Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 3 Triliun di Akhir Maret

Semarang -Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan sudah mencairkan klaim sebanyak Rp 3 triliun di dalam tiga bulan pertama 2015.

Menteri Menteri Ketenagakerjaan, Hanif Dhakiri, menegaskan masyarakat tidak perlu khawatir klaim pada BPJS Ketenagakerjaan tidak bisa cair dengan melihat fakta tersebut.

"Periode Januari-Maret 2015 itu Rp 3 triliun. Angka manfaat yang diberikan BPJS Ketenagakerjaan luar biasa. Masyarakat diimbau untuk menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan dan jangan takut klaimnya tidak dibayar," katanya usai menyerahkan santunan di Pekalongan, Jawa Tengah, seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (23/4/2015).

Untuk memberikan jaminan sosial kepada masyarakat, lanjut Hanif, pemerintah sudah menyusun lima program untuk perlindungan sosial yaitu jaminan kesehatan melalui BPJS kesehatan dan empat program lainnya yang ada pada BPJS Ketagakerjaan seperti jaminan kecelakaan kerja, kematian, hari tua dan pensiun.

"Untuk jaminan pensiun rancangan peraturan pemerintah masih proses harmonisasi. Ini bagian dari perlindungan negara," tandas Hanif.

Lima warga Kelurahan Bener, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah menerima santunan Jaminan Kematian yang diserahkan langsung Hanif. Warga tersebut adalah ahli waris peserta BPJS Ketagakerjaan.

Penyerahan santunan dilakukan Hanif di depan Kantor Kelurahan Bener. Santunan tersebut diberikan kepada ahli waris pekerja atas nama Dukri, Sunaenah, Zamronuddin, Tarjuki dan Via Anjang Sari. Rata-rata jumlah yang diterima para ahli waris yang menerima santunan sebanyak Rp 21 juta.

“Saya mengucapkan duka cita yang mendalam kepada keluarga. semoga keluarga diberikan ketabahan. Pada hakikatnya santunan kematian dari BPJS Ketenagakerjaan ini diberikan karena kelima orang tersebut merupakan peserta jaminan sosial BPJS ketenagakerjaan," katanya.

Hanif mengatakan penyerahan santunan diharapkan bisa memberikan contoh kepada masyarakat pentingnya mengikuti program jaminan sosial. Karena hal itu merupakan langkah pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada para tenaga kerja di Indonesia.

"Penyerahan santunan ini sebenarnya memberikan contoh bagi masyarakat pentingnya mengikuti program jaminan sosial yang diberikan oleh negara," tandasnya.

(alg/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Mansek Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Tiga Bulan Pertama Di Bawah 5%

Jakarta -Pertumbuhan ekonomi kuartal I-2015 diperkirakan akan di bawah 5% atau lebih rendah dibanding kuartal IV-2014 sebesar 5,01%.

Head of Economic Research Mandiri Sekuritas Aldian Taloputra mengatakan, lebih rendahnya pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2015 disebabkan karena penyerapan anggaran dan belanja modal pemerintah belum maksimal.

"Akan di bawah 5%, kuartal satu flat," kata dia saat paparan outlook & report terbaru market 2015, di Plaza Bapindo, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Dia menjelaskan, penjualan mobil di kuartal pertama tahun ini lebih rendah hanya 282.000 unit dan penjualan sepeda motor turun 18% hanya 1,62 juta unit.

Dia menjelaskan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat tergantung pada economic spending, jika bisa naik 6,2% dibanding tahun lalu sebesar 4%, maka itu bisa mendorong kenaikan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu, investasi juga menjadi faktor pendorong pertumbuhan ekonomi. Hingga akhir tahun diperkirakan pertumbuhan ekonomi berada di angka 5,3%.

"Jika investment tidak sekuat 6,2%, maka pertumbuhan ekonomi tidak bisa 5,3%," kata dia.

Di tempat yang sama, Head of Fixed Income Research Mandiri Sekuritas Handy Yunianto menambahkan, pertumbuhan ekonomi masih akan membaik sepanjang tahun ini jika posisi Current Account Deficit (CAD) terjaga di level 2,74%.

"CAD membaik, akan mendukung perekonomian kita," katanya.

(drk/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

PNS Dapat Bantuan DP KPR Rp 4 Juta, Bagaimana Tukang Bakso Cs?

Jakarta -Program kemudahan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) subsidi masih fokus pada pekerja formal yang punya penghasilan tetap dan pendapatan rendah (MBR) yaitu maksimal Rp 7 juta untuk rusun, dan Rp 4 juta untuk rumah tapak.

Selain pekerja formal swasta, program ini juga berlaku untuk pegawai negeri sipil (PNS) yang bisa mendapat bantuan uang muka (DP) KPR Rp 4 juta dan bunga KPR hanya 5%/tahun.

Pada pemerintahan sebelumnya sempat ada rencana program KPR untuk masyarakat informal, seperti tukang bakso, ojek, pedagang atau profesi lainnya yang tak memiliki penghasilan tetap.

Plt Direktur Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat (PU-PR) Syarief Burhanuddin menuturkan, saat ini, pemerintah tengah mengkaji skema yang memungkinkan golongan pekerja non formal bisa mendapatkan KPR subsidi.

"‎Kita tengah mengkaji yang informal non bankable menjadi bankable," kata Syarief ditemui di kantor Kementerian PU PR, Jalan Pattimura, Jakarta, Kamis (23/4/2015).

Kementerian PU-PR sudah melakukan koordinasi dengan Menteri Koordinator bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengenai hal ini. Nantinya dimungkinkan skema pembiayaan kredit kepemilikan rumah melalui skema kredit usaha rakyat (KUR). Sayangnya, Syarief belum bisa memberikan penjelasan lebih rinci mengenai hal ini.

"Informal penjual bakso, tukang becak, bisa mendapatkan bantuan melalui KUR. Skemanya itu dibuat, nanti tanya Menteri Ekonomi (Sofyan Djalil)," tuturnya.

Seperti diketahui saat Menteri Perumahan Rakyat masih dipegang oleh Djan Faridz, pernah menjanjikan program KPR subsidi untuk pekerja non formal. Bahkan menurut Djan, program ini sudah berjalan di Palembang. Sebanyak 1.000 unit rumah diperuntukkan bagi pekerja non formal.

(zul/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

BRI Minta Nasabah Hati-hati Bertransaksi Internet Banking

Jakarta -Pesatnya teknologi informasi yang digunakan oleh industri perbankan semakin meningkatkan kualitas pelayanan. Namun seiring dengan peningkatan kualitas tersebut, kejahatan dunia maya (cyber crime) juga meningkat.

Dalam melancarkan aksinya, pelaku kejahatan dunia maya tidak pernah kehabisan akal untuk menyelinap ke dalam sistem. Salah satu praktik kejahatan yang melibatkan kecanggihan teknologi yang kerap terjadi dan meresahkan masyarakat adalah pencurian sandi dan nomor rahasia kartu kredit dengan teknik phishing.

Phishing merupakan bentuk kejahatan yang sengaja dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan informasi penting yang berkaitan dengan data keuangan seperti PIN, nomor rekening, nomor kartu kredit, dan sebagainya.

"Biasanya ditujukan kepada pengguna internet banking dengan cara peniruan tampilan web," kata Corporate Secretary PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Budi Satria, dalam siaran pers, Rabu (22/4/2015).

Menurut Budi, modus yang digunakan oleh pelaku kejahatan dunia maya yang ditujukan untuk mengelabui pengguna internet banking antara lain adalah dengan melakukan phishing pada halaman internet banking, sehingga setelah user berhasil login kemudian muncul halaman yang bertuliskan “Additional Verification” atau permintaan untuk melakukan verifikasi tambahan dengan meminta nomor token sebelum muncul halaman utama.

"Pada tahap tersebut, nasabah perlu berhati-hati. Jangan melanjutkan transaksi apabila muncul kolom permintaan ‘additional verification’ atau muncul halaman yang tidak seperti biasanya,” ujar Budi.

Saat ini, BRI sedang melakukan penelusuran terkait munculnya layar permintaan 'additional verification' serta perubahan tampilan yang tidak resmi pada situs internet banking.Next

(ang/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Ini Konsep Smart City di Palestina Sampai Jepang

Bandung -Republik Seychelles. Mungkin negara ini masih terdengar asing. Meski negara kepulauan di Samudera Hindia ini sekitar 3 tahun lalu menjadi perbincangan, karena menjadi tempat bulan madu Pangeran William dan Kate Middleton.

Victoria adalah salah satu kota terbesar di Seychelles. Jacqueline Moustanche-Belle, Wali Kota Victoria, menjadi salah pembicara dalam acara Asia-Africa Smart City Summit yang merupakan rangkaian dari peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika (KAA).

Moustanche-Belle mengatakan, konsep smart city atau kota pintar yang dirancang di wilayahnya berbeda dengan Bandung. Karena dari sisi jumlah penduduk saja, Bandung memiliki jutaan orang di dalamnya. Sedangkan Victoria hanya 90.000 orang.

"Bandung adalah kota maju yang hebat. Kalau masalah di Bandung adalah kemacetan, tentu memang karena penduduknya banyak dan ekonominya maju. Sedangkan kami hanya 90.000 orang," ungkapnya di Trans Luxury Hotel, Bandung, Rabu (22/4/2015).

Namun, lanjut Moustanche-Belle, bukan berarti di Victoria tidak ada kemacetan. Ini hanya disebabkan oleh jalan yang sangat sempit.

"Lahan kita sangat sempit. Jadi bila Anda ke sana dan merasakan macet, itu bukan karena kendaraan atau penduduk tapi jalannya memang kecil. Tidak sebesar dan sebanyak yang ada di Bandung. Ruang baru kami dapat ketika dilakukan reklamasi pantai," jelasnya.

Moustanche-Belle juga mengatakan, kotanya tidak akan bisa memberikan area khusus untuk internet gratis seperti Bandung karena keterbatasan dana.Next

(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Pemegang Saham WIKA Dapat Dividen Rp 123 Miliar

Jakarta -PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membagi dividen sebesar Rp 123,03 miliar untuk tahun buku 2014. Dividen yang dibagi kepada pemegang saham tersebut setara dengan 20% laba yang perusahaan 2014 senilai Rp 615,18 miliar.

"RUPS (rapat umum pemegang saham) memutuskan pembagian laba untuk dividen sebesar Rp 123,03 miliar," kata Direktur Utama WIKA Bintang Perbowo usai RUPS di Kantor WIKA, Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Persentase laba yang disebar kepada pemegang saham memang turun dari periode sebelumnya, yakni dari 30% menjadi 20%. Penurunan tersebut dilakukan karena perseroan memerlukan modal kerja atau capital expenditure (capex) yang tinggi untuk membidik dan mengerjakan proyek infrastruktur dan energi yang ditawarkan ataupun ditugaskan oleh pemerintah.

"Tahun 2014 capex sampai Rp 1,05 triliun. Sekarang sampai Rp 1,7 triliun. Itu minimal karena potensi di atas Rp 1,7 triliun. Untuk tunjangan dana investasi, kita turunkan deviden. Kita naikkan debt equity ratio," jelasnya.

(feb/ang)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»  

Waskita Karya Garap Proyek Transmisi Listrik 360 Km Rp 13 T

Jakarta -Perusahaan pelat merah PT Waskita Karya Tbk (WSKT) akan menggarap proyek transmisi listrik 360 km dengan nilai investasi Rp 13 triliun. Proyek ini nantinya akan bisa mengaliri listrik ke Sumatera Selatan, Sumatera Tengah, dan Sumatera Utara.

"Itu pembangkit listriknya di Selatan, nanti listriknya ke Sumsel, Sumteng, dan Sumut," kata Direktur Waskita Karya, Tunggul Rajagukguk, saat jumpa pers di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (22/4/2015).

Tunggul menjelaskan, proyek transmisi tersebut akan didanai dari Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp 3,5 triliun. Selain itu, pendanaan juga melalui sistem Build On Transfer (BOT).

"Transmisi didanai oleh PMN. Transmisi 360 km nilai investasi Rp 13 triliun, walaupun konstruksi Rp 5 triliun, dari Rp 5 triliun menjadi Rp 13 triliun memakai BOT (build on transfer), membayar 12 tahun dicicil," kata dia.

Selama triwulan I-2015, Waskita Karya telah memperoleh beberapa proyek besar, di antaranya proyek sipil seperti pembangunan fasilitas kapal selam PT PAL Indonesia (Persero) di Surabaya Rp 285 miliar, dan aksesibilitas atau dutching utilitas terminal 3 bandar udara internasional Soekarno-Hatta Rp 253 miliar.

Untuk proyek gedung, seperti Sanctuary Apartemen di Bitung Rp 275 miliar, proyek struktur Grande Volare di Cikarang Rp 180 miliar, dan pekerjaan design build landscape tahan 1 terminal 3 bandar udara internasional Soekarno-Hatta Rp 157 miliar.

Selanjutnya, proyek gedung di Pekanbaru, yaitu pembangunan gedung pemerintah kota Pekanbaru Rp 180 miliar, serta proyek pembangunan jalan tol Balikpapan-Samboja Segmen dengan nilai Rp 248 miliar.

(drk/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com
Informasi pemasangan iklan
hubungi : sales[at]detik.com

readmore »»