Alasan Mendag Gobel Tak Mau Beras Operasi Pasar Dibeli Pedagang: Ada Mafia!

Jakarta -Operasi pasar untuk komoditas beras sebenarnya sudah dilakukan sejak awal Januari 2015 lalu. Mengingat kenaikan harga beras sudah terjadi dan pemerintah inginkan ada antisipasi lebih cepat.

Sistem operasi dilakukan seperti biasa. Dengan menyalurkan stok beras dengan harga murah sebanyak 80% ke pedagang. Sisanya ke masyarakat langsung.


"Kira-kira 75.000 ton sudah dikeluarkan selama 2 bulan. Tapi kok harga nggak bisa turun juga? Masak naik terus," tegas Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di rumah susun Penjaringan, Jakarta, Minggu (22/2/2015).


Gobel pun menemukan di beberapa pasar induk ada pengoplosan beras operasi pasar dengan beras lainnya. Sehingga secara otomatis tidak ada penurunan harga seperti yang diharapkan pemerintah.


Kesimpulannya, Gobel menilai praktik tersebut dilakoni oleh para mafia beras. Praktik mafia tumbuh subur karena diciptakan oleh sistem.


"Karena sistemnya yang menciptakan ini. Kenapa barang itu selalu lebih mahal, waktu sidak di Cakung beras dioplos dengan merek dagang lain dan dijual ke daerah lain. Jadi ada mafia beras," jelas Gobel.


Sekarang, operasi pasar tahap kedua dimulai. Tak mau lagi tertipu, pemerintah salurkan beras langsung ke konsumen. Tepat di area padat penduduk yang membutuhkan beras dengan harga murah.


Untuk para mafia, Gobel menyebutkan bisa saja pemerintah menempuh jalur hukum. "Kita ‎sudah kasih sinyal, tapi nggak ditanggapi. Sekarang makanya nggak main-main, kalau didapati akan dipidanakan," tukasnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Begini Cara Pemerintah Melawan Mafia Beras

Jakarta -Pemerintah menyikapi serius persoalan mafia beras yang ada di Indonesia. Beberapa langkah antisipasi akan dibuat untuk melibas mafia tersebut.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan koperasi sebagai penyalur beras dari Perum Bulog. Hal ini dikemukakan Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga.


"Urusan beras nggak beda jauh sama urusan pupuk bersubsidi. Kita dikasih kesempatan oleh Mendag dan Mentan, bagaimana koperasi bisa berperan dalam penyaluran," ungkap Puspayoga di rumah susun Penjaringan, Jakarta, Minggu (22/2/2015).


Selama ini, lanjut Puspayoga, beras dari Bulog sering dioplos oleh pedagang. Akibatnya, terjadi permainan harga dan masyarakat sulit mendapatkan beras dengan harga terjangkau.


"Di Indonesia banyak terjadi pengoplosan. Itu biasanya subsidinya dioplos. Jadi namanya subsidi oplos. Kemudian dijual ke pasar dengan harga pasar," jelasnya.


Dengan koperasi, menurut Puspayoga, praktik seperti yang dilakukan oleh mafia beras dimungkinkan tidak terjadi. Sebab koperasi punya prinsip utama dalam pemenuhan anggota.


"Koperasi tentunya akan memenuhi kebutuhan anggota sendiri. Tidak akan terjadi yang namanya mafia beras. Ini kan kita melawan mafia. Saya yakin banyak spekulan yang bermain selama ini," paparnya.


Puspayoga akan segera merampungkan data koperasi dengan kesiapan penuh ikut dalam sistem ini agar kebijakan segera dapat dijalankan.


"Pemerintah sudah berupaya bagaimana penyaluran beras itu bisa diberikan kepada koperasi pasar yang sudah siap. Mereka yang sudah siap akan menyalurkan beras Bulog ini," sebutnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Meski Harganya 'Miring', Bulog: Beras Operasi Pasar Bersih dan Bebas Kutu

Jakarta -Perum Bulog memastikan beras yang dijual dalam operasi pasar berkualitas bagus. Warnanya tidak kuning, berukuran besar, wangi, serta terbebas dari kutu dan kotoran yang mengganggu lainnya.

"Lihat saja berasnya, itu kan plastiknya transparan. Dari warnanya bening dan bersih, nggak ada kutu," ungkap Direktur Utama Bulog Lenny Sugihat di rumah susun Penjaringan, Jakarta, Minggu (22/2/2015).


Hari ini, Bulog menggelar operasi pasar di lokasi tersebut. Beras jenis medium dijual seharga Rp 7.400/kg, dan beras premium dibanderol Rp 9.000/kg. Lebih murah sekitar Rp 3.000/kg dibandingkan harga di pasaran.


Kondisi ini juga diakui oleh warga setempat yang ikut membeli beras murah tersebut. Misalnya Siti yang mengatakan beras ini lebih bagus kualitasnya dibandingkan dengan yang ada di pasar.


"Kalau ini berasnya lebih bagus. Tadi saya lihat juga bening," kata Siti.


Siti sendiri membeli 2 kantong plastik atau 10 kg beras medium. Menurutnya, beras tersebut cukup dikonsumsi selama seminggu ke depan.


Lenny menegaskan beras operasi pasar tersebut dipasok dari petani dalam negeri, bukan impor. Sampai sekarang belum ada keputusan dari pemerintah untuk menugaskan Bulog melakukan impor sebab stok beras dalam negeri masih cukup.


"Ini beras lokal. Dari petani dalam negeri," ujarnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

BUMN Karya Dapat 'Suntikan' Modal, Ini Harapan Pengusaha Konstruksi

Jakarta -Pemerintah telah memutuskan untuk memberi 'suntikan' modal ke BUMN melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 65 triliun. Kalangan pengusaha menilai BUMN perlu memaparkan rencana bisnisnya setelah mendapat suntikan PMN.

Gabungan Pelaksana Konstruksi Indonesia (Gapensi) meminta penggunaan dana PMN diawasi secara ketat. Selain itu, Gapensi mendorong agar BUMN karya memaparkan rencana bisnisnya kepada publik.


"Selain pengawasan, publik ingin tahu rencana bisnis BUMN karya seperti apa. Harus sesuai dengan harapan pemerintah yang akan menggenjot infrastrukutur," ujar Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman Karumpa dalam siaran tertulis yang diterima Minggu (22/2/2015).


Beberapa BUMN Karya yang mendapatkan PMN antara lain PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp 3,6 triliun, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) sebesar Rp 3,5 triliun, dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebesar Rp 1,4 triliun.


Andi mengatakan, selain pengawasan, jauh hari sebelumnya BUMN tersebut perlu memaparkan rencana bisnisnya. Rencana bisnis tersebut terkait proyek-proyek infrastruktur apa saja yang akan dibangun, nilai proyek, sumber pendanaan, dan proyeksi komersil bagi perusahaan.


Menurut Andi suntikan PMN merupakan strategi pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) untuk menyiasati keterbatasan dana pembangunan infrastruktur. Agar optimal, dana terbatas tersebut disuntikkan ke BUMN karya untuk dijadikan modal.


Dengan menguatkan modal, maka Debt to Equity Ratio (DER) perusahaan menurun. Sehingga perusahaan memiliki kekuatan lebih besar untuk membiayai proyek-proyek terbaru melalui skema pinjaman. Sebagai contoh, Waskita Karya akan mengalami penurunan DER menjadi 1,02 kali dari sebelumnya 3,25 kali.


Sebagaimana diketahui, pemerintah membutuhkan dana pembangunan proyek infrastruktur tahun 2015-2019 hingga Rp 5.519 triliun. Sebesar 19,32% atau sekitar Rp 1.066 triliun akan berasal dari BUMN.


"Makanya, sudah tepat pemerintah memodali BUMN. Sebab berharap dari APBN sudah sangat cekak. Kita butuh modal yang sangat besar untuk bangun proyek-proyek infrastruktur," tegas Andi.


(zul/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Operasi Pasar 2 Minggu di Jadetabek, Bulog Ingin Harga Beras Turun

Jakarta -Perum Bulog akan melakukan operasi pasar untuk komoditas beras selama 2 minggu ke depan. Lokasi yang dipilih ada sebanyak 62 titik di kawasan Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

"Sementara dilakukan di Jadetabek selama 2 minggu," kata Direktur Utama Lenny Sugihat di rumah susun Penjaringan, Jakarta, Minggu (22/2/2015).


Selepas dua minggu, Bulog akan mulai mengevaluasi operasi pasar yang dilakukan. Termasuk melihat perkembangan harga beras di Jadetabek. Bila diperlukan, maka operasi beras dilanjutkan kembali.


"Operasi kita lihat perkembangan harga. Kalau stabil tentu tidak perlu. Tapi kalau masih seperti Jakarta yang melonjak-lonjak tentu lanjut lagi. Untuk daerah lain sekarang relatif stabil," paparnya.


Untuk kapasitas per lokasi operasi, lanjut Lenny, akan disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Bulog juga bekerja sama dengan Kelurahan atau RT dan RW untuk mengetahui jumlah warga.


Di area rumah susun Penjaringan, beras yang disediakan adalah Rp 6 ton dengan jenis premium dan medium. Pembelian dilakukan per 5 kg dengan batas maksimal 20 kg.


"Kita menyediakan seberapa kuat mereka minta. Kalau misalnya 1 ton (warga) begini banyak nggak cukup," sebut Lenny.


Dengan operasi pasar kepada konsumen, Lenny berharap harga di tingkat pedagang juga akan ikut turun. Sebab, sulit bagi pedagang bisa mempertahankan harga tetap tinggi.


"Kalau warga beli 20 kg, mereka bisa stok beras setidaknya selama 2 minggu. Itu cukup efektif," pungkasnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Orang Terkaya Ketiga Dunia Beli Pabrik Sparepart Motor Rp 5 Triliun

Jakarta -Orang kaya ketiga di dunia, Warren Buffet, merambah bisnis otomotif. Buffet baru saj‎a membeli perusahaan perlengkapan sepeda motor asal Jerman, Devlet Louis Motorrad, senilai US$ 452 juta (Rp 5,4 triliun).

Devlet memproduksi berbagai keperluan sepeda motor seperti helm, pakaian, suku cadang (sparepart), dan sebagainya. Selain online, perusahaan ini juga menjual produk-produknya di jaringan toko yang tersebar di Jerman dan Austria.


Pada tahun 2013, Davlet meraup keuntungan US$ 306 juta‎ (Rp 3,7 triliun) dan mempekerjakan lebih dari 1.500 orang.


Dikutip dari CNN, Minggu (22/2/2015), Buffet ingin mengakuisisi perusahaan di luar Amerika Serikat (AS). Orang dengan kekayaan Rp 871 triliun ini melihat beberapa peluang untuk mengakuisisi perusahaan di Eropa.


"Ada ratusan juta orang di Eropa. Pendapatannya tinggi, orangnya produktif. Jadi ini tempat yang sangat baik," kata bos perusahaan investasi Berkshire Hathaway‎ ini.


"AS adalah cinta pertama saya. Tapi saya melihat peluang yang memukau di Eropa," sambungnya.


Tak hanya Buffet, sejumlah investor asal AS lain pun melihat Eropa sedang jadi tempat favorit. Peraih nobel ekonomi Robert Chiller belakangan mulai berinvestasi di pasar saham italia dan Spanyol


"Saya berpikir untuk keluar dari AS. (Berinvestasi di) Eropa jauh lebih murah," kata Shiller.


(zul/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mendag Gobel Tak Mau Lagi Beras Hasil Operasi Pasar Jatuh ke Tangan Pedagang

Jakarta -Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengubah sistem operasi pasar untuk komoditas beras. Beras yang digelontorkan oleh Perum Bulog tidak lagi jatuh ke pedagang, melainkan langsung ke masyarakat.

"Jadi yang dilakukan oleh Bulog adalah operasi pasar langsung ke masyarakat untuk memberikan harga yang ditetapkan oleh pemerintah," ungkap Gobel saat di rumah susun Penjaringan, Jakarta, Minggu (22/2/2015).


Penjualan dilakukan oleh beberapa orang petugas Bulog. Beras disediakan per 5 kg dengan pembelian maksimal 20 kg. Harga beras medium dipatok Rp 7.400/kg, sementara beras premium dibanderol Rp 9.000/kg.


Menurutnya, bila operasi pasar dilakukan ke pedagang, seringkali terjadi kecurangan. Karena untung dari penjualan beras dengan harga yang ditetapkan pemerintah sangat kecil.


"Ini beras operasi, kalau pedagang jual dia harus jual dengan harga pemerintah. Keuntungannya nggak ada," tegasnya.


"Bahkan ketika saya lakukan sidak, ada beras Bulog yang dioplos ke merek dagang lain dan dijual ke daerah lain," sambungnya.


Ke depan, akan dilakukan evaluasi terkait penyaluran beras. Mulai dari pemilihan lokasi operasi hingga pedagang yang selama ini sebagai penyalur. Selanjutnya dibuatkan sistem distribusi yang baru.


"Saya sudah minta Dirut Bulog untuk audit (evaluasi) secara total," tukasnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Jababeka Bakal Bangun 100 Kawasan Industri di Seluruh Indonesia

Jakarta -Pengembang kawasan industri, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), akan terus mengembangkan kawasan industri di seluruh Indonesia. Perseroan berencana membangun 100 kawasan industri.

"Kita bangun 100 kawasan industri se-Indonesia. Yang sudah jadi Cikarang (Jawa Barat), Kendal (Jawa Tengah), Cilegon (Banten), Tanjung Lesung (Banten), kemudian Morotai (Maluku Utara). Kita ada MoU sama bupati ada 17, tapi saya nggak usah cerita karena masih MoU," ungkap Direktur Utama Jababeka Setyono Djuandi Darmono saat berbincang dengan detikFinance beberapa waktu lalu.


Darmono mengatakan, pihaknya tengah mempromosikan kawasan-kawasan industri yang bakal dibangun kepada investor. Minimal bakal ada satu perusahaan berskala besar yang masuk ke kawasan industri tersebut.


‎"Saya tinggal mempromosikan ke luar negeri, bagaimana yang 100 ini bisa dipromosikan ke 100 perusahaan besar. Konsepnya one city one factory. Nanti dia kan bawa supply chain-nya," papar Darmono.


Dia belum bisa menyebutkan kebutuhan investasi yang disiapkan perusahaan untuk membangun kawasan industri tersebut. Namun, Darmono memberi gambaran untuk lahan butuh sekitar Rp 500.000/meter persegi.


"Rata-rata kalau 1.000 hektar perlu biaya per meter persegi itu minimal Rp 500.000 jadi Rp 5 triliun. Itu sudah termasuk infrastruktur. Itu nilai minimum Rp 500 ribu," jelasnya.


Darmono mengharapkan, rencana ini segera bisa direalisasikan. Pasalnya ketika kawasan indsutri terbangun, efek dominonya akan sangat besar bagi perekonomian Indonesia.


"Kalau 1 kota bisa menciptakan 1 juta lapangan kerja, jadi 100 juta totalnya nanti," tuturnya.


(zul/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Demi Membeli Beras dengan Harga 'Miring', Warga Rela Antre Sejak Pagi

Jakarta -Operasi pasar beras Perum Bulog yang dihadiri oleh Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga di rumah susun Penjaringan mendapat animo besar dari warga setempat.

Tidak sedikit dari mereka yang antre lebih awal untuk mendapatkan beras dengan harga 'miring'. Padahal penjualan baru dimulai pukul 08.00 WIB.


Salah satunya adalah Siti. Ia mengaku telah datang sejak pukul 07.00 WIB agar bisa mendapat antrean paling depan.


"Sudah dari jam 7 di sini. Kan mau masak," ungkapnya kepada detikFinance, Minggu (22/2/2015).


Menurutnya, membeli beras saat operasi pasar sangat menguntungkan. Biasanya untuk 1 kg beras, Siti harus mengeluarkan uang sekitar Rp 10.500 untuk kualitas medium.


"Saat banjir seperti sekarang ini, beras mahal banget. Saya biasa beli per hari 1 liter," ujarnya.


Di operasi pasar ini, beras dengan jenis sama dijual seharga Rp 7400/kg. Sedangkan beras premium dibanderol Rp 9.000/kg.


"Iya, bagus ada operasi pasar. Soalnya sekarang saat kita yang beli beras saja susah, nggak bisa kalau harganya tinggi," sebut Siti.


Selain Siti, ada puluhan masyarakat yang juga ikut antre dalam penjualan beras tersebut. Saat penjualan dibuka, antrean tetap tertib dan beraturan.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

2 Menteri Jokowi Gelar Operasi Pasar Beras di Rumah Susun

Jakarta -Hari ini, 2 menteri Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi rumah susun di daerah Penjaringan, Jakarta. Menteri Perdagangan Rachmat Gobel dan Menteri Koperasi dan UMKM AAGN Puspayoga menghadiri operasi pasar yang dilakukan oleh Perum Bulog.

Berdasarkan pantauan, detikFinance, Minggu (22/2/2015), Gobel datang sekitar pukul 07.45 WIB mengenakan baju putih dan ditemani beberapa orang staf. Kemudian menyusul 15 menit kemudian Puspayoga yang juga berpakaian senada.


Di lokasi, telah tersedia beras di dalam tumpukan plastik di atas sebuah truk. Puluhan warga sudah tampak telah mengantri di loket penjualan beras yang dibuka oleh beberapa petugas Bulog.


"Hari ini kita melakukan operasi pasar sebagai langkah antisipasi dari kenaikan harga beras yang terjadi DKI," ungkap Gobel saat tiba di lokasi.


Beras jenis medium dijual dengan harga Rp 7.400/kg dan premium Rp 9.000/kg. Masyarakat membeli dengan minimal satu kantong plastik yang berisikan 5 kg.





(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Dimerger, Aset 4 Bank Syariah Milik BUMN Bisa Rp 106 Triliun

Jakarta -Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana menggabungkan 4 bank syariah milik perusahaan pelat merah. Saat ini perbankan pelat merah memiliki 3 bank syariah dan 1 unit usaha syariah. Bila digabungkan, maka aset 4 bank BUMN syariah tersebut mencapai Rp 106 triliun.

"Aset dari 4 BUMN syariah tersebut semester-I 2014 sekitar Rp 106 triliun," kata Kepala Bidang Komunikasi Publik Kementerian BUMN Teddy Poernama kepada detikFinance, Sabtu (18/2/2015).


Opsi konsolidasi PT Bank Syariah Mandiri, PT BNI Syariah, PT BRI Syariah, dan unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), saat ini masih tahap uji kelayakanan oleh Kementerian BUMN, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


"Kelayakan penggabungan bank BUMN syariah, masih adanya peluang bank syariah untuk tumbuh mengingat pasar dalam negeri, yang masih terbuka dan tren peningkatan global syariah banking," sebutnya.


Bila merger berhasil, Kementerian BUMN optimis perbankan syariah pelat merah bisa menjadi lokomotif pengembangan ekonomi syariah ke depan. Selain itu, target lainnya ialah mengejar market share, atau pertumbuhan perbankan syariah yang masih kalah dibandingkan perbankan konvesional.


"Dengan sinergi ini diharapkan akan menurunkan cost of fund, funding mix yang lebih seimbang dan perluasan jaringan cabang," jelasnya.


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

3 Tower Listrik di Sumut Roboh Akibat Besinya Dicuri, PLN Bangun Tower Darurat

Jakarta -3 tower listrik transmisi yang mengalirkan listrik dari PLTU Pangkalan Susu roboh, akibat besi (member) dicuri. PT PLN (Persero) terus terus mempercepat pembangunan tower darurat (emergency). Namun tidak mudah, karena lokasinya di atas rawa.

"Pekerjaan ini sangat tergantung pada transportasi sampan untuk mengangkut peralatan dan material emergency recovery system (ERS). Karena menggunakan sampan maka pekerjaan tergantung juga pada kondisi air rawa," kata Manajer Senior Komunikasi Korporat PLN Bambang Dwiyanto, dalam keterangannya, Sabtu (21/2/2015).


Bambang mengatakan, saat ini ada tim yang sedang mengurai konduktor yang tertimpa tower 213 yang roboh, tim lain juga mengurai konduktor yang tertimpa tower 215. Satu tim lagi sedang melakukan fabrikasi travers GSW untuk Tower 217 yang patah.


"Bila pekerjaan lancar, maka tower darurat akan beroperasi mulai besok, Minggu (22/2) dan listrik dari PLTU Pangkalan Susu bisa dialirkan ke GI Binjai," kata Bambang.


Sementara pekerjaan penggantian tower permanen diperkirakan memakan waktu dua bulan. Seperti diketahui, pada Selasa (17/2), operasional PLTU Pangkalan Susu terganggu karena robohnya tiga tower transmisi listrik yang mengalirkan listrik dari PLTU ke sub sistem Sumatera Bagian Utara.


Robohnya tiga tower ini akibat member tower (main bracing) hilang dan diduga dicuri, yang menyebabkan kekuatan struktur tower menjadi labil dan akhirnya roboh terkena angin. Diduga pengerusakan tower oleh orang tidak dikenal sudah dilakukan sejak beberapa waktu lalu.





(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga Beras di Pasar Naik Tinggi, Petani Untung?

Jakarta -Tingginya kenaikan harga beras di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, ternyata tidak terlalu dinikmati oleh petani. Walaupun harga gabah ditingkat petani juga naik hingga 20%.

"Di kami, harga gabah kering per kilogram-nya dihargai Rp 5.500-6.000. Ada kenaikan dari Rp 4.500-5.000/kg. atau sekitar 10-20%," ujar Budi Ichsan seorang petani di Ciherang, Jawa Barat kepada detikFinance, Sabtu (21/2/2015).


Ia mengatakan, tingginya harga jual beras di pasar seperti yang terjadi saat ini, lantaran banyak biaya produksi pasca panen yang menyebabkan harga melonjak cukup tinggi, ketika sampai ke tangan konsumen.


"Karena kan ada kenaikan harga BBM kemarin. Kemudian itu pengaruh ke ongkos giling gabah menjadi padi dari Rp 600/kg menjadi Rp 800‎/kg. Kemudian juga buruh tani naik, dari yang semula Rp 50.000/setengah hari menjadi Rp 60 ribu/setengah hari. Kemudian, ongkos transportasi, dan seterusnya. Makanya naiknya sangat tinggi," jelas Budi.


"Akibat naiknya berbagai ongkos produksi ini, untungnya sangat tipis," imbuhnya.


Berdasarkan pantauan detikFinance di Pasar Induk Cipinang, Jakarta, beberapa hari lalu, terpantau harga-harga beras mengalami kenaikan cukup signifikan. Rata-rata kenaikan mencapai 30%.



‎Seperti beras jenis IR 4 yang paling murah saat ini dijual dengan harga Rp 10.000/kg, padahal normalnya Rp 8.500/kg. Kemudian disusul IR 3 dengan kualitas medium, naik dari Rp 9.000/kg menjadi Rp 10.600/kg.


Selain itu beras jenis IR 2 juga naik dari Rp 9.500/kg menjadi Rp 11.000/kg dan beras jenis IR I naik dari Rp 10.000/kg menjadi Rp 12.000/kg.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menteri ESDM: Harga BBM Terlalu Sering Naik-Turun, Repotkan Masyarakat

Jakarta -Harga minyak saat ini masih berada di bawah US$ 60 per barel. Namun pemerintah tidak mau terburu-buru menetapkan harga premium dan solar baru. Alasannya pemerintah tidak ingin membuat susah PT Pertamina (Persero) dan masyarakat.

"Bahwa policy sebaiknya dalam waktu yang cukup lama itu jangan terlalu sering naik turun-naik turun, karena secara logistik merepotkan distributornya, merepotkan Pertamina, BUMN lain, dan juga masyarakat direpotkan juga dengan bolak-balik perubahan harga itu," kata Sudirman di Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (21/2/2015).


Meski demikian, pemerintah dan Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah bersepakat melakukan evalusi harga terkini terhadap premium dan solar. Jika harga minyak mentah naik atau turun tidak jauh dari asumsi yang ditetapkan di APBN US$ 60 per barel, maka pemerintah tidak akan melakukan penyesuaian harga BBM.


"Kalau selisihnya tidak terlalu tinggi, kita biarkan dengan harga segitu, yang penting kalau di bawah kita punya tabung, kalau di atas barangkali pemerintah akan tombok sedikit," sebutnya.


Pada kesempatan tersebut, Sudirman menjelaskan tentang adanya 'untung' yang diperoleh pemerintah akibat melemahnya harga minyak dunia. Hitung-hitungan keuntungan sedang diformulasikan termasuk juga penggunaan dan penyimpanan dana keuntungan hasil jual premium dan solar.


"Dana tabungan itu yang kita pikirkan formulasinya bagaimana penggunaannya, saya berharap bulan-bulan depan sudah ketemu skema aturan yang baik gimana," ujarnya.


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga Beras Naik, Pedagang Warteg Ini Pilih Tutup Sementara

Jakarta -‎Harga beras naik 30% dalam beberapa hari terakhir sejak 9 Februari 2015. Kondisi ini berdampak pada kegiatan ekonomi masyarakat terutama pelaku industri kecil bidang kuliner seperti warung tegal (warteg).

‎Hidayat, pengelola warteg di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan mengaku harus mengurangi jam buka wartegnya bahkan harus menutupnya di akhir pekan. "Kalau Sabtu - Minggu kita sementara tutup dulu. Biasanya mah selalu buka," jelas dia,‎ di Warteg miliknya, Sabtu (21/2/2015).


Ia mengungkapkan, langkah ini diambil lantaran tingginya biaya poduksi setelah harga beras mengalami kenaikan sangat signifikan. Menurutnya, bila dipaksakan buka, maka dirinya akan mengalami kerugian.


"Sabtu Minggu itu tetap buka tapi tipis untungnya, karena yang dateng kan lebih sedikit. Tapi kalau harga beras jadi seperti sekarang, ya itungannya jadi nggak masuk. Jadi mendingan kita tutup dulu sementara," ujar pria berambut keriting tersebut.


Ia mengatakan, tidak mau mengikuti langkah yang diambil pengusaha warteg lainnya dengan mengurangi ukuran lauk yang dijual. Menurutnya, hal tersebut akan menambah pekerjaan baginya.


"Ngecilin ukuran itu kan berarti kita kerja lagi. Belum lagi nanti orang kapok karena dianggapnya kita curang, ukuran lauk dikurang-kurangi. Jadi mending tutup aja lah sementara. Hitung-hitung kita dikasih waktu istirahat," tutupnya sembari bercanda.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menteri ESDM Berencana Ubah Kantornya Jadi Museum Energi

Jakarta -Menteri ESDM Sudirman Said memiliki ide untuk mengubah fungsi Gedung Utama Kementerian ESDM, Jakarta. Di gedung tempatnya selama ini berkantor akan diubah menjadi museum, atau pusat informasi terkait energi. Ide ini sejalan dengan status gedung yang masuk daftar cagar budaya.

"Jadi kita ingin melestarikan dan sedang dipikirkan konsepnya, gedung ini harus dijadikan publik area, terima tamu, display informasi sejarah kita. Kita memang belum punya detail, ini baru undang perancangnya," kata Sudirman di kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (21/2/2015).


Dengan diubahnya fungsi kantor ESDM nanti, Sudirman ingin menjaga keberadaan dan bentuk gedung utama yang masuk daftar cagar budaya tersebut.


"Idenya menjaga kelestarian sejarah, supaya dari waktu ke waktu bentuknya sama," jelasnya.


Ke depan, Sudirman ingin masyarakat bisa mempelajari dan memperoleh informasi terkait dunia pertambangan, migas, hingga kelistrikan di tanah air, dalam satu lokasi yang mudah diakses masyarakat.


"Kalau jadi pusat informasi seharusnya bisa, ada tempat yang mudah diakses, jadi ruangan kerja menteri, sekjen dan beberapa staf ahli, kita geser di sini (ke Gedung Setjen ESDM), kalau disitu (kantor menteri ESDM) khusus jadi publik area," sebutnya.


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga Beras Mahal, Warteg Pilih Kurangi Ukuran Lauk Jadi Lebih Kecil

Jakarta -Tingginya harga beras di Jakarta saat ini, berdampak pada pengusaha warung makan, seperti warung tegal alias warteg. Tak ingin menaikan harga karena takut ditinggal pelanggan, pengusaha warteg lebih memilih mengurangi ukuran lauk-pauk yang dijualnya.

Seperti dituturkan seorang pengusaha warteg bernama Hikmah saat disambangi detikFinance di tempat usahanya yang berlokasi di kawasan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Akibat tingginya harga beras, membuat biaya produksi meningkat signifikan.


Dalam sehari, ia menghabiskan 2 karung beras berukuran masing-masing 50 kg dengan kualitas paling bagus yang sebelumnya seharga Rp 8.000.


"Kita beli langsung ke Pasar Induk Cipinang, harganya sudah naik jadi Rp 12.000‎/kg. Itu sudah terasa sekali dampaknya buat biaya kita. Karena kita konsumsinya kan lumayan tinggi, rata-rata 2 karung sehari. Itu yang 50 kg-an," ujar Hikmah kepada detikFinance, Sabtu (21/2/2015).


Dengan kenaikan harga beras Rp 4.000/kg dari semula Rp 8.000/kg menjadi Rp 12.000/kg, Hikmah harus menanggung kenaikan biaya produksi sebesar Rp 400.000/hari menjadi Rp 1.200.000/hari dari sebelumnya hanya Rp 800.000/ hari.


Dengan kata lain, dalam sebulan ada kenaikan biaya bulanan menjadi rata-rata Rp 36.000.000/bulan. "Itu baru dari beras atau nasi aja. Belum yang lain-lain. Kan lumayan naiknya," tegas dia.


Namun demikian, ia mengaku tidak akan menaikkan harga jualannya, lantaran khawatir ditinggal pelanggan. Untuk mensiasati kenaikan harga beras tersebut, dirinya mengurangi porsi lauk tertentu dengan ukuran yang lebih kecil.


"Kalau nasi kan nggak mungkin dikurangi. Justru kekuatan warteg di situ, jadi lauknya yang kita sesuaikan. Mungkin porsinya dikurangi atau ukurannya diperkecil," jelas dia.


Ia mengharapkan, pemerintah harus turun tangan mengatasi permasalahan ini. Karena perubahan sedikit saja pada harga sembako akan sangat mempengaruhi kegiatan usaha kecil seperti yang dilakoni dirinya.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Bersih-bersih Kantor ESDM, Sudirman Said: Ini Bagian Revolusi Mental

Jakarta -Menteri ESDM Sudirman Said menggagas acara bersih-bersih kantor Kementerian ESDM. Sudirman mengajak para petinggi dan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian ESDM untuk secara gotong royong membersihkan dan menata ruang kerja.

Acara yang baru pertama kali digelar dan dihari oleh Sudirman tersebut merupakan bagian dari revolusi mental di internal Kementerian ESDM. Bahkan ia ingin kegiatan ini digelar rutin 3 bulan sekali.


"Tindakan bersih-bersih bisa dilakukan setiap saat. Bisa secara fisik dan mental. Kita harus membudayakan pelayanan yang bersih, karena ini bagian perubahan budaya, kalau disebut sebagai bagian revolusi mental," kata Sudirman di Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (21/2/2015).


Dengan bersih-bersih di lingkungan kerja, ia berharap bisa mempengaruhi pada budaya pelayanan kepada masyarakat.


"Yang lebih penting bersih-bersih ini, simbol dari keikhlasan kita untuk melakukan hal yang bersih," jelasnya.


Sudirman menjelaskan Kementerian ESDM akan diarahkan dan didorong untuk menjadi pelopor gerakan tata kelola pemerintahan yang bersih. Pelayanan yang bersih dan transparan sudah menjadi tuntutan masyarakat.


"Saya sering ngomong, dalam suasana seperti ini di mana pun nggak ada tindakan kejahatan korupsi yang bisa disembunyikan, karena zaman sudah terbuka. Sekarang pilihannya kita di depan untuk melakukan perubahan, atau kita diseret oleh perubahan," ujarnya.


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Curhat Ibu-ibu : Harga BBM Turun, Tapi Harga Sembako Tetap Naik

Jakarta -Harga sembako dalam beberapa pekan terakhir terus mengalami kenaikan harga. Salah satunya harga beras yang naik tinggi hingga 30%. Hal ini menjadi keluhan ibu rumah tangga, padahal harga BBM (bahan bakar minyak) turun.

Salah satunya seperti yang dituturkan Siti, seorang ibu rumah tangga yang dijumpai detikFinance ketika tengah berbelanja di Pasar Kebayoran, Jakarta Selatan.‎ Menurutnya, kenaikan harga beras kali ini adalah bukti bahwa harga sembako di tanah air bisa dikatakan aneh.


"Bener aneh. Naiknya itu kadang suka-suka aja gitu. Naiknya juga cepet lagi. Tapi turunnya nggak ketauan kapan," kata Siti, Sabtu (21/2/2015).


Pendapat tersebut ditimpali oleh ibu rumah tangga lainnya bernama Tiwi yang kebetulan tengah berbelanja di tengah lapak dagang yang sama.


"Bener tuh. Kemarin katanya BBM naik bikin harga sembako naik. Sekarang harga BBM turun, harga sembako tetep naik. Malah ini sudah naik lagi harga sembakonya," ujar ‎nya. Harga bensin premium 1 Januari 2015 Rp 7.600/liter, tapi 1 Februari harganya ditetapkan Rp 6.600/liter.


Keduanya pun setuju bahwa perlu ada ketegasan dari pemerintah untuk mengatur harga agar tetap terjangkau di masyarakat. "Naik setahun sekali wajar lah. Tapi jangan nggak menentu begini. Pemerintah harus kontrol dong," pungkas Tiwi.


Pemerintah sendiri mengklaim, stok beras di dalam negeri cukup dan masyarakat tak perlu khawatir.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Begini Gaya Menteri ESDM Bersih-bersih Ruang Kerja di Akhir Pekan

Begini Gaya Menteri ESDM Bersih-bersih Ruang Kerja di Akhir PekanSudirman Said Bersih-bersih. Foto: Feby Dwi Subianto/detikFinance


Jakarta -Tidak hanya mengajak para petinggi dan Pegawai negeri Sipil (PNS) Kementerian ESDM untuk bersih-bersih, dengan setelah polo shirt dan celana bahan Menteri ESDM Sudirman Said juga turun tangan membersihkan sendiri ruang kerjanya.

"Saya mau bersihkan ruang kerja saya, buang sampah yang nggak perlu, yang kotor kita keluarkan," kata Sudirman sebelum acara bersih-bersih dimulai di Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (21/2/2015).


Usai menyantap sarapan pagi bersama puluhan PNS Kementerian ESDM, Sudirman mengajak awak media menuju ruang kerjanya di lantai 2.


Ia terlihat mengambil beberapa lembar kertas dari laci meja kerja, kemudian merobek lebaran-lembaran kertas yang sudah tidak terpakai tersebut. Sesekali ia juga merapikan beberapa tumpukan majalah yang ada di atas meja kerja. Untuk membersihkan ruang kerjanya, Sudirman ditemani dan dibantu seorang staf.


Bersih-bersih di ruang kerja dan lingkungan Kementerian ESDM, kata Sudirman akan digelar secara rutin setiap 3 bulan sekali. Banyak manfaat dari bersih-bersih yang digelar di internal ESDM ini.


"Sekali menata lingkungan kerja kita kan bagus, tapi yang dibudayakan adalah terbiasa atau aware seperti yang menumpuk disingkirkan, yang melenceng diluruskan. Ini bagian perubahan budaya, kalau sebut revolusi mental," jelasnya.


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Begini Gaya Menteri ESDM Bersih-berih Ruang Kerja di Akhir Pekan

Begini Gaya Menteri ESDM Bersih-bersih Ruang Kerja di Akhir PekanSudirman Said Bersih-bersih. Foto: Feby Dwi Subianto/detikFinance


Jakarta -Tidak hanya mengajak para petinggi dan Pegawai negeri Sipil (PNS) Kementerian ESDM untuk bersih-bersih, dengan setelah polo shirt dan celana bahan Menteri ESDM Sudirman Said juga turun tangan membersihkan sendiri ruang kerjanya.

"Saya mau bersihkan ruang kerja saya, buang sampah yang nggak perlu, yang kotor kita keluarkan," kata Sudirman sebelum acara bersih-bersih dimulai di Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (21/2/2015).


Usai menyantap sarapan pagi bersama puluhan PNS Kementerian ESDM, Sudirman mengajak awak media menuju ruang kerjanya di lantai 2.


Ia terlihat mengambil beberapa lembar kertas dari laci meja kerja, kemudian merobek lebaran-lembaran kertas yang sudah tidak terpakai tersebut. Sesekali ia juga merapikan beberapa tumpukan majalah yang ada di atas meja kerja. Untuk membersihkan ruang kerjanya, Sudirman ditemani dan dibantu seorang staf.


Bersih-bersih di ruang kerja dan lingkungan Kementerian ESDM, kata Sudirman akan digelar secara rutin setiap 3 bulan sekali. Banyak manfaat dari bersih-bersih yang digelar di internal ESDM ini.


"Sekali menata lingkungan kerja kita kan bagus, tapi yang dibudayakan adalah terbiasa atau aware seperti yang menumpuk disingkirkan, yang melenceng diluruskan. Ini bagian perubahan budaya, kalau sebut revolusi mental," jelasnya.


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Sabtu Pagi, Sudirman Said Bersih-bersih Kementerian ESDM

Jakarta -Menteri ESDM Sudirman Said menghadiri acara bersih-bersih di Kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. Acara kerja bakti ini sudah dimulai sejak pukul 07.00 WIB.

Sudirman tidak sendirian, hadir juga puluhan petinggi dan staf Sekertariat Jenderal Kementerian ESDM melakukan gotong royong untuk membersihkan ruang kerja dan lingkungan kantor.


Acara bersih-bersih yang pertama kali dihadiri oleh Sudirman tersebut. Sebelum acara gotong royong dimulai, Sudirman berkesempatan memberi sambutan kepada para pegawai Kementerian ESDM.


"Praktik yang tidak bersih sudah kita jadikan sejarah. Di Sekjen nggak banyak berurusan dengan stakeholder, lebih melayani administrasi, tapi ini merupakan simbol dari keseluruhan kementerian," kata Sudirman saat memberi sambutan di halaman Kementerian ESDM, Jakarta, Sabtu (21/2/2015).


Sudirman meminta, barang atau dokumen yang sudah tidak terpakai agar disingkirkan. Tidak hanya itu, ia memberi masukan agar ada sedikit perubahan kondisi di ruang kerja pasca acara bersih-bersih.


"Tapi intinya bagaimana besok Senin, ada suasana ruangan kerja sudah baru. Suasana baru akan beri gairah baru di dalam bekerja," jelasnya.


Ia memberi apresiasi kepada para pegawai Kementerian ESDM yang bersedia hadir pada acara acara bersih-bersih lingkungan kerja meskipun, hari ini ialah hari libur. Ia tidak keberatan ada beberapa pegawai yang absen karena berbagai alasan.


"Saya tahu weekend adalah hari keluarga jadi nggak perlu seharian di sini, tapi yang perlu ditekankan, kita peduli terhadap lingkungan. Yang lebih penting bersih-bersih ini, simbol dari keiklasan kita untuk melakukan hal yang bersih," ujarnya.


Sebelum acara bersih-bersih dimulai, Sudirman mempersilahkan para pegawai dan petinggi Kementerian ESDM seperti Sekjen ESDM Tegus Pamudji dan Kepala Unit Pengendalian Kinerja ESDM Widyawan Prawiraatmadja, untuk menyantap hidangan pagi yang telah disediakan. Sudirman memilih menyantap ketoprak. Usai sarapan pagi, Sudirman langsung menuju ke ruang kerja untuk membereskan barang atau dokumen yang sudah tidak terpakai.


(feb/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Belajar Dari Jepang, OJK Bakal Atur Asuransi Bencana di Indonesia

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal mengatur pembentukan asuransi bencana seperti gempa bumi. Hal ini mengingat Indonesia merupakan salah satu negara rawan bencana.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, pembentukan asuransi bencana ini merujuk pada Jepang, yang sudah lebih dulu menerapkan asuransi bencana.


Menurutnya, Indonesia dan Jepang punya kemiripan dalam hal tingkat kerawanan terhadap bencana seperti gempa bumi.


"Kita itu mirip Jepang banyak gempa, tsunami. Jadi perlu membangun asuransi bencana. Di sana sudah ada," kata Muliaman saat ditemui di Gedung Merdeka, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Dia menjelaskan, penerapan asuransi bencana di Jepang juga didukung dengan pusat data gempa, sehingga mempermudah perusahaan asuransi dalam mendata wilayah mana yang rawan gempa, atau pun tsunami.


Ketersediaan data ini memudahkan perusahaan asuransi, dalam menetapkan premi dan klaim yang harus dibayar.


"Di Jepang itu ada data gempa. Nah, kita akan undang pemerintah bagaimana desain asuransi bencana ini, nanti diajak bicara industri, pemerintah, perusahaan asuransi yang sustainable (berkelanjutan)," ucap dia.Next


(drk/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Aset Industri Asuransi Hingga Dana Pensiun Hanya 27% dari Aset Perbankan

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sepanjang 2014 total aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) mencapai Rp 1.530 triliun atau naik 14,6% dari tahun sebelumnya.

INBK mencakup asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya Namun aset ini belum sampai 30% atau tepatnya hanya 27% dari aset industri perbankan yang mencapai Rp 5.615 triliun.


Dari total aset IKNB tersebut, penyumbang terbesar dari perusahaan asuransi yang mencapai Rp 755 triliun atau rata-rata naik 18-19% per tahun.


Meskipun telah mengalami kenaikan, total aset IKNB juga masih jauh lebih rendah dibanding total kapitalisasi pasar modal yang menembus Rp 6.609 triliun hingga akhir tahun 2014.


"Total aset IKNB dimaksud masih tergolong rendah dibanding bank dan pasar modal," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat ditemui di Gedung Merdeka, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Muliaman menjelaskan, industri asuransi dan dana pensiun dinilai punya peluang besar untuk bisa berkembang dalam mendukung pembiayaan jangka panjang.


Ada keinginan dari OJK untuk merevitalisasi lebih jauh industri asuransi dan dana pensiun karena bisa dimanfaatkan untuk pembiayaan jangka panjang.Next





(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Peluang Bisnis Jadi Agen 'Kantor Cabang' Bank Mandiri

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tengah serius mengembangkan program perbankan tanpa kantor cabang, alias branchless banking. Jadi memanfaatkan pelaku usaha kecil seperti toko kelontong, sebagai agen Layanan Keuangan Digital (LKD).

LKD ini berfungsi menggantikan 'kantor cabang' bank.


Bagi pemilik usaha yang yang dipercaya menjadi agen LKD, tentu hal tersebut menjadi peluang tersendiri untuk tambahan pemasukan. Salah satunya seperti Harijanto, seorang agen LKD Bank Mandiri di kawasan, Plumpang, Jakarta Utara.


Ia mengaku, ada pemasukan yang diperolehnya dari setiap kegiatan transaksi yang dilakukan para nasabah.


"Satu orang daftar nasabah, saya diberi Rp 5.000. Saat ini sudah ada 154 nasabah. Kemudian kalau ada yang setor tunai saya diberi Rp 1.000. Kalau tarik tunai Rp 3.000, kalau tarik tunainya di atas Rp 200.000, saya dapat Rp 4.000," jelas dia di kios peralatan tulis miliknya, Jumat (20/2/2015).


Sayang ia tak mau berkomentar perihal pendapatan hariannya dari kegiatan menjadi agen 'Kantor Cabang' Bank Mandiri tersebut.


Untuk menjadi agen 'Kantor Cabang' Bank Mandiri, ia mengaku tidak terlalu sulit. Tentu yang terpenting adalah kepercayaan dari pihak bank. Next


(dna/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Premi Reasuransi Sumbang Defisit Neraca Jasa 2013 Rp 8 Triliun

Jakarta -Perusahaan asurasi biasanya melindungi risiko bisnisnya dengan membagi beban ke perusahaan lain. Aktivitas ini disebut reasuransi. Di Indonesia, belum banyak perusahaan reasuransi sehingga perusahaan di luar negeri menjadi pilihan.

Tingginya reasuransi ke luar negeri menjadi salah satu penyumbang defisit neraca jasa Indonesia karena banyak dana 'lari' ke luar negeri.


Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani menyebutkan, sepanjang 2013 pembayaran premi reasuransi menyumbang sedikitnya Rp 8 triliun dari total defisit neraca jasa.


"Rata-rata naik 16,1% tiap tahun. Kondisi defisit ini mencerminkan tingkat kemampuan perusahaan asuransi yang belum mampu menangani risiko," kata Firdaus di Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Oleh karena itu, Firdaus mengatakan, pihaknya terus mendorong agar tercipta industri reasuransi dalam negeri yang kuat. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi beban neraca jasa.


"Harus terus didorong dengan menciptakan link and match," ujarnya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyebutkan, tingkat penetrasi asuransi hingga Desember 2014 baru mencapai 2,14%. Ini jauh tertinggal dari Malaysia dan Thailand yang masing-masing sudah mencapai 4,9% dan 4,7%.


Sementara untuk industri dana pensiun, angka penetrasi di tahun 2014 baru mencapai 5,7%. "Ini tingkat ke-6 dari 6 negara. Di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam," katanya.


Muliaman menjelaskan, rendahnya penetrasi ini menunjukkan masih terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap kedua industri tersebut. "Masyarakat perlu terus diedukasi," ucap dia.


(drk/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menabung Pakai Nomor HP, Bank Mandiri Sasar Indonesia Timur

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membidik kawasan Indonesia Timur sebagai target lokasi baru pengembangan program Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Mandiri e-cash. Program ini menggunakan nomor telepon genggam alias HP, sebagai pengganti rekening bank.

Direktur Utama‎ Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, penerapan LKD dan e-cash di Indonesia bagian timur merupakan salah satu solusi cerdas perluasan layanan perbankan.


"Perbankan itu mikir-mikir untuk buka di Indonesia Timur. Karena bangun kantor cabang itu nggak murah. Potensi ekonominya juga belum kelihatan. Belum lagi masalah sosial yang orang masih sungkan masuk ke Bank. LKD dan e-cash ini solusi," ‎jelas dia, Jumat (20/2/2015).


Hal ini dilihat dari hasil kunjungannya di lokasi agen LKD dan e-cash di kawasan Plumpang, Jakarta Utara hari ini. Di lokasi tersebut, Budi melihat bagaimana kendala sosial yang menyebabkan banyak orang enggan menggunakan layanan perbankan bisa diatasi.


"Kalau pakai LKD ini lebih mudah karena formatnya toko yang sudah ada, pelakunya usahanya sudah dikenal‎ sehingga masyarakat enggak sungkan. Selain itu kita nggak perlu bangun kantor cabang," tuturnya.


Budi menargetkan, bisa ada tambahan 100.000 pengguna e-cash baru per bulan dengan tambahan agen LKD baru sebanyak 9.000 orang. "Target setiap bulan 100.000 karena ini pertama kali. Ya kalau dalam lima tahun harapan saya 5.000.000. Saat ini baru 1,3 juta‎ orang nasabah e-cash," paparnya.


Meski membidik target pertumbuhan ‎yang cukup besar, namun bank pelat merah ini tak mau kecolongan dan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Calon agen LKD yang akan menjadi ujung tombak penyebaran e-cash ini terlebih dahulu akan diseleksi, untuk memastikan calon agen tersebut adalah sosok yang tepat dan bisa dipercaya.Next


(dna/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ancaman Bagi Mafia Beras, Penjara 5 Tahun Hingga Denda Rp 50 Miliar

Jakarta -Pelaku usaha 'mafia beras' yang terbukti menimbun beras terancam penjara dan denda puluhan miliar rupiah. Istilah mafia beras muncul setelah Mendag Rachmat Gobel menemukan gudang yang menimbun beras hasil operasi pasar (OP) Perum Bulog yang dioplos oleh beras umum, di Gudang Cakung Jaktim Januari lalu.

"Sanksinya nanti bukan hanya dicabut. Akan tetapi juga kena pidana. Ada aturan yaitu satu izin usahanya dicabut, mereka kena kurungan lima tahun dan denda Rp 50 miliar, kalau yang nyata-nyata menimbun," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag Srie Agustina saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (20/02/2015).


Srie menuturkan Kemendag bakal mengaudit kurang lebih 14.000 gudang beras milik pelaku usaha yang terdaftar di Kemendag. Audit bakal melibatkan pihak perusahaan surveyor PT Sucofindo.


"Kita akan kerjasama, mereka akan mengaudit, mulai isi gudang sampai dengan jalur distribusinya, siapa yang megang dan sebagainya. Itu bisa lebih (dari 14.000 gudang) karena yang terdata di kita itu 14.000, karena data yang di kita itu kan indikatif, bisa saja lebih dari itu. Pasti, untuk seluruh Indonesia," papar Srie.


Rencananya, audit dilakukan mulai minggu depan, bila ditemukan praktik penimbunan maka pihak Kemendag segera akan memberikan hukuman sebagai bagian efek jera kepada para penimbun.


"Minggu depan akan bergerak. Sore ini akan kita bahas detilnya dengan Sucofindo, minggu depan bergerak. Pokoknya, waktu menteri menemukan, itu sifatnya efek jera, ingin memberikan pemahaman dan semacam sosialisasi efek jera bahwa pemilik gudang tidak boleh menimbun dan kita sudah ada aturannya, dan akan diatur kembali bahwa pelaku usaha itu akan menjadi pelaku usaha yang terdaftar," jelasnya.


Ketentuan hukum bagi penimbun diatur dalam UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Belajar Dari Jepang, OJK Bakal Atur Asuransi Bencana di Indonesia

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bakal mengatur pembentukan asuransi bencana seperti gempa bumi. Hal ini mengingat Indonesia merupakan salah satu negara rawan bencana.

Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad mengatakan, pembentukan asuransi bencana ini merujuk pada Jepang, yang sudah lebih dulu menerapkan asuransi bencana.


Menurutnya, Indonesia dan Jepang punya kemiripan dalam hal tingkat kerawanan terhadap bencana seperti gempa bumi.


"Kita itu mirip Jepang banyak gempa, tsunami. Jadi perlu membangun asuransi bencana. Di sana sudah ada," kata Muliaman saat ditemui di Gedung Merdeka, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Dia menjelaskan, penerapan asuransi bencana di Jepang juga didukung dengan pusat data gempa, sehingga mempermudah perusahaan asuransi dalam mendata wilayah mana yang rawan gempa, atau pun tsunami.


Ketersediaan data ini memudahkan perusahaan asuransi, dalam menetapkan premi dan klaim yang harus dibayar.


"Di Jepang itu ada data gempa. Nah, kita akan undang pemerintah bagaimana desain asuransi bencana ini, nanti diajak bicara industri, pemerintah, perusahaan asuransi yang sustainable (berkelanjutan)," ucap dia.Next


(drk/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Aset Industri Asuransi Hingga Dana Pensiun Hanya 27% dari Aset Perbankan

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat sepanjang 2014 total aset Industri Keuangan Non Bank (IKNB) mencapai Rp 1.530 triliun atau naik 14,6% dari tahun sebelumnya.

INBK mencakup asuransi, dana pensiun, lembaga pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya Namun aset ini belum sampai 30% atau tepatnya hanya 27% dari aset industri perbankan yang mencapai Rp 5.615 triliun.


Dari total aset IKNB tersebut, penyumbang terbesar dari perusahaan asuransi yang mencapai Rp 755 triliun atau rata-rata naik 18-19% per tahun.


Meskipun telah mengalami kenaikan, total aset IKNB juga masih jauh lebih rendah dibanding total kapitalisasi pasar modal yang menembus Rp 6.609 triliun hingga akhir tahun 2014.


"Total aset IKNB dimaksud masih tergolong rendah dibanding bank dan pasar modal," kata Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad saat ditemui di Gedung Merdeka, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Muliaman menjelaskan, industri asuransi dan dana pensiun dinilai punya peluang besar untuk bisa berkembang dalam mendukung pembiayaan jangka panjang.


Ada keinginan dari OJK untuk merevitalisasi lebih jauh industri asuransi dan dana pensiun karena bisa dimanfaatkan untuk pembiayaan jangka panjang.Next





(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Peluang Bisnis Jadi Agen 'Kantor Cabang' Bank Mandiri

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) tengah serius mengembangkan program perbankan tanpa kantor cabang, alias branchless banking. Jadi memanfaatkan pelaku usaha kecil seperti toko kelontong, sebagai agen Layanan Keuangan Digital (LKD).

LKD ini berfungsi menggantikan 'kantor cabang' bank.


Bagi pemilik usaha yang yang dipercaya menjadi agen LKD, tentu hal tersebut menjadi peluang tersendiri untuk tambahan pemasukan. Salah satunya seperti Harijanto, seorang agen LKD Bank Mandiri di kawasan, Plumpang, Jakarta Utara.


Ia mengaku, ada pemasukan yang diperolehnya dari setiap kegiatan transaksi yang dilakukan para nasabah.


"Satu orang daftar nasabah, saya diberi Rp 5.000. Saat ini sudah ada 154 nasabah. Kemudian kalau ada yang setor tunai saya diberi Rp 1.000. Kalau tarik tunai Rp 3.000, kalau tarik tunainya di atas Rp 200.000, saya dapat Rp 4.000," jelas dia di kios peralatan tulis miliknya, Jumat (20/2/2015).


Sayang ia tak mau berkomentar perihal pendapatan hariannya dari kegiatan menjadi agen 'Kantor Cabang' Bank Mandiri tersebut.


Untuk menjadi agen 'Kantor Cabang' Bank Mandiri, ia mengaku tidak terlalu sulit. Tentu yang terpenting adalah kepercayaan dari pihak bank. Next


(dna/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Premi Reasuransi Sumbang Defisit Neraca Jasa 2013 Rp 8 Triliun

Jakarta -Perusahaan asurasi biasanya melindungi risiko bisnisnya dengan membagi beban ke perusahaan lain. Aktivitas ini disebut reasuransi. Di Indonesia, belum banyak perusahaan reasuransi sehingga perusahaan di luar negeri menjadi pilihan.

Tingginya reasuransi ke luar negeri menjadi salah satu penyumbang defisit neraca jasa Indonesia karena banyak dana 'lari' ke luar negeri.


Kepala Eksekutif Pengawas Industri Keuangan Non Bank Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani menyebutkan, sepanjang 2013 pembayaran premi reasuransi menyumbang sedikitnya Rp 8 triliun dari total defisit neraca jasa.


"Rata-rata naik 16,1% tiap tahun. Kondisi defisit ini mencerminkan tingkat kemampuan perusahaan asuransi yang belum mampu menangani risiko," kata Firdaus di Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Oleh karena itu, Firdaus mengatakan, pihaknya terus mendorong agar tercipta industri reasuransi dalam negeri yang kuat. Salah satu tujuannya adalah untuk mengurangi beban neraca jasa.


"Harus terus didorong dengan menciptakan link and match," ujarnya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Muliaman D Hadad menyebutkan, tingkat penetrasi asuransi hingga Desember 2014 baru mencapai 2,14%. Ini jauh tertinggal dari Malaysia dan Thailand yang masing-masing sudah mencapai 4,9% dan 4,7%.


Sementara untuk industri dana pensiun, angka penetrasi di tahun 2014 baru mencapai 5,7%. "Ini tingkat ke-6 dari 6 negara. Di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam," katanya.


Muliaman menjelaskan, rendahnya penetrasi ini menunjukkan masih terbatasnya pemahaman masyarakat terhadap kedua industri tersebut. "Masyarakat perlu terus diedukasi," ucap dia.


(drk/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menabung Pakai Nomor HP, Bank Mandiri Sasar Indonesia Timur

Jakarta -PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) membidik kawasan Indonesia Timur sebagai target lokasi baru pengembangan program Layanan Keuangan Digital (LKD) dan Mandiri e-cash. Program ini menggunakan nomor telepon genggam alias HP, sebagai pengganti rekening bank.

Direktur Utama‎ Bank Mandiri Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, penerapan LKD dan e-cash di Indonesia bagian timur merupakan salah satu solusi cerdas perluasan layanan perbankan.


"Perbankan itu mikir-mikir untuk buka di Indonesia Timur. Karena bangun kantor cabang itu nggak murah. Potensi ekonominya juga belum kelihatan. Belum lagi masalah sosial yang orang masih sungkan masuk ke Bank. LKD dan e-cash ini solusi," ‎jelas dia, Jumat (20/2/2015).


Hal ini dilihat dari hasil kunjungannya di lokasi agen LKD dan e-cash di kawasan Plumpang, Jakarta Utara hari ini. Di lokasi tersebut, Budi melihat bagaimana kendala sosial yang menyebabkan banyak orang enggan menggunakan layanan perbankan bisa diatasi.


"Kalau pakai LKD ini lebih mudah karena formatnya toko yang sudah ada, pelakunya usahanya sudah dikenal‎ sehingga masyarakat enggak sungkan. Selain itu kita nggak perlu bangun kantor cabang," tuturnya.


Budi menargetkan, bisa ada tambahan 100.000 pengguna e-cash baru per bulan dengan tambahan agen LKD baru sebanyak 9.000 orang. "Target setiap bulan 100.000 karena ini pertama kali. Ya kalau dalam lima tahun harapan saya 5.000.000. Saat ini baru 1,3 juta‎ orang nasabah e-cash," paparnya.


Meski membidik target pertumbuhan ‎yang cukup besar, namun bank pelat merah ini tak mau kecolongan dan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian. Calon agen LKD yang akan menjadi ujung tombak penyebaran e-cash ini terlebih dahulu akan diseleksi, untuk memastikan calon agen tersebut adalah sosok yang tepat dan bisa dipercaya.Next


(dna/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ancaman Bagi Mafia Beras, Penjara 5 Tahun Hingga Denda Rp 50 Miliar

Jakarta -Pelaku usaha 'mafia beras' yang terbukti menimbun beras terancam penjara dan denda puluhan miliar rupiah. Istilah mafia beras muncul setelah Mendag Rachmat Gobel menemukan gudang yang menimbun beras hasil operasi pasar (OP) Perum Bulog yang dioplos oleh beras umum, di Gudang Cakung Jaktim Januari lalu.

"Sanksinya nanti bukan hanya dicabut. Akan tetapi juga kena pidana. Ada aturan yaitu satu izin usahanya dicabut, mereka kena kurungan lima tahun dan denda Rp 50 miliar, kalau yang nyata-nyata menimbun," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kemendag Srie Agustina saat ditemui di Kantor Kementerian Perdagangan (Kemendag) Jalan Ridwan Rais, Jakarta, Jumat (20/02/2015).


Srie menuturkan Kemendag bakal mengaudit kurang lebih 14.000 gudang beras milik pelaku usaha yang terdaftar di Kemendag. Audit bakal melibatkan pihak perusahaan surveyor PT Sucofindo.


"Kita akan kerjasama, mereka akan mengaudit, mulai isi gudang sampai dengan jalur distribusinya, siapa yang megang dan sebagainya. Itu bisa lebih (dari 14.000 gudang) karena yang terdata di kita itu 14.000, karena data yang di kita itu kan indikatif, bisa saja lebih dari itu. Pasti, untuk seluruh Indonesia," papar Srie.


Rencananya, audit dilakukan mulai minggu depan, bila ditemukan praktik penimbunan maka pihak Kemendag segera akan memberikan hukuman sebagai bagian efek jera kepada para penimbun.


"Minggu depan akan bergerak. Sore ini akan kita bahas detilnya dengan Sucofindo, minggu depan bergerak. Pokoknya, waktu menteri menemukan, itu sifatnya efek jera, ingin memberikan pemahaman dan semacam sosialisasi efek jera bahwa pemilik gudang tidak boleh menimbun dan kita sudah ada aturannya, dan akan diatur kembali bahwa pelaku usaha itu akan menjadi pelaku usaha yang terdaftar," jelasnya.


Ketentuan hukum bagi penimbun diatur dalam UU No 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Data Ahli Waris Belum Lengkap Bikin Asuransi AirAsia QZ8501 Sulit Cair

Jakarta -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui ada kesulitan dalam mendata ahli waris para korban tragedi pesawat AirAsia QZ8501. Oleh karena itu, pencairan asuransi pun menjadi terkendala.

Yusman, Direktur Pengaturan Penelitian dan Pengembangan Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK, mengatakan kebanyakan korban pesawat nahas ini adalah lebih dari 1 orang dalam 1 keluarga. Bahkan, ada yang dalam 1 keluarga semuanya menjadi korban.


"Persoalan bukan di asuransi tapi ahli warisnya. Duit ada, tapi perusahaan asuransi harus memastikan siapa ahli warisnya. Persoalannya, yang jadi korban AirAsia kebanyakan dalam 1 keluarga meninggal semua sehingga sulit mencari ahli waris," jelasnya saat acara Launching Call for Papers di Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Apalagi, kata Yusman, ahli waris berlatar belakang agama yang berbeda sehingga pengurusan pun dilakukan secara berbeda. Kemudian harus ada proses pengadilan untuk bisa sah menjadi ahli waris apabila seluruh keluarga inti dinyatakan meninggal dunia.


"Biasanya kalau begitu harus ada penetapan pengadilan. Kalau di Islam agak mudah karena untuk ahli waris kan ada nisabnya, kalau non muslim kan di penghadilan. Prosesnya kan nggak mudah di sini," terangnya.


Hal lain yang juga jadi kendala, lanjut Yusman, ada permohonan dari keluarga salah satu korban AirAsia yang memiliki premi asuransi di Singapura untuk diuruskan prosesnya. Ini tentu di luar kewenangan OJK.


"Ada permohonan untuk 1 penumpang AirAsia, menurut keluarganya dia punya account di Singapura tapi minta bantuan OJK diproses. Itu di luar kewenangan OJK, tapi akan kita komunikasikan ke MAS (Monetary Authority of Singapore). Di sana pun sama, minta kelengkapan data," papar Yusman.Next


(drk/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pimpin ESDM 4 Bulan, Ini Usaha Sudirman Said Kembalikan Kepercayaan Publik

Jakarta -Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapat sorotan tajam dari masyarakat, setelah sejumlah pejabatnya tersangkut kasus hukum. Sudirman Said berjanji mengembalikan kepercayaan publik terhadap kepemimpinan ini.

"Saya baru 4 bulan dari 60 bulan, artinya kalau main bola baru 90 menit. Tapi, banyak langkah-langkah yang kami ambil, agar publik atau masyarakat kembali percaya terhadap Kementerian ESDM," ujar Menteri ESDM Sudirman Said ketika berbincang dengan wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan 18, Jumat (20/2/2015).


Sudirman mengungkapkan, langkah awal yang diambilnya, mulai dari melakukan penyegaran jajaran pejabat ESDM, merotasi pejabat, hingga menganggurkan beberapa pejabat (non-job).


"Di awal-awal kami juga membentuk Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas bumi, untuk memberikan berbagai kajian dan rekomendasi dan sudah ada yang dijalankan, dan muaranya pada revisi undang-undang migas nomor 22 tahun 2001," kata Sudirman.


Kemudian, kata Sudirman, ia membentuk Unit Pengendali Kinerja ESDM yang dipimpin mantan Deputi SKK Migas Widyawan Prawiratmadja. Salah satu tugasnya adalah mengkaji blok-blok migas yang akan habis kontraknya, dan selanjutnya segera diputuskan status kontraknya.


"Saat ini sudah beberapa blok yang habis kontraknya sudah diputuskan, atau sudah ada kepastian, mulai dari Blok Kampar, Blok Pase, Blok ONWJ, dan Blok Gebang. Dalam waktu dekat yang juga ditunggu-tunggu adalah keputusan Blok Mahakam yang dikelola Total E&P Indonesia. Ini sedang dalam finalisasi, menunggu proposal dari Pertamina kemudian minggu ini dibahas dengan SKK Migas dan Kementerian terkait," ungkapnya.


Di sektor migas, sudah ada 41 perusahaan migas yang kontraknya diakhiri oleh pemerintah, karena tidak memenuhi komitmen.Next


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Dirjen Pajak Bakal Dapat Tunjangan Rp 117 Juta/Bulan

Jakarta -Pemerintah akan segera merealisasikan kenaikan tunjangan kinerja atau remunerasi untuk pegawai Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan. Dalam waktu dekat, Peraturan Presiden (Perpres) akan diterbitkan dan berlaku awal Maret 2015.

Staf Ahli bidang Organisasi Birokrasi dan Teknologi Informasi Kemenkeu Susiwijono Moegiarso menyebutkan, remuneasi untuk Dirjen Pajak adalah sebesar Rp 117,37 juta. Ini menjadi paling tinggi di antara pejabat eselon I lainnya.


"Untuk Dirjen Pajak, tunjangan kinerjanya Rp 117,37 juta per bulan," ungkapnya di Gedung Djuanda, komplek Kemenkeu, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Bagi pegawai baru yang berpendidikan S1, akan mendapatkan tunjangan kinerja Rp 8.457.500 per bulan. Sementara pegawai baru yang berpendidikan D3 memperoleh remunerasi Rp 7.673.375 per bulan.


"D3 biasanya yang dari STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara)," ujar Susiwijono.


Susiwijono mengatakan, rentang antara tunjangan kinerja yang paling bawah dan paling atas adalah 12,59 kali. "Ini gap-nya tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah," sebutnya.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Di Kota-kota Ini Harga Beras Tembus di Atas Rp 10.000/Kg

Jakarta -Berdasarkan Sistem Pemantauan Pasar Kebutuhan Pokok, Kementerian Perdagangan (Kemendag), rata-rata harga beras secara nasional ada tren naik. Rata-rata harga beras nasional nyaris menyentuh Rp 10.000 per kg.

Harga rata-rata beras secara nasional pada 1 Februari 2015 masih mencapai Rp 9.629 per kg, atau terendah selama hampir satu bulan terakhir. Kemudian pada 10 Februari tercatat mulai ada kenaikan menjadi Rp 9.789 per kg.


Pada 18 Februari, harga beras secara nasional mencapai Rp 9.837 per kg. Kemudian pada hari ini (20/2/2015), harga beras naik menjadi Rp 9.895 per kg atau naik 2,7% sejak 1 Februari 2015.


Tercatat beberapa kota di Indonesia harga beras sudah di atas Rp 10.000 per kg, selebihnya masih di bawahnya antara Rp 7.000-9.000 per kg.


Berikut daftarnya:


Kota dengan harga beras di atas rata-rata nasional:



  • Medan Rp 10.000

  • Padang Rp 11.500

  • Pekanbaru Rp 11.000

  • Jambi Rp 10.167

  • Palembang Rp 10.833

  • Bengkulu Rp 11.250

  • Pangkal Pinang Rp 11.000

  • Semarang Rp 10.500

  • Jakarta Rp 10.000

  • Denpasar Rp 10.000

  • Kupang Rp 11.000

  • Pontianak Rp 11.000

  • Palangkaraya Rp 10.000

  • Banjarmasin Rp 10.426

  • Samarinda Rp 10.250

  • Palu Rp 10.000

  • Manokwari Rp 12.000

  • Jayapura Rp 13.000




Kota dengan harga beras di bawah rata-rata nasional:

  • Banda Aceh Rp 9.800/Kg

  • Bandar Lampung Rp 9.333

  • Tanjung Pinang Rp 7.000

  • Bandung Rp 9.800

  • Yogkarta Rp 9.633

  • Surabaya Rp 9.020

  • Serang Rp 9.000

  • Mataram Rp 9.000

  • Manado Rp 9.125

  • Makassar Rp 9.000

  • Kendari Rp 8.640

  • Gorontalo Rp 8.000

  • Mamuju Rp 9.600

  • Ambon Rp 7.250

  • Ternate Rp 8.625


Kemarin, dari pantauan detikFinance di Pasar Induk Cipinang sebelumnya, terlihat ada kenaikan beras yang terjadi secara bertahap mulai 9 Februari 2015. Hingga 19 Februari 2015, harga beras jenis IR 2 dijual Rp 11.000/kg dari yang biasa dipasarkan dengan harga Rp 8.500/kg atau naik 29%.

Hal yang sama juga terjadi pada beras IR 1 yang biasa Rp 9.500/kg naik menjadi Rp 12.000/kg atau naik 26%. Kenaikan harga juga terjadi pada jenis beras premium. Biasa harga beras premium dibanderol Rp 10.000/kg kini naik menjadi Rp 13.000/kg atau naik 30%.


(hen/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Angkasa Pura II Tanggung Kompensasi Penumpang, Lion Tak Punya Uang?

Jakarta -PT Angkasa Pura II (Persero) menjadi pihak yang bertanggung jawab terhadap para penumpang maskapai Lion Air yang mengalami penundaan atau delay yang cukup parah. AP membayar proses pengembalian tiket (refund) dan pembayaran kompensasi sebesar Rp 300.000 bagi penumpang Lion Air yang mengalami delay di atas 4 jam.

"Refund dan pembayaran kompensasi, kita ada kesepakatan dengan Lion yang juga disaksikan Otoritas Bandara (Kemenhub)," kata Kepala Bagian Humas AP II Achmad Syahir kepada detikFinance, Jumat (20/2/2015).


AP II, lanjut Syahir, akan menanggung dahulu dan selanjutnya diganti oleh Lion Air. Namun, Syahir enggan menyinggung kondisi keuangan maskapai tersebut.


"Kalau tentang kondisi keuangan, bisa tanya langsung ke manajemen Lion," ujarnya.


AP II akan menanggung biaya refund dan kompesasi khusus untuk keberangkatan Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Syahir belum bisa menyebutkan jumlah dana yang dikeluarkan AP II.


"Kalau total, belum bisa kami sebut karena proses masih berjalan. Nanti saya akan sebutkan kalau datanya lengkap," sebutnya.


Di tempat terpisah, Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid menerangkan dalam kondisi darurat langkah apa saja bisa ditempuh, termasuk meminta BUMN operator bandara menangani proses refund hingga kompensasi keterlambatan. Padahal dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) No 77/2011, jelas diatur bahwa kompesasi keterlambatan penerbangan ditanggung oleh maskapai, bukan operator bandara.


"Dalam situasi darurat yang lucu-lucu boleh. Yang penting masalah teratasi," ujar Hadi.


(feb/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Lion Air Delay Parah, Menko Sofyan: Ada Masalah Fundamental

Jakarta -Maskapai Lion Air kini tengah dirundung masalah berat. Sejak beberapa hari terakhir, perjalanan maskapai ini mengalami keterlambatan (delay) yang bisa dibilang sangat parah.

Sofyan Djalil, Menko Perekonomian, ikut angkat suara mengenai masalah ini. Menurutnya, delay Lion Air perlu mendapatkan perhatian dan solusi menyeluruh karena menyangkut citra Indonesia.


"Masalahnya, ini pendapat saya, sebagai maskapai penerbangan itu adalah citra dari transportasi Indonesia. Saya pikir perlu ada review secara menyeluruh bagaimana operasional dari LCC (Low Cost Carriers/maskapai penerbangan murah)," jelas Sofyan di kantornya, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Sofyan menegaskan, masalah delay parah ini bukan yang pertama buat Lion Air. Oleh karena itu, memang ada masalah mendasar di tubuh Lion Air yang mesti dipecahkan.


"Saya pikir harus dibenahi secara overall. Kalau sekali oke, dua kali berarti ada masalah yang diperkirakan, tiga kali berarti ada masalah yang fundamental," tegasnya.


Namun, Sofyan menyerahkan penanganan masalah Lion Air kepada Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Dia mengingatkan agar masalah serupa jangan sampai terulang kembali.


"Barangkali Kemenhub sudah mengambil tindakan yang diperlukan, itu otoritas di Kemenhub. Namun untuk Lion, ini sudah yang beberapa kali mengalami masalah sama," tuturnya.


(hds/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mau Dapat Beras Berharga 'Miring'? Bisa Datang ke Pasar Ini

Jakarta -Pasar Tani di dekat Gedung D Kantor Pusat Kementerian Pertanian (Kementan), Ragunan, Jakarta Selatan menjual beras dengan harga 'miring' Harga beras di pasar yang digelar setiap Jumat ini jauh lebih murah daripada harga di pasar umum lainnya, apalagi harga beras saat ini sedang naik tajam.



"Beras di sini (di Pasar Tani Kementan) Rp 8.000/kg di luar Rp 12.000/kg‎. Kami tidak bilang lebih murah, tapi bersaing. Karena pada dasarnya kualitasnya sama bagus dengan yang grade atas di pasaran. Varietas Ciherang. Bisa disetarakan dengan grade yang bagus,"‎ ujar‎ Humas dan Sekretaris‎ Pasar Tani Kantor Pusat Kementerian Pertanian Tiwi Hartati‎ saat berbincang santai di Kantor Kementerian Pertanian, Jumat (20/2/2015)‎

Selain itu, ada juga beras jenis khusus yakni beras pandan wangi cianjur berkadar gula rendah yang umum diperuntukkan bagi penderita diabetes juga dijual dengan harga yang lebih kompetitif, di pasar yang terbuka untuk umum ini.



"Beras pandan wangi Cianjur Rp 100.000/kantong. Di supermarket sudah Rp 130.000/kanoung," katanya.


Ada pula, produk pertanian lain seperti buah, sayur, daging, telur, ikan hingga olahan rumput laut yang dijual dengan harga yang lebih rendah di pasar yang berkonsep tenda ini.



"Semua kalau mau cari apa di sini ada. Nggak cuma dari Jabodetabek tapi ada juga dari Sukabumi, Bogor, Cianjur. Ada Salak Pondoh yang langsung dari Jogjakarta, telur organik dari Ciamis sampai cabai dari Brebes. Semuanya harga lebih kompetitif," katanya.


Ia menjelaskan, harga yang dijual di pasar yang buka sejak pukul 7.00 WIB tersebut lebih rendah ketimbang harga di pasaran lantaran semua produk yang dijual berasal langsung dari petani.


"Rantai distribusinya lebih pendek karena langsung dari petani. Memang Pasar Tani ini tujuannya meningkatkan harkat martabat petani supaya petani merasakan hasilnya secara langsung. Dan yang paling penting adalah memperpendek mata rantai konsumen dengan petani. Makanya harga lebih murah," jelasnya.


(dna/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Jadi PLT Pimpinan KPK, Taufiqurrahman Ruki Mundur Dari Komut BJB

Jakarta -Taufiqurrahman Ruki sudah mengajukan pengunduran diri dari berbagai posisinya di dunia bisnis. Hal ini ia lakukan untuk berkonsentrasi sebagai pelaksana tugas (Plt) Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Salah satu jabatan yang akan dilepas adalah Komisaris Utama (komut) di PT Bank BJB Tbk (BJBR). Belum setahun Ruki memegang jabatan komut di bank milik pemerintah daerah (Pemda) Jawa Barat dan Banten itu.


"Saya sudah mengajukan pengunduran diri dari posisi saya sebagai komisaris utama di BJB," katanya saat jumpa pers di kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Ruki tidak ingin profesinya di dunia bisnis mengganggu pekerjaannya sebagai pimpinan sementara KPK. Apalagi, kata da, profesinya tersebut bisa menjurus kepada konflik kepentingan.


"Saya sadar harus melakukan (pengunduran diri) itu karena konflik kepentingan. Begitu juga dengan pekerjaan-pekerjaan lain seperti konsultan hukum dan manajemen itu harus ditinggalkan," jelasnya.


Ia menambahkan, ia masih memikirkan apakah pengunduran diri itu bersifat permanen atau sementara. Namun yang pasti ia akan melepas semua profesi di dunia bisnis selama menjabat sebagai Plt Pimpinan KPK.


Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menunjuk tiga Plt Pimpinan KPK yakni mantan Ketua KPK Taufiqurrahman Ruki, Guru Besar Hukum Pidana Indriyanto Seno Adji dan Deputi Pencegahan KPK Johan Budi.


Mantan Komut PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) ini ditunjuk sebagai Komut BJB saat rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) BJB pada tanggal 20 Desember 2014 lalu.


(ang/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Setahun RI Produksi 360 Miliar Batang Rokok, 94% Jenis Kretek

Jakarta -Pengusaha rokok putih yang tergabung dalam Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) mengeluhkan pangsa pasar rokok putih di dalam negeri yang semakin mengecil dari ratusan miliar batang. Pangsa pasar rokok putih di Indoensia hanya 6%, selebihnya 94% merupakan pangsa pasar rokok kretek.

‎Ketua Umum Gaprindo Muhaimin Moeftie menuturkan, produsen rokok putih pernah mencapai masa jayanya di era 1980-an. Saat itu, hampir separuh perokok di Indonesia adalah konsumen rokok putih, atau rokok tanpa cengkeh.


"Tahun 1980-an itu pangsa pasar rokok putih masih 40%-an. Tapi karena tren pasar, sampai sekarang lima tahun terkahir itu jadi 6%," kata Moeftie usai menemui Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin di kantornya, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


Moeftie mengatakan, produksi rokok sepanjang 2014 mencapai 360 miliar batang, hanya 6% dari angka tersebut adalah rokok putih dan 94% rokok kretek. Konsumen rokok di Indonesia kini mulai beralih ke rokok kretek atau yang mengandung cengkeh.


Kretek adalah rokok yang terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh. Kata "kretek" sendiri berasal dari bunyi gemeretak cengkeh yang timbul ketika rokok dibakar.


"94% sekarang pangsa pasarnya rokok cengkeh,"‎ tambahnya.


Ia mengharapkan agar pemerintah memberikan kemudahan untuk ekspor‎ rokok putih karena pasar dalam negeri sudah terlalu kecil. ‎Salah satunya untuk memberikan kemudahan ekspor adalah pengurangan cukai rokok.


Sebelum 2003, insentif sejenis itu pernah diberikan pemerintah, namun sejak 2003 pemerintah tak lagi memberikan kemudahan tersebut. Saat ini, para pengusaha rokok putih meminta aturan itu kembali diterapkan. untuk tujuan ekspor.


"Kami mohon ada lagi. Karena (pangsa pasar) kami kecil‎ di sini, kami coba ekspansi ke luar. Kami biasa ekspor ke Vietnam, Laos, Kamboja dan negara Asia Pasifik," katanya.


Moeftie menjelaskan para pengusaha rokok putih meminta pengurangan cukai sebesar 1%-2% dari‎ cukai produksi dalam negeri. "Ketentuannya jumlah yang diekspor harus lebih besar dari dalam negeri. Misalnya penjualan dalam negeri itu 1 miliar batang, maka ekspornya harus lebih dari itu, baru dapat insentif," tutupnya.


(zul/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Aturan Ditjen Pajak Boleh 'Intip' Deposito Ditunda, OJK: Bukan dari Kami, Tapi Bank

Jakarta -Pemerintah memutuskan untuk menunda penerapan aturan yang membolehkan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan untuk mengakses deposito di bank. Penundaan berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Muliaman Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengakui ada keberatan dari sejumlah bank mengenai aturan ini. Pasalnya, ada kekhawatiran melanggar kerahasiaan nasabah bank yang dilindungi oleh Undang-undang Perbankan.


"Nggak, bukan dari kami (usulan penundaan) tapi industri perbankan. Ada interpretasi seperti itu (melanggar UU Perbankan) dari industri," ungkap Muliaman kala ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (20/2/2015).


OJK sendiri, lanjut Muliaman, sudah memahami tujuan Ditjen Pajak yang diperbolehkan 'mengintip' dana nasabah di deposito. Bahkan OJK juga menyarankan kebijakan lain untuk mendukung kepatuhan pajak nasabah perbankan.


"Kita juga sudah paham. Bahkan saya sedang mendiskusikan bagaimana misalnya kewajiban untuk punya NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak) bagi seluruh nasabah bank," paparnya.


Sebelumnya, pada 26 Januari 2015 telah diterbitkan aturan No PER-01/PJ/2015 tentang Perubahan Bentuk Formulir Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Final Pasal 4 Ayat (2), Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 15, Pasal 22, Pasal 23 dan/atau Pasal 26 serta Bukti Pemotongan/Pemungutannya. Aturan ini sedianya berlaku mulai 1 Maret 2015.


Dengan aturan ini, Ditjen Pajak dapat menerima bukti potong yang dilakukan perbankan terhadap deposito secara lebih rinci. Termasuk juga nominal deposito yang dimiliki oleh setiap deposan. Tujuannya adalah untuk memastikan pembayaran pajak deposan sudah sesuai atau belum.Next


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»