Ini Alasan Uang Rupiah Baru Bakal Dibubuhi Tanda Tangan Pemerintah

Jakarta -Bank Indonesia (BI) siap menerbitkan uang rupiah cetakan baru pada 17 Agustus tahun 2014 mendatang. Uang dengan nama Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan berbeda, karena memiliki tanda tangan Menteri Keuangan (Menkeu) RI.

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan keberadaan tanda tangan Menkeu memang sengaja diletakkan. Tujuannya, Menkeu yang merupakan pemerintah dapat mewakili negara secara utuh.


"Kalau di undang-undang sebenarnya ada penjelasannya. Tapi secara umum ini kan soal uang NKRI. Nah, Menkeu adalah pemerintah yang mewakili negara," ungkapnya kepada detikFinance, di Kantor Ousat BI, Jakarta, Minggu (24/11/2013).


Jika sebelumnya, uang yang diterbitkan hanya memiliki tanda tangan Gubernur dan Deputi Gubernur BI. Peter menilai tentunya akan menjadi lengkap bila ditambahkan tandatangan Menkeu sebawai wujud kesatuan.


"Uangnya dianggap bukan dari BI lagi nantinya, makanya ada unsur pemerintah yaitu Menkeu," sebutnya.


Selain itu, perbedaannya adalah dari segi ukuran. Peter menyebutkan uang NKRI akan berukuran lebih kecil dibandingkan uang yang beredar saat ini. Kemudian juga kan disertai tulisan NKRI di setiap uang kertas dan logam.


"Ukurannya beda, lebih kecil yang ini," kata Peter.


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Masuk Daftar Hitam Kredit Perbankan? Ini Solusi dari BI

Jakarta -Bank Indonesia (BI) menyediakan fasilitas penyelesaian ketidakakuratan Sistem Identifikasi Debitur (SID). Layanan ini bertujuan memastikan debitur tidak bermasalah dengan kredit dan bisa mengajukan kredit selanjutnya.

Direktur Departemen Komunikasi BI Peter Jacobs mengatakan banyak masyarakat yang selama ini mengaku telah melunasi kredit. Padahal sebenarnya masih ada tanggungan kredit pada perbankan. Akibatnya debitur tidak bisa mengajukan kredit kembali.


"Banyak yang awalnya sudah mengira telah melunasi kreditnya. Bahkan berfikir sudah melunasi kredit macet. Tapi ternyata di bank masih tercatat macet. Kalau tercatat macet, orang ini nggak bisa ambil kredit kemana-kemana," ujarnya kepada detikFinance, di kantor BI Pusat, Jakarta, Minggu (24/11/2013).


Dalam persoalan ini, menurutnya debitur bisa datang ke BI untuk mengetahui datanya secara akurat. Debitur akan dijelaskan soal posisi kreditnya saat ini. Kemudian menginformasikan apa yang dilakukan selanjutnya untuk mengajukan kredit.


"Jadi nanti di BI akan dicek, apa di bank yang dimaksud sudah benar nggak ada kredit lagi. Kalau nggak ada, ya sudah benar. Tapi biasanya ada yang lupa, ternyata dia memiliki kredit di tempat lain. Padahal sudah lama sekali tidak bayar. Kita berikan setelah itu langkah-langkahnya," papar Peter.


Langkah yang harus dilakukan debitur, cukup menghubungi bank terkait dan sampaikan pengaduan. Debitur cukup menyediakan dokumen surat menyurat antara bank dengan debitur, bukti transaksi dan dokumen lain yang terkait.


Bank wajib menyelesaikan pengaduan debitur yang disampaikan secara lisan dalam waktu 2 hari kerja. Jika tidak, bank akan meminta pengaduan secara tertulis kepada debitur.


"Apabila tidak dapat diselesaikan dalam waktu 2 hari kerja maka bank wajib meminta nasabah atau perwakilannya untuk mengajukan pengaduan tertulis," terangnya.


Biasanya kesulitan bank, menurut Peter adalah data yang sudah sangat lama. Maka diberikan waku bank untuk menyelesaikan selama 20 hari. Seandainya belum selesai, maka BI akan menindaklanjuti pengaduan.


"Maksimal 20 hari itu harus selesai. Kalau nggak selesai maka BI akan turun tangan. Tapi biasanya selesai," ujarnya.


(mkl/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Hore! PNS Kementerian PU Dapat Tunjangan Kinerja

Jakarta -Menteri Keuangan (Menkeu) Chatib Basri melalui suratnya No SR-601/MK.02/2013 tanggal 8 November 2013, telah merespon surat Menteri Pendayagunaan Apratur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) untuk memberikan Tunjangan Kinerja (Remunerasi) kepada para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum.

"Pemberian Tunjangan Kinerja berlaku surut mulai 1 Juli 2013," kata Menteri PU Djoko Kirmanto seperti dikutip dari situs resmi Sekretariat Kabinet RI, Minggu (24/11/2013).


Mengenai besaran Tunjangan Kinerja, Sekretaris Jenderal kementerian PU Agoes Widjanarko mengatakan untuk besarannya adalah 40 persen dari Kementerian Keuangan. "Besarannya kira-kira 40% dari Kementerian Keuangan," kata Agoes.


Dengan adanya pemberian Tunjangan Kinerja itu, Menteri PU Djoko Kirmanto meminta kepada para pejabat eselon I dan eselon II di kementeriannya untuk benar-benar mengawasi penerapan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) secara berjenjang, dan secara periodi mengevaluasi SKP setiap pegawai tersebut.


Ia mengingatkan, acuan pembayaran tunjangan kinerja adalah output dari masing-masing SKP yang dibuat pegawai tersebut


Mengenai Reformasi Birokrasi, Djoko menekankan bahwa obyek dari Reformasi Birokrasi (RB) adalah seluruh pegawai dan penanggung jawab pelaksanaan RB adalah pejabat structural mulai dari eselon I, eselon II dan seterusnya secara berjenjang.


"Program dan kegiatan yang sudah kita susun dalam road map tidaklah statis, tetapi akan terus dievaluasi dan dikembangkan secara terus menerus untuk mencapai hasil yang lebih baik," tambah Djoko.


Djoko juga berpesan agar apa yang telah dicapai di awal pelaksanaan RB harus dijaga, jangan sampai menurun. Tetapi harus ditingkatkan terus dari tahun ke tahun, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan akuntabilitas kinerja serta terbebas dari masalah-masalah KKN.


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Bela Ahmad Dhani, Once Angkat Bicara Soal Sengketa Asuransi

Jakarta -Sengketa asuransi Ahmad Dhani dan PT Prudential Indonesia mengundang perhatian Once. Penyanyi yang pernah 'satu atap' dalam manajemen Republik Cinta yang digawangi Dhani itu mengkritisi pelayanan perusahaan asuransi di Indonesia.

Menurutnya, perusahaan asuransi kurang informatif dalam melayani para nasabahnya. Sehingga hal-hal yang tidak diinginkan bisa mungkin terjadi seperti yang dialami Ahmad Dhani.


"Saya berharap asuransi itu bisa lebih informatiflah. Jangan cuma kirim surat, kalau surat kan kita suka nggak baca kan," kata Once saat ditemui di Kraton Ratu Boko, Yogyakarta, seperti dikutip Minggu (24/11/2013).


Once menjelaskan, perusahaan asuransi harusnya lebih banyak memberikan penjelasan kepada masyarkat terkait hak dan kewajiban pemegang polis bukan saja saat inging 'menggaet' masyarkat untuk bisa membeli asuransi dari perusahaan tertentu tapi juga secara berkelanjutan.


"Kadang-kadang saya suka bingung, kadang-kadang asuransi tuh suka gini, kalau suruh daftar rajin tapi seterusnya kita nggak diingetin cuma dikirimin surat saja kemudian nggak di-sms nggak ditelpon habis itu saya lupa bayarnya berapa," ujarnya.


Namun, Once mengaku, selama lebih kurang 10 tahun pihaknya menjadi nasabah asuransi, belum pernah mengalami gagal klaim.


"Ikut asuransi sudah lama dari 10 tahun lalu. Kebetulan saya belum pernah mengklaim asuransi ya, klaimnya kalau sudah tua saja dicairinnya. Saya ada asuransi jiwa, kesehatan, ada juga pendidikan," tandasnya.


(drk/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Diincar Tiga Emiten, Anak Usaha Telkom Tak Akan Dilepas

Jakarta -PT Telkom (Persero) Tbk (TLKM) tak akan melepas sebagian saham di anak usaha yang bergerak di bisnis menara, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Telkom akan terus mengembangkan bisnis tersebut.

"Kita tak akan melepas momentum untuk melepas saham di Mitratel. Kita harus unlock value sebelum windows opportunity tertutup. Tren pertumbuhan industri menara bisa melambat sebab saat ini penetrasi pengguna seluler sudah 118 persen," ungkap Director Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo di Jakarta, seperti dikutip Minggu (24/11/2013).


Telkom tengah mengaji dua bisnis model untuk melepas sebagian saham di Mitratel yakni backdoor listing dengan mitra strategis atau Initial Public Offering (IPO). Praktik Backdoor listing biasanya saham dari satu perusahaan diambil alih oleh perusahaan yang telah tercatat di bursa saham sehingga secara tidak langsung menjadi bagian dari emiten yang tercatat di pasar modal.


"Unlock value nanti dengan mitra strategis. Saat ini tinggal dua penyedia menara yang tersisa di proses pelepasan ini yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo/anak usaha Sarana Menara Nusantara). Kemungkinan kita pilih satu dari dua pilihan tersebut sebagai mitra startegis," paparnya.


Lebih jauh ia mengatakan perseroan hanya ingin memilih rekan strategis dengan emiten atau perusahaan yang tercatat di bursa saham yang sudah teruji dapat menumbuhkan tenancy ratio. "Tapi kalau partner biasa, kami terbuka sama siapa saja," katanya.


Mitratel sejak 2011 telah diwacanakan dibawa melantai ke bursa saham oleh Telkom. Mitratel memiliki aset tiga ribu menara dengan valuasi sekitar Rp 3 triliun. Pada 2012, Mitratel memiliki pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun serta mencatat laba bersih sebesar Rp 305,007 miliar.


Untuk menangani aksi korporasi ini Telkom sudah menunjuk Barclays Capital. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Solusi Tunas Prama Tbk (SUPR) dikabarkan ikut dalam beauty contest memperebutkan 49 persen saham Mitratel ini.Next


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Diincar Tiga Emiten, Telkom Tak Akan Lepas Anak Usahanya

Jakarta -PT Telkom (Persero) Tbk (TLKM) tak akan melepas sebagian saham di anak usaha yang bergerak di bisnis menara, PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Telkom akan terus mengembangkan bisnis tersebut.

"Kita tak akan melepas momentum untuk melepas saham di Mitratel. Kita harus unlock value sebelum windows opportunity tertutup. Tren pertumbuhan industri menara bisa melambat sebab saat ini penetrasi pengguna seluler sudah 118 persen," ungkap Director Innovation & Strategic Portfolio Telkom Indra Utoyo di Jakarta, seperti dikutip Minggu (24/11/2013).


Telkom tengah mengaji dua bisnis model untuk melepas sebagian saham di Mitratel yakni backdoor listing dengan mitra strategis atau Initial Public Offering (IPO). Praktik Backdoor listing biasanya saham dari satu perusahaan diambil alih oleh perusahaan yang telah tercatat di bursa saham sehingga secara tidak langsung menjadi bagian dari emiten yang tercatat di pasar modal.


"Unlock value nanti dengan mitra strategis. Saat ini tinggal dua penyedia menara yang tersisa di proses pelepasan ini yaitu PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo/anak usaha Sarana Menara Nusantara). Kemungkinan kita pilih satu dari dua pilihan tersebut sebagai mitra startegis," paparnya.


Lebih jauh ia mengatakan perseroan hanya ingin memilih rekan strategis dengan emiten atau perusahaan yang tercatat di bursa saham yang sudah teruji dapat menumbuhkan tenancy ratio. "Tapi kalau partner biasa, kami terbuka sama siapa saja," katanya.


Mitratel sejak 2011 telah diwacanakan dibawa melantai ke bursa saham oleh Telkom. Mitratel memiliki aset tiga ribu menara dengan valuasi sekitar Rp 3 triliun. Pada 2012, Mitratel memiliki pendapatan sebesar Rp 1,6 triliun serta mencatat laba bersih sebesar Rp 305,007 miliar.


Untuk menangani aksi korporasi ini Telkom sudah menunjuk Barclays Capital. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), dan PT Solusi Tunas Prama Tbk (SUPR) dikabarkan ikut dalam beauty contest memperebutkan 49 persen saham Mitratel ini.Next


(dru/dru)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Pengembang Properti Jarang Bikin Hunian Murah, REI: Kami Bukan Dinas Sosial

Jakarta -Pengembang lebih tertarik membangun apartemen dan perumahan kelas menengah atas daripada menengah bawah di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Apa alasannya?

Pengembang beralasan tidak bisa dipaksa membangun hunian murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena bukan dinas sosial.


Mewakili pengembangan perumahan dan apartemen, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso menjelaskan pengembang properti bukan dinas sosial yang berbisnis untuk merugi. Pengembang juga harus mencari keuntungan alias laba sebesar-besarnya.


"Pengembang bukan dinas sosial. Selama dapat untung dan bisa bayar gaji karyawan okelah," ucap Setyo di sela peluncuran Apartemen Pejaten Park Residence di Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2013).


Setyo menjelaskan persoalan membangun properti murah bagi masyarakat kelas bawah di DKI dan sekitarnya adalah lahan. Harga lahan yang terus naik sangat membebani pengembang.


"Kalau membangun menengah ke bawah. Dari sisi pengembang kita harus berkelanjutan membangun. Harga tanah sangat berpengaruh," jelasnya.


Proyek properti rumah sangat dimungkinkan kalau pemerintah bertugas menyediakan lahan. Hal ini menurutnya bisa mendorong pengembang bersedia menyediakan properti murah bagi masyarakat kelas bawah.


"Mungkin selama pemerintah bertugas sebagai land bank. Misal Pemprov DKI menyediakan lahan," tegasnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Dahlan Iskan Minta Mahasiswa Jangan Korupsi Kalau Sudah Bekerja

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta mahasiswa jangan korupsi setelah lulus kuliah dan mulai bekerja. Menurut Dahlan, Indonesia butuh manusia yang berintegritas, antusias dan sehat.

"Saya hanya ingin mengingatkan 3 hal saja, saat Anda memasuki 'universitas' yang sesungguhnya (dunia kerja) ada tiga yaitu, integritas, antusias dan sehat," kata Dahlan saat menghadiri Wisuda ke XVII dies natalis ke XXI Stikom Poltek Cirebon, Jabar, Sabtu (23/11/2013), seperti diceritakan Kepala Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi kepada detikFinance.


Dahlan mengatakan hal itu di hadapan 420 wisudawan Sekolah Tinggi Komunikasi Politeknik Cirebon. Dahlan menyampaikan pidatonya singkat, menurut Faisal, tak sampai 10 menit.


Karena kata Dahlan hari ini adalah hari yang bahagia jadi tidak tepat jika dan orang yang memberi nasihat dan ceramah panjang lebar.


"Integritas. Saat saya menjabat dirut di PLN, juga saat saya memimpin (Kementerian) BUMN, integritas itu nomor satu. Karena manajemen tidak mungkin merekrut, mempekerjakan dan menyerahkan pengelolaan perusahaannya kepada orang yang tidak berintegritas," ujar Dahlan.


"Anda saat mahasiswa demo menuntut koruptor. Namun saat ada kesempatan korup juga. Jangan seperti itu," tambah Dahlan.


Poin kedua yang disampaikan Dahlan adalah antusias. Menurutnya, perusahaan akan maju apabila dipimpin orang-orang yang memiliki antusiasme kerja yang tinggi. Orang seperti itu diyakini bisa melahirkan banyak perubahan dan inovasi di perusahaan.


"Kesehatan. Ini sangat penting. Bisa jadi dia sangat pintar, belajarnya sangat keras sampai larut malam, untuk itu dia perlu minuman tambah energi. Sehingga saat test kesehatan dia tidak lulus. Ini salah," tambahnya.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Hatta Tak Mau Indonesia Hanya Andalkan Impor Sapi dari Australia

Jayapura -Menteri Koordinasi Perekonomian RI Hatta Rajasa menyebutkan Indonesia akan mengevaluasi beberapa kerjasama ekonomi dengan Australia, seperti kerjasama impor sapi.

Hal ini ia nyatakan usai melakukan ground breaking Papua Cable System, di Kanwil Telkom Jayapura, Sabtu (23/11/2013).


"Kasus penyadapan sudah di-tackle kementerian luar negeri, memang kita mengevaluasi beberapa kerjasama bidang pertahanan, tapi di bidang ekonomi kita tentu harus melihat sapi jangan ada ketergantungan, kita ingin mengembangkan kerjasama sapi tidak hanya dengan Australia, tapi juga dengan Brasil atau India yang memiliki potensi besar, hanya saja undang-undang kita tidak memungkinkan kalau negeri itu masih berbasis Country Base," ujar ketua umum PAN berambut perak ini.


Hatta menambahkan volume perdagangan dengan Australia cukup tinggi, dengan beberapa varian impor selain sapi, seperti mineral, gandum, susu, buah dan sayur serta garam.


"Ada atau tidak ada penyadapan, kita sebagai bangsa harus memiliki alternatif untuk mengembangkan impor kita tidak boleh tergantung pada satu negara saja," pungkas Hatta.


Sementara itu terkait proyek Papua Cable System, pembangunan kabel serat optik sepanjang 2000 kilometer meliputi kabel laut dan darat dengan besar proyek sebesar US$ 71,1 juta, Hatta berharap akan berpengaruh pada besarnya minat investasi pihak luar di Papua, hingga bumi Cendrawasih ini akan menjadi peringkat kedua sebagai daerah investasi di Indonesia.


"Dengan konektivitas akan menghubungkan daerah tumbuh dengan daerah yang belum tumbuh, Papua nantinya akan jadi sama dengan daerah lain dari sisi akses dengan daerah lain, ada beberapa daerah di Papua nanti jadi kawasan perhatian investasi, impian saya nantinya ada orang di Lembah Baliem atau Pegunungan Tengah yang ikut tender proyek di-operate dari pegunungan, tugas kita adalah memperpendek jarak ekonomi," pungkas Hatta.


(mna/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

BUMN Jangan Hanya 'Jago Kandang'

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terus mendorong perusahaan pelat merah melebarkan sayapnya ke dunia internasional. Sudah saatnya BUMN bermain di tingkat global.

"Kita sudah waktunya untuk menjadi bukan lagi jago kandang. Sudah waktunya Indonesia naik kelas jadi jago regional," ucap Dahlan saat berbicang dengan detikFinance seperti dikutip Sabtu (23/11/2013).


Menurutnya BUMN di sektor perbankan, kontruksi, telekomunikasi hingga perkebunan memiliki kemampuan untuk go internasional.


"Bank sudah pasti, telekomunikasi, kontraktor, perkebunan nanti," jelasnya.


Menurutnya BUMN Indonesia saat ini mulai agresif melakukan ekspansi di negeri tetangga Timor Leste. Beberapa BUMN seperti perbankan, kontruksi hingga telekomunikasi aktif memperlebarkan sayapnya di bekas provinsi ke-27 Indonesia ini. Bahkan ia mendorong PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) lebih agresif lagi di Timor Leste.


"Bank Mandiri lagi membangun semacam kantor lain karena kantor sekarang sudah sangat padat dan membangun jaringan di sana. Saya selalau cek ke direksi Bank Mandiri apakah program yang saya minta dijalankan. Ternyata jalan," sebutnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Kisah Hatta Berbisnis dari Modal Rp 12.000 Jadi US$ 21.000

Jayapura -Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa bercerita tentang kisahnya menjadi seorang pengusaha, sebelum ia berkarir di pemerintahan. Hatta adalah seorang pengusaha di bidang perminyakan.

Di depan 1.000 orang mahasiswa di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Hatta mengisahkan semasa kuliah dirinya sudah bermimpi untuk menjadi seorang pengusaha. Bersama 4 rekan kuliahnya, Hatta membuat perusahaan kecil bernamakan CV Bina Patra Jaya.


"Belum tamat dari ITB, karena uang kiriman ayah saya Rp 12.000 hanya cukup untuk 2 minggu. Sebelum selesai saya bikin perusahaan, empat orang. Mau buat saja nggak punya uang, pinjem uang Rp 12.000, mau bikin CV, namanya CV Bina Patra Jaya. Dari CV itu saya bertekad saya harus berhasil," kata Hatta pada saat memberikan kuliah umum di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Sabtu (23/11/2013).


Setelah itu, Hatta bersama rekannya bertolak ke Jakarta untuk mencari rekan bisnis yang menggunakan jasanya. Berbulan-bulan mereka mencari pekerjaan namun hasilnya nihil, hingga salah seorang rekan Hatta hampir putus asa dan memutuskan untuk menyerah.


"Hampir putus asa, ketika itu sahabat saya berkata, sudah lah kita cari kerja saja. Saya katakan jangan, tunggu 1 bulan lagi," katanya.


Akhirnya, setelah mencari-cari rekan bisnis Hatta bertemu dengan seorang Doktor bernama Rahmat Sudibyo yang memberikan mereka pekerjaan. Hatta bersama rekan-rekannya diberikan setumpuk dokumen pekerjana yang harus selesai dalam waktu 3 bulan.


"Dalam dua bulan kami selesaikan. Kami mengontrak di Rawamangun, dua bulan kami kerjakan, pekerjaan itu selesai. Kami serahkan, diperiksa, dia bilang pekerjaan ini bagus," kisahnya.Next


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Jusuf Kalla Pamerkan Sepatu Made in Cibaduyut di London

Jakarta -Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) setia memakai sepatu buatan Cibaduyut, Bandung yang bernama JK Collection. Rencananya sepatu produksi lokal ini bakal dipamerkan dan digunakan JK saat menjadi pembicara di London, Inggris.

"Rencananya, JK akan terbang ke London Jumat malam (kemarin) menghadiri undangan untuk memberi kuliah umum tentang 'Prospek Perdamaian Asia Tenggara'. JK sudah mematok salah satu model sepatu JK Collection yang akan dikenakannya merambah kota London," ucap Media Officer JK, Husain Abdullah dalam siaran pers, Sabtu (23/11/2013).


Sebelum terbang ke London pada Jumat malam kemarin. JK menerima telah kedatangan sepatu JK Collection yang dipesan. Menurut Husain JK menyukai desain sepatu buatan anak negeri ini.


"Wah makin bagus-bagus (desain) sepatunya," ujar JK seperti disampaikan Husain.


JK sendiri menghibahkan namanya sebaga merek dagang untuk sepatu Cibaduyut karya Kang Ading. Seperti disampaikan Husein, JK memiliki tekad memajukan produksi dalam negeri.


"Kini JC Collection terus melekat dan JK pun tak pernah melepas lagi sepatu merek kesayangannya itu," sebutnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Pengembang Properti Jarang Bikin Hunian Murah, REI: Kami Bukan Dinas Sosial

Jakarta -Pengembang lebih tertarik membangun apartemen dan perumahan kelas menengah atas daripada menengah bawah di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya. Apa alasannya?

Pengembang beralasan tidak bisa dipaksa membangun hunian murah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) karena bukan dinas sosial.


Mewakili pengembangan perumahan dan apartemen, Ketua Umum DPP Real Estate Indonesia (REI) Setyo Maharso menjelaskan pengembang properti bukan dinas sosial yang berbisnis untuk merugi. Pengembang juga harus mencari keuntungan alias laba sebesar-besarnya.


"Pengembang bukan dinas sosial. Selama dapat untung dan bisa bayar gaji karyawan okelah," ucap Setyo di sela peluncuran Apartemen Pejaten Park Residence di Jakarta Selatan, Sabtu (23/11/2013).


Setyo menjelaskan persoalan membangun properti murah bagi masyarakat kelas bawah di DKI dan sekitarnya adalah lahan. Harga lahan yang terus naik sangat membebani pengembang.


"Kalau membangun menengah ke bawah. Dari sisi pengembang kita harus berkelanjutan membangun. Harga tanah sangat berpengaruh," jelasnya.


Proyek properti rumah sangat dimungkinkan kalau pemerintah bertugas menyediakan lahan. Hal ini menurutnya bisa mendorong pengembang bersedia menyediakan properti murah bagi masyarakat kelas bawah.


"Mungkin selama pemerintah bertugas sebagai land bank. Misal Pemprov DKI menyediakan lahan," tegasnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Dahlan Iskan Minta Mahasiswa Jangan Korupsi Kalau Sudah Bekerja

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan meminta mahasiswa jangan korupsi setelah lulus kuliah dan mulai bekerja. Menurut Dahlan, Indonesia butuh manusia yang berintegritas, antusias dan sehat.

"Saya hanya ingin mengingatkan 3 hal saja, saat Anda memasuki 'universitas' yang sesungguhnya (dunia kerja) ada tiga yaitu, integritas, antusias dan sehat," kata Dahlan saat menghadiri Wisuda ke XVII dies natalis ke XXI Stikom Poltek Cirebon, Jabar, Sabtu (23/11/2013), seperti diceritakan Kepala Humas Kementerian BUMN Faisal Halimi kepada detikFinance.


Dahlan mengatakan hal itu di hadapan 420 wisudawan Sekolah Tinggi Komunikasi Politeknik Cirebon. Dahlan menyampaikan pidatonya singkat, menurut Faisal, tak sampai 10 menit.


Karena kata Dahlan hari ini adalah hari yang bahagia jadi tidak tepat jika dan orang yang memberi nasihat dan ceramah panjang lebar.


"Integritas. Saat saya menjabat dirut di PLN, juga saat saya memimpin (Kementerian) BUMN, integritas itu nomor satu. Karena manajemen tidak mungkin merekrut, mempekerjakan dan menyerahkan pengelolaan perusahaannya kepada orang yang tidak berintegritas," ujar Dahlan.


"Anda saat mahasiswa demo menuntut koruptor. Namun saat ada kesempatan korup juga. Jangan seperti itu," tambah Dahlan.


Poin kedua yang disampaikan Dahlan adalah antusias. Menurutnya, perusahaan akan maju apabila dipimpin orang-orang yang memiliki antusiasme kerja yang tinggi. Orang seperti itu diyakini bisa melahirkan banyak perubahan dan inovasi di perusahaan.


"Kesehatan. Ini sangat penting. Bisa jadi dia sangat pintar, belajarnya sangat keras sampai larut malam, untuk itu dia perlu minuman tambah energi. Sehingga saat test kesehatan dia tidak lulus. Ini salah," tambahnya.


(ang/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Hatta Tak Mau Indonesia Hanya Andalkan Impor Sapi dari Australia

Jayapura -Menteri Koordinasi Perekonomian RI Hatta Rajasa menyebutkan Indonesia akan mengevaluasi beberapa kerjasama ekonomi dengan Australia, seperti kerjasama impor sapi.

Hal ini ia nyatakan usai melakukan ground breaking Papua Cable System, di Kanwil Telkom Jayapura, Sabtu (23/11/2013).


"Kasus penyadapan sudah di-tackle kementerian luar negeri, memang kita mengevaluasi beberapa kerjasama bidang pertahanan, tapi di bidang ekonomi kita tentu harus melihat sapi jangan ada ketergantungan, kita ingin mengembangkan kerjasama sapi tidak hanya dengan Australia, tapi juga dengan Brasil atau India yang memiliki potensi besar, hanya saja undang-undang kita tidak memungkinkan kalau negeri itu masih berbasis Country Base," ujar ketua umum PAN berambut perak ini.


Hatta menambahkan volume perdagangan dengan Australia cukup tinggi, dengan beberapa varian impor selain sapi, seperti mineral, gandum, susu, buah dan sayur serta garam.


"Ada atau tidak ada penyadapan, kita sebagai bangsa harus memiliki alternatif untuk mengembangkan impor kita tidak boleh tergantung pada satu negara saja," pungkas Hatta.


Sementara itu terkait proyek Papua Cable System, pembangunan kabel serat optik sepanjang 2000 kilometer meliputi kabel laut dan darat dengan besar proyek sebesar US$ 71,1 juta, Hatta berharap akan berpengaruh pada besarnya minat investasi pihak luar di Papua, hingga bumi Cendrawasih ini akan menjadi peringkat kedua sebagai daerah investasi di Indonesia.


"Dengan konektivitas akan menghubungkan daerah tumbuh dengan daerah yang belum tumbuh, Papua nantinya akan jadi sama dengan daerah lain dari sisi akses dengan daerah lain, ada beberapa daerah di Papua nanti jadi kawasan perhatian investasi, impian saya nantinya ada orang di Lembah Baliem atau Pegunungan Tengah yang ikut tender proyek di-operate dari pegunungan, tugas kita adalah memperpendek jarak ekonomi," pungkas Hatta.


(mna/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

BUMN Jangan Hanya 'Jago Kandang'

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan terus mendorong perusahaan pelat merah melebarkan sayapnya ke dunia internasional. Sudah saatnya BUMN bermain di tingkat global.

"Kita sudah waktunya untuk menjadi bukan lagi jago kandang. Sudah waktunya Indonesia naik kelas jadi jago regional," ucap Dahlan saat berbicang dengan detikFinance seperti dikutip Sabtu (23/11/2013).


Menurutnya BUMN di sektor perbankan, kontruksi, telekomunikasi hingga perkebunan memiliki kemampuan untuk go internasional.


"Bank sudah pasti, telekomunikasi, kontraktor, perkebunan nanti," jelasnya.


Menurutnya BUMN Indonesia saat ini mulai agresif melakukan ekspansi di negeri tetangga Timor Leste. Beberapa BUMN seperti perbankan, kontruksi hingga telekomunikasi aktif memperlebarkan sayapnya di bekas provinsi ke-27 Indonesia ini. Bahkan ia mendorong PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) lebih agresif lagi di Timor Leste.


"Bank Mandiri lagi membangun semacam kantor lain karena kantor sekarang sudah sangat padat dan membangun jaringan di sana. Saya selalau cek ke direksi Bank Mandiri apakah program yang saya minta dijalankan. Ternyata jalan," sebutnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Kisah Hatta Berbisnis dari Modal Rp 12.000 Jadi US$ 21.000

Jayapura -Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Rajasa bercerita tentang kisahnya menjadi seorang pengusaha, sebelum ia berkarir di pemerintahan. Hatta adalah seorang pengusaha di bidang perminyakan.

Di depan 1.000 orang mahasiswa di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Hatta mengisahkan semasa kuliah dirinya sudah bermimpi untuk menjadi seorang pengusaha. Bersama 4 rekan kuliahnya, Hatta membuat perusahaan kecil bernamakan CV Bina Patra Jaya.


"Belum tamat dari ITB, karena uang kiriman ayah saya Rp 12.000 hanya cukup untuk 2 minggu. Sebelum selesai saya bikin perusahaan, empat orang. Mau buat saja nggak punya uang, pinjem uang Rp 12.000, mau bikin CV, namanya CV Bina Patra Jaya. Dari CV itu saya bertekad saya harus berhasil," kata Hatta pada saat memberikan kuliah umum di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Sabtu (23/11/2013).


Setelah itu, Hatta bersama rekannya bertolak ke Jakarta untuk mencari rekan bisnis yang menggunakan jasanya. Berbulan-bulan mereka mencari pekerjaan namun hasilnya nihil, hingga salah seorang rekan Hatta hampir putus asa dan memutuskan untuk menyerah.


"Hampir putus asa, ketika itu sahabat saya berkata, sudah lah kita cari kerja saja. Saya katakan jangan, tunggu 1 bulan lagi," katanya.


Akhirnya, setelah mencari-cari rekan bisnis Hatta bertemu dengan seorang Doktor bernama Rahmat Sudibyo yang memberikan mereka pekerjaan. Hatta bersama rekan-rekannya diberikan setumpuk dokumen pekerjana yang harus selesai dalam waktu 3 bulan.


"Dalam dua bulan kami selesaikan. Kami mengontrak di Rawamangun, dua bulan kami kerjakan, pekerjaan itu selesai. Kami serahkan, diperiksa, dia bilang pekerjaan ini bagus," kisahnya.Next


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Jusuf Kalla Pamerkan Sepatu Made in Cibaduyut di London

Jakarta -Mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla (JK) setia memakai sepatu buatan Cibaduyut, Bandung yang bernama JK Collection. Rencananya sepatu produksi lokal ini bakal dipamerkan dan digunakan JK saat menjadi pembicara di London, Inggris.

"Rencananya, JK akan terbang ke London Jumat malam (kemarin) menghadiri undangan untuk memberi kuliah umum tentang 'Prospek Perdamaian Asia Tenggara'. JK sudah mematok salah satu model sepatu JK Collection yang akan dikenakannya merambah kota London," ucap Media Officer JK, Husain Abdullah dalam siaran pers, Sabtu (23/11/2013).


Sebelum terbang ke London pada Jumat malam kemarin. JK menerima telah kedatangan sepatu JK Collection yang dipesan. Menurut Husain JK menyukai desain sepatu buatan anak negeri ini.


"Wah makin bagus-bagus (desain) sepatunya," ujar JK seperti disampaikan Husain.


JK sendiri menghibahkan namanya sebaga merek dagang untuk sepatu Cibaduyut karya Kang Ading. Seperti disampaikan Husein, JK memiliki tekad memajukan produksi dalam negeri.


"Kini JC Collection terus melekat dan JK pun tak pernah melepas lagi sepatu merek kesayangannya itu," sebutnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

CT : Pengusaha Tak Kenal Pensiun

Surabaya -Dunia bisnis dan usaha tak bisa terlepas dengan apa yang disebut tren. Maka itu, pebisnis dituntut kreatif, inovatif, dan tidak mengenal pensiun.

Hal demikian disampaikan oleh pengusaha nasional sekaligus Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung saat menjadi salah satu pembicara di CEO Forum 2013 yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Manajemen Universitas Airlangga.


"Dunia bisnis menuntut orang untuk berpikir, berpikir dan melakukan segala sesuatu untuk menjadi pemenang," kata CEO CT Corp ini di Hotel Bumi Surabaya, Sabtu (23/11/2013).


Maka itu, lanjut CT, sebelum menjadi pebisnis, baiknya Anda pikir-pikir dulu. Bukan apa-apa, pebisnis tak mengenal hari libur, tidak mengenal istirahat, terlebih pensiun.


"Sebelum memulai bisnis, sebaiknya pikir-pikir dulu. Karena pebisnis itu tidak mengenal pensiun, tidak mengenal istirahat," ujar CT yang disambut tepuk tangan audiens.


Pebisnis juga tidak boleh mudah merasa puas, lanjut CT. Banyak studi kasus tentang perusahaan TOP 10 di dunia pun berpotensi turun ranking bila tak lagi melakukan inovasi.


"Oleh karenanya, seorang leader tidak boleh merasa puas terhadap apa yang sudah dihasilkannya sekarang," pungkas CT.


(nrm/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Hatta Ingin Menangis Dengar Harga Semen di Papua Rp 1 Juta/Sak

Jayapura -Kurangnya infrastruktur di Papua menjadi salah satu pemicu mahalnya harga bahan bangunan. Semen di Papua dihargai lebih dari Rp 500.000/sak, bahkan mencapai Rp 1 juta.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengaku prihatin dengan keadaan ini. Jika infrastruktur di Papua berkembang, harga semen di Papua tidak akan mencapai ratusan ribu.


"Kadang kita mau menangis harga semen di pegunungan Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," kata Hatta saat memberi kuliah umum di depan 1.000 mahasiswa di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Sabtu (23/11/2013).


Hatta mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk membangun beberepa proyek infrastruktur di tanah Papua. Sehingga salah satu dampak yang akan dirasakan adalah turunnya biaya logistik beberapa barang yang dikirim dari luar Papua.


"Presiden sudah memerintahkan jalan tengah pegunungan 2014 harus selesai. Kita ingin menurunkan ongkos logistik dan pergerakan arus barang dan manusia," kata Hatta.


Pemerintah telah menganggarkan alokasi untuk membangun jalan lintas pegunungan tengah di Papua sebesar Rp 1,5 triliun. "Lintas pegunungan tengah 1,5 triliun," katanya.


Selain itu, lanjut Hatta, investor akan didorong untuk membangun basis produksi semen di Papua. Agar distribusi semen semakin lancar dan ongkos ogistik tersebut bisa ditekan.


"Kita harus bangun depo logistik di tanah Papua ini. Kita harus banyak pembangunan distribusi, centre logistik semakin banyak, agar biaya yang kita keluarkan turun. Saya mengawal pabrik semen. Itu penting untuk pembangunan ke depan," tutupnya.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

CT : Pengusaha Tak Kenal Pensiun

Surabaya -Dunia bisnis dan usaha tak bisa terlepas dengan apa yang disebut tren. Maka itu, pebisnis dituntut kreatif, inovatif, dan tidak mengenal pensiun.

Hal demikian disampaikan oleh pengusaha nasional sekaligus Ketua Komite Ekonomi Nasional (KEN) Chairul Tanjung saat menjadi salah satu pembicara di CEO Forum 2013 yang digelar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Magister Manajemen Universitas Airlangga.


"Dunia bisnis menuntut orang untuk berpikir, berpikir dan melakukan segala sesuatu untuk menjadi pemenang," kata CEO CT Corp ini di Hotel Bumi Surabaya, Sabtu (23/11/2013).


Maka itu, lanjut CT, sebelum menjadi pebisnis, baiknya Anda pikir-pikir dulu. Bukan apa-apa, pebisnis tak mengenal hari libur, tidak mengenal istirahat, terlebih pensiun.


"Sebelum memulai bisnis, sebaiknya pikir-pikir dulu. Karena pebisnis itu tidak mengenal pensiun, tidak mengenal istirahat," ujar CT yang disambut tepuk tangan audiens.


Pebisnis juga tidak boleh mudah merasa puas, lanjut CT. Banyak studi kasus tentang perusahaan TOP 10 di dunia pun berpotensi turun ranking bila tak lagi melakukan inovasi.


"Oleh karenanya, seorang leader tidak boleh merasa puas terhadap apa yang sudah dihasilkannya sekarang," pungkas CT.


(nrm/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Hatta Ingin Menangis Dengar Harga Semen di Papua Rp 1 Juta/Sak

Jayapura -Kurangnya infrastruktur di Papua menjadi salah satu pemicu mahalnya harga bahan bangunan. Semen di Papua dihargai lebih dari Rp 500.000/sak, bahkan mencapai Rp 1 juta.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian mengaku prihatin dengan keadaan ini. Jika infrastruktur di Papua berkembang, harga semen di Papua tidak akan mencapai ratusan ribu.


"Kadang kita mau menangis harga semen di pegunungan Rp 500 ribu sampai Rp 1 juta," kata Hatta saat memberi kuliah umum di depan 1.000 mahasiswa di Universitas Cendrawasih, Jayapura, Papua, Sabtu (23/11/2013).


Hatta mengatakan, pemerintah berkomitmen untuk membangun beberepa proyek infrastruktur di tanah Papua. Sehingga salah satu dampak yang akan dirasakan adalah turunnya biaya logistik beberapa barang yang dikirim dari luar Papua.


"Presiden sudah memerintahkan jalan tengah pegunungan 2014 harus selesai. Kita ingin menurunkan ongkos logistik dan pergerakan arus barang dan manusia," kata Hatta.


Pemerintah telah menganggarkan alokasi untuk membangun jalan lintas pegunungan tengah di Papua sebesar Rp 1,5 triliun. "Lintas pegunungan tengah 1,5 triliun," katanya.


Selain itu, lanjut Hatta, investor akan didorong untuk membangun basis produksi semen di Papua. Agar distribusi semen semakin lancar dan ongkos ogistik tersebut bisa ditekan.


"Kita harus bangun depo logistik di tanah Papua ini. Kita harus banyak pembangunan distribusi, centre logistik semakin banyak, agar biaya yang kita keluarkan turun. Saya mengawal pabrik semen. Itu penting untuk pembangunan ke depan," tutupnya.


(zul/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Ini Cerita Dahlan Iskan Perbaiki Pabrik Gula BUMN

Jakarta -Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan punya pengalaman membenahi pabrik-pabrik gula milik negara. Saat melakukan kunjungan ke pabrik gula milik PTPN hingga PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), ia selalu bertemu dengan kepala pabrik berusia tua.

"Hampir semua pabrik gula, saya selalu ketemu kepala pabrik gula itu tua dan antusiasnya rendah. Artinya saya senang kalau ngajak omong orang itu sambutannya antusias karena antusias itu sumber kemajuan. Kalau itu selalu konservatif, hati-hati dan responnya lambat," ucap Dahlan saat berbicang dengan detikFinance seperti dikutip Sabtu (23/11/2013).


Setelah melihat kondisi tersebut, Dahlan kemudian mengadakan pertemuan dengan direksi BUMN pemilik pabrik gula. Dahlan ingin memperoleh jawaban dari kunjungannya ke pabrik-pabrik.


"Kenapa seluruh kepala pabrik kita itu tua-tua. Nggak bisa yang muda? Nggak bisa pak. Untuk menjadi kepala pabrik. Itu harus punya pengalaman jadi manajer apa. berapa lama. Jadi manajer apa berapa lama," jelasnya.


Mendengar penjelasan tersebut. Dahlan balik bertanya kepada direksi BUMN gula. "Ada peratuan atau UU atau kepmen. Nggak pak. Itu peraturan direksi. Nah kena. kan itu bisa diubah. Keputusan diubah, nggak boleh lagi begitu," sebutnya.


Pasca pembaruan peraturan menjadi kepala pabrik gula. Kepala pabrik banyak yang berusia muda. Akhirnya terjadi perbaikan kinerja dan pencapaian pabrik gula BUMN.


"Siapa pun yang memenuhi persyaratan integritas, antusias dan mampu. Dia boleh kemudian dia lakukan. Akhirnya pabrik gula maju-maju," ujarnya.


(feb/ang)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Kementan akan Evaluasi Kerjasama Impor Sapi dengan Australia

Jakarta -Pemerintah tidak menutup kemungkinan akan meninjau kembali sejumlah kerjasama dalam bidang pertanian dan peternakan dengan Australia.

"Jika mereka (Australia) tidak mengindahkan protes dan permintaan yang disampaikan Kepala Negara, kita akan melakukan evaluasi lagi terhadap kerjasama yang selama ini sudah terjalin,” kata Menteri Pertanian Suswono dalam siaran pers, Sabtu (23/11/2013).


Mentan belum dapat merinci apa saja kerjasama bidang pertanian dan peternakan yang sudah dijalin dengan Australia. Namun salah satu yang terbilang besar adalah soal impor daging. Indonesia banyak mengimpor daging dan sapi potong dari Australia.


“Tidak menutup kemungkinan impor daging dari Australia juga kita tinjau kembali,” jelasnya.


Jika impor daging dari Australia dihentikan, dalam jangka pendek mungkin saja akan terjadi gejolak harga. Namun hal itu tidak akan berlangsung lama, karena banyak negara yang siap menggantikan posisi Australia sebagai pemasok daging sapi terbesar ke Indonesia.


Suswono menyebutkan, banyak negara yang ingin menjual daging sapi ke Indonesia. Selandia Baru salah satunya.


Belum lama ini Mentan Suswono melakukan kunjungan ke Selandia Baru. Pemerintah maupun pihak swasta di negeri Kiwi itu menyatakan siap memasok daging maupun sapi potong lebih banyak lagi ke Indonesia.Next


(ang/feb)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»