pajaknya.‎ Jadi yang tadi Rp 6 triliun cukai berkurang bakal ada pemasukan pemerintah lainnya dari pemasukannya bisa dari pajak," jelas dia.‎


‎Berdasarkan data yang dipaparkan Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, penerimaan cukai tahun 2014 yang disumbang oleh miras cukup besar yakni mencapai Rp 6,106 triliun, meskipun masih kalah jauh dari cukai Rokok yang mencapai Rp 111 triliun. Cukai miras sendiri terbagi menjadi 2 yaitu cukai miras Rp 6 triliun, etil alkohol Rp 106 miliar.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Fahira Idris ke Mendag Gobel: Ada Minimarket Layani Anak SD Beli Miras

Jakarta -Menteri Perdagang (Mendag) Rachmat Gobel menerima kunjungan dari perwakilan masyarakat yang tergabung dalam Gerakan Nasional Anti Miras (GeNam), yang mendukung aturan larangan penjualan minuman keras (miras) atau beralkohol di minimarket mulai April 2015.

Ketua GeNam Fahira Idris mengatakan, dukungan ini diberikan lantaran rasa prihatinnya atas semakin banyaknya generasi muda yang mulai mengkonsumsi alkohol bahkan hingga anak-anak.


"Hasil penelusuran kami di sebuah minimarket di Jakarta barat, bahwa pelayan di minimarket tersebut melayani pembelian minuman keras ke anak SD yang masih menggunakan seragam‎ sekolah," terang dia dalam pertemuan yang berlangsung di lantai 5 Gedung Utama Kantor Pusat Kementerian Perdagangan, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).


Hal ini sangat meresahkan. Karena dari hasil temuannya, diperoleh fakta bahwa akibat semakin banyaknya generasi muda dan anak-anak yang mengkonsumsi minuman beralkohol, mengakibatkan tingginya tingkat kenakalan remaja.


"Dari riset kami, 18 ribu nyawa melayang tiap tahun di negeri ini karena minol/ miras dan mayoritas itu remaja kita, baik meninggal akibat faktor kesehatan penurunan moral, seks bebas, prostitusi, maupun korban yang meninggal akibat tindakan kriminal yang dilakukan orang dibawah pengaruh alkohol, mulai dari pencurian, penjambretan, perampokan, perkosaan, kekerasan seksual, KDRT, perkelahian, tawuran, hingga pembunuhan maupun kecelakaan," jelas dia.


Fahira mengatakan, ini menunjukkan betapa meresahkannya peredaran minuman keras ini di tengah masyarakat. Selama ini sebenarnya sudah ada aturan yang melarang menjual minuman beralkohol yang berdekatan dengan Perumahan, Sekolah, Rumah Sakit, Rumah Ibadah, Terminal, Stasiun, Gelanggang Olah Raga, Kaki Lima, Kios-Kios, Penginapan Remaja, Bumi Perkemahan.


"Ada pula larangan menjual miras kepada pembeli di bawah usia 21 tahun, tetapi para pemilik minimarket dan toko pengecer lainnya tidak pernah mengindahkan aturan ini," tutupnya.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Penjarakan Pengemplang Pajak, JK: Akan Terus Dilanjutkan

Jakarta -Ditjen Pajak telah menerapkan paksa badan atau penyanderaan (gijzeling) terhadap satu orang penanggung jawab dari perusahaan penunggak pajak di Lapas Salemba Jakarta Timur. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen tegas pemerintah, untuk memberantas pengemplang pajak di Indonesia.

"Pemerintah harus bersikap tegas. Sudah dimulai dan akan terus," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla pada wartawan Disela-sela kunjungan kerjanya di Surabaya, Sabtu (31/1/2015).


Ia menegaskan, tindakan itu sudah sesuai aturan. Bila beberapa kali diperingatkan dan masih tetap mangkir, maka pengemplang pajak akan benar-benar di penjara.


"Itu sesuai dengan undang-undang saja. Kalau misalnya ditegur, disuruh bayar paksa tidak dibayar, ya harus di gijzeling, disandera. Supaya masuk penjara dia nanti. Itu undang-undang," lanjutnya.


Tindakan ini dibuat agar wajib pajak bisa membayar kewajibannya secara tepat waktu. Bahkan menurut JK, hukuman penjara ini masih tergolong ringan, bila dibandingkan negara-negara besar lainnya di dunia.


"Disiplin, ya dimana pun, negara mana pun. Kalau ini masih baik, kalau di Amerika langsung masuk penjara kan kalau tidak bayar pajak," kata JK.


Seperti diketahui, Ditjen Pajak Kementerian Keuangan melakukan penyanderaan atau pasang badan (gijzeling) terhadap salah satu penunggak pajak. SC, 61 tahun, dibui di Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Salemba, Jakarta.


SC sendiri mewakili PT DGP, yang menunggak pajak selama lebih dari 5 tahun. Nilainya mencapai Rp 6 miliar. PT DGP adalah perusahaan asing (Penanaman Modal Asing/PMA) yang bergerak di bidang perdagangan kulit.


(bil/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

32 Tahun Tak Terurus, Ini Penampakan Bendungan Budengan di Ngawi

Ngawi -Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini mengunjungi Bendungan Dam Budengan di Desa Legundi, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur untuk melihat langsung proses pengerukan dasar bendungan. Bendungan ini tak terurus selama 32 tahun lamanya.

Menurut penuturan beberapa masyarakat sekitar, bendungan ini dibangun tahun 1955 lalu. Kualitas bendungan juga terus turun dari tahun ke tahun karena mengalami pendangkalan. Baru di zaman pemerintahan Presiden Jokowi bendungan ini diperbaiki.


"1955 dibangun dan dimulai direvitalisasi besar-besaran baru kemarin di awal Januari ini. Mengeruk dari proses pendangkalan," ungkap salah satu sesepuh warga Desa Legundi, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Sabtu (31/01/2015).


Bendungan ini menjadi prioritas sawah warga di 15 desa di Kabupaten Ngawi, Jatim untuk mendapatkan air.


"Puhti, Sembung, Gempol, Pokonyal, Babatan, Paras, Gandri di Daerah Ngawi semua, bendungan ini sangat penting," imbuhnya.


Tidak hanya Bendungan Budengan, di Kabupaten Ngawi ada 16 bendungan yang butuh perhatian dari Presiden Jokowi untuk direvitalisasi.


"Bendungan yang perlu dikeduk kembali, revitalisasi, ada 16 di sini, di Ngawi. Bendungan ini untuk mengairi 15 desa tapi tidak semua. Desa yang lebih tinggi dari bendungan tidak terairi. Total dari 16 bendungan, ada 13.000 hektar lahan sawah," kata Gubernur Jatim Soekarwo menimpal pernyataan masyarakat di tempat yang sama.


Sayangnya perhatian pemerintah untuk merevitalisasi bendungan masih minim. Hal itu karena tidak ada perencanaan pembangunan yang matang untuk mendukung program swasembada beras di Indonesia.


"Hambatannya anggaran kurang. Kenapa? Ada prioritas pembangunan. Misal begitu ada prioritas pembangunan di Sumatera, di sini berkurang," ucap pria yang biasa disapa Pakde Karwo ini.


Tampak sebagian dinding bendungan sudah rusak dan endapan tanah sudah sangat tinggi, sehingga mengurangi volume air yang dapat dibendung.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pecat Pegawai Malas, Ahok: Banyak yang Tak Mau Saya Lama Jadi Gubernur

Jakarta -Memberi pidato di depan sejumlah pegawai Bank DKI, Gubernur DKI Jakarta Basuk Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan rencananya untuk 'bersih-bersih' di tubuh Pemerintah Provinsi dan BUMD.

"Habis ini (pembenahan PNS), Saya mulai membersihkan BUMD. Kita kenapa mulai melakukan pembersihan BUMD ? Jadi kalau Bapak Ibu masih bekerja dengan mental yang lama, pasti kami keluarkan," jelas Ahok kepada pegawai Bank DKI yang sahamnya dimiliki Pemprov DKI.


Pengarahan ini disampaikan Ahok dalam acara Workshop Bank DKI di Putri Duyung Cottage, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).


Ahok mengatakan, pegawai yang tidak berkinerja baik dan bermalas-malasan akan ditawarkan pengunduran diri terlebih dahulu. Bila tak mau mundur, dirinya tak segan langsung memecat.


"Kami tidak ada toleransi untuk itu. Karena ini uang rakyat, jadi siapa pun dia kalau berpikiran malas, saya keluarkan dia. Tidak ada toleransi," tegas Ahok.


Ahok sadar, langkah tegasnya bakal membuat sejumlah pihak tidak senang. Bahkan Ahok sadar banyak orang yang berharap dirinya tak lama menjadi gubernur.


"Nah tentu saya sadar juga, banyak orang ,berharap jangan lama-lama dia jadi Gubernur, nanti repot kita. Saya sadar betul. Tapi nggak apa-apa. Yang berharap seperti itu minimal dia ketemu saya sampai 2017," jelas Ahok. Next


(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Puluhan Ribu Babinsa TNI AD Dikerahkan Genjot Produksi Padi di Jatim

Ngawi -Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mentargetkan produksi beras di Jawa Timur (Jatim) tahun ini meningkat 2 juta ton. Target itu dilakukan setelah Jatim diguyur bantuan cukup besar berupa alat mesin pertanian (alsinta), benih, hingga pupuk subsidi.

Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengungkapkan, pihaknya akan mengerahkan puluhan ribu Babinsa atau Bintara Pembina Desa dari TNI Angkatan Darat dan penyuluh agar produksi padi di Jatim meningkat 2 juta ton tahun ini.


"Untuk menaikkan produksi padi 2 juta ton padi di Jatim, kami akan mengerahkan 21.000 Babinsa dan penyuluh untuk 49.000 hektar, untuk membantu petani," ungkap Amran saat ditemui di Desa Legundi, Kecamatan Karangjati, Kabupaten Ngawi, Jatim, Sabtu (31/01/2015).


Tidak hanya itu, bantuan lain yang diberikan pemerintah berupa perbaikan irigasi untuk 149.000 hektar dan 6.000 alsinta hingga akhir tahun 2015.


Sementara, realisasi pembagian alsinta di awal bulan Januari ini adalah 852 unit traktor dan 377 pompa air merek Kubota, Jepang.


"Alsinta bulan depan bantuan presiden 6.000 unit untuk Jatim," imbuhnya.


Kemudian selain padi, Amran juga akan menggenjot sektor pertanian lainnya seperti jagung dan kedelai. Pihaknya dalam waktu dekat akan memberikan benih jagung dan kedelai gratis kepada petani.


"Jagung 98.000 hektar gratis benih jagung, kedelai 70.000 hektar," jelasnya.


Di tempat yang sama, Gubernur Jatim Soekarwo optimis target pertumbuhan produksi padi sebesar 2 juta tahun ini terealisasi. Pasalnya di tahun lalu produksi padi Jatim sudah surplus 4 juta ton.


"Tahun lalu produksi GKG (Gabah Kering Giling) surplus 4 juta, tahun ini produksi ditargetkan 12,3 juta ton," kata pria yang biasa disapa Pakde Karwo.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ahok: Bank DKI Harus Seperti BCA, ATM di Mana-mana

Jakarta -Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ingin Bank DKI yang sahamnya dimiliki Pemerintah Provinsi DKI, bisa menjadi bank berskala nasional.

"Kita akan dorong Bank DKI seperti bank nasional. Seperti Bank BCA, ATM di mana-mana. Mestinya Bank DKI juga ada di mana-mana dong," kata Ahok.


"Kita punya sekolah begitu banyak, tempat kantor begitu banyak, kantor lurah begitu banyak. Kita bisa bikin. Boleh dikatakan kasarnya, seharusnya hampir tiap RW mestinya ada ATM Bank DKI-nya," kata Ahok usai menghadiri Workshop Bank DKI di Putri Duyung Cottage, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).


Pada kesempatan itu Ahok mengatakan, dirinya mempunyai rencana agar semua transaksi di ibu kota menggunakan uang elektronik atau e-money. Mulai dari belanja di pasar modern, toko klontong, hingga membayar transportasi.


"Kalau lihat posisi sekolah-sekolah, kan hampur tiap hari SD, SMP, SMA ada tersebar merata. Nah nanti kita mau dorong, jadi anak-anak harus belanja makanan pun pakai e-money. Supaya saya bisa tahu dia belanja apa saja. Terus yang jual makanan bisa kita kontrol, sehat atau tidak," papar Ahok.


Untuk itu, Bank DKI didorong untuk membantu merealisasikan rencana tersebut. Semua transaksi harus menggunakan uang elektronik.


"Saya minta Bank DKI, jadi kasarnya semakin anda butuh pemerintah ke depan, anda harus punya e-money Bank DKI. Mau naik bus, mau parkir, mau kuliner pakai e-money. Kuliner kita di Blok S semua harus pakai e-money. Kalau kamu nggak ada kartu ini, nggak usah belanja di tempat kita deh. Untuk apa? Supaya kita bisa menganalisa kredit. Ini Orang layak nggak dibantu," tutur Ahok.


(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pertemuan Jokowi-Prabowo Bikin Investor Tenang

Jakarta -Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dua hari lalu di Istana Bogor direspon positif sejumlah pihak. Pertemuan ini diharapkan juga menjadi sinyal positif terhadap dinamika nasional termasuk sektor ekonomi.

"Ya, investasi ekonomi itu kan butuh kenyamanan. Nah, pertemuan ini (Jokowi-Prabowo) kan minimal bisa mencairkan kegaduhan politik nasional," ujar Ekonom Senior INDEF, Fadhil Hasan usai diskusi perspektif di Gado-Gado Boplo, Jl Theresia, Menteng, Jakarta, Sabtu (31/1/2015).


Fadhil menekankan, faktor politik bisa menjadi salah satu peluang pemicu penguatan ekonomi nasional, termasuk penguatan atau melemahnya rupiah. Meski faktor tersebut hitungannya kecil, bila dibandingkan dengan pengaruh eksternal seperti misalnya neraca perdagangan nasional dan sentimen ekonomi global.


"Kecil tapi ada peluangnya. Ya, kita harapkan setelah pertemuan itu, rupiah bisa menguat beberapa hari ke depan. Enggak bisa dipaksain, tapi diharapkan ada kenyamanan yang buat investor tertarik," sebutnya.


Seperti diketahui, pertemuan Jokowi dengan Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto dilakukan saat gejolak antara KPK-Polri. Persoalan muncul ketika Komjen Budi Gunawan ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), padahal Budi Gunawan sudah disetujui Komisi III DPR sebagai calon Kapolri.


(hat/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Sambut Jokowi, Petani Ngawi Pakai Kaos 'Jokowi Milik Rakyat Indonesia'

Ngawi -Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan kunjungan kerja ke Desa Keraswetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, salah satu agendanya membagikan traktor gratis. Para petani yang sudah menunggu sejak pagi hari untuk melihat Jokowi hampir sebagian menggunakan baju batik.

Tapi tak hanya berbaju batik saja, ada juga sebagian petani menggunakan kaos putih mecing bertulis 'Jokowi Milik Rakyat Indonesia' berwarna merah. Jumlahnya hanya 5 orang namun berhasil memikat puluhan media.


Salah satu yang menggunakan kaos putih itu adalah Tarmin. Petani asal Desa Dempel Kecamatan Geneng, Jawa Timur mengungkapkan bila ia dan 5 orang lain berinisiatif membuat dan mengenakan kaos putih bertulis 'Jokowi Milik Rakyat Indonesia'.


"Kami cinta Pak Jokowi, karena Pak Jokowi ramah terhadap rakyat," kata Tarmin saat mengungkapkan alasan di Desa Keraswetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.


Tarmin dan ratusan petani lain yang menunggu kedatangan Jokowi mengatakan, akan mencurahkan seluruh masalah petani di Kabupaten Ngawi selama ini. Salah satunya adalah langkanya pupuk.


"Sangat senang dikasih traktor. Kalau bisa pupuk dipenuhi karena sekarang sangat kurang. Kadang penyaluran pupuk urea terlambat 2-3 minggu. Harga pupuknya 1 kuintal Rp 180.000 pupuk urea," paparnya.


Tarmin berharap Jokowi mengerti nasib petani saat ini sehingga kelangkaan pupuk yang kerap terjadi di Kabupaten Ngawi bisa diselesaikan oleh Jokowi.


"Pak Jokowi ramah dan bisa dimengerti masyarakat. Kami ada keluhan ini dan mudah-mudahan pak Jokowi mendengarnya," katanya.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Bagi-bagi 852 Traktor, Jokowi 'Diserbu' Petani di Tengah Sawah

Ngawi -Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi wilayah persawahan di Desa Keraswetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Jokowi bagi-bagi 852 unit traktor dan 377 pompa air merek Kubota, Jepang untuk petani.

Sejak pukul 08.00 WIB, Sabtu (31/1/2015), ratusan petani telah menunggu Jokowi di tengah sawah. Suasanya cukup santai, pertemuan dilakukan dengan duduk di atas bangku kayu.


Sekitar 09.30 WIB, Jokowi tiba di lokasi dengan didampingi istri yaitu Iriana. Hadir juga Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.


Saat tiba di lokasi, puluhan petani mengerubungi Jokowi untuk berebut salaman dengan pemimpin negara itu.


Rencananya, Jokowi akan memberikan secara simbolis ratusan traktor dan pompa air kepada petani dan mengecek irigasi/bendungan di salah satu Kabupaten Ngawi.


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Sambut Jokowi, Petani Ngawi Pakai Kaos 'Jokowi Milik Rakyat Indonesia'

Ngawi -Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini melakukan kunjungan kerja ke Desa Keraswetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, salah satu agendanya membagikan traktor gratis. Para petani yang sudah menunggu sejak pagi hari untuk melihat Jokowi hampir sebagian menggunakan baju batik.

Tapi tak hanya berbaju batik saja, ada juga sebagian petani menggunakan kaos putih mecing bertulis 'Jokowi Milik Rakyat Indonesia' berwarna merah. Jumlahnya hanya 5 orang namun berhasil memikat puluhan media.


Salah satu yang menggunakan kaos putih itu adalah Tarmin. Petani asal Desa Dempel Kecamatan Geneng, Jawa Timur mengungkapkan bila ia dan 5 orang lain berinisiatif membuat dan mengenakan kaos putih bertulis 'Jokowi Milik Rakyat Indonesia'.


"Kami cinta Pak Jokowi, karena Pak Jokowi ramah terhadap rakyat," kata Tarmin saat mengungkapkan alasan di Desa Keraswetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.


Tarmin dan ratusan petani lain yang menunggu kedatangan Jokowi mengatakan, akan mencurahkan seluruh masalah petani di Kabupaten Ngawi selama ini. Salah satunya adalah langkanya pupuk.


"Sangat senang dikasih traktor. Kalau bisa pupuk dipenuhi karena sekarang sangat kurang. Kadang penyaluran pupuk urea terlambat 2-3 minggu. Harga pupuknya 1 kuintal Rp 180.000 pupuk urea," paparnya.


Tarmin berharap Jokowi mengerti nasib petani saat ini sehingga kelangkaan pupuk yang kerap terjadi di Kabupaten Ngawi bisa diselesaikan oleh Jokowi.


"Pak Jokowi ramah dan bisa dimengerti masyarakat. Kami ada keluhan ini dan mudah-mudahan pak Jokowi mendengarnya," katanya.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

RI Terus Jajaki Peluang Bisnis di Sektor Maritim Dengan Polandia

Warsawa -Indonesia dan Polandia terus meningkatkan kerjasama ekonominya. Bahkan secara khusus Polandia menetapkan Indonesia sebagai salah satu negara yang menjadi prioritas pengembangan ekspornya.

Dubes Peter F. Gontha didampingi Fungsi Ekonomi KBRI Warsawa dalam pertemuannya dengan Wakil Perdana Menteri yang juga merangkap sebagai Menteri Ekonomi Janusz Piechocinski pada Jumat (29/1/2015).


Gontha mengatakan, kedua negara sepakat untuk dapat lebih meningkatkan kerjasama ekonomi dan perdagangan. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan pemerintah Indonesia saat ini untuk lebih meningkatkan diplomasi ekonomi, terutama di sektor maritim dan kelautan.


Apalagi bagi Indonesia, Polandia adalah "Jantung Eropa" yang posisinya sangat stategis untuk menjadi salah satu pintu masuk ekspor Indonesia di Eropa Utara, Tengah, dan Timur serta di negara-negara Skandinavia dan Baltik.


Polandia juga memiliki keunggulan dalam industri galangan kapal dapat menjadi mitra strategis bagi Indonesia dalam revitalisasi, modernisasi dan pengembangan industri galangan kapal di Indonesia.


Gontha mengatakan, Polandia dan Indonesia dapat menjalin kerjasama di bidang shipbuilding, sekolah tinggi teknik dan pelayaran, energy, bioteknologi, pariwisata, research and development, dan pertambangan yang saat ini belum dimanfaatkan.


Wakil Perdana Menteri yang juga merangkap sebagai Menteri Ekonomi Janusz Piechocinski mengungkapkan, pihaknya juga ingin memperluas pasar ekspor di Asia. Kementerian Ekonomi Polandia telah menetapkan Indonesia sebagai salah satu dari 11 negara prioritas pembangunan ekspor.Next


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Jelang Kedatangan Jokowi, Petani Ngawi Kompak Berseragam Batik

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan mengunjungi Desa Keraswetan, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur untuk melihat dari dekat proses pengerukan dasar bendungan Dam Budengan dan membagikan traktor kepada petani.

Pengamanan sudah mulai diperketat. Pasukan khusus pengamanan presiden (Paspampres) sudah mulai berjaga baik di depan lokasi acara maupun di luar lokasi acara.


Beberapa tamu dan petani yang masuk ke wilayah persawahan di Desa Keraswetan diperiksa dengan prosedur yang cukup ketat, meski pemeriksaan tidak dilakukan dengan mesin x-ray.


Tidak hanya itu, ratusan para petani yang hadir juga berpakaian sangat sopan. Seluruh petani kompak berpakaian batik dengan berbagai motif dan warna.


Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman yang menggunakan baju kemeja putih sibuk melakukan persiapan. Amran yang tiba di lokasi pukul 07.50 WIB menguji mesin alat pertanian (Alsinta) baik traktor maupun pompa air.


"Pastikan ada bensinnya semua, harus ada," kata Amran di lokasi acara, Sabtu (31/01/2015).


Amran mengatakan, nantinya ratusan Alsinta yang terdiri dari 852 unit traktor dan 377 pompa air merek Kubota, Jepang yang meluber ke Jalan Raya Ngawi-Madiun akan dibagikan kepada petani secara simbolis oleh Presiden Jokowi.


"Begitu diterima dibawa pulang langsung bekerja," tegas Amran.


Saat ini menurut informasi yang didapat petugas Paspampres, Presiden Jokowi telah memasuki wilayah Kabupaten Ngawi, Jawa Timur dengan menggunakan jalur darat dari Kota Solo, Jawa Tengah. Diperkirakan Presiden Jokowi sampai di lokasi pukul 08.30 WIB.


Di Ngawi, Presiden Jokowi akan memberikan secara simbolis ratusan traktor dan pompa air kepada petani dan mengecek irigasi/bendungan di salah satu Kabupaten Ngawi.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Filipina Bakal Jadi Saingan Terberat RI di Pasar Bebas ASEAN

Jakarta -Mulai 31 Desember 2015, ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC/MEA) resmi dibuka. Kerjasama regional ini akan membuat pergerakan manusia, barang, dan jasa bebas tanpa sekat batas negara.

Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan dari negara-negara ASEAN yang total pasarnya 600 juta orang, Filipina akan menjadi saingan terberat Indonesia.


"Saingan terberat Indonesia itu adalah Filipina. Karakteristik ekonominya itu mirip-mirip. National resources-nya juga mirip. Tapi inflasi mereka terjaga rendah," kata Menkeu Bambang di seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Bambang mencontohkan situasi ekonomi di Indonesia dengan Filipina juga mirip, misalnya dalam sektor properti sama-sama punya fenomena booming pembangunan apartemen.


"Fenomenanya pun sama, banyak yang apartemen yang laku tapi banyak kosong. Cuma yang perlu perhatian itu properti di Filipina itu hasil repatriasi. Jadi banyak Orang Filipina yang sukses kerja di luar kemudian bisa beli ‎apartemen sebagai instrumen investasinya," kata Bambang.


Ia menambahkan kemampuan tenaga kerja Filipina yang banyak kerja di luar negeri termasuk di ASEAN menjadi kekuatan Filipina. Bambang mengatakan kemampuan para pekerja Filipina bisa membeli apartemen menunjukkan bahwa tenaga kerja Filipina yang ke luar negeri merupakan pekerja terlatih sehingga mendapat penghasilan yang tinggi.


"Berarti tantangan kita sekarang adalah bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia kita supaya kalau nanti masuk ke ‎persaingan bebas ASEAN itu tidak hanya jadi level bawah tapi jadi pekerja yang mahal," katanya.Next


(dna/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ditanya Soal Kurs Dolar yang Ideal, Menkeu Bambang: Pasnya Rp 11.000-12.000

Jakarta -Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan soal nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ideal untuk lima tahun ke depan. Kurs dolar terhadap rupiah yang pas diperkirakan dalam rentang Rp 11.000-12.000.

Dalam seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015), Bambang mendapatkan pertanyaan oleh salah satu peserta seminar, yaitu soal kurs yang pas untuk rupiah.


"Saya lihat yang pas itu Rp 11.000-Rp 12.000/US$, 5 tahun ke depan. Kenapa? karena menurut saya itu yang paling menggambarkan fundamental ekonomi kita," kata Bambang di depan 400 anggota Ikatan Alumni Universitas Airlangga.


Ia menggaris bawahi, nilai tukar terlalu kuat juga belum tentu baik untuk Indonesia. Alasannya bisa bahaya bagi kinerja ekspor industri manufaktur Indonesia.


"Angka yang saya sebutkan tadi, itu adalah yang paling pas. Karena kalau kita lihat negara-negara seperti Jepang, Australia, Korea Selatan itu malah berlomba-lomba menurunkan nilai tukarnya karena kalau mata uangnya terlalu kuat malah akan menganggu kinerja ekspor," katanya.


Dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2015 (APBN-P 2015) pemerintah dan DPR sepakat nilai tukar dolar terhadap rupiah mencapai Rp 12.500.


(dna/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menkeu Bambang Cerita Orang Terkaya Filipina Jual Mobil Impor dari RI

Jakarta -Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro menceritakan soal salah satu orang terkaya Filipina, George Ty yang menjadi penjual mobil impor dari Indonesia. George Ty yang memiliki kekayaan US$ 3,7 miliar versi Forbes 2014, orang terkaya ke-7 di Filipina merupakan importir mobil Toyota Avanza dari Indonesia.

"Saya pernah berbincang dengan orang terkayanya Filipina. Saya tanya kok bisa Anda jadi orang terkaya apa rahasianya? Dia cerita, kuncinya adalah memilih sektor industri yang tepat," katanya dalam seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Bambang mengatakan George Ty memiliki Metropolitan Bank, juga punya perusahaan telekomunikasi. Selain bank dan telekomunikasi, dia juga punya diler otomotif.


"Nah, tiga itu tuh kalau mau sukses jadi bisnis, itu dulu tuh 3 itu harus punya," katanya.


Ia mengatakan saat awal bisnis otomatif masuk ke Indonesia, banyak orang yang skeptis sehingga menolaknya. Sektor otomotif dianggap terlalu banyak meminta insentif seperti bebas bea impor dan sebagainya. Namun sekarang ini industri otomotif justru menjadi yang terbesar di Indonesia.


"Bahkan saya tanya dengan orang terkaya Filipina itu tadi, kenapa bisnis otomotif Anda bisa sukses. Apa yang Anda jual? Dia jawab, saya jual Toyota Avanza. Saya tanya lagi, kok bisa? Kan negara Anda tidak produksi itu? Di bilang, saya impor dari Indonesia," katanya.


Bambang mengatakan dari cerita orang terkaya Filipina tersebut, ada pelajaran bahwa segala peluang memang banyak, namun tidak dilihat banyak orang sejak diawal. Namun menurut Bambang, bila ada konsistensi maka semua bisa dipetik hasilnya di kemudian hari.


"Makanya saya bilang jangan khawatir dengan ‎MEA, tinggal kita perkuat saja potensi yang kita punya," katanya.


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menkeu Bambang Ungkap Rahasia Produk Peniti Hingga Sajadah Tiongkok Mendunia

Jakarta -Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengungkapkan industri di Tiongkok yang efisien harus ditiru oleh Indonesia. Industri yang efisien membuat produk-produk Negeri Tirai Bambu tersebut mendunia.

"Kita sedikit banyak belajar dari Tiongkok. Saya yakin yang pernah umroh atau haji kalau iseng mampir ke toko yang menjual suvenir, jangan kaget kalau yang dijual di situ ada satu toko yang nama tokonya Ali Murah, separuhnya itu buatan Tiongkok," kata Bambang disambut tawa peserta seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Padahal menurut Bambang, produk-produk yang dijual Tiongkok ke Timur Tengah, juga bisa diproduksi oleh Indonesia. "Sajadah, apa itu teko-toko logam dan sebagainya itu kita bisa bikin," katanya.


Bambang menjelaskan dalam ilmu ekonomi, semakin banyak suatu barang diproduksi maka semakin rendah biaya produksi per unit, seperti produk peniti dari Tiongkok. ‎


"Kenapa produksi Tiongkok bisa merajalela. Itu kuncinya adalah di pasarnya.‎ Karena dia (tiongkok) marketnya 1,3 miliar jiwa. Contohnya saja peniti. Bikin peniti di Tiongkok, itu bisa sangat murah karena mereka memproduksi untuk skala besar," katanya.


Menurut Bambang kemampuan Tiongkok bisa memproduksi barang dengan lebih efisien harus ditiru Indonesia. Bambang mengatakan, adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) bisa jadi peluang besar untuk Indonesia karena dengan MEA, pasar Indonesia makin membesar.


"Yang awalnya pasar kita hanya 250 juta (jumlah penduduk Indonesia), kemudian kita akan bisa punya market 600 juta penduduk ASEAN yang 5 saja, Indonesia, Malaysia, Filipina, Thailand, Singapura," katanya.


Ia menambahkan Indonesia punya peluang lebih besar karena punya pasar lebih besar dibanding yang lain di ASEAN. Dari 600 juta penduduk ASEAN, Indonesia sudah punya modal 250 juta penduduk.


"Artinya kita sudah belajar untuk memenuhi hampir separuhnya. Jadi saya mau bilang. Jangan takut kita menhadapi MEA. Karena kalau bicara nggak siap, nggak ada negara ASEAN yang siap MEA, tapi Indonesia punya kesempatan lebih besar," tegas Bambang disambut tepuk tangan.


(hen/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

JK: Gula Produksi di Jawa Rp 8.000/Kg, di Thailand Rp 6.000/Kg

Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengatakan dalam masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) akhir 2015, persaingan tak hanya terjadi dalam sektor jasa dan tenaga kerja, juga di sektor barang. Saat ini, daya saing produk barang Indonesia dengan beberapa negara ASEAN memang masih tertinggal.

"Memang akan terjadi kompetisi di barang-barang industri. Mereka lebih murah, walaupun yang bekerja sana itu buruh-buruh Indoensia," kata JK dalam acara seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


JK mengatakan kemampuan industri dan sumber daya alam di negara ASEAN memang mirip-mirip misalnya Indonesia, Thailand, dan Malaysia sama-sama produsen karet terbesar. Selain itu, Indonesia dan Filipina juga sama-sama memproduksi minyak, sehingga apabila memiliki kesamaan produksi maka tak terjadi kerjasama perdagangan. Namun Indonesia punya kelebihan sumber daya gas yang tak banyak dimiliki negara ASEAN lainnya.


"Mungkin gas bisa ekspor ke Singapura, Malaysia, Thailand," katanya.


Ia menambahkan negara-negara di ASEAN masing-masing punya kelebihan dan kekurangan sehingga bisa saling menutupi. Misalnya Industri Singapura lebih mahal dibanding negara ASEAN lainnya. Sementara itu, Thailand juga punya kelebihan dalam hal efisiensi industri gula daripada Indonesia.


"Misal gula Thailand lebih murah dari kita. Gula di Jawa Rp 8.000, Thailand Rp 6.000. Sekarang terjadi 2 juta ton gula dari Thailand masuk Indonesia itu bisa terjadi," katanya.


Selain perdagangan barang, dalam MEA juga akan terjadi kebebasan arus perdagangan jasa namun akan lebih terbatas daripada barang.


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menkeu Bambang: Inflasi Januari Paling Tinggi 0,2%

Jakarta -Bambang Brodjonegoro, Menteri Keuangan (Menkeu), mengungkapkan inflasi pada Januari 2015 kemungkinan cukup rendah yaitu 0,1-0,2%. Penyebabnya adalah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang turun sampai 2 kali sepanjang bulan ini.

"Saya punya kabar gembira. Pada Januari kami prediksikan inflasi kita kemungkinan 0,1%, paling tinggi 0,2%," kata Bambang dalam acara seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Penyebab inflasi yang rendah, lanjut Bambang, adalah penurunan harga BBM. Mulai 1 Januari 2015, pemerintah sudah melepas harga Premium ke mekanisme pasar sedangkan Solar masih diberikan subsidi tetap Rp 1.000/liter.


"Ternyata kita tahu kenapa negara lain seperti Filipina inflasinya rendah. Karena mereka tidak ada isu soal harga BBM," katanya.


Filipina, tambah Bambang, kondisi perekonomiannya mirip Indonesia. Namun inflasi di sana terjaga rendah, rata-rata 1-2%.


"Ini karena mereka tidak mengenal adanya subsidi BBM. Di negara yang sudah tidak mengenal subsidi BBM, kalau ada kenaikan harga itu tidak akan pengaruh ke inflasi. Indonesia inflasi masih tinggi karena ada perubahan dari yang tadinya disubsidi ke tidak disubsidi," jelasnya.


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

RI Bisa Jadi 'Raja' di Era Pasar Bebas ASEAN, Ini Syarat dari JK

Jakarta -Pasar bebas ASEAN alias Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan berlaku mulai 31 Desember 2015. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebutkan Indonesia punya potensi untuk menjadi 'raja' di ASEAN.

Indonesia, menurut JK, bisa menjadi lokasi investasi paling 'seksi' di ASEAN. Indonesia punya bekal yang cukup untuk merangkul investor yaitu pasar domestik yang luar biasa besar.


"Ke mana investasi? Pasar ASEAN 550 juta atau hampir 600 juta (orang). Hampir 50% pasar ada di Indonesia," kata JK dalam acara seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Namun, lanjut JK, investasi tidak akan datang begitu saja ke Indonesia. Syarat utama untuk mengundang investor adalah infrastruktur yang memadai.


"Tantangan kita tinggal satu, efisiensi dan infrastruktur. Siap tidak siap harus memperbaiki diri untuk kompetitif," sebutnya.


Indonesia, tambah JK, butuh banyak investasi di bidang manufaktur atau industri pengolahan. Pasalnya, kapasitas lahan dalam negeri sudah kurang memadai untuk menggantungkan diri kepada sektor pertanian.


"Mengapa butuh manufaktur? Karena kapasitas lahan sudah terbatas. Bahwa di Jawa setiap keluarga (petani) hanya punya 1/3 hektar, kalau di Sulawesi 1/5 atau mungkin 1 hektar," jelasnya.Next


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

JK: Dokter di Singapura Sekali Periksa Rp 2 Juta, di RI Rp 200.000

Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) meyakini tenaga kerja Indonesia bakal lebih tertarik masuk ke pasar tenaga kerja di Singapura dan Malaysia dalam ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (AEC/MEA) yang berlaku 31 Desember 2015.

Alasannya kedua negara tersebut lebih mempunyai kedekatan dari sisi bahasa. Selain bahasa, faktor nilai upah juga akan menentukan pergerakan tenaga kerja antar negara ASEAN


Hal ini disampaikan oleh JK dalam sebuah seminar tetang MEA, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Acara seminar ini bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Unair), hadir dalam acara ini sekitar 400 alumni Unair.


Bila AEC berlaku, maka setidaknya delapan sektor jasa yang terbuka untuk tenaga kerja anggota ASEAN antara lain medical (pengobatan/dokter), nurse (perawat), arsitek, engineering (insinyur), dental (dokter gigi), akunting, tenaga survei, lalu turisme (pariwisata).


"Indonesia paling kerja di Malaysia dan Singapura karena bahasanya mirip-mirip, mudah dimengerti. Kalau Kamboja, Thailand, Vietnam yang hurufnya sama kayak cacing-cacing, nggak mungkin kita ke sana," kata JK disambut tawa para peserta seminar.


Selain itu, dari sisi negara lain, bila Indonesia menerapkan bahasa Indonesia bagi pekerja asing maka pekerja asing dari ASEAN akan susah masuk. Sehingga menurut JK, pekerja yang bisa masuk ke Indonesia adalah dari Malaysia.


JK mengatakan pergerakan tenaga kerja di ASEAN pada saat MEA juga akan ditentukan soal upah tenaga kerja di masing-masing negara. Bakal ada kecenderungan para pekerja mencari upah di negara yang mahal bayarannya.


"Nanti orang Indonesia banyak kerja di Malaysia, Singapura, 2 negara itu paling yang paling dekat. Dokter Singapura sekali periksa 2 juta, kita Rp 200-300.000, mana mau mereka kerja di sini," katanya.


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Apakah ASEAN Bakal Punya Mata Uang Tunggal Seperti Euro? Ini Jawaban JK

Jakarta -Di Eropa, kerja sama antar negara sudah begitu berkembang sehingga menciptakan mata uang regional sendiri yaitu euro. Apakah di ASEAN akan terjadi hal yang sama?

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyebutkan tidak akan mudah untuk membuat mata uang regional. Di Eropa saja, saat ini Euro sedang tertekan karena masalah yang dialami sejumlah negara seperti Yunani atau Portugal.


"Setelah perjalanan Eropa, satu sistem keuangan, demokrasi, bukan hal mudah karena pengalaman saling tarik ke bawah. Akibat krisis di Yuanani, Portugis maka menyebabkan semua mata uang terkena," kata JK dalam acara seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Oleh karena itu, lanjut JK, tidak akan mudah menerapkan mata uang tunggal di ASEAN. Namun bukan berarti tidak mungkin.


"Sekarang sampai tahun 2015, ASEAN Community yang nantinya juga seperti European Union apakah satu mata uang, tidak mudah. Kita lihat pengalaman mereka (Eropa) jalan atau tidak," sebut JK.


Di level ASEAN sendiri, demikian JK, bibit-bibit integrasi ekonomi lahir pada era 1990-an. Negara-negara ASEAN sepakat untuk menyatukan kekuatan di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, perhubungan, kesehatan, dan perdamaian. Hingga akhirnya disepakati bahwa Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) akan dimulai pada 31 Desember 2015.


"Apa isinya? Ialah sebenarnya suatu community kerja sama perdagangan bebas. Flow orang, barang, dan jasa, ini tidak menjadi halangan. Ini prinsip-prinsip dasar, makna dari ASEAN Community," katanya.


Bebasnya pergerakan orang, barang, dan jasa, lanjut JK, menimbulkan persaingan yang sehat.


"Bersaing lebih baik, murah, dan cepat. Siapa yang menang adalah yang lebih baik. Siapa yang lebih cepat delivery-nya dan lebih murah barangnya," ucap dia.


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

JK: Masyarakat Ekonomi ASEAN Berlaku 31 Desember 2015

Jakarta -Di depan Ikatan Alumni Universitas Airlangga (Unair), Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan soal berlaku efektifnya ASEAN Economic Community (AEC) mulai 31 Desember 2015. Menurut JK, AEC atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) merupakan kerja sama sebuah komunitas regional.

"Nanti ASEAN community berlaku 31 Desmeber 2015, awal 2016. Apa isinya?" tanya JK di depan para peserta seminar soal MEA, di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


JK mengatakan MEA merupakan komunitas kerjasama perdagangan bebas yang mencakup manusia (tenaga kerja), barang, dan jasa sudah tidak ada lagi halangan atau batas-batas.


"Ini prinsip-prinsip dasar, makna dari ASEAN Economic Community," katanya.


Ia mencontohkan dari sisi perdagangan, bahwa prinsip kerja sama adalah kooperatif, namun kerja sama bisa juga dalam bentuk persaingan.


"Itu prinsip-prinsip di ASEAN ke depan. Bilateral antar negara, kerja sama dengan Malaysia, Thailand, dibikin di Malaysia, Thailand dibikin dinamai dibuat menjadi buatan ASEAN, bebas bea masuk," jelas JK.


Menurutnya muara dari bebasnya pergerakan manusia dari adanya MEA, termasuk barang dan jasa akan menghasilkan kerja sama yang saling melengkapi, menghasilkan lebih murah dan cepat.Next


(hen/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Cerita JK Soal Perang Dingin Sampai Pasar Bebas ASEAN

Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menjadi pembicara dalam seminar yang diselenggarakan alumni Unversitas Airlangga Surabaya yang membahas tentang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. JK kemudian bercerita tentang sejarah kerja sama antar negara.

"Apabila kita berbicara mengenai MEA, kita melihat ke belakang sejenak bagaimana kerja sama antar negara terjadi," kata JK dalam acara seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


JK mulai penjelasannya dari Perang Dunia II. Pasca Perang Dunia II, terjadi Perang Dingin yang menciptakan Blok Barat dan Blok Timur. Ada pula negara-negara seperti Indonesia yang membentuk Gerakan Non Blok.


Setelah Perang Dingin berakhir, lanjut JK, blok-blok seperti itu praktis sudah tidak ada. Seluruh negara cenderung memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan perdagangan.


"Perdagangan menimbulkan industri atau pun kemajuan ekonomi lain. Dari situ kerja sama ASEAN menjadi kerja sama regional," tutur JK.


Tidak hanya di ASEAN, menurut JK, era kerja sama regional juga berkembang di kawasan-kawasan lain. Misalnya Timur Tengah, Eropa, atau Afrika.


"Ada European Community, intinya kerja sama perdgaangan yang lebih dekat, yang dapat memberikan efisiensi. Ada African Union, kemudian berkembang lebih jauh lagi," sebutnya.


Di level ASEAN, demikian JK, bibit-bibit perdagangan bebas lahir pada era 1990-an. Negara-negara ASEAN sepakat untuk menyatukan kekuatan di bidang politik, ekonomi, kebudayaan, perhubungan, kesehatan, dan perdamaian.


(hds/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

400 Alumni Unair Kumpul Bareng JK

Jakarta -Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menghadiri acara seminar bertema Peluang dan Tantangan Perekonomian Indonesia dalam MEA 2015 yang diselenggarakan Ikatan Alumni Universitas Airlangga. Hadir sekitar 400 alumni Unair.

Dalam acara yang digelar di Hotel Borobudur, Jakarta, ini, JK didampingi oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Acara dimulai sekitar Pukul 19.30 WIB.


Hasil dari seminar ini diharapkan mampu memberikan masukan bagi pemerintah untuk melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, peningkatan mutu pelayanan publik, peningkatan pendidikan, dan efisiensi tenaga kerja dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.


(dna/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

CMNP Klaim Tunggakan Utang Anak Usaha Rp 350 Miliar Sudah Rampung

Jakarta -PT Citramarga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mengklaim telah menyelesaikan proses restrukturisasi utang anak usaha PT Citra Margatama Surabaya senilai 351,33 miliar. Proses restrukturisasi itu dilakukan pada 2 bank, yakni PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

"Kita berhasil restrukturisasi dengan bank Mega kami laksanakan 29 desember, dan BCA kami 30 januari 2015. Dengan demikian kami berharap kinerja CMS lebih baik lagi," kata Direktur Keuangan PT CMNP, Indrawan Sumantri di acara konferensi pers di kantor CMNP, Jalan Yos Sudarso, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Sementara itu, dalam RUPSLB, pemegang saham menyepakati agar induk usaha mencabut dukungan kepada CMS terkait proses pembayaran utang tersebut. Sehingga, induk usaha tak lagi ikut berkontribusi pembayaran utang.


"Namun setelah kami melaporkan perkembangan CMS ada masukan dari pemegang saham di atas 10% yang meminta kepada manahemen cmnp untuk bisa melakukan negosiasi atau pembicaraan kembali dengan pihak perbankan untuk mencabut dukungan atas surat kesanggupan CMNP kepada perbankan atau kreditur PT CMS, itu disetujui mayoritas," tuturnya.


‎Pasalnya, menutur Indrawan, jika proses tersebut bisa dilakukan. Maka induk usaha bisa melakukan aksi korporasi lainnya.


"Kita coba berbicara dan duduk bareng Mega dan BCA saya sebagai manajemen CMNP bisa selesaikan masalah cms ini secepat-cepatnya. Karena untuk melancarkan corporate action saya," tambahnya.


(zul/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

CMNP Restrukturisasi Utang Anak Usaha Rp 350 Miliar

Jakarta -PT Citramarga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) mengklaim telah menyelesaikan proses restrukturisasi utang anak usaha PT Citra Margatama Surabaya senilai 351,33 miliar. Proses restrukturisasi itu dilakukan pada 2 bank, yakni PT Bank Mega Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).

"Kita berhasil restrukturisasi dengan bank Mega kami laksanakan 29 desember, dan BCA kami 30 januari 2015. Dengan demikian kami berharap kinerja CMS lebih baik lagi," kata Direktur Keuangan PT CMNP, Indrawan Sumantri di acara konferensi pers di kantor CMNP, Jalan Yos Sudarso, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Sementara itu, dalam RUPSLB, pemegang saham menyepakati agar induk usaha mencabut dukungan kepada CMS terkait proses pembayaran utang tersebut. Sehingga, induk usaha tak lagi ikut berkontribusi pembayaran utang.


"Namun setelah kami melaporkan perkembangan CMS ada masukan dari pemegang saham di atas 10% yang meminta kepada manahemen cmnp untuk bisa melakukan negosiasi atau pembicaraan kembali dengan pihak perbankan untuk mencabut dukungan atas surat kesanggupan CMNP kepada perbankan atau kreditur PT CMS, itu disetujui mayoritas," tuturnya.


‎Pasalnya, menutur Indrawan, jika proses tersebut bisa dilakukan. Maka induk usaha bisa melakukan aksi korporasi lainnya.


"Kita coba berbicara dan duduk bareng Mega dan BCA saya sebagai manajemen CMNP bisa selesaikan masalah cms ini secepat-cepatnya. Karena untuk melancarkan corporate action saya," tambahnya.


(zul/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Datangi DPR, BUMN Operator Penyeberangan Merak-Bakauheni Minta 'Suntikan' Rp 1 T

Jakarta -Para Direksi PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mendatangi Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Manajemen BUMN operator penyeberangan Pelabuhan Merak-Bakauheni menjelaskan rencana bisnis perseroan di depan Panitia Kerja (Panja) Penyertaan Modal Negara (PMN) Komisi VI DPR.

Rencana bisnis ASDP disampaikan terkait permohonan persetujuan pencairan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 1 triliun.


"Kita mengajukan PMN sebesar Rp 1 triliun," kata Direktur Utama PT ASDP Danang Baskoro usai menggelar rapat tertutup dengan Panja PMN, di Gedung DPR Senayan, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Dana tersebut rencananya dipakai untuk pengembangan kawasan Pelabuhan Merak di Banten dan Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Tujuan akhirnya adalah memperpelancar pergerakan angkutan barang dan penumpang antara Pulau Jawa dan Sumatera.


"Sumatera dan Jawa jadi gerbang konektivitas karena Merak-Bakauheni ini bisa menunjang pertumbuhan ekonomi nasional," jelasnya.


Rincian dari penggunaan PMN ialah sebesar Rp 600 miliar rencananya dipakai untuk membangun dermaga VI dan VII di Pelabuhan Merak. Dermaga ini mampu melayani kapal dengan bobot 10.000 GT.


"Kebutuhan dana membangun 2 unit dermaga sebesar Rp 800 miliar. Maka kekurangan dana PMN senilai Rp 200 miliar akan dimasukkan pada APBN Tahun 2016," jelasnya.


ASDP juga mengalokasikan dana PMN senilai Rp 400 miliar untuk membeli Kapal Ferry sebanyak 2 unit dengan kapasitas 5.000 GT.


(feb/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pertamina dan PLN Bahas Harga Jual BBM, 2 Menteri Ini Ikutan

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama PLN (Persero) Sofyan Basir bertemu Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro di kantor Kemenkeu, Jakarta.

Rapat yang dimulai pukul 16.00 WIB, berlangsung tertutup dan berakhir sekitar pukul 18.00 WIB. Apa yang dibahas dalam rapat tersebut?


Menkeu Bambang mengatakan pertemuan yang baru saja digelar membahas soal harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) dari Pertamina ke PLN. "Bahas harga jual BBM dari Pertamina ke PLN," kata Bambang saat ditemui di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (30/1/2015).


Sementara itu Menteri Rini mengatakan, pertemuan kali ini membahas soal jual beli BBM antara Pertamina dan PLN. Namun, Rini enggan merinci pasti detil pembicaraannya.


"Membahas BBM, jual beli PLN dengan Pertamina. PLN beli sama Pertamina. Lengkapnya tanya Pak Dwi saja ya," ucap Rini.


Di tempat yang sama, Sofyan pun hanya menanggapi singkat pertanyaan para media. Sofyan mengungkapkan, pihaknya hanya mendiskusikan soal konversi pembangkit listrik dari sumber BBM ke batu bara untuk wilayah Sumatera.


Pengalihan sumber energi untuk pembangkit ini dinilainya akan banyak menghemat anggaran. Namun Sofyan belum mau menyebutkan rinci tujuan dari pembahasan tersebut.


"Ngasih tahu volume BBM mau dikurangin mau diganti batu bara. Nanti lagi dibahas. Jadi kita kasih tahu peralihan dari BBM ke batu bara untuk di Sumatera, pengeluaran lebih hemat, baru mau, ini untuk efisiensi tahun ini. Bisa menghemat lumayan besar," tandasnya.


Jauh sebelumnya, antara Pertamina dan PLN sempat tak sepakat soal harga pembelian solar periode Januari 2013 sampai semester I-2014. Masalah ini sudah pernah menjadi kajian Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).


Hasil hitungan BPKP atas kewajaran harga solar dari Pertamina antara 112% sampai 117% MoPS (Mean of Plats Singapore). Sedangkan PLN tetap meminta 105% MoPS dengan dasar perhitungan subsidi dari pemerintah.


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»