Apel Impor AS Berbakteri, Kemendag Imbau Konsumen Beli Buah Lokal

Jakarta -Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Ditjen SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag) kembali mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati mengkonsumsi produk-produk impor. Terutama buah-buah apel impor karena terbukti mengandung bakteri, seperti yang terjadi pada apel impor asal California, AS.

Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Dirjen SPK) Kemendag Widodo menyebutkan, salah satu produk impor yang berbahaya adalah apel asal California. Apel ini mengandung bakteri Listeria monocytogenes yang bisa menyebabkan keguguran bila dikonsumsi ibu hamil, bahkan kematian.


"Apel itu mengandung bakteri lesteria, itu ibu hamil bisa keguguran kalau dikonsumsi," katanya di acara seminar Hari Konsumen Nasional 2015 dengan tema Bersama Membangun Gizi Menuju Konsumen Cerdas dan Mandiri, di Gedung RRI, Jakarta, Minggu (15/3/2015).


Widodo menjelaskan, pihaknya mengimbau masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi produk-produk dalam negeri. Pasalnya, produk-produk impor tidak menjamin kualitasnya lebih baik atau keamanannya terjaga daripada buah lokal.


"Seperti peredaran impor apel California, maka itu tadi saya katakan untuk konsumsi produk dalam negeri, produk luar nggak tentu bagus, ada jeruk kita nonton di Youtube itu banyak, jeruk impor pas dibuka uletnya bergerak-gerak, karena perjalanan terlalu jauh, itu juga mempengaruhi kesehatan kita, jangan hanya melihat murah akhirnya kita tidak sehat, berobat jatuhnya lebih mahal," terang Widodo.


Akhir Januari 2015, Barantan Kementan berhasil menggagalkan masuknya 2 kontainer berisi buah apel impor dari Amerika Serikat (AS) jenis granny smith dan gala, yang positif mengandung bakteri mematikan, Listeria monocytogenes. Sedangkan 2 kontainer lainnya dinyatakan negatif mengandung bakteri Listeria.


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menperin: Investor Jepang Tingkatkan Produksi Motor Sport untuk Ekspor

Tokyo -Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin meminta para pemimpin puncak perusahaan asal Jepang yang berbisnis di Indonesia meningkatkan investasi dan mendongkrak ekspor. Sektor yang akan dikembangkan antara lain otomotif, infrastruktur, migas, dan kelistrikan.

Akhir pekan lalu, Saleh Husin mendampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla bertemu para pengusaha dan investor Jepang untuk membahas peningkatan kerjasama dan investasi di Indonesia.


Sejumlah pimpinan perusahaan besar Jepang yang ditemui antara lain Chairman Inpex Corporation Naoki Kuroda, Representative Director/Executive Vice President Mitsui & Co Ltd Shintaro Abe, dan President Tokyo Gas Michiaki Hirose.


Saleh mencontohkan salah satu perusahaan Jepang, Mitsui yang hampir seratus tahun berinvestasi di Indonesia dan akan terus mengembangkan pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) dan Pelabuhan Tanjung Priok.


"Termasuk juga kerjasama investasi dengan Yamaha untuk meningkatkan produksi motor R25 (motor sport) yang berkapasitas mesin 250cc dengan tujuan pasar ekspor ke beberapa negara di Amerika, Eropa dan Jepang,” kata Saleh Husin dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/3/2015)


Pertemuan itu juga berbuah komitmen beberapa pengusaha besar Jepang menanamkan investasinya di Indonesia, bahkan yang sudah lama berinvestasi di Indonesia akan terus memperbesar jumlah investasinya.


Menurut Saleh, sektor yang akan dikembangkan diantaranya otomotif, infrastruktur, migas, dan kelistrikan. Dalam pertemuan tersebut juga dihadiri Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra, Kepala BKPM Franky Sibarani, dan Ketua Tim Ekonomi Wapres Sofjan Wanandi.Next


(zul/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

JK Tercengang Jepang Bisa Bikin Makanan Jadi Beku Pakai Gas

Chiba -Hari ini Wapres Jusuf Kalla (JK) mengunjungi terminal gas alam cair atau LNG (Liquefied Natural Gas) Sodegaura milik Tokyo Gas di Kawasan Chiba, Jepang. Lokasinya terletak tak jauh dari Tokyo, jarak tempuh menuju Chiba hanya 55 menit lewat jalur darat.

Biasanya pusat pengolahan bahan bakar seperti gas jauh dari pemukiman warga, namun LNG Terminal di Chiba justru sebaliknya.


Setibanya di Terminal Sodegaura, Minggu (15/3/2015) rombongan Wapres JK disambut para petinggi perusahaan gas alam terbesar di Jepang. JK didampingi oleh Menperin Saleh Husin dan Dubes RI untuk Jepang Yusron Ihza Mahendra.


Setelah pemaparan tertutup, JK kemudian disajikan demonstrasi terkait LNG oleh seorang teknisi dari Tokyo Gas. Demonstrasi sederhana itu pun membuat JK berdecak kagum.


"LNG punya kekuatan untuk mendinginkan. Maka kami bisa manfaatkan untuk mendinginkan makanan. Kita jaga di -60°C supaya makanan tetap segar. Energi ini sangat ramah lingkungan," jelas teknisi tersebut.


Teknisi tersebut mendemonstrasikan cara membekukan makanan dengan LNG. Sebuah bunga yang masih segar dicelupkan ke LNG yang langsung membeku. Kemudian JK dipersilakan untuk memegang bunga itu dan langsung hancur karena mengeras.


Setelah peragaan singkat, JK diajak berkeliling di lingkungan terminal yang super bersih. Tak ada bekas jelaga yang menempel di lokasi. Semua yang datang pun dapat menghirup nafas panjang tanpa khawatir keracunan.


"Itu namanya receiving terminal jadi tempat penerimaan gas. Walaupun kita punya (gas alam) di Bontang, Papua, Aceh, Arun tapi tak bisa masuk Jawa tanpa fasilitas seperti itu. Yang ada di Jawa hanya gas alam saja," tutur JK usai kunjungan saat tiba di Hotel Imperial, Tokyo.


Selama ini, Jepang mengimpor gas dari berbagai negara khususnya Indonesia. Gas-gas alam yang berasal dari perut bumi tak bisa langsung dibawa ke kapal angkut, namun harus dicairkan lebih dahulu menjadi LNG. Setelah tiba di pelabuhan Jepang, LNG kembali diubah menjadi gas alam murni untuk berbagai kebutuhan seperti industri hingga pembangkit listrik.


(bpn/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Kemendag: Konsumen di Indonesia Masih Banyak yang Cuek

Jakarta -Direktorat Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Ditjen SPK) Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengajak masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih produk-produk yang digunakan.

Selama ini masih banyak Indonesia yang cuek atau masa bodoh dalam memilih produk yang dibelinya seperti belum jeli dalam memperhatikan masa kadaluwarsa sebuah produk dan aspek lainnya.


Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Standardisasi dan Perlindungan Konsumen (Dirjen SPK) Widodo di depan ibu-ibu PKK DKI Jakarta, pelajar pramuka, pelajar SMK program studi boga, konsumen umum dari anak-anak, remaja, hingga mahasiswa yang berjumlah sekitar 100 orang di Gedung RRI, Jakarta, Minggu (15/3/2015).


"Masih banyak hak konsumen Indonesia terabaikan, masih banyak konsumen yang masa bodoh (cuek), jadi harus ada upaya untuk menumbuhkan kesadaran," ujar Widodo di acara seminar Hari Konsumen Nasional 2015 dengan tema Bersama Membangun Gizi Menuju Konsumen Cerdas dan Mandiri.


Ia menjelaskan, 20 April mendatang diperingati sebagai hari konsumen nasional. Pihaknya mendorong agar masyarakat cinta produk dalam negeri dan menggunakan produk dalam negeri. Selain itu, masyarakat juga harus cerdas memilih produk yang dipakainya untuk mendukung percepatan kemakmuran bangsa Indonesia.


"Dunia juga memperingati hari konsumen dunia. Tahun 2015 tema yang diambil adalah healthy diet, manusia di dunia sudah banyak yang kegemukan, ada yang baru umur berapa tapi berat badannya sudah luar biasa," kata Widodo.


Widodo mengatakan, masyarakat Indonesia perlu meningkatkan kesadaran diri sendiri dan lingkungan, seiring sejalan antara konsumen dan pelaku usaha, saling menjaga hak dan kewajiban.


"Jadi tidak hanya sekadar cinta tapi menggunakan produk dalam negeri, produk impor belum tentu baik, ada barang kita yang dikirim ke luar, diolah di sana dan dikirim lagi ke sini, kita lagi yang pakai," katanya.


Widodo menambahkan, penggunaan produk dalam negeri juga dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang berlangsung awal 2016.


"Ini juga dalam rangka menghadapi MEA. Kita harus memajukan bangsa negara dengan menggunakan produk sendiri, jangan sampai ada orang luar datang ke Indonesia dia jadi tuan rumah, kita jadi pembantu, adik-adik inilah harus jadi pengusaha maju, kita jadi bos, pegawainya orang asing," pungkasnya.


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga Pertamax di Jakarta Naik Rp 350/Liter Jadi Rp 8.600/Liter

Jakarta -PT Pertamina (Persero) kembali menaikkan harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Plus, dan Pertamina Dex mulai hari ini (15/3/2015). Kenaikan harga ketiga jenis BBM tersebut di Jakarta masing-masing sebesar Rp 350/liter, Rp 400/liter, dan Rp 900/liter.

Harga Baru Per 15 Maret 2015 (Jakarta):



  • Pertamax Rp 8600

  • Pertamax Plus Rp 9850

  • Pertamina Dex 11.600




Harga Lama Per 1 Maret 2015 (Jakarta):

  • Pertamax Rp 8.250

  • Pertamax Plus Rp 9.450

  • Pertamina Dex Rp 10.700


"Sudah naik per hari ini tanggal 15 Maret 2015," kata petugas layanan call center 500.000 Pertamina, Minggu (15/2/2015)Next


(hen/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ditjen Pajak Dorong Masyarakat Lapor SPT Cukup di Depan Laptop

Jakarta -Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong masyarakat khususnya wajib pajak untuk melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan 2014 dengan cara online atau sistem e-filing.

Hari ini Ditjen Pajak menyelenggarakan kegiatan funwalk pada event Jakarta car-free day yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kewajiban penyampaian SPT Tahunan. Tema utama funwalk ini adalah e-filing yaitu sarana penyampaian SPT Tahunan secara online.


"Sehingga masyarakat dapat mengisi dan melaporkan SPT dari mana saja dan kapan saja melalui komputer (laptop) atau perangkat mobile berbasis Android yang terhubung dengan internet," kata Direktur Jenderal Pajak Pejabat Pengganti Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Wahju K. Tumakaka dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/3/2015)


Kegiatan funwalk tersebut mengambil tempat di area car-free day Jakarta. Registrasi peserta dimulai pukul 05.30 WIB di Jalan Imam Bonjol tepatnya di depan hotel Mandarin Oriental dan dibagi atas dua rute masing-masing di Jalan Dukuh Atas dan Jalan MH Thamrin dan berakhir di lokasi semula.


Melalui acara funwalk ini, Ditjen Pajak memberikan kesempatan kepada masyarakat umum untuk lebih memahami hak dan kewajiban perpajakan. Masyarakat bebas bertanya kepada para penyuluh yang khusus bertugas untuk menjawab pertanyaan masyarakat dan memberikan informasi perpajakan yang akurat.


Kampanye e-filing di car-free day Jakarta ini dihadiri oleh Direktur Jenderal Pajak beserta jajaran pimpinan dan pegawai Ditjen Pajak beserta keluarga.


Selain diadakan di Jakarta, kampanye e-filing hari ini juga diselenggarakan di tiga belas kota besar lainnya di seluruh Indonesia yaitu: Denpasar, Bandung, Pontianak, Medan, Semarang, Yogyakarta, Balikpapan, Sidoarjo, Surabaya, Pekanbaru, Palembang, Bekasi dan Makassar.


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ini Plus Minus Program DP KPR 1% dan Bantuan DP Rp 4 Juta

Jakarta -Program subsidi bunga Kredit Pemilikan Rumah (KPR) atau Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) 2015 semakin meringankan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) untuk punya rumah. Selain program uang muka (DP) KPR hanya 1%, juga akan ada bantuan DP sebesar Rp 4 juta bagi calon pembeli rumah subsidi, juga bunga FLPP hanya 5%.

Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menilai langkah pemerintah saat ini merupakan langkah konkret yang dilakukan dan membumi. Namun IPW mencatat terdapat sisi plus dan minus dari kebijakan ini, bila pemerintah tak menerapkannya secara menyeluruh.


Pertama, sisi positif dari kebijakan penurunan uang muka ini sangat mendorong masyarakat MBR untuk dapat membeli rumah dengan mudah.


Kedua, soal bantuan uang muka Rp 4 juta pun akan menjadi sebuah bantuan bagi masyarakat MBR untuk dapat merealisasikan pembelian rumah secepatnya, tanpa dan kendala dengan beratnya uang muka.


Namun ada sisi minus yang perlu diperhatikan oleh pemerintah, yaitu jangan sampai masyarakat menjadi terjebak dengan kondisi ini. Dengan harga rumah subsidi di batasi sekitar Rp 120-130 juta, harga rumah sejenis ini lokasinya jauh dari pusat kota, seperti di pinggir-pinggir kawasan Jabodetabek


"Saat ini pasokan rumah subsidi sangat terbatas, dan lokasi rumah yang ada semakin jauh dari tempat kerja dikarenakan harga tanah yang semakin tinggi," kata Ali dikutip dalam situs resminya, Minggu (15/3/2015)


Ali mengingatkan perlu dipertimbangkan biaya transportasi dan sarana transportasi yang mendukung di lokasi-lokasi rumah subsidi yang akan dibangun pemerintah maupun pengembang swasta.Next


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pengusaha Kapal Keberatan dengan Rencana Aturan Pajak Baru Pelayaran

Jakarta -Indonesian National Shipowners’ Association (INSA) menanggapi rencana pemerintah untuk meningkatkan penerimaan pajak dari Pajak Penghasilan (PPh) final bagi usaha pelayaran. INSA meminta agar kebijakan tersebut tidak menimbulkan kontra-produktif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di bidang logistik.

Ketua Umum DPP INSA Carmelita Hartoto mengatakan kebijakan perpajakan yang kontra produktif akan menambah biaya produksi pelaku usaha yang pada akhirnya dapat mengurangi daya saing produk Indonesia dan daya beli masyarakat.


Salah satu kebijakan Pemerintah yang akan mengubah kebijakan PPh final bagi usaha pelayaran dalam negeri akan menimbulkan kontra produktif bagi pertumbuhan usaha pelayaran nasional dan semakin memperlemah daya saing dengan perusahaan pelayaran luar negeri.


Menurutnya, kebijakan tersebut tidak sesuai dengan semangat pemerintah untuk mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim dan menurunkan biaya logistik nasional.


“Oleh karena itu, PPh final bagi usaha pelayaran sudah seharusnya dipertahankan,” ujar Carmelita dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/3/2015)


Carmelita menambahkan penerapan PPh final usaha pelayaran nasional merupakan bagian dari implementasi UU No.17 tahun 2008 tentang Pelayaran, khususnya pasal 56 dan 57. Sebab, PPh final telah meningkatkan pertumbuhan usaha pelayaran nasional secara signifikan sehingga mampu menjamin peningkatan penerimaan negara dari sektor pelayaran.


Indikatornya dapat dilihat dari meningkatnya populasi armada niaga nasional selama 10 tahun terakhir yakni bertambah dari 6.041 unit kapal pada tahun 2005 menjadi 13.244 unit kapal pada awal 2014 atau terjadi peningkatan sebesar 119%.Next


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Sebut RI Dilanda Bencana Energi, Ini Solusi Arifin Panigoro

Jakarta -Pendiri PT Medco Energi Internasional Tbk Arifin Panigoro mengatakan, Indonesia tengah berada dalam kondisi bencana energi. Namun, kondisi buruk ini bukannya tak ada solusi.

Dalam diskusi di hari ulang tahunnya ke-70, Arifin mengungkapkan Indonesia memiliki anugerah alam untuk menjawab krisis energi tersebut, yakni melalui pengembangan energi terbarukan (EBT).


"Indonesia adalah jawara produsen crude palm oil (CPO) atau minyak sawit yang mencapai 30 juta ton per tahun. Jumlah produksi CPO ini bisa ditingkatkan dengan pengembangan lahan-lahan kritis di tanah air sebagai kebun energi berbasis kelapa sawit," kata dia.


Diskusi ini dilakukan di Gedung The Energy, SCBD, Jakarta, Sabtu (14/3/2105). Hadir dalam diskusi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan


Arifin mengungkapkan, berdasarkan studi Bappenas, saat ini ada sekitar 82 juta hektar lahan kritis yang dapat dimanfaatkan kembali sebagai lahan untuk menanam kelapa sawit sebagai kebun energi. ‎


Sementara menurut perhitungannya, Indonesia hanya perlu 10 juta hektar saja, agar kebun energi tersebut bisa terealisasi. Sehingga, peluang bagi pengembangan EBT berbasis kelapa sawat sangat terbuka lebar.


Namun demikian, tentu hal tersebut tidak akan mungkin bisa dilakukan, tanpa ada dukungan kebijakan dari pemerintah. Untuk itu, menurutnya, keberpihakan pemerintah adalah kunci utamanya.


"Kita perlu setidaknya 10 juta hektar di antaranya untuk pengembangan green diesel berbasis kelapa sawit. Pengembangan lahan kritis sebagai kebun energi ini mesti diikuti oleh dukungan kebijakan, atau affirmative policy dari pemerintah. Baik dari sisi regulasi terkait‎ konversi lahan kritis tersebut," papar dia.


(dna/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Proyek Medco Tahun Ini: Mulai Pembangkit Listrik, Gas, Sampai Ngebor di Afrika

Jakarta -PT Medco Energi Internasional Tbk (Medcoenergi) tahun ini makin gencar melakukan investasi di sektor energi. Mulai dari pembangkit listrik, produksi gas alam cari (LNG), sampai eksplorasi migas di Libya dan Oman.

"Untuk target produksi minyak dan gas bumi (migas), kami targetkan mencapai sekitar 60.000 barel setara minyak per hari," ujar Presiden Direktur & CEO Medcoenergi, Lukman Mahfoedz ditemui di Gedung The Energy, SCDBD, Sudirman, Sabtu (14/3/2015).


Lukman mengatakan, beberapa fokus proyek yang sedang diselesaikan adalah gas hulu Donggi-Senoro di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah. Sedangkan kilang Donggi-Senoro LNG sudah selesai dibangun.


"Tahun ini kita akan selesaikan Donggi Senoro Project, target April ini mechanical completion selesai. Sehingga pengiriman kargo LNG ditargetkan pada kuartal III, atau September-Oktober ini," ucapnya.


Proyek lainnya, kata Lukman, terkait suplai gas dari proyek Block A Medco di Aceh. Gas tersebut akan dialirkan ke Aceh dan Sumatera Utara, bekerjasama dengan Pertamina, dengan menggunakan pipa milik Pertamina Gas.


Selain itu, Medco juga sangat tertarik ingin ikut membangun pembangkit listrik dari program 35.000 MW (megawatt) yang dicanangkan pemerintah Joko Widodo (Jokowi).


"Kita ingin berkontribusi dari proyek 35.000 MW, Medco berminat membangun 2 x 800 MW di suatu tempat, kita nanti akan gandeng partner juga. Kita bukan pemain baru, kita sudah ada PLTG (pembangkit listrik tenaga gas), yang memenuhi 65% kebutuhan listrik di Batam. Kita juga punya pembangkit listrik di Jawa-Bali dengan kapasitas 2 x 660 MW," ungkapnya.


Lukman menambahkan, Medcoenergi juga aktif melakukan eksplorasi dan eksploitasi migas di luar negeri, seperti Oman, Libya, Tunisia, dan Yaman.


"Yang Tunisia sudah produksi, kalau yang Libya engineering-nya selesai bulan depan, target kita 2018 produksi. Kita di Oman ada dua proyek, yang pertama sudah produksi 20.000-an barel, yang proyek kedua akan produksi awal 2016," tutupnya.


(rrd/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Arifin Panigoro: RI Bukan Krisis Lagi, Tapi Bencana Energi

Jakarta -Dalam perayaan hari ulang tahun yang ke-70, Arifin Panigoro menggelar acara diskusi yang bertajuk‎ 'Menanam Benih Kemandirian'. Salah satu yang dibahas menyangkut minyak.

Hari ini, Arifin sengaja mengumpulkan para pakar di bidang energi dan pangan, seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Direktur Utama PT Medco Energy International Tbk Loekman Mahfoez, Dirut Perum Bulog Lenny Sugihat, hingga Menteri Pertambangan era Orde Baru Subroto.


"Masalahnya, konsumsi energi kita terus naik, tapi produksi minyak nasional terus turun. Cadangan minyak makin sedikit," ungkap Arifin di Energy Building, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Menurut Arifin di 2014 lalu, produksi minyak nasional hanya 794 ribu barel per hari. Jumlah itu akan terus berkurang, dan diperkirakan di 2025 produksi minyak Indonesia hanya 453 ribu barel.


"Penurunan produksi ini karena banyak hal, salah satunya cadangan minyak terbukti yang tersedia saat ini hanya 3,7 miliar barel. Celakanya, upaya menambah cadangan minyak melalui eksplorasi sedang menurun, akibat harga minyak dunia sedang anjlok," tambah Arifin.


Sehingga, menurut Arifin, butuh langkah-langkah terobosan agar masalah ini bisa dipecahkan. Arifin mengatakan, Indonesia menurut Price Waterhouse Cooper, akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-5 di dunia di 2030. Bagi Arifin, ramalan tersebut akan terwujud, bila Indonesia mempunyai pondasi ekonomi yang kokoh dan pertumbuhan‎ ekonomi yang terus terjaga.


"Ini saya harap Pak Dirman (Sudirman Said, Menteri ESDM) bisa memaparkan apa yang perlu dilakukan terkait energi ini. Karena ini kita bukan krisis energi lagi, tapi bencana energi," tegas Arifin.


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menteri ESDM: Krisis Listrik dan Gas Karena Bancakan Politik

Jakarta -Dalam kurun 15 tahun terakhir, sektor energi Indonesia mengalami keterpurukan, tidak ada cadangan migas besar yang ditemukan, produksi menurun. Bahkan sekarang ini, ada ancaman krisis listrik dan gas bumi. Hal tersebut terjadi, karena sektor energi menjadi bancakan politik.

"Masalah energi nasional dalam 15 tahun ini terjadi, karena bagi-bagi kue kekuatan politik. Di situlah masalah besarnya," kata Menteri ESDM Sudirman Said di acara diskusi 'Menanam Benih Kemandirian', di Gedung The Energy, SCBD, Sudirman, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).


Sudirman memberikan contoh, ancaman krisis listrik yang di depan mata, dan beberapa daerah kekurangan listrik, karena proyek pembangkit listrik tidak terselesaikan. Ini karena para kontraktor listrik mempunyai kedekatan dengan partai politik.


"Misalnya kontrak pembangunan pembangkit energi listrik, itu proyeknya dibagi-bagi ke kontraktor-kontraktor. Sementara yang mendapatkan proyeknya bukan kontraktor yang punya kapasitas baik, mereka dapat karena kedekatan politik," ujarnya.


"Jadi, ketika proyek listriknya mangkrak, PLN menegur atau mau beri sanksi, yang ditegur (kontraktor) justru lebih galak. Akibatnya 10 tahun proyeknya tidak jalan," tambahnya.


Sudirman mencontohkan lagi, ada pembangkit listrik kekurangan gas, ada pula industri-industri kekurangan gas, hal ini terjadi karena ada perusahaan trader gas yang hanya bermodalkan kertas, tapi tidak punya infrastruktur.


"Makanya, dalam 4 bulan pemerintahan ini, kita benahi semua, tidak ada lagi lucu-lucuannya, tidak ada lagi PLN beli gas harus ke pihak ketiga, atau sebaliknya Pertamina atau PGN jual gasnya ke pihak ketiga, lalu gasnya dibeli BUMN. Sekarang penataan energi sudah lebih baik, SKK Migas, Pertamina, PGN, PLN, dan Kontraktor Kontrak Kerjasama duduk bersama berdialog, selesaikan masalah," tutupnya.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ultah ke-70, Arifin Panigoro Dapat Hadiah Spesial

Jakarta -Lahir 14 Maret 1945, Arifin Panigoro hari ini, Sabtu (14/3/2015) tepat berusia 70 tahun. Kiprah pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu di dunia bisnis dan ekonomi dalam negeri cukup dikenal. Apalagi semenjak ia membangun usaha MedcoGroup.

Hari ini saat merayakan hari ulang tahun ke-70 di Energy Building, Jakarta, Arifin sengaja mengumpulkan para pakar di bidang energi dan pangan untuk berdiskusi bertajuk‎ "Menanam Benih Kemandirian".


"Anggap saja ini sebagai hadiah ulang tahun untuk saya. Orang-orang hebat ini saya undang, supaya memberikan pandangan dan pemahamannya soal ketahanan pangan dan energi," tutur dia saat membuka acara ‎tersebut.


Dalam acara diskusi ini akan dibahas dua masalah penting, yaitu ketahanan pangan dan ketahanan energi. Dua hal ini dianggap Arifin menjadi isu utama dan strategis agar Indonesia sebagai negara yang lebih tangguh.


Acara ini dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan sebagai pembicara. Diskusi dipandu oleh Pengamat Ekonomi Aviliani.


Tak hanya itu, para tamu undangan yang hadir adalah tokoh-tokoh penting, di antaranya Dirut PT Medco Energy International Loekman Mahfoez, Dirut Perum Bulog Lenny Sugihat, hingga Menteri Pertambangan era Orde Baru, Subroto.


Dalam kesempatan ini, Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan sempat memberikan pujian kepada Pendiri Medco Energy International itu. "Saya ucapkan rasa bangga saya ke Pak Arifin. Ulang tahun yang dibicarakan bukan dirinya tetapi negara," kata Anies kepada Arifin.


(dna/wij)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menteri ESDM: 15 Tahun Indonesia Kehilangan Pejuang Energi

Jakarta -Permasalahan Energi ternyata bukanlah permasalahan Pemerintahan baru pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Permasalahan ini, ternyata adalah warisan dari beberapa generasi pemerintahan yang telah beberapa kali berganti.

Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, sejak Orde Baru lengser, Indonesia praktis kekurangan pejuang energi. Hal ini terlihat dari para pemangku kebijakan sektor pertambangan dan energi, dalam 15 tahun terakhir yang tak banyak menelurkan kebijakan yang tepat dalam menjamin keamanan energi nasional.


"Ketika saya lihat gambar menteri-menteri energi (ESDM) di era Orde Baru, urusan energi selalu dipegang oleh teknokrat hebat. Ada Prof. Dr. Ir. Sumantri Brodjonegoro, Mohammad Sadli, Prof. Dr. Subroto‎, Ginandjar Kartasasmita, dan seterusnya.‎ Tapi 15 tahun terakhir kita sepi dengan pejuang energi," sebut dia dalam diskusi di Energy Building, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).


Ia menyebut, dalam kurun waktu 15 tahun tersebut, sektor energi nasional bisa dikatakan mati suri, karena nyaris tidak ada upaya-upaya keras untuk menjamin ketersediaan energi nasional dalam jangka panjang.


"Temuan migas kita terakhir hanya Blok Mahakam. Setelah itu, bertahun-tahun‎ tidak ada temuan baru. Lama sekali kita tidak menemukan sumber baru, lama sekali kita tidak mendapat cadangan baru. Bahkan kilang baru dibangun 1996 di eranya Pak Harto juga di Zaman Orde Baru," tutur dia.


Untuk itu, di era Pemerintahan Kabinet Kerja ini, kerja untuk menjamin ketersediaan energi nasional ini Sudirman mengatakan haruslah lebih keras untuk mengejar ketertinggalan 15 tahun belakangan yang nyaris mati suri tersebut.


Untuk itu, ia berharap, dukungan dari segenap lapisan masyarakat. Menurutnya, bila ingin generasi di masa depan dapat hidup dengan tenang dan ketersediaan energi yang terjamin, maka di masa ini segenap masyarakat diharap mau mendukung pemerintah untuk bekerja keras.


Kerja keras yang dimaksud adalah dengan mendukung program penghematan energi nasional. "‎Memang kalau kita bicara kemandirian tidak pernah bisa lepas dengan kerja keras," pungkas dia.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Merasakan Lift Berkecepatan Tinggi di Gedung Tertinggi Sahid Sudirman

Jakarta -Selain tahan gempa hingga 9 skala richter (SR), gedung tertinggi di Indonesia Sahid Sudirman Center juga dilengkapi fasilitas canggih lain. Salah satunya adalah lift penumpang, yang mampu membawa orang naik-turun dengan kecepatan tinggi.

"Speed cukup tinggi, dari lantai 1 hingga 59 hanya butuh waktu 40-45 detik," kata Vice President Sahid Group Haryadi Sukamdani saat mengajak media menaiki salah satu lift penumpang di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015). Gedung ini sebenarnya memiliki total 52 lantai, namun yang tertulis pada lantai paling tinggi tertulis lantai 59.


Lift dengan merek Toshiba asal Jepang itu mampu menampung 10 orang dengan kapasitas berat maksimal 600 kg. Sangking tingginya kecepatan lift, telinga para penumpang lift terasa berdengung. Meski kecepatan cukup tinggi, lift sama sekali tidak bergoyang.


"Telinga pengeng (berdengung) karena kecepatan cukup tinggi," tambah Haryadi.


Secara keseluruhan di dalam gedung Sahid Sudirman Center terdapat 22 lift penumpang, 3 lift parkir, 2 lift service dan 1 lift executive.


Tidak hanya lift, Gedung Sahid Sudirman Center juga dilengkapi alat canggih pendeteksi kebakaran di dalam gedung. Masing-masing lantai dilengkapi sensor sensitif agar kebakaran cepat dicegah dan diminimalisir.


"Sistem gedung ini sudah teruji aman. Kalau terjadi kebakaran dibantu pemadaman dari luar itu teknologi sudah ketinggalan, jadi kita buat sistem pemadaman dari dalam gedung. Kita punya sensor sensitif pendeteksi kebakaran," jelasnya.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ultah Istimewa Sukamdani: Ada Jokowi dan Punya Gedung Tertinggi

Jakarta -Siapa yang tidak mengenal sosok Sukamdani Sahid Gitosardjono? Pria kelahiran Solo, 14 Maret 1928 itu, adalah seorang pengusaha sukses, sekaligus pendiri Sahid Group.

Hari ini, umur Sukamdani bertambah menjadi 87 tahun. Ultah Sukamdani tahun ini cukup spesial, karena mendapat kado istimewa.


Pertama, ultah ke-87 Sukamdani dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kedatangan Jokowi sekaligus meresmikan gedung tertinggi di Indonesia yang bernama Sahid Sudirman Center.


"Saya mengucapkan selamat ulang tahun Pak Sukamdani Sahid Gitosardjono tahun ini genap berusia 87 tahun. Saat saya jadi wali kota, saya ketemu beliau sama seperti ini, jadi gubernur juga sama. Saat menjadi presiden juga sama masih muda," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan para peserta yang hadir di gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Usai mendapatkan kado istimewa berupa ucapan selamat ulang tahun langsung oleh Jokowi, hadiah selanjutnya adalah peresmian gedung tertinggi di Indonesia Sahid Sudirman Center. Gedung dengan nilai investasi Rp 1,5 triliun itu, memiliki ketinggian 233,6 meter dan dibangun sejak 14 Maret 2012 lalu.


Sukamdani meminta langsung Jokowi meresmikan gedung perkantoran tersebut.


"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim gedung tertinggi di Indonesia Sahid Sudirman Center saya resmikan," kata Jokowi yang disusul penandatanganan prasasti.


Usai penandatanganan prasasti, Jokowi lantas melihat-lihat beranda depan gedung. Setelah itu, Jokowi kemudian beranjak menaiki mobil dinasnya RI 1 pada pukul 11.12 WIB meninggalkan lokasi acara.


"Terima kasih Pak Jokowi, sudah datang dan meresmikan gedung tertinggi di DKI Jakarta, dan kata teman saya tertinggi di Indonesia," kata Sukamdani kepada Jokowi.


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Arifin Panigoro: RI Bukan Krisis Lagi, Tapi Bencana Energi

Jakarta -Dalam perayaan hari ulang tahun yang ke-70, Arifin Panigoro menggelar acara diskusi yang bertajuk‎ 'Menanam Benih Kemandirian'. Salah satu yang dibahas menyangkut minyak.

Hari ini, Arifin sengaja mengumpulkan para pakar di bidang energi dan pangan, seperti Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, Direktur Utama PT Medco Energy International Tbk Loekman Mahfoez, Dirut Perum Bulog Lenny Sugihat, hingga Menteri Pertambangan era Orde Baru Subroto.


"Masalahnya, konsumsi energi kita terus naik, tapi produksi minyak nasional terus turun. Cadangan minyak makin sedikit," ungkap Arifin di Energy Building, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Menurut Arifin di 2014 lalu, produksi minyak nasional hanya 794 ribu barel per hari. Jumlah itu akan terus berkurang, dan diperkirakan di 2025 produksi minyak Indonesia hanya 453 ribu barel.


"Penurunan produksi ini karena banyak hal, salah satunya cadangan minyak terbukti yang tersedia saat ini hanya 3,7 miliar barel. Celakanya, upaya menambah cadangan minyak melalui eksplorasi sedang menurun, akibat harga minyak dunia sedang anjlok," tambah Arifin.


Sehingga, menurut Arifin, butuh langkah-langkah terobosan agar masalah ini bisa dipecahkan. Arifin mengatakan, Indonesia menurut Price Waterhouse Cooper, akan menjadi negara dengan ekonomi terbesar ke-5 di dunia di 2030. Bagi Arifin, ramalan tersebut akan terwujud, bila Indonesia mempunyai pondasi ekonomi yang kokoh dan pertumbuhan‎ ekonomi yang terus terjaga.


"Ini saya harap Pak Dirman (Sudirman Said, Menteri ESDM) bisa memaparkan apa yang perlu dilakukan terkait energi ini. Karena ini kita bukan krisis energi lagi, tapi bencana energi," tegas Arifin.


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menteri ESDM: Krisis Listrik dan Gas Karena Bancakan Politik

Jakarta -Dalam kurun 15 tahun terakhir, sektor energi Indonesia mengalami keterpurukan, tidak ada cadangan migas besar yang ditemukan, produksi menurun. Bahkan sekarang ini, ada ancaman krisis listrik dan gas bumi. Hal tersebut terjadi, karena sektor energi menjadi bancakan politik.

"Masalah energi nasional dalam 15 tahun ini terjadi, karena bagi-bagi kue kekuatan politik. Di situlah masalah besarnya," kata Menteri ESDM Sudirman Said di acara diskusi 'Menanam Benih Kemandirian', di Gedung The Energy, SCBD, Sudirman, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).


Sudirman memberikan contoh, ancaman krisis listrik yang di depan mata, dan beberapa daerah kekurangan listrik, karena proyek pembangkit listrik tidak terselesaikan. Ini karena para kontraktor listrik mempunyai kedekatan dengan partai politik.


"Misalnya kontrak pembangunan pembangkit energi listrik, itu proyeknya dibagi-bagi ke kontraktor-kontraktor. Sementara yang mendapatkan proyeknya bukan kontraktor yang punya kapasitas baik, mereka dapat karena kedekatan politik," ujarnya.


"Jadi, ketika proyek listriknya mangkrak, PLN menegur atau mau beri sanksi, yang ditegur (kontraktor) justru lebih galak. Akibatnya 10 tahun proyeknya tidak jalan," tambahnya.


Sudirman mencontohkan lagi, ada pembangkit listrik kekurangan gas, ada pula industri-industri kekurangan gas, hal ini terjadi karena ada perusahaan trader gas yang hanya bermodalkan kertas, tapi tidak punya infrastruktur.


"Makanya, dalam 4 bulan pemerintahan ini, kita benahi semua, tidak ada lagi lucu-lucuannya, tidak ada lagi PLN beli gas harus ke pihak ketiga, atau sebaliknya Pertamina atau PGN jual gasnya ke pihak ketiga, lalu gasnya dibeli BUMN. Sekarang penataan energi sudah lebih baik, SKK Migas, Pertamina, PGN, PLN, dan Kontraktor Kontrak Kerjasama duduk bersama berdialog, selesaikan masalah," tutupnya.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ultah ke-70, Arifin Panigoro Dapat Hadiah Spesial

Jakarta -Lahir 14 Maret 1945, Arifin Panigoro hari ini, Sabtu (14/3/2015) tepat berusia 70 tahun. Kiprah pria kelahiran Bandung, Jawa Barat itu di dunia bisnis dan ekonomi dalam negeri cukup dikenal. Apalagi semenjak ia membangun usaha MedcoGroup.

Hari ini saat merayakan hari ulang tahun ke-70 di Energy Building, Jakarta, Arifin sengaja mengumpulkan para pakar di bidang energi dan pangan untuk berdiskusi bertajuk‎ "Menanam Benih Kemandirian".


"Anggap saja ini sebagai hadiah ulang tahun untuk saya. Orang-orang hebat ini saya undang, supaya memberikan pandangan dan pemahamannya soal ketahanan pangan dan energi," tutur dia saat membuka acara ‎tersebut.


Dalam acara diskusi ini akan dibahas dua masalah penting, yaitu ketahanan pangan dan ketahanan energi. Dua hal ini dianggap Arifin menjadi isu utama dan strategis agar Indonesia sebagai negara yang lebih tangguh.


Acara ini dihadiri oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said dan Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan sebagai pembicara. Diskusi dipandu oleh Pengamat Ekonomi Aviliani.


Tak hanya itu, para tamu undangan yang hadir adalah tokoh-tokoh penting, di antaranya Dirut PT Medco Energy International Loekman Mahfoez, Dirut Perum Bulog Lenny Sugihat, hingga Menteri Pertambangan era Orde Baru, Subroto.


Dalam kesempatan ini, Menteri Kebudayaan Pendidikan Dasar dan Menengah Anies Baswedan sempat memberikan pujian kepada Pendiri Medco Energy International itu. "Saya ucapkan rasa bangga saya ke Pak Arifin. Ulang tahun yang dibicarakan bukan dirinya tetapi negara," kata Anies kepada Arifin.


(dna/wij)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menteri ESDM: 15 Tahun Indonesia Kehilangan Pejuang Energi

Jakarta -Permasalahan Energi ternyata bukanlah permasalahan Pemerintahan baru pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Permasalahan ini, ternyata adalah warisan dari beberapa generasi pemerintahan yang telah beberapa kali berganti.

Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan, sejak Orde Baru lengser, Indonesia praktis kekurangan pejuang energi. Hal ini terlihat dari para pemangku kebijakan sektor pertambangan dan energi, dalam 15 tahun terakhir yang tak banyak menelurkan kebijakan yang tepat dalam menjamin keamanan energi nasional.


"Ketika saya lihat gambar menteri-menteri energi (ESDM) di era Orde Baru, urusan energi selalu dipegang oleh teknokrat hebat. Ada Prof. Dr. Ir. Sumantri Brodjonegoro, Mohammad Sadli, Prof. Dr. Subroto‎, Ginandjar Kartasasmita, dan seterusnya.‎ Tapi 15 tahun terakhir kita sepi dengan pejuang energi," sebut dia dalam diskusi di Energy Building, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).


Ia menyebut, dalam kurun waktu 15 tahun tersebut, sektor energi nasional bisa dikatakan mati suri, karena nyaris tidak ada upaya-upaya keras untuk menjamin ketersediaan energi nasional dalam jangka panjang.


"Temuan migas kita terakhir hanya Blok Mahakam. Setelah itu, bertahun-tahun‎ tidak ada temuan baru. Lama sekali kita tidak menemukan sumber baru, lama sekali kita tidak mendapat cadangan baru. Bahkan kilang baru dibangun 1996 di eranya Pak Harto juga di Zaman Orde Baru," tutur dia.


Untuk itu, di era Pemerintahan Kabinet Kerja ini, kerja untuk menjamin ketersediaan energi nasional ini Sudirman mengatakan haruslah lebih keras untuk mengejar ketertinggalan 15 tahun belakangan yang nyaris mati suri tersebut.


Untuk itu, ia berharap, dukungan dari segenap lapisan masyarakat. Menurutnya, bila ingin generasi di masa depan dapat hidup dengan tenang dan ketersediaan energi yang terjamin, maka di masa ini segenap masyarakat diharap mau mendukung pemerintah untuk bekerja keras.


Kerja keras yang dimaksud adalah dengan mendukung program penghematan energi nasional. "‎Memang kalau kita bicara kemandirian tidak pernah bisa lepas dengan kerja keras," pungkas dia.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Merasakan Lift Berkecepatan Tinggi di Gedung Tertinggi Sahid Sudirman

Jakarta -Selain tahan gempa hingga 9 skala richter (SR), gedung tertinggi di Indonesia Sahid Sudirman Center juga dilengkapi fasilitas canggih lain. Salah satunya adalah lift penumpang, yang mampu membawa orang naik-turun dengan kecepatan tinggi.

"Speed cukup tinggi, dari lantai 1 hingga 59 hanya butuh waktu 40-45 detik," kata Vice President Sahid Group Haryadi Sukamdani saat mengajak media menaiki salah satu lift penumpang di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015). Gedung ini sebenarnya memiliki total 52 lantai, namun yang tertulis pada lantai paling tinggi tertulis lantai 59.


Lift dengan merek Toshiba asal Jepang itu mampu menampung 10 orang dengan kapasitas berat maksimal 600 kg. Sangking tingginya kecepatan lift, telinga para penumpang lift terasa berdengung. Meski kecepatan cukup tinggi, lift sama sekali tidak bergoyang.


"Telinga pengeng (berdengung) karena kecepatan cukup tinggi," tambah Haryadi.


Secara keseluruhan di dalam gedung Sahid Sudirman Center terdapat 22 lift penumpang, 3 lift parkir, 2 lift service dan 1 lift executive.


Tidak hanya lift, Gedung Sahid Sudirman Center juga dilengkapi alat canggih pendeteksi kebakaran di dalam gedung. Masing-masing lantai dilengkapi sensor sensitif agar kebakaran cepat dicegah dan diminimalisir.


"Sistem gedung ini sudah teruji aman. Kalau terjadi kebakaran dibantu pemadaman dari luar itu teknologi sudah ketinggalan, jadi kita buat sistem pemadaman dari dalam gedung. Kita punya sensor sensitif pendeteksi kebakaran," jelasnya.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ultah Istimewa Sukamdani: Ada Jokowi dan Punya Gedung Tertinggi

Jakarta -Siapa yang tidak mengenal sosok Sukamdani Sahid Gitosardjono? Pria kelahiran Solo, 14 Maret 1928 itu, adalah seorang pengusaha sukses, sekaligus pendiri Sahid Group.

Hari ini, umur Sukamdani bertambah menjadi 87 tahun. Ultah Sukamdani tahun ini cukup spesial, karena mendapat kado istimewa.


Pertama, ultah ke-87 Sukamdani dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kedatangan Jokowi sekaligus meresmikan gedung tertinggi di Indonesia yang bernama Sahid Sudirman Center.


"Saya mengucapkan selamat ulang tahun Pak Sukamdani Sahid Gitosardjono tahun ini genap berusia 87 tahun. Saat saya jadi wali kota, saya ketemu beliau sama seperti ini, jadi gubernur juga sama. Saat menjadi presiden juga sama masih muda," kata Jokowi yang disambut tepuk tangan para peserta yang hadir di gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Usai mendapatkan kado istimewa berupa ucapan selamat ulang tahun langsung oleh Jokowi, hadiah selanjutnya adalah peresmian gedung tertinggi di Indonesia Sahid Sudirman Center. Gedung dengan nilai investasi Rp 1,5 triliun itu, memiliki ketinggian 233,6 meter dan dibangun sejak 14 Maret 2012 lalu.


Sukamdani meminta langsung Jokowi meresmikan gedung perkantoran tersebut.


"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim gedung tertinggi di Indonesia Sahid Sudirman Center saya resmikan," kata Jokowi yang disusul penandatanganan prasasti.


Usai penandatanganan prasasti, Jokowi lantas melihat-lihat beranda depan gedung. Setelah itu, Jokowi kemudian beranjak menaiki mobil dinasnya RI 1 pada pukul 11.12 WIB meninggalkan lokasi acara.


"Terima kasih Pak Jokowi, sudah datang dan meresmikan gedung tertinggi di DKI Jakarta, dan kata teman saya tertinggi di Indonesia," kata Sukamdani kepada Jokowi.


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Merepotkan UKM, Jokowi Minta Pengurusan Sertifikat Kayu 'Halal' Disederhanakan

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung sulitnya proses pembuatan sertifikat legalitas kayu (S-LK/SVLK) khususnya bagi usaha kecil menengah (UKM). Hal itu diungkapkan di acara Internasional Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2015 yang berlangsung di Eco Green East Park, Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (14/03/2015)..

Untuk menyelesaikan masalah ini, Jokowi menugaskan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.


"Memang yang di bawah, terutama usaha kecil-kecil merepotkan, saya harus ngomong apa adanya, merepotkan. Saya sudah perintah untuk disederhanakan karena apa? kirim sampai yang kecil-kecil‎ ke pabrik yang gede-gede, yang kecil-kecil itu repot," papar Jokowi.


Ada beberapa hal yang dikeluhkan Jokowi terkait pengurusan SVLK bagi pelaku UKM. Memang bila dilihat prosedur pengurusan SVLK mudah namun praktiknya cukup sulit.


"Pertama urus izin yang SVLK mungkin mudah, tapi ngurus di daerah, ngurus SIUP-nya (Surat Izin Usaha Perdagangan) ngurus HO-nya (Surat Izin Gangguan) itu lama sekali, ini yang kecil-kecil ini yang pusing semuanya, ini baru kita rapatkan. SVLK-nya baik, tapi ngurus di bawah tidak semudah yang kita bayangkan," keluh Jokowi.


Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan merangkul asosiasi perajin kayu seperti Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI).


"Itu dipencegahan maksud saya. Maka itu setiap persoalan tentu akan kita selesaikan baik, dengan asosiasi AMKRI maupun yang lain. Saya sudah lakukan diskusi dengan mereka, supaya mereka melakukan semua pemetaan persoalan yang masih dihadapi oleh para pelaku industri itu sendiri," kata Gobel.Next


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Merepotkan UKM, Jokowi Minta Pengususan Sertifikat Kayu 'Halal' Disederhanakan

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung sulitnya proses pembuatan sertifikat legalitas kayu (S-LK/SVLK) khususnya bagi usaha kecil menengah (UKM). Hal itu diungkapkan di acara Internasional Furniture and Craft Fair Indonesia (IFFINA) 2015 yang berlangsung di Eco Green East Park, Parkir Timur Senayan, Jakarta, Sabtu (14/03/2015)..

Untuk menyelesaikan masalah ini, Jokowi menugaskan Menteri Perdagangan (Mendag) Rachmat Gobel.


"Memang yang di bawah, terutama usaha kecil-kecil merepotkan, saya harus ngomong apa adanya, merepotkan. Saya sudah perintah untuk disederhanakan karena apa? kirim sampai yang kecil-kecil‎ ke pabrik yang gede-gede, yang kecil-kecil itu repot," papar Jokowi.


Ada beberapa hal yang dikeluhkan Jokowi terkait pengurusan SVLK bagi pelaku UKM. Memang bila dilihat prosedur pengurusan SVLK mudah namun praktiknya cukup sulit.


"Pertama urus izin yang SVLK mungkin mudah, tapi ngurus di daerah, ngurus SIUP-nya (Surat Izin Usaha Perdagangan) ngurus HO-nya (Surat Izin Gangguan) itu lama sekali, ini yang kecil-kecil ini yang pusing semuanya, ini baru kita rapatkan. SVLK-nya baik, tapi ngurus di bawah tidak semudah yang kita bayangkan," keluh Jokowi.


Di tempat yang sama, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel berjanji akan menyelesaikan masalah ini dengan merangkul asosiasi perajin kayu seperti Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI).


"Itu dipencegahan maksud saya. Maka itu setiap persoalan tentu akan kita selesaikan baik, dengan asosiasi AMKRI maupun yang lain. Saya sudah lakukan diskusi dengan mereka, supaya mereka melakukan semua pemetaan persoalan yang masih dihadapi oleh para pelaku industri itu sendiri," kata Gobel.Next


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Gedung Tertinggi di RI Milik Sahid Ini Tahan Gempa Hingga 9 SR

Jakarta -Pengembang properti Sahid Group telah mendesain matang pembangunan Gedung Sahid Sudirman Center di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat setinggi 233,6 meter. Gedung tertinggi di Indonesia yang dibangun mulai 14 Maret 2012 ini bahkan tahan gempa hingga 9 skala richter (SR).

"Gempa 9 skala richter masih aman, dari struktur gedung ini sangat aman," ungkap Vice President Sahid Group Haryadi Sukamdani saat ditemui di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Haryadi menjelaskan, kokohnya bangunan Sahid Sudirman Center karena pihaknya telah memilih bahan bangunan yang berkualitas. Kemudian tim dan kontraktor juga mempelajari gempa yang kerap terjadi di Pulau Jawa, khususnya gempa yang pernah terjadi di DKI Jakarta sebagai pertimbangan proses pembangunan.


"Sebetulnya struktur bangunannya saja yang diperkuat dengan beton dan baja, di titik tertentu dilebihkan. Studi ketahanan gempa ini sudah kita upgrade dengan aturan gempa yang terakhir di mana gempa di Pulau Jawa khususnya di Jakarta tidak pernah melebihi 6 skala richter," paparnya.


Mengenai mitra kerja pembangunan gedung Sahid Sudirman Center, Haryadi memastikan menggunakan 100% perusahaan Indonesia.


"Kontraktornya Nusa Cipta Raya, jadi 100% lokal," tutupnya.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga Tanah di Gedung Tertinggi RI Ini Rp 120 Juta/Meter

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan gedung tertinggi di Indonesia, Sahid Sudirman Center, Jakarta Pusat. Gedung yang berdiri di samping Hotel Sahid itu dibangun di wilayah yang cukup strategis. Maka tidak heran harga tanah yang menjadi penyangga gedung perkantoran itu sangat mahal.

"Harga tanah bergerak terus. Tanah sekitar sini harganya Rp 120 juta per meter. Jadi tinggal hitung saja," kata Vice President Sahid Group Haryadi Sukamdani saat ditemui di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Menurut Haryadi, mahalnya harga tanah karena lokasi di Jalan Sudirman cukup strategis. Sahid Sudirman Center dikelilingi fasilitas lengkap mulai dari apartemen, hotel bintang lima, hingga rumah sakit yang sebelumnya telah hadir di kawasan Sahid City. Sehingga para pekerja yang bekerja di Sahid Sudirman Center, tidak perlu bersusah payah bila memerlukan fasilitas-fasilitas tersebut.


Gedung tersebut juga ditunjang berbagai fasilitas seperti gedung perkantoran kelas A lainnya, kantor pusat pemerintahan, perusahaan multi-national, perbankan, perusahaan BUMN, Kedutaan, apartemen, rumah sakit, universitas, ritel serta beberapa mal yang berdekatan.


Ia juga mengatakan, pembangunan Sahid Sudirman Center adalah wujud konsistensi dan komitmen Sahid Group untuk melengkapi Kawasan Sahid City seluas 5.5 hektar. Di mana telah hadir sebelumnya dikawasan ini yakni Grand Sahid Jaya Hotel dengan 721 kamar, dan beroperasi sejak tahun 1974.


Ada juga Apartment Istana Sahid dengan jumlah unit 188 beroperasi sejak tahun 1995, Sahid Office Boutique sebanyak 8 unit beroperasi sejak tahun 2005, Sahid Sahirman Memorial Hospital beroperasi sejak tahun 2009, Sahid Sudirman Residence dengan 750 unit beroperasi sejak tahun 2010.


"Di wilayah ini harga tanah memang cukup tinggi. Mudah-mudahan gedung ini akan menjadi ikon Kota DKI Jakarta karena yang tertinggi," jelasnya.


Sebenarnya memang harga tanah di kawasan Jakarta Pusat cukup tinggi. Misalnya harga tanah di kawasan premium segitiga emas Jakarta seperti Sudirman Central Business District (SCBD) terus bergerak naik. Harga tanah di kawasan tersebut mencapai Rp 150-200 juta per meter persegi.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pakai Hitungan Dolar, Ini Tarif Sewa Kantor di Gedung Tertinggi RI

Jakarta -Salah satu gedung tertinggi di Indonesia, Sahid Sudirman Center yang dibangun tepat di sisi Hotel Sahid, Jakarta Pusat, ditargetkan akan menjadi pusat perkantoran modern. Berapa harga sewanya?

Pengembang gedung yakni Sahid Group, telah menjual dan menyewakan unit lantai jauh-jauh hari. Harganya terbilang cukup tinggi, ditambah lagi tarifnya menggunakan dolar Amerika Serikat. Mulai dari US$ 35 (Rp 455 ribu)/meter/bulan sampai US$ 55 (Rp 715 ribu)/meter/bulan.


"Kalau sewa itu tergantung kalau luas lebih besar lebih murah dibandingkan yang kecil-kecil (petakan). Kalau besar antara US$ 35-40/meter/bulan kalau yang kecil US$ 55/meter/bulan," ungkap Vice President Sahid Group Exacty Sukamdani Sryantoro saat ditemui di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Sryantoro menjelaskan, dari 50.000 meter persegi unit yang disewakan saat ini tinggal tersisa 10.000 meter. Segmen perusahaan yang menyewa di Sahid Sudirman Center beragam, mulai dari perusahaan terbuka hingga perbankan.


Walau cukup tinggi tarif sewanya, unit yang dijual hampir sebagian besar sudah habis. Tinggal tersisa 1 lantai dengan luas area 2.900 meter persegi.


"Yang dijual tinggal secondary market itu harganya kalau mau beli US$ 5.000 (Rp 65 juta)/meter persegi," tambahnya.


Penggunaan nilai mata uang dolar dilakukan, karena hampir sebagian besar komponen pembuatan gedung ini masih dari impor, seperti lift, baja dan sebagainya. "Kenapa pakai dolar? Karena itu sesuai lising agen seperti itu. Tetapi begitu aturannya," katanya.


Ia juga menjelaskan, harga sewa dan jual yang dipatok Sahid Group sudah sesuai dengan perhitungan perusahaan, seperti komponen bangunan serta lokasi gedung di Jalan Sudirman yang cukup strategis.


"Kita yakin minat investasi di sini cukup tinggi karena lokasi di grade A, dan marketnya itu perusahaan internasional. Jadi kebutuhan cukup tinggi, dan suplainya gedung perkantoran di Jakarta Pusat masih agak terbatas. Kita masuk pada momen yang tepat sehingga respon market tinggi," tandasnya.




Pemandangan Jakarta dari dalam gedung




(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Manfaatkan Dolar Rp 13.000, Ini yang Dilakukan Pemerintahan Jokowi

Jakarta -Dolar AS saat ini tengah menguat, dan sampai tembus Rp 13.200. Pemerintah pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin memanfaatkan situasi ini, dengan meraup banyak dolar lewat ekspor.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan, industri seperti mebel dan kerajinan tangan bisa digenjot ekspornya. Pemerintah pun akan berdiskusi dengan eksportir untuk bisa menggenjot ekspornya.


"Bagaimana kita manfaatkan momentum untuk menaikkan ekspor. Jadi kita mesti bicara sama mereka (eksportir). Ada kesempatan-kesempatan ini. Rupiah ini kan cuma lemah pada dolar AS. Pada yen dan euro, kita kuat. Pokoknya setiap momentum kita manfaatkan peluang-peluang di situ. Salah satunya mebel dan handicraft," tutur Gobel usai menghadiri pameran furniture dan craft di Parkir Timur, Senayan, Jakarta.


Untuk produk mebel dan kerajinan tangan ini, lanjut Gobel, ada potensi untuk digenjot ekspornya ke berbagai negara, seperti China atau Eropa. Bahkan ekspor hingga Amerika Serikat (AS) juga besar potensinya.


Soal impor bahan baku industri dalam negeri yang bakal mahal dengan dolar yang mencapai Rp 13.200, Gobel mengatakan, porsi impor bahan baku industri dalam negeri tidak besar.


"Kalau pun kita impor 100 persen tidak ada masalah juga. Karena impor dolar AS, ekspornya juga dolar AS, imbang kan. Kecuali kalau kita jualannya rupiah, biayanya dolar AS, nah itu berat," jelas Gobel.


Lalu sampai kapan rupiah akan melemah seperti ini?


Gobel mengatakan, kondisi ini tergantung dengan kondisi ekonomi di AS. Apalagi, bank sentral AS, yaitu The Fed, berencana menaikkan bunga acuannya karena ekonomi negara tersebut membaik.


"Kita tunggu itu (pengumuman The Fed). Yang jelas kita tetap dorong ekspor," tutup Gobel.


(dnl/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Gedung Tertinggi di Indonesia Diresmikan



Sabtu, 14/03/2015 13:51 WIB


Fotografer: Wiji Nurhayat

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan gedung tertinggi di Jakarta. Gedung yang dinamakan Sahid Sudirman Center 225 meter ini digadang-gadang sebagai gedung tertinggi di Indonesia.



More Photos



Foto Terkait




  • TRAC Perluas Jaringan Bisnis Rental Mobil


    TRAC Perluas Jaringan Bisnis Rental Mobil


  • Indonesia Properti Expo Dipadati Pengunjung


    Indonesia Properti Expo Dipadati Pengunjung


  • Hunian Tepi Laut Ramaikan Pameran Properti


    Hunian Tepi Laut Ramaikan Pameran Properti


  • Solusi Tunas Pratama Gelar RUPSLB


    Solusi Tunas Pratama Gelar RUPSLB


  • Lelang Jabatan Dirjen Pajak Dibahas


    Lelang Jabatan Dirjen Pajak Dibahas



Sponsored Link







Sponsored Link


Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com



readmore »»  

Bangun Gedung Tertinggi di RI, Sahid Group Kucurkan Rp 1,5 Triliun

Jakarta -Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah meresmikan gedung tertinggi di Indonesia yakni Gedung Sahid Sudirman Center, yang berdiri di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat. Untuk membangun gedung ini menghabiskan dana Rp 1,5 triliun.

Vice President Sahid Group Haryadi Sukamdani mengatakan, butuh investasi cukup besar membangun gedung ini dengan 52 lantai.


"Kalau di sini (Sahid Sudirman Center) investasi Rp 1,5 triliun, itu bangunan saja secara total," katanya saat ditemui di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Dana Rp 1,5 triliun hanya digunakan untuk membangun gedung setinggi 233,6 meter (sebelumnya ditulis 225 meter). Nilai investasi itu belum termasuk tanah 1 hektar yang nilainya juga cukup tinggi.


"Harga tanah bergerak terus. Tanah sekitar sini harganya Rp 120 juta per meter. Jadi tinggal hitung saja," imbuhnya.


Haryadi menjelaskan, pembangunan fisik gedung Sahid Sudirman Center telah selesai hingga titik tertinggi pada lantai teratas. Saat ini Sahid Sudirman Center dipercaya sebagai single building perkantoran terbesar, terluas, dan tertinggi di Indonesia yang merupakan hasil kerjasama (KSO) antara Sahid Group, bersama Pikko Group, dan Tan Kian Konsorsium yaitu, KSO Sahid Megatama Karya Gemilang.


Sahid Sudirman Center dibangun di atas lahan seluas 1 hektar, memiliki 52 lantai struktur terdiri dari 5 lapis lantai parkir di bawah tanah, 7 lapis lantai parkir di atas tanah, 45 lapis lantai di atas tanah, ditunjang dengan 22 lift penumpang, 3 lift parkir, 2 lift service dan 1 lift executive.


Menggunakan air condition dengan VRV system, toilet VIP ditiap lantai, selain itu memiliki ratio parkir yang tergolong baik yaitu 1:90 meter persegi yang dapat menampung 1.500 parkir kendaraan, dan dilengkapi dengan broadband serta 3 play fiber optic.


Pelaksanaan pemancangan tiang pertama pembangunan Sahid Sudirman Center dilaksanakan pada 14 Maret 2012. Luas bangunan Sahid Sudirman City adalah 206.000 meter persegi dengan 132.000 meter persegi bangunan office dan sisanya digunakan sebagai fasilitas pendukung dan parkir. Kalau lapisnya 52 lapis atas dan 4 lapis ke bawah. Naik lift sampai lantai 59.


"Kita itu joint operation KSO antara Sahid Group bersama Pikko Group dan Tan Kian Konsorsium yaitu KSO Sahid Megatama Karya Gemilang. Ini untuk perkantoran saja dilengkapi dengan restoran di lantai 59," jelasnya.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menhub Jonan Ingin Semua Bandara RI Bisa Didarati Pesawat Hercules

Belitung -‎Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyempatkan diri menghadiri Rakernas Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung (IA-ITB) 2015 di Kabupaten Belitung, setelah melakukan kunjungan kerja di provinsi Bengkulu.

Dalam pemaparannya di hadapan ratusan alumni, Jonan menjelaskan bahwa pembangunan infrastruktur Indonesia akan dikonsentrasikan di kawasan tertinggal dan perbatasan terluar indonesia.


"Apa yang dikerjakan itu, yang kurang harus dilengkapi dulu. Misalnya airport, kalau bisa semua bandara di Indonesia harus bisa didarati oleh Hercules C 130‎, karena saat ini banyak yang tidak bisa," jelas Jonan di Balroom Hotel Aston Belitung, Sabtu (14/3/2015).


Dengan bisa didarati Hercules C 130, artinya landasan pacu pesawat (runway) yang besar dan panjang. Walaupun sudah ada beberapa bandara di Indonesia yang ‎sudah memiliki fasilitas bagus, namun sebagian besar bandara yang beroperasi masih dirasa kurang memadai. Hal tersebut sedang menjadi perhatian Kementerian Perhubungan.


"Jumlah bandara yang beroperasi di Indonesia saat ini ada 237 bandara, yang dikelola AP I ada 13, yang dikelola AP II ada 13. Sementara jumlah pelabuhan di Indonesia sebanyak 1.246," ungkapnya.


Walaupun begitu, saat ini fokus Kemenhub adalah daerah kawasan bencana dan perbatasan. Hal itu dilaksanakan sesuai instruksi dan arahan dari Presiden Joko Widodo.


"Saat ini fokus kita pembangunan sea-port dan airport itu di kawasan bencana dan perbatasan terluar. Contohnya saat ini Trans Sulawesi akan diteruskan, dibangun dari Makasar hingga Manado," kata Jonan.Next


(rni/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Hadir 12 Menit, Jokowi Resmikan Gedung Tertinggi di RI Milik Sukamdani

Jakarta -Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) datang dan meresmikan Gedung Sahid Sudirman Center di komplek Sahid City, Jakarta. Jokowi hanya butuh waktu 12 menit untuk meresmikan sekaligus menandatangani prasasti gedung.

Jokowi datang pada pukul 11.00 WIB. Usai datang, Jokowi disambut Pemilik Sahid Group Sukamdani Sahid Gitosardjono. Sukamdani yang hari ini tepat berusia 87 tahun diberikan ucapan selamat oleh Jokowi.


"Pak Sukamdani Sahid Gitosardjono tahun ini genap berusia 87 tahun. Saat saya jadi wali kota, saya ketemu beliau sama seperti ini, jadi gubernur juga sama. Saat menjadi presiden juga sama masih muda," ujar Jokowi yang disambut tepuk tangan para peserta yang hadir, Sabtu (14/03/2015).


Usai memberikan ucapan selamat, Jokowi lantas langsung meresmikan gedung tertinggi di Indonesia itu.


"Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim gedung tertinggi di Indonesia Sahid Sudirman Center saya resmikan," katanya.


Setelah itu, Jokowi menandatangani prasasti gedung yang telah disediakan. Jokowi yang ditemani Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat segera menandatangani prasasti itu.


Usai penandatanganan prasasti, Jokowi lantas melihat-lihat beranda depan gedung. Setelah itu, Jokowi kemudian beranjak menaiki mobil dinasnya RI pada pukul 11.12 WIB meninggalkan lokasi acara.


"Terimakasih Pak Jokowi, sudah datang dan meresmikan gedung tertinggi di DKI Jakarta, dan kata teman saya tertinggi di Indonesia," kata Sukamdani kepada Jokowi.


Sahid Sudirman Center dibangun di atas lahan seluas 1 hektar, di atasnya berdiri bangunan setinggi 52 lantai atau setinggi 225 meter. Gedung ini diklaim merupakan yang tertinggi di Indonesia. Struktur terdiri dari 5 lapis lantai parkir di bawah tanah, 7 lapis lantai parkir di atas tanah, 45 lapis lantai di atas tanah, ditunjang dengan 22 lift penumpang, 3 lift parkir, 2 lift service, dan 1 lift executive.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ini Kata Wantimpres Soal Dolar Tembus Rp 13.000

Jakarta -Makin perkasanya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah, yang saat ini mencapai Rp 13.000. Harusnya bisa menjadi peluang untuk meningkatkan perekonomian Indonesia.

Anggota Dewan Pertimbangan Presiden ‎(Wantimpres) Suharso Monoarfa‎ mengatakan, banyak orang tidak tahu ternyata Indonesia telah menyianyiakan potensi yang begitu besar. Potensi tersebut adalah besarnya jumlah penduduk Indonesia dan tingginya daya beli masyarakatnya.


"Jumlah masyarakat kita besar, daya beli kita kuat tapi sayangnya tidak bisa dimanfaatkan oleh industri dalam negeri untuk menjawab market yang besar ini," sebut dia dalam ajang diskusi bertajuk Perspektif Indonesia, di Gado-gado Boplo Menteng, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).‎


Indonesia, lanjut dia, lebih banyak mengandalkan impor, untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakatnya. Padahal, banyak negara di dunia iri dengan Indonesia. Seperti, populasi penduduknya mencapai 250 juta, ini dianggap pasar yang sangat potensial, bagi produk yang dihasilkan negara mereka masing-masing.


Selain itu, luas wilayah yang sangat luas, kandungan sumberdaya alam yang melimpah, memikiat investor dari negara lain untuk masuk untuk investasi di Indonesia.


"Kita memenuhinya dengan impor makanya kita sangat rentan terhadap gonjang-ganjing perekonomian global," sebut dia.


Suharso mengatakan, Indonesia perlu menata kembali struktur ekonominya. Dan, langkah Presiden Joko Widodo yang gencar melakukan pembangunan infrastruktur dianggapnya sebagai langkah tepat, untuk membangkitkan perekonomian nasional sehingga bisa lebih kuat menghadapi gonjangi-ganjing perekonomian global.


"Memang ini kepentingannya jangka panjang. Bukan hanya bagaimana kita menghentikan impor dalam jangka pendek tapi bagaimana memperkuat perekonomian nasional sehingga menjadikan Rupiah menjadi mata uang yang kuat," pungkas dia.


Seperti diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin ditutup menguat di posisi Rp 13.190 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.185 per dolar AS.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Jokowi Resmikan Gedung Tertinggi di Indonesia

Jakarta -Pagi ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan gedung tertinggi di Jakarta. Gedung yang dinamakan Sahid Sudirman Center 225 meter ini digadang-gadang sebagai gedung tertinggi di Indonesia.

"Sebentar lagi peresmian gedung yang dibangun oleh Sahid Group langsung akan diresmikan oleh Bapak Jokowi," ungkap Ketua Panitia Acara Hariyadi Sukamdani, di Gedung Sahid Sudirman Center, Jakarta, Sabtu (14/03/2015).


Haryadi mengatakan, Sahid Sudirman Center bertempat di lokasi proyek di kawasan Sahid City, Jalan Jenderal Sudirman. Pembangunan fisik gedung Sahid Sudirman Center telah selesai hingga titik tertinggi pada lantai teratas.


"Saat ini Sahid Sudirman Center merupakan single building perkantoran terbesar, terluas, dan tertinggi di Indonesia yang merupakan mahakarya dari kerjasama (KSO) antara Sahid Group bersama Pikko Group dan Tan Kian Konsorsium yaitu KSO Sahid Megatama Karya Gemilang," paparnya.


Hariyadi menjelaskan, Sahid Sudirman Center dibangun di atas lahan seluas 1 hektar, di atasnya berdiri bangunan setinggi 52 lantai struktur terdiri dari 5 lapis lantai parkir di bawah tanah, 7 lapis lantai parkir di atas tanah, 45 lapis lantai di atas tanah, ditunjang dengan 22 lift penumpang, 3 lift parkir, 2 lift service, dan 1 lift executive.


"Gedung ini juga menggunakan air condition dengan VRV system, toilet VIP di tiap lantai. Selain itu memiliki rasio parkir yang tergolong baik yaitu 1:90 meter persegi yang dapat menampung kurang lebih 1.500 parkir kendaraan, dan dilengkapi dengan broadband dan 3 play fiber optic," tuturnya.


Keunggulan dari Sahid Sudirman Centre adalah, selain lokasinya yang terletak di prime area Jalan Jenderal Sudirman, akses menuju Sahid Sudirman Centre sangat strategis, karena memilik lebih dari 2 akses dari Jalan Utama Jenderal Sudirman dan Jalan KH Mas Mansyur untuk menghindari 3 in 1, di mana akses utama dari Jalan Sudirman akan dibuka menjadi jalur umum. Next


(wij/dnl)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Dolar Rp 13.000, Pengusaha Perikanan Raup Untung

Jakarta -Nilai rupiah masih terus melemah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Namun, kondisi ini membuat beberapa sektor ekonomi nasional meraup keuntungan, salah satunya di sektor perikanan.

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Yugi Prayanto‎ mengatakan, sektor industri perikanan adalah salah satu yang paling diuntungkan dengan adanya kondisi terus melemahnya rupiah terhadap dolar. Pasalnya, sektor ini orientasinya ekspor.


"Rupiah saat ini, sektor perikanan justru diuntungkan. Karena sektor perikanan kita sebagian besar orientasinya ekspor dan ini menguntungkan," ujar Yugi di acara diskusi bertajuk Perspektif Indonesia, dengan topik Hanya Bisa Pasrah Dengan Tertekannya Rupiah? di Gado-gado Boplo Menteng, Jakarta, Sabtu (14/3/2015).


Yugi mengungkapkan, kandungan lokal pada sektor perikanan bisa mencapai 100%. Artinya, komponen produksi pada industri ini dibiayai sebagian besarnya dalam mata uang rupiah, namun pendapatannya dalam bentuk dolar.


Kondisi ini juga berlaku untuk sektor industri lain dengan kandungan lokal yang tinggi, seperti Industri tekstil, dan produk tekstil, serta industri lain dengan bahan baku yang bisa diperoleh dengan mudah di dalam negeri.


"Kondisi sebaliknya justru merugikan untuk sektor usaha yang banyak impor, dan kegiatan industrinya memakai dolar," sambung dia.


Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin ditutup menguat di posisi Rp 13.190 per dolar AS, dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan kemarin di Rp 13.185 per dolar AS.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga Bensin Shell Naik Rp 150/Liter

Jakarta -PT Shell Indonesia kemarin malam kembali menaikkan harga jual produk bahan bakar minyak (BBM) di SPBU-nya, di wilayah Jabodetabek dan Bandung. Besaran kenaikan Rp 150/liter.

Berdasarkan situs resmi Shell yang dikutip detikFinance, Sabtu (14/3/2015), harga baru BBM yakni:


Wilayah Jabodetabek



  • Shell Super Rp 8.500/liter, pada 3 Maret 2015 lalu harganya Rp 8.350/liter

  • Shell V-Power Rp 9.700/liter, sebelumnya Rp 9.550/liter

  • Shell Diesel Rp 10.550/liter, sebelumnya Rp 10.400/liter




Wilayah Bandung


  • Shell Super Rp 8.600/liter, sebelumnya Rp 8.450/liter

  • Shell V-Power Rp 9.800/liter, sebelumnya Rp 9.650/liter

  • Shell Diesel Rp 10.650/liter, sebelumnya Rp 10.500/liter


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Tarik Dolar, Jokowi Akan Bebaskan Visa Buat Turis dari 4 Negara Ini

Jakarta -Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyebutkan paket kebijakan untuk meredam pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Selain 8 kebijakan yang sudah santer diberitakan, ada hal yang baru yaitu pembebasan visa untuk turis dari sejumlah negara.

"Baru hari Senin (16/3/2015) di-work out dalam rapat kabinet untuk membereskan aturannya. Begitu selesai ya sudah bisa jalan," kata Menko Perekonomian Sofyan Djalil di komplek Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/3/2015).


Kebijakan yang baru, lanjut Sofyan, adalah aturan bebas visa untuk 4 negara baru. Nantinya, turis dari China, Korea Selatan, Rusia, dan Jepang akan dibebaskan dari visa.


"Ini akan diberikan bebas visa, sehingga kita harapkan 19 negara ini sudah meng-cover 95% turis yang datang ke Indonesia. Ini akan terus dilakukan studi untuk melakukan menambah lagi negara supaya turis ini bisa menjadi salah satu sumber penambahan devisa," jelasnya.


Awalnya, pemerintah berencana mengumumkan kebijakan untuk menahan pelemahan rupiah pada hari ini. Namun ditunda karena membutuhkan payung hukum seperti Peraturan Pemerintah (PP), Keputusan Presiden (Keppres), atau beberapa peraturan menteri. Ini yang sedang disiapkan.


"Ini bukan wacana. Makanya saya bilang Senin (16/3/2015) regulasi akan keluar," tegas Sofyan.


Berikut adalah 8 taktik stabilisasi rupiah yang akan dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi:



  1. Pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) pengenaan bea masuk anti dumping, dan bea masuk pengamanan sementara (safeguard) untuk produk-produk impor yang terindikasi dumping.

  2. Insentif pajak bagi perusahaan Indonesia yang produknya minimal 30% untuk pasar ekspor.

  3. Penyelesaian Peraturan Pemerintah (PP) untuk galangan kapal nasional. Nantinya industri galangan kapal nasional tidak dipungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN).

  4. Meningkatkan komponen Bahan Bakar Nabati (BBN) agar impor minyak dan Bahan Bakar Minyak (BBM) bisa dikurangi.

  5. Insentif pajak bagi perusahaan asing yang berinvestasi di Indonesia yang tidak mengirimkan dividen tahunan sebesar 100% ke perusahaan induk di negara asal.

  6. Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, dan Asosiasi Pemilik Kapal Nasional Indonesia (INSA) akan menentukan formulasi pembayaran pajak pemilik atau perusahaan pelayaran asing.

  7. Mendorong BUMN untuk membentuk reasuransi.

  8. Kemenkeu dan Bank Indonesia (BI) akan mendorong dan memaksa proses transaksi di Indonesia memakai mata uang rupiah.


(mkl/hds)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»