Menteri Yuddy Sebut Pengusaha Hotel Komit Tak Mark Up Biaya Kegiatan PNS

Jakarta -Pemerintah akan memperjelas lebih teknis soal ketentuan larangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) menggelar acara atau rapat di hotel, sehingga tetap mendorong industri perhotelan. Selama ini pelaku perhotelan terpukul adanya aturan ini karena nyaris tak lagi dapat pelanggan lembaga pemerintahan.

Di sisi pengusaha, para pengelola hotel juga berkomitmen tak akan 'memfasilitasi' para oknum PNS yang mencoba mark up anggaran rapat di luar kantor dan sejenisnya. Selama ini, anggaran rapat PNS terlalu boros hingga triliunan rupiah.


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Yuddy Chrisnandi mengatakan Surat Edaran (SE) Menpan No 11/2014 tentang Pembatasan Kegiatan Pertemuan/Rapat di luar kantor, tidak dicabut alias tetap berlaku.


Namun akan di keluarkan Petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaannya agar dipahami kegiatan Pemerintahan apa saja yang boleh dilakukan di luar kantor pemerintah dan dalam kondisi yang bagaimana.


"Pemerintah sudah mendengar dan menerima aspirasi masyarakat perhotelan. Pemerintah menghargai komitmen dan fakta integritas yang dibuat Oleh PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) yang menolak segala bentuk mark up biaya kegiatan serta efisiensi yang mendukung kegiatan pemerintah di Hotel," kata Yuddy kepada detikFinance, Minggu (29/3/2015)


Yuddy mengatakan pemerintah, melalui program pariwisata, budaya, pendidikan, sosial dan lainnya, akan mendorong industri Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) termasuk perhotelan tetap tumbuh bergairah, meski ada aturan soal larangan rapat di luar kantor bagi PNS.


"Kementerian PANRB bersama Kemendagri dan BPKP saat ini tengah mensinkronkan Juknis pelaksanaan tersebut yg akan segera diterbitkan, tanpa berniat mencabut larangan rapat di hotel," katanya.


(dna/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ganti Kapal Berumur 30 Tahun, Pertamina Beli 7 Armada Kapal Rp 650 Miliar

Jakarta -PT Pertamina Trans Kontinental (PTK) memperkuat jaringan bisnisnya dengan menambah 7 unit kapal dengan nilai investasi US$ 49,9 juta atau sekitar Rp 650 miliar.

Ketujuh kapal tersebut berupa 2 unit kapal Anchor Handling Tug Supply (AHTS) dan 5 unit kapal Harbour Tug. Kapal tersebut diserahkan oleh PT Batamec dan PT Dry Dock World Pertama (DDW) sebagai perusahaan yang ditunjuk oleh Pertamina dalam pembuatan kapal.


"Ketujuh unit kapal ini tentunya akan memperkuat bisnis PTK selaku anak usaha dari Pertamina. Target pendapatan dari ketujuh kapal tersebut sekitar US$9 juta atau sekitar Rp 115 miliar pada tahun 2015," ungkap Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/3/2015).


Bambang mengatakan kapal yang diserahterimakan tersebut merupakan wujud implimentasi langkah strategis direksi Pertamina untuk pengembangan infrastruktur. Kapal-kapal ini akan menggantikan peran kapal Pertamina yang usianya sudah lebih dari 30 tahun.


"Ini merupakan bagian dari efisiensi sebagai pengganti kapal charter, meningkatkan safety dengan hadirnya kapal baru ini dan pengembangan bisnis PTK sebagai anak perusahaan untuk tidak sekedar melayani induknya tapi juga melayani customer lain di luar Pertamina," kata Bambang.


Menurutnya, kapal tersebut akan digunakan untuk mendukung eksplorasi migas lepas pantai, mengoperasikan pelabuhan khusus Pertamina dan mendistribusikan migas dalam rangka menjamin ketersediaan minyak dan gas di seluruh Indonesia.


Sementara itu, Direktur Utama PTK Subagjo Hari Moeljanto menambahkan bahwa kapal jenis AHTS tersebut akan memberikan kontribusi pendapatan sebesar US$ 9000/ kapal/ hari, sedangkan jenis kapal Harbour Tug memberikan kontribusi US$3400/ kapal/ hari. Next


(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Berantas Pencurian Ikan, Menteri Susi: Orang Pikir Saya Gila

Pangandaran -Semenjak menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan akhir Oktober 2014, Susi Pudjiastuti langsung bergerak cepat. Program pertamanya adalah memberantas praktik illegal fishing atau pencurian ikan yang marak di laut Indonesia.

Susi mengatakan awalnya banyak orang yang tidak percaya dirinya bisa mengatasi kapal-kapal yang melakukan praktik illegal fishing, yang jumlahnya cukup banyak yaitu hingga 1.300 kapal eks asing.


"Semua dunia tahu kita perangi illegal fishing. Orang pikir saya gila sendirian, ngomong mengada-ada, not the open eyes," kata mantan bos Susi Air ini saat berdiskusi di rumah pribadinya, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu malam (28/03/2015).


Sesuai perjalanan waktu, masyarakat tahu bila kapal pencuri ikan di wilayah laut Indonesia cukup banyak. Hal itu dibuktikan dengan penangkapan kapal nelayan eks asing yang berukuran 100-500 Gross Ton (GT).


"Kemudian begitu Vietnam minta perlindungan (dari badai) 1.928 kapal nelayannya, baru tahu semua. Kita itu baru belajar soal IUU (illegal unreported unregulated)," imbuhnya.


Sayangnya selama ini praktik illegal fishing dibiarkan begitu saja oleh negara. Sehingga kerugian yang diderita negara setiap tahun sangat besar hingga ratusan triliun.


"Begitu banyak hal yang diabaikan hanya karena itu dianggap bisnis ekspor. Sekarang ada nggak tambahan 5 juta ton di buku kita, tanya Pak Saut (Dirjen P2HP KKP) ada nggak? Kan tidak ada toh," katanya.Next


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mahasiswa Protes Kenaikan Harga BBM, JK: Di Indonesia Naik Sedikit Diprotes

Jakarta -Dalam satu bulan terakhir pemerintah telah menaikkan harga BBM premium dan solar (1 Maret dan 28 Maret 2015). Kebijakan ini mendapat reaksi masyarakat seperti protes dan demo mahasiswa di beberapa daerah seperti Jakarta dan Yogyakarta.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (Wapres JK) menanggapi aksi protes soal kenaikan harga BBM. Menurut JK kenaikan harga mulai 28 Maret 2015 relatif sedikit yaitu sekitar Rp 500/liter untuk premium dan solar.


"Di Indonesia ini apa saja diprotes. Naik sedikit diprotes," kata JK usai membuka aksi donor darah di Bundaran HI, Jl MH Thamrin, Jakpus, Minggu (29/3/2015)


JK menjelaskan kembali bahwa pemerintahannya memang melepas harga BBM jenis premium pada harga pasar. Selain itu, juga berlaku untuk harga BBM jenis solar namun pemerintah masih memberikan subsidi tetap untuk solar Rp 1.000/liter.


Ia berharap masyarakat tak perlu bingung, karena pola semacam ini sudah terjadi pada harga BBM non subsidi seperti Pertamax dan Pertamax Plus.


JK menegaskan tujuan pemerintah menerapkan harga BBM sesuai dengan harga pasar, agar uang negara bisa fokus untuk membiayai pembangunan.


"Kita ingin pembangunan lebih banyak. Kalau nggak ada uang negara gimana bisa bangun jalan rumah sakit sekolah? Maka ditetapkan tetap (solar). Kalau naik harga ya naik juga. Itu kebijakan yang diambil," katanya,


(bpn/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada Kasus Perbudakan, Menteri Susi Takut Produk Ikan RI Diboikot AS

Pangandaran -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengakui kasus perbudakan Anak Buah Kapal (ABK) yang dilakukan oleh kapal-kapal Thailand yang dioperasikan oleh PT Pusaka Benjina Resources (PBR) berlokasi di Benjina, Maluku, akan berdampak negatif bagi Indonesia.

Berdasarkan laporan investigasi AP “Are slaves catching the fish you buy?" pada 25 Maret 2015, kapal tersebut melakukan penangkapan ikan di wilayah Indonesia untuk perusahaan di Thailand. Dikhawatirkan adanya kasus ini akan berdampak pada produk perikanan asal Indonesia yang bisa diboikot negara-negara maju khususnya Amerika Serikat.


"Urusannya banyak ditambah lagi Benjina. Kita takut Amerika boikot," ungkap Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat diskusi di rumah pribadinya, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu malam (28/03/2015).


Menurut penjelasan Susi yang mengutip laporan investigasi AP “Are slaves catching the fish you buy?" pada 25 Maret 2015, hasil tangkapan ikan yang dilakukan PBR dari Kepulauan Aru dikirim ke Thailand. Dari Thailand kemudian ikan dikemas dan diekspor ke AS.


"Kalau pemerintahan Jokowi-JK saya yakin tidak ada kita biarkan hal ini terjadi. KKP sejak minggu pertama saya di kantor kita sudah nyatakan perang terhadap IUU (Illegal Unreported Unregulated) Fishing," katanya.


Ia mengatakan banyak aktivitas IUU Fishing dunia kelautan antara lain perdagangan manusia (human trafficking), perbudakan (slavery), dan penyelundupan (smuggling).


Susi mengatakan modus yang dilakukan PT PBR cukup cerdik. Pertama adalah membangun usaha di lokasi terpencil yang sulit diakses banyak orang. Modus lainnya adalah ditemukan sejumlah fakta bila beberapa izin tangkap kapal ikan milik PT PBR dan anak usahanya seperti PT Pusaka Benjina Nusantara justru terbit setelah aturan moratorium dirilis.Next


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada Kasus Perbudakan di Maluku, Menteri Susi Shock dan Kecewa

Pangandaran -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali angkat bicara soal kasus perbudakan Anak Buah Kapal (ABK) yang dilakukan oleh kapal-kapal Thailand yang dioperasikan oleh PT Pusaka Benjina Resources (PBR) berlokasi di Benjina, Maluku.

Kapal tersebut melakukan penangkapan ikan di wilayah Indonesia untuk perusahaan di Thailand. Hal ini berdasarkan laporan investigasi AP “Are slaves catching the fish you buy?" pada 25 Maret 2015 lalu.


"Tentu kita sebagai regulator dan public domain harus good governance. Saya sangat prihatin, sangat shock dan kecewa besar perusahaan Indonesia bisa membiarkan ini terjadi di wilayah Indonesia," kata Susi saat diskusi di rumah pribadinya, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu malam (28/3/2015).


Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang melakukan investigasi terkait kasus ini. Meski berbadan hukum perusahaan Indonesia, mayoritas operasional PT PBR digerakan oleh perusahaan asal Thailand.


"Sebenarnya pertanggungjawaban ini ada di perusahaan Indonesia, semua orang tahu ini Thailand Company yang menangkap ikan di Indonesia yang tidak comply dengan kepatuhan keharusan perizinan tentu tidak boleh," paparnya.


Menurut Susi, pemerintah Indonesia dengan tegas sudah melarang keras praktik perbudakan tenaga kerja di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 1 tahun 2000 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 182 Tahun 1999 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk.


Undang-Undang ini mengatur larangan dan aksi segala bentuk perbudakan atau praktik-praktik sejenis perbudakan.


Dengan kejadian ini, Susi mengancam akan membekukan izin tangkap bagi PT PBR. Namun seharusnya secara otomatis izin tangkap kapal ikan PT PBR akan dibekukan karena seluruh kapal tangkap ikan milik PT PBR menggunakan alat tangkap pukat ikan yang tidak ramah lingkungan.


"Segera, mestinya bukan kita yang manggil, mestinya Kepolisian yang manggil dia. Kalau kita sudah mengikuti ratifikasi ILO. kalau kejadian itu, comply terkait izin tangkap kita bekukan kalaupun masih ada yang hidup. Kalau pakai alat tangkap mereka juga pakai trawl. Kalau di wilayah, kita tidak bisa bekukan izin perusahaan," jelasnya.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Kapal 'Jumbo' Cuma Dituntut Rp 200 Juta, Menteri Susi: Susah Diterima Kepala Saya

Pangandaran -Jaksa di Pengadilan Perikanan Ambon yang hanya menuntut denda Rp 200 juta atau subsider 6 bulan penjara bagi awak dan nakhoda kapal 'jumbo' MV Hai Fa dinilai tidak adil.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkali kali menegaskan tak menerima tuntutan ringan terhadap kasus dugaan pencurian ikan yang melibatkan kapal berbobot 4.306 Gross Ton (GT) tersebut.


"Saya pikir dari waktu 3 bulan (sejak penangkapan Desember 2014) dan tuntutannya seperti ini, untuk common sense sedikit susah (diterima) bagi kepala saya," kata Susi saat berdiskusi dengan media di rumah pribadinya, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu malam (28/03/2015).


Saat ini Susi beserta beberapa instansi lembaga lain sedang mencari fakta baru untuk menjerat awak dan kapal Hai Fa. Susi yakin bila kapal asal China itu melakukan transhipment atau kegiatan bongkar muat ikan di tengah laut yang dilarang sesuai Permen KP No. 57/2014 tentang larangan bongkar muat di laut.


"Kita mulai kawal dari awal dan kita tetap ingin diulang (proses penyidikannya)," imbuhnya.


Susi ingin agar kapal tersebut tidak boleh keluar dari Perairan Ambon, Maluku. Hal itu karena tim Satgas Anti Mafia Illegal Fishing sedang mencari kemungkinan pelanggaran lain yang bisa dikenakan kepada Hai Fa.


"Permohonan kita akan audiensi dengan Mahkamah Agung dan kita akan meminta pendapat daripada lawyer (pengacara) karena saya pikir kita tidak bisa membiarkan ini, orang akan menyepelekan kita memberantas IUU Fishing. Kita ingin menuntut dengan tuntutan baru," tegasnya.


Ia menambahkan ke depan proses penyidikan kapal yang diduga melakukan praktik illegal fishing langsung dilakukan oleh Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).


"Ke depan kita akan menyidik. Kita perkuat personel dengan perekrutan khusus dari universitas the best five atau ten. Dulu pernah Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) melakukan hal itu untuk mendapatkan orang yang bagus," jelas Susi.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Program 1 Juta Rumah Jokowi Butuh 'Bank' yang Pernah Ada di Era Orde Baru

Jakarta -Program 1 juta rumah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera diluncurkan 30 April mendatang. Namun program ini butuh sebuah instrumen baru yaitu suatu 'bank' di luar pembiayaan, yaitu 'bank' tanah yang pernah diterapkan di zaman Orde Baru.

Secara pembiayaan, program ini sudah tak ada masalah karena konsumen MBR (Masyarajat Berpenghasilan Rendah) dapat membeli rumah khususnya untuk masyarakat yang berpenghasilan Rp 4 juta/bulan.


Selain itu, besarnya uang muka yang ditetapkan sebesar 1% akan memberikan dampak yang luar biasa bila terealisasi dengan baik. Juga ada bantuan uang muka dari pemerintah dan suku bunga FLPP yang diturunkan dari 7,25% menjadi 5% yang akan meningkatkan pangsa pasar rumah FLPP menjadi naik minimal 15%.


"Namun ada hal yang sebenarnya sangat vital terkait sisi supply. Artinya sisi pembiayaan dan permintaan akan bisa berjalan bila ada rumah yang tersedia dengan harga yang sesuai," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda dalam situs resminya, Minggu (29/3/2015)


Sebelumnya Indonesia Property Watch menilai bahwa saat ini di Indonesia belum ada yang benar-benar public housing dalam artian bahwa rumah yang diperuntukan untuk rakyat MBR dengan harga rumah yang dapat dikendalikan.


"Saat ini harga tanah semakin hari semakin naik tanpa ada instrumen yang dapat menahannya, sehingga semua diserahkan pada mekanisme pasar," katanya.


Menurut Ali, bila program sejuta rumah ini bergulir dan harga tanah yang diperuntukan untuk rumah MBR semakin hari semakin naik, maka tidak ada bedanya dengan rumah komersial umum biasa sehingga semakin lama semakin tidak terjangkau juga. Dan akhirnya program sejuta rumah hanya sebatas mimpi.Next


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada Kasus Perbudakan di Maluku, Menteri Susi Shock dan Kecewa

Pangandaran -Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti kembali angkat bicara soal kasus perbudakan Anak Buah Kapal (ABK) yang dilakukan oleh kapal-kapal Thailand yang dioperasikan oleh PT Pusaka Benjina Resources (PBR) berlokasi di Benjina, Maluku.

Kapal tersebut melakukan penangkapan ikan di wilayah Indonesia untuk perusahaan di Thailand. Hal ini berdasarkan laporan investigasi AP “Are slaves catching the fish you buy?" pada 25 Maret 2015 lalu.


"Tentu kita sebagai regulator dan public domain harus good governance. Saya sangat prihatin, sangat shock dan kecewa besar perusahaan Indonesia bisa membiarkan ini terjadi di wilayah Indonesia," kata Susi saat diskusi di rumah pribadinya, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu malam (28/3/2015).


Pihak Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sedang melakukan investigasi terkait kasus ini. Meski berbadan hukum perusahaan Indonesia, mayoritas operasional PT PBR digerakan oleh perusahaan asal Thailand.


"Sebenarnya pertanggungjawaban ini ada di perusahaan Indonesia, semua orang tahu ini Thailand Company yang menangkap ikan di Indonesia yang tidak comply dengan kepatuhan keharusan perizinan tentu tidak boleh," paparnya.


Menurut Susi, pemerintah Indonesia dengan tegas sudah melarang keras praktik perbudakan tenaga kerja di Indonesia. Hal itu dibuktikan dengan dikeluarkannya Undang-Undang No. 1 tahun 2000 tentang Ratifikasi Konvensi ILO No. 182 Tahun 1999 mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan Bentuk-bentuk Pekerjaan Terburuk.


Undang-Undang ini mengatur larangan dan aksi segala bentuk perbudakan atau praktik-praktik sejenis perbudakan.


Dengan kejadian ini, Susi mengancam akan membekukan izin tangkap bagi PT PBR. Namun seharusnya secara otomatis izin tangkap kapal ikan PT PBR akan dibekukan karena seluruh kapal tangkap ikan milik PT PBR menggunakan alat tangkap pukat ikan yang tidak ramah lingkungan.


"Segera, mestinya bukan kita yang manggil, mestinya Kepolisian yang manggil dia. Kalau kita sudah mengikuti ratifikasi ILO. kalau kejadian itu, comply terkait izin tangkap kita bekukan kalaupun masih ada yang hidup. Kalau pakai alat tangkap mereka juga pakai trawl. Kalau di wilayah, kita tidak bisa bekukan izin perusahaan," jelasnya.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Kapal 'Jumbo' Cuma Dituntut Rp 200 Juta, Menteri Susi: Susah Diterima Kepala Saya

Pangandaran -Jaksa di Pengadilan Perikanan Ambon yang hanya menuntut denda Rp 200 juta atau subsider 6 bulan penjara bagi awak dan nakhoda kapal 'jumbo' MV Hai Fa dinilai tidak adil.

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti berkali kali menegaskan tak menerima tuntutan ringan terhadap kasus dugaan pencurian ikan yang melibatkan kapal berbobot 4.306 Gross Ton (GT) tersebut.


"Saya pikir dari waktu 3 bulan (sejak penangkapan Desember 2014) dan tuntutannya seperti ini, untuk common sense sedikit susah (diterima) bagi kepala saya," kata Susi saat berdiskusi dengan media di rumah pribadinya, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu malam (28/03/2015).


Saat ini Susi beserta beberapa instansi lembaga lain sedang mencari fakta baru untuk menjerat awak dan kapal Hai Fa. Susi yakin bila kapal asal China itu melakukan transhipment atau kegiatan bongkar muat ikan di tengah laut yang dilarang sesuai Permen KP No. 57/2014 tentang larangan bongkar muat di laut.


"Kita mulai kawal dari awal dan kita tetap ingin diulang (proses penyidikannya)," imbuhnya.


Susi ingin agar kapal tersebut tidak boleh keluar dari Perairan Ambon, Maluku. Hal itu karena tim Satgas Anti Mafia Illegal Fishing sedang mencari kemungkinan pelanggaran lain yang bisa dikenakan kepada Hai Fa.


"Permohonan kita akan audiensi dengan Mahkamah Agung dan kita akan meminta pendapat daripada lawyer (pengacara) karena saya pikir kita tidak bisa membiarkan ini, orang akan menyepelekan kita memberantas IUU Fishing. Kita ingin menuntut dengan tuntutan baru," tegasnya.


Ia menambahkan ke depan proses penyidikan kapal yang diduga melakukan praktik illegal fishing langsung dilakukan oleh Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).


"Ke depan kita akan menyidik. Kita perkuat personel dengan perekrutan khusus dari universitas the best five atau ten. Dulu pernah Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) melakukan hal itu untuk mendapatkan orang yang bagus," jelas Susi.


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Program 1 Juta Rumah Jokowi Butuh 'Bank' yang Pernah Ada di Era Orde Baru

Jakarta -Program 1 juta rumah pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera diluncurkan 30 April mendatang. Namun program ini butuh sebuah instrumen baru yaitu suatu 'bank' di luar pembiayaan, yaitu 'bank' tanah yang pernah diterapkan di zaman Orde Baru.

Secara pembiayaan, program ini sudah tak ada masalah karena konsumen MBR (Masyarajat Berpenghasilan Rendah) dapat membeli rumah khususnya untuk masyarakat yang berpenghasilan Rp 4 juta/bulan.


Selain itu, besarnya uang muka yang ditetapkan sebesar 1% akan memberikan dampak yang luar biasa bila terealisasi dengan baik. Juga ada bantuan uang muka dari pemerintah dan suku bunga FLPP yang diturunkan dari 7,25% menjadi 5% yang akan meningkatkan pangsa pasar rumah FLPP menjadi naik minimal 15%.


"Namun ada hal yang sebenarnya sangat vital terkait sisi supply. Artinya sisi pembiayaan dan permintaan akan bisa berjalan bila ada rumah yang tersedia dengan harga yang sesuai," kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda dalam situs resminya, Minggu (29/3/2015)


Sebelumnya Indonesia Property Watch menilai bahwa saat ini di Indonesia belum ada yang benar-benar public housing dalam artian bahwa rumah yang diperuntukan untuk rakyat MBR dengan harga rumah yang dapat dikendalikan.


"Saat ini harga tanah semakin hari semakin naik tanpa ada instrumen yang dapat menahannya, sehingga semua diserahkan pada mekanisme pasar," katanya.


Menurut Ali, bila program sejuta rumah ini bergulir dan harga tanah yang diperuntukan untuk rumah MBR semakin hari semakin naik, maka tidak ada bedanya dengan rumah komersial umum biasa sehingga semakin lama semakin tidak terjangkau juga. Dan akhirnya program sejuta rumah hanya sebatas mimpi.Next


(drk/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pulang ke Pangandaran, Menteri Susi: Di Sini Enak Nggak Ada Nyamuk

Pangandaran -Akhir pekan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pulang kampung halamannya di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Susi mengajak seluruh pejabat eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ia mengatakan lebih nyaman tinggal di kampung halaman daripada daerah lain termasuk Jakarta.


"Di sini enak, nggak banyak nyamuk," kata Susi santai saat ditemui di rumah pribadinya, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Sabtu malam, (28/3/2015)


Susi memberikan penjelasan singkat tentang sejarah rumah pribadinya. Menurut Susi total luas areal komplek rumahnya seluas 7 hektar, dibangun sejak 1993.


"Dibangun tahun 1993, luasnya 7 hektar," imbuhnya.


Ia juga mengungkapkan apa saja ada yang ada di rumahnya, termasuk keberadaan kolam ikan yang ada tepat di atas ruang pribadi Susi tinggal.


"Ini rawa dulunya, ada ikannya jadi nggak usaha kasih pakan. Nanti bisa mancing," seru Susi.Next


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pertamina: Harga BBM RI Salah Satu yang Termurah di Asia

Jakarta -Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bensin premium Rp 7.300/liter dan minyak solar Rp 6.900/liter. Namun, menurut PT Pertamina (Persero), harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut, masih salah satu yang termurah dibandingkan negara-negara Asia lainnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, harga BBM yang baru dinaikan pemerintah dan berlaku sejak Sabtu (28/3/2015) pukul 00.00 waktu setempat, belum mencapai harga keekonomian.


"Dengan harga tersebut, memang masih belum mencapai keekonomian. Keekonomian akan tercapai apabila Harga Indeks Pasar (HIP) turun," kata Wianda dalam keterangannya, Sabtu (28/3/2015).


Namun menurutnya, harga BBM tersebut masih yang termurah dibandingkan negara di ASEAN lainnya. Wianda memberikan data harga BBM di beberapa negara Asia.



  • Kamboja, harga gasoline (premium) Rp 17.254/liter, sedangkan gasoil (solar) Rp 15.937/liter

  • Laos, harga gasoline Rp 16.727/liter, sedangkan gasoil Rp 14.752/liter

  • China, harga gasoline Rp 14.225/liter, sedangkan gasoil Rp 12.644/liter

  • Thailand, harga gasoline Rp 14.093/liter, sedangkan gasoil Rp 10.800/liter

  • India, harga gasoline Rp 13.698/liter, sedangkan gasoil Rp 11.327/liter

  • Filipina, harga gasoline Rp 12.644/liter, sedangkan gasoil Rp 8.825/liter

  • Vietnam, harga gasoline Rp 11.195/liter, sedangkan gasoil Rp 9.747/liter

  • Malaysia, harga gasoline Rp 6.849/liter, sedangkan gasoil Rp 6.981/liter

  • Indonesia, harga gasoline Rp 6.800/liter, sedangkan gasoil Rp 6.400/liter (sebelum naik harganya mulai hari ini)


Pemerintah telah menetapkan harga baru premium untuk wilayah penugasan luar Jawa Madura Bali sebesar Rp 7.300 per liter (semula Rp6.800 per liter). Adapun harga baru solar sebesar Rp6.900 per liter (semula Rp6.400 per liter).

"Artinya harga dengan sekarang BBM yang baru naik Rp 500/liter tersebut, harga BBM di Indonesia masih merupakan salah satu yang termurah," tutup Wianda.


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada Sisa Uang Belanjaan di Pasar? Tabung Saja Langsung ke Bank Lewat Pedagangnya

Jakarta -Transaksi keuangan sekarang makin dipermudah dengan layanan perbankan tanpa kantor cabang atau Laku Pandai yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK). Salah satunya adalah untuk menabung.

Misalnya untuk ibu-ibu yang belanja ke pasar tradisional. Bila ada uang kembalian, berapapun jumlahnya bisa ditabung melalui pedagang yang juga tercatat sebagai agen perbankan yang ada di pasar.


"Kalau ada uang Rp 1.000, Rp 5.000 itu bisa ditabung lewat pedagang itu kalau dia adalah agen," ujar Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi G Sadikin di Pasar Burung-Burung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/3/2015).


Caranya adalah dengan memastikan bahwa pedagang tersebut agen resmi perbankan program Laku Pandai. Kemudian menunjukkan nomor rekening bank bila sudah ada atau bila belum ada maka bisa mendaftar langsung pada agen tersebut.


Nasabah bisa menabung dengan jumlah berapapun. Tapi untuk tabungan, bila di Bank Mandiri, maksimal adalah Rp 18 juta dan tarik tunai maksimal per harinya Rp 5 juta.


"Sangat mudah sekali sekarang untuk menabung. Sudah tidak perlu ke bank dan bisa berapa saja," ujarnya.


Selain itu, layanan ini juga akan ada di warung-warung di pelosok negeri. Di mana nantinya akan menjadi agen bank. Jadi dibandingkan harus ke bank yang jaraknya jauh, lebih baik lewat agen tersebut.


"Kan bisa nabung Rp 10.000 sehari, kalau rutin itu sudah Rp 10 juta dalam 3 tahun bisa DP naik haji. Dalam 10 tahun bisa langsung naik haji insyaallah. Jadi tidak sulit lagi untuk menabung," papar Budi.


Pada kesempatan yang sama, Mukhlis Jamaluddin, agen Bank Mandiri mengaku, sudah beberapa kali melayani aktivitas setoran dari sisa uang belanja pembelinya.


"Ada dari pembeli juga. Sisa uang Rp 5.000-Rp 10.000 ditabung di sini," kata Mukhlis.


(mkl/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pulang ke Pangandaran, Menteri Susi: Di Sini Enak Nggak Ada Nyamuk

Jakarta -Akhir pekan ini, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti pulang kampung halamannya di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Susi mengajak seluruh pejabat eselon I Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ia mengatakan lebih nyaman tinggal di kampung halaman daripada daerah lain termasuk Jakarta.


"Di sini enak, nggak banyak nyamuk," kata Susi santai saat ditemui di rumah pribadinya, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Sabtu malam, (28/3/2015)


Susi memberikan penjelasan singkat tentang sejarah rumah pribadinya. Menurut Susi total luas areal komplek rumahnya seluas 7 hektar, dibangun sejak 1993.


"Dibangun tahun 1993, luasnya 7 hektar," imbuhnya.


Ia juga mengungkapkan apa saja ada yang ada di rumahnya, termasuk keberadaan kolam ikan yang ada tepat di atas ruang pribadi Susi tinggal.


"Ini rawa dulunya, ada ikannya jadi nggak usaha kasih pakan. Nanti bisa mancing," seru Susi.Next


(wij/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pertamina: Harga BBM RI Salah Satu yang Termurah di Asia

Jakarta -Pemerintah memutuskan untuk menaikkan harga bensin premium Rp 7.300/liter dan minyak solar Rp 6.900/liter. Namun, menurut PT Pertamina (Persero), harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tersebut, masih salah satu yang termurah dibandingkan negara-negara Asia lainnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro mengatakan, harga BBM yang baru dinaikan pemerintah dan berlaku sejak Sabtu (28/3/2015) pukul 00.00 waktu setempat, belum mencapai harga keekonomian.


"Dengan harga tersebut, memang masih belum mencapai keekonomian. Keekonomian akan tercapai apabila Harga Indeks Pasar (HIP) turun," kata Wianda dalam keterangannya, Sabtu (28/3/2015).


Namun menurutnya, harga BBM tersebut masih yang termurah dibandingkan negara di ASEAN lainnya. Wianda memberikan data harga BBM di beberapa negara Asia.



  • Kamboja, harga gasoline (premium) Rp 17.254/liter, sedangkan gasoil (solar) Rp 15.937/liter

  • Laos, harga gasoline Rp 16.727/liter, sedangkan gasoil Rp 14.752/liter

  • China, harga gasoline Rp 14.225/liter, sedangkan gasoil Rp 12.644/liter

  • Thailand, harga gasoline Rp 14.093/liter, sedangkan gasoil Rp 10.800/liter

  • India, harga gasoline Rp 13.698/liter, sedangkan gasoil Rp 11.327/liter

  • Filipina, harga gasoline Rp 12.644/liter, sedangkan gasoil Rp 8.825/liter

  • Vietnam, harga gasoline Rp 11.195/liter, sedangkan gasoil Rp 9.747/liter

  • Malaysia, harga gasoline Rp 6.849/liter, sedangkan gasoil Rp 6.981/liter

  • Indonesia, harga gasoline Rp 6.800/liter, sedangkan gasoil Rp 6.400/liter (sebelum naik harganya mulai hari ini)


Pemerintah telah menetapkan harga baru premium untuk wilayah penugasan luar Jawa Madura Bali sebesar Rp 7.300 per liter (semula Rp6.800 per liter). Adapun harga baru solar sebesar Rp6.900 per liter (semula Rp6.400 per liter).

"Artinya harga dengan sekarang BBM yang baru naik Rp 500/liter tersebut, harga BBM di Indonesia masih merupakan salah satu yang termurah," tutup Wianda.


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Belajar Wujudkan Mimpi Jadi Pengusaha Sukses ala Ridwan Kamil

Jakarta -Sebuah mimpi menjadi wirausahawan sukses tidak akan terwujud, bila seseorang tidak dibarenginya dengan langkah nyata. Demikian disampaikan oleh Walikota Bandung Ridwan Kamil‎ dalam acara CreativePreneur Corner 2015.

‎"Untuk jadi entrepreneur harus latihan juga. Nggak bisa hanya modal melamun dan bermimpi saja, harus latihan jatuh bangun juga," kata dia, dalam acara yang digelar di The Hall Senayan City, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).


Pria yang akrab disapa Kang Emil ini mengatakan, agar bisa diwujudkan sebuah mimpi harus diubah menjadi visi.‎ "Bedanya mimpi dengan visi. Mimpi itu nggak punya kaki kalau visi itu mimpi yang dikasih kaki sehingga bisa jadi nyata," sambungnya.


Untuk bisa mengubah mimpi menjadi visi, ia menganjurkan agar calon-calon pengusaha ini bisa memilih lingkungan bergaul yang tepat.


"‎Kalau mau jadi orang baik bergaul dengan orang baik-baik. Kalau ingin jadi orang kreatif, ya kumpul dengan orang kratif. Datang ke tempat-tempat unik. Dengan begitu kita terbuka wawasan dan terinspirasi makanya kita bisa jadi orang kreatif juga," paparnya.


Dengan banyak bergaul di lingkungan yang‎ tepat maka, akan lebih mudah dalam memperoleh gagasan berwirausaha serta lebih mudah dalam menyusun berbagai strategi agar gagasan itu bisa terwujud.


‎"Gagasan adalah akumulasi dari apa yang kita lihat. Seperti kamera yang merekam semua hal, lalu kita lihat lagi ketika kita butuhkan. Itu lah sumber kreativitas. Sumber gagasan kita dalam menyusun mimpi bisa terwujud," pungkas dia.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada Sisa Uang Belanjaan di Pasar? Tabung Saja Langsung ke Bank Lewat Pedagangnya

Jakarta -Transaksi keuangan sekarang makin dipermudah dengan layanan perbankan tanpa kantor cabang atau Laku Pandai yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa keuangan (OJK). Salah satunya adalah untuk menabung.

Misalnya untuk ibu-ibu yang belanja ke pasar tradisional. Bila ada uang kembalian, berapapun jumlahnya bisa ditabung melalui pedagang yang juga tercatat sebagai agen perbankan yang ada di pasar.


"Kalau ada uang Rp 1.000, Rp 5.000 itu bisa ditabung lewat pedagang itu kalau dia adalah agen," ujar Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk Budi G Sadikin di Pasar Burung-Burung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Sabtu (28/3/2015).


Caranya adalah dengan memastikan bahwa pedagang tersebut agen resmi perbankan program Laku Pandai. Kemudian menunjukkan nomor rekening bank bila sudah ada atau bila belum ada maka bisa mendaftar langsung pada agen tersebut.


Nasabah bisa menabung dengan jumlah berapapun. Tapi untuk tabungan, bila di Bank Mandiri, maksimal adalah Rp 18 juta dan tarik tunai maksimal per harinya Rp 5 juta.


"Sangat mudah sekali sekarang untuk menabung. Sudah tidak perlu ke bank dan bisa berapa saja," ujarnya.


Selain itu, layanan ini juga akan ada di warung-warung di pelosok negeri. Di mana nantinya akan menjadi agen bank. Jadi dibandingkan harus ke bank yang jaraknya jauh, lebih baik lewat agen tersebut.


"Kan bisa nabung Rp 10.000 sehari, kalau rutin itu sudah Rp 10 juta dalam 3 tahun bisa DP naik haji. Dalam 10 tahun bisa langsung naik haji insyaallah. Jadi tidak sulit lagi untuk menabung," papar Budi.


Pada kesempatan yang sama, Mukhlis Jamaluddin, agen Bank Mandiri mengaku, sudah beberapa kali melayani aktivitas setoran dari sisa uang belanja pembelinya.


"Ada dari pembeli juga. Sisa uang Rp 5.000-Rp 10.000 ditabung di sini," kata Mukhlis.


(mkl/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Cerita Mukhlis Si Penjual Sembako yang Jadi Agen Bank Mandiri

Gowa -Mukhlis Jamaluddin adalah agen dari Bank Mandiri dalam program TabunganMu, yang merupakan turunan dari layanan bank tanpa kantor cabang atau lebih dikenal dengan nama Laku Pandai.

Sebelumnya, Mukhlis hanyalah penjual barang-barang sembako di salah satu toko di Pasar Burung-Burung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Sampai pada awal Maret, Ia dipercaya menjadi agen oleh Bank Mandiri.


"Dari awal bulan, berarti sudah sekitar sebulan menjadi agen," ujarnya di sela-sela aktivitasnya berdagang, Sabtu (28/3/2015).


Ia menceritakan, awalnya didatangi oleh salah satu karyawan Bank Mandiri untuk ditawari menjadi agen. Mukhlis diberikan pemahaman secara umum tentang tugas dan fungsi agen serta keuntungan yang didapatkannya nanti.


Karena ketertarikannya, Ia menerima tawaran dari bank. Untuk selanjutkan mengikuti proses pembinaan oleh bank agar bisa mengetahui lebih rinci soal cara kerja agen.


Beberapa poin yang harus dipahami agen adalah soal kelembagaan bank dan produk atau jasa bank, penggunaan electronic device untuk melayani transaksi nasabah, pembukuan secara sederhana dan penempatan sejumlah deposit dan atau jaminan.


"Sejak awal mulai sampai sekarang itu sudah hampir 20 orang yang ke sini, untuk mendaftar dan setoran. Paling banyak setoran," tambahnya.Next


(mkl/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Tips CT Untuk Mahasiswa yang Nyambi Wirausaha: Jangan Kebanyakan Tidur!

Jakarta -Dalam acara CreativePreneur Corner 2015, pengusaha nasional Chairul Tanjung mendapat pertanyaan bagaimana tips agar mahasiswa yang sekaligus wirausaha, bisa berhasil dalam aktivitas yang dilakoninya.

Pria yang akrab disapa CT ini dengan lugas mengatakan, bahwa kuncinya adalah komitmen untuk menjalani setiap usaha yang dilakoninya.


"Intinya komitmen harus kuat, untuk menjalani kegiatan yang sudah dipilih. Mengatur waktu yang benar dan jangan kebanyakan tidur. Saya waktu masih kuliah tidur jam 12 malam, jam 3 pagi sudah bangun. Jadi mumpung masih muda jangan kebanyakan tidur," tutur dia dalam acara yang digelar, Sabtu (28/3/2015).


Hal yang diucapkannya itu ditegaskannya bukan omong kosong. Karena, ia mengalami sendiri pengalamannya tersebut semasa kuliah.


"Saya kuliah waktu memulai usaha, saya juga aktivis kampus. Bagaimana mengatur waktunya. Jadi saya selalu di sela waktu kuliah ya melakukan sesuatu di kampus itu. Malakukan pengecekan dan sebagainya. Jadi kalau komitmen sudah kuat, waktunya harus baik harus dapat keduanya, bahkan ketiganya (Semua kegiatan yang dipilih)," papar dia.


Bila mau bekerja keras dengan penuh komitmen dan bisa mengatur waktu dengan baik‎ maka, kata CT, bisa dipastikan keberhasilan akan mengikuti.


"Contohnya saya, Alhamdulillah saya jadi mahasiswa teladan tingkat nasional. Di bisnis alhamdulillah ada pondasi sehingga saya bisa jadi seperti sekarang," pungkas dia.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Earth Hour, Transmart Carrefour Padamkan Papan Reklame dan Neon Sign

Jakarta -Transmart kembali ikut berpartisipasi dalam pelaksanaan Earth Hour 2015. Ini adalah tahun ke-5 (lima) keterlibatan aktif Transmart dalam pelaksanaan kampanye ramah lingkungan dan penghematan energi tersebut.

"Transmart akan memadamkan billboard papan reklame dan neon sign untuk Earth Hour tahun 2015 ini, di hari Sabtu tanggal 28 Maret 2015 dari pukul 20.30 hingga 21.30 waktu setempat," kata Corporate Communications GM Transmart Carrefour, Satria Hamid, dalam keterangannya, Sabtu (28/3/2015).


Satria mengatakan, aktifnya Transmart dalam kampaye Earth Hour ini, makin memperkuat posisi Transmart sebagai ritel lokal kebanggaan Indonesia yang memiliki komitmen tinggi sebagai ritel nasional, yang menjadi trensetter dalam mengimplementasikan, dan mengeksekusi inisiatif untuk meningkatkan kepedulian terhadap ramah lingkungan, dan penghematan energi.


Ia menegaskan, bahwa partisipasi pihaknya dalam Earth Hour ini tentunya akan menjadi kegiatan rutin berkesinambungan Transmart untuk menjadi role model yang memberikan contoh dengan mengajak seluruh konsumen dan pelanggan, karyawan dan stakeholder untuk turut memadamkan listrik di rumah masing masing.


"Harapannya ini nantinya bisa menjadi suatu gaya hidup penghematan energi, dan dapat konsisten dilakukan," katanya.


Hal ini kata Satria juga melanjutkan misi Transmart juga untuk menjadi 'green retail' dengan menggunakan plastik belanjaan berbahan oxium, dan degradable yang memungkinkan cepat terurai di dalam tanah, penggunaan lampu LED disetiap area penjualan toko, penerapan sky light di toko, pengelolaan sampah yang bijak, kampanye penggunaan tas ramah lingkungan bagi pelanggan, budaya hemat listrik dan air dalam office management, kegiatan penanam pohon, dan lainnya.


"Komitmen Ini kita pastikan akan menjadi program kegiatan berkelanjutan bumi hijau tetap lestari bekerjasama dengan didukung seluruh komponen masyarakat komunitas peduli lingkungan," tandas Satria.


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Ada Bank Tanpa Kantor, Ibu-ibu di Gowa Ini Bisa Lebih Mudah Nabung

Jakarta -Layanan perbankan tanpa kantor atau dikenal dengan program Laku Pandai yang diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memudahkan masyarakat untuk menabung di bank. Khususnya yang berada di pelosok daerah.

Adalah Naharia yang ikut menerima manfaatnya. Sehari-harinya Ia menjadi penjual bawang di Pasar Burung- Burung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).


Naharia selama ini mengaku kesulitan untuk datang ke bank. Meski sudah memiliki nomor rekening. Tapi karena jarak dari rumah ke kota cukup jauh, Ia jarang ke bank. Dalam seminggu hanya tiga kali ke kota. Itu pun sudah disibukkan dengan berjualan di pasar.


"Ada bank, biasanya dulu ke sana tapi jauh," ungkapnya saat tengah mendaftarkan pada agen Bank Mandiri di Pasar Burung-Burung, Kabupaten Bowa, Sabtu (28/3/2015).


Sekarang, dengan agen bank yang juga ada di pasar, Naharia mengaku lebih efisien dari sisi waktu. Hanya cukup datang ke agen di pasar tersebut, memberikan setoran dan uang sudah tercatat di Bank Mandiri.


"Bisa lebih sering menabung nanti," imbuhnya.


Nasabah lainnya adalah Nursamsi DG Ngimi, yang merupakan pedagang keliling. Ia mengaku sangat sibuk setiap harinya, karena harus berkeliling kampung menjajakan dagangannya.Next


(mkl/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Pesan CT ke Pemerintahan Jokowi: Permudah Izin Usaha

Jakarta -Mantan Menko Perekonomian yang juga pengusaha nasional Chairul Tanjung mengungkapkan, dunia usaha di Indonesia masih sulit berkembang. Salah satu hambatannya rumitnya perizinan usaha. Untuk itu ia berharap pemerintahan Presiden Jokowi, bisa mempermudah proses perizinan.

"Kalau ditanya, sudahkah cukup berpihak ‎kah Pemerintah kepada dunia usaha? Saya bilang belum cukup. Masih ada hal-hal yang harus dipenuhi," tutur pria yang akrab disapa CT ini di dalam acara CreativePreneur Corner 2015 yang diselenggarakan CreativePreneur Event, di The Hall Senayan City, Sabtu (28/3/2015).


Dari sekian banyak hal yang harus diperbaiki, menurut CT adalah permasalah izin yang paling mendesak untuk diselesaikan pemerintah saat ini. Apalagi izin untuk usaha kecil.


"Dulu waktu saya kebetulan jadi Menko. Saya menginisiasi yaitu izin satu lembar untuk usaha kecil. Nggak usah pakai notaris, nggak perlu NPWP, cukup izin itu saja dari kelurahan sudah sah. Orang itu jadi wirausaha bisa dapat fasilitas pinjaman bank untuk usaha dan lain-lain. Itu yang saya titip ke Pak Menko Sofyan Djalil," tutur dia.


CT menambahkan, permasalahan izin ini yang selama ini menyebabkan dunia usaha di tanah air sulit berkembang. Untuk itu ia meminta, agar pemerintah saat ini bisa lebih memperhatikan masalah perizinan usaha ini.


"Yang menggantikan saya kan‎ ada dua yakni Menko Maritim dan Menko Perekonomian. Jadi saya pesan supaya inisiasi ini bisa dilanjutkan, agar masyarakat kita makin mudah memulai usaha," pungkas dia.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Nabung di Bank Tapi Tak Dikasih Buku Tabungan, Ibu Asal Sulawesi Ini Bingung

Gowa -Warga Sulawesi Selatan (Sulsel) diperkenalkan dengan layanan perbankan tanpa kantor cabang atau Laku Pandai oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Ternyata masih banyak warga yang kurang paham akan layanannya.

Salah satunya adalah Nursamsi DG Ngimi, yang bingung karena tidak mendapatkan buku tabungan. Ia baru saja mendaftarkan diri sebagai nasabah Bank Mandiri lewat agen di Pasar Burung-Burung, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.


"Saya mau menabung Rp 50.000, bagaimana caranya," tanya Nursamsi kepada agen di salah satu toko di pasar tersebut, Sabtu (28/3/2015)


Ia kemudian diminta mengisi data dalam satu lembar formulir. Data yang diisi meliputi nama, alamat, nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor telepon seluler (ponsel), nama ibu kandung, dan dibubuhi tanda tangan.


Data dimasukan oleh agen ke dalam komputer. Setelah itu, Nursamsi mengeluarkan ponsel dan menekan angka *141*6# untuk registrasi serta mendapatkan nomor PIN (Private Identity Number).


"Ini saya tambah Rp 50.000 lagi untuk menabung, jadi Rp 100.000," sebutnya.


Agen memberitahukan, bahwa uangnya telah masuk ke dalam rekening dengan menunjukkan SMS bukti setoran yang diinformasikan oleh Bank Mandiri. Nursami pun sempat terdiam membaca SMS tersebut.Next


(mkl/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Dorong Anaknya Jadi Pengusaha, CT Tak Pernah Kasih Modal Uang

Jakarta -Mantan Menteri Koordinator bidang Perekonomian sekaligus pengusaha nasional, Chairul Tanjung ingin anaknya sukses menjadi seorang pengusaha. Namun, ia tidak pernah memberikan modal dana ke putrinya agar bisa sukses seperti dirinya.

"Saya nggak pernah takut dia ditipu karena dia nggak pernah saya kasih duit.Dia dapat duit bikin acara-acara dari sponsor, dari jual tiket. Dari situ dia dapat uang. Tidak pernah serupiah pun saya berikan dia uang, sehingga saya nggak takut dia ditipu," ungkap pria yang aktab disapa CT, di acara CreativePreneur Corner 2015, di The Hall Senayan City, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).


Bahkan, CT mengungkapkan, acara CreativePreneur Corner 2015 yang dihadiri 1.300 anak muda calon wirausahawan muda di industri kreatif, diselenggarakan oleh CreativePreneur Event Creator yang dimotori oleh anaknya sendiri yakni Putri Tanjung atau yang akrab disapa Uti.


"Tentu saya senang punya anak yang kreatif, sehingga mampu memberi inspirasi untuk orang lain. Karena menurut saya, orang yang sukses itu semakin banyak ia bermanfaat untuk orang lain, maka dia sukses lebih besar," sambung CT.


Meski masih begitu belia dalam memulai usaha, CT mengaku percaya anaknya ini bisa menjalankan usaha dengan baik.


Ia mengakui, masih banyak orang yang khawatir memulai usaha, lantaran merasa dirinya tidak berbakat untuk menjadi seorang wirausahawan. Padahal tidak ada yang perlu dikhawatirkan, karena jiwa wirausaha menurutnya bisa diciptakan.


"Saya adalah entrepreneur yang diciptakan. Diciptakan oleh keadaan. Jadi kalau ada yang bertanya apakah entrepreneur itu dilahirkan atau diciptakan? Menurut saya bisa keduanya," tutur pemilik CT Corp ini.


Untuk membangkitkan jiwa wirausaha, menurutnya, seseorang harus mendekati sumber-sumber inspirasi wirausaha untuk memperkuat motivasinya.


"Kan nggak semua orang tua adalah entrepreneur. Kebanyakan di Indonesia malah bukan. Makanya enterpreneur harus diciptakan. Dengan acara ini (CreativePreneur Corner) sebenarnya bagus untuk menciptakan dan menyebarkan virus-virus entrepreneur," tutup CT.


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Susi Marine: Kumpulkan Lobster Tangkapan Nelayan Lalu Dijual ke Jakarta

Pangandaran -Rumah pribadi Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat yang luasnya 5 hektar memiliki berbagai fasilitas. Mulai hotel, simulator pesawat, sampai Susi Marine yang digunakan untuk menampung berbagai macam jenis lobster yang ditangkap nelayan setempat.

Ade Waryo seorang petugas pengawas yang ditugasi bekerja di Susi Marine mengatakan, saat ini setidaknya ada 4 jenis lobster yang ditampung di sebuah bak khusus agar lobster tetap hidup.


"Ada lobster mutiara, lobster bambi, lobster hijau pasir dan lobster batu," katanya saat ditemui di rumah pribadi Susi Pudhiastuti, Sabtu (28/03/2015).


Masing-masing lobster pun memiliki tingkat harga yang berbeda. Seperti lobster mutiara beratnya 500 gram harganya Rp 700.000, lobster bambu beratnya 300 gram harganya Rp 350.000, lobster hijau pasir beratnya 250 gram harganya Rp 500.000 dan lobster batu seberat 700 gram harganya Rp 350.000.


"Lobster mutiara harganya mahal karena ditangkapnya sulit, karena biasanya ada di ombak yang besar," imbuhnya.


Ade mengatakan, Susi Marine hanya menerima lobster dari tangkapan para nelayan. Ukurannya pun diatur seperti tidak menerima lobster betina bertelur, dan bibit lobster. Hal itu sebagai juga sesuai aturan pelarangan penangkapan dan penjualan lobster bertelur dan bibit lobster yaitu Permen KP No. 1/2015.


Saat ini, Ade mengaku momen panen lobster di Pangandaran belum terjadi. Biasanya siklus panen lobster terjadi pada akhir dan awal tahun, puncaknya di bulan November, Desember hingga Januari.


"Kalau panen, setiap hari lobster dikirim ke Jakarta bisa 200-300 kg. Sekarang lagi nggak musim, setelah 6 hari hanya dapat 5 kg saja. Biasanya setelah terkumpul diangkut pakai pesawat Cessna ke Jakarta," jelasnya


Selain menerima lobster, Susi Marine juga menerima hasil tangkapan nelayan lain seperti berbagai jenis ikan mulai kakap merah hingga kerapu.


"Saat ini sedang kosong," tandasnya.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Awasi Pergerakan Pesawat, Susi Air Gunakan Satelit Canggih

Pangandaran -Untuk memonitor pergerakan seluruh pesawat miliknya, maskapai penerbangan Susi Air punya cara khusus. Susi Air menggunakan sistem aplikasi Blue Sky dan menjadi maskapai satu-satunya di Indonesia yang menggunakan sistem terbaru buatan Amerika Serikat (AS).

"Dengan sistem Blue Sky asal AS ini, kita bisa lihat seluruh pergerakan pesawat kita," ungkap Business Commercial Susi Air, Drajat Mulyanto sambil menunjukan aplikasi tersebut di ruang kerja Susi Air, Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Sabtu (28/3/2015).


Drajat mengatakan, pada dasarnya sistem ini seperti alat Vessel Monitoring System (VMS) yang ditempatkan di kapal laut. Sistem Blue Sky ini mampu mengetahui di mana saja pergerakan pesawat Susi Air di seluruh Indonesia pada waktu yang bersamaan. Sistem ini juga terkoneksi dengan sistem Google Earth.


"Bisa monitor seluruh pesawat Susi Air mulai dari take off hingga landing. Kecepatan juga bisa dimonitor, dengan sistem ini semua pergerakan pesawat Susi Air kita bisa lihat termasuk saat jatuh," paparnya.


Alat ini dioperasikan oleh petugas khusus yang dinamakan Flight Following atau semacam petugas Air Traffic Control (ATC) di bandara. Petugas Flight Following akan mencari tahu bila pesawat diam atau tidak terbang dan akan diteruskan ke petugas Flight Following lokasi terdekat.


"Setiap distrik ada manager sendiri. Kalau ada warning atau tanda, kita bisa tahu dengan hanya melihat aplikasi ini," tuturnya.


Drajat mengungkapkan lagi, saat ini Susi Air mengoperasi berbagai macam jenis/tipe pesawat. Seperti tiga unit pesawat jenis Avanti dengan kapasitas angkut 8 penumpang/ pesawat atau disebut pesawat carter VIP. Kemudian ada 32 pesawat Grand Cessna Caravan 208 dengan kapasitas daya angkut 12 penumpang/pesawat.


Lalu ada 9 pesawat jenis Pilatus Porter dengan mayoritas penggunaan ada di Papua dan Kalimantan. Kemudian ada juga 2 unit helikopter jenis Agusta Grand dan Agusta Quala serta 1 pesawat jenis Dornier 228.


"Gambar pesawat berwarna putih itu untuk Cessna Grand Caravan, warna kuning untuk Avantie, Merah Muda Pilatus Porter," tandas Drajat sambil menunjuk citra satelit.


(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Motivasi Jenaka Bos Perusahaan Kreatif di Acara 'CreativePreneur 2015'

Jakarta -Banyaknya jumlah masyarakat Indonesia sering dimanfaatkan negara-negara lain untuk memasarkan produk yang dihasilkannya. Harusnya hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh generasi muda Indonesia, untuk mengembangkan produk kreasinya dan merajai pasar di negaranya sendiri.

Demikian disampaikan Yansen Kamto, CEO PT Kibar Creative Indonesia, dalam persentasinya di acara Creativepreneur Corner 2015 yang digelar CreativePreneur Event Creator di The Hall Senayan City‎, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).


"Kita harusnya tidak hanya berpikir jadi konsumen tetapi juga produsen. Masyarakat kita banyak loh, peluang kita besar," tutur dia memulai presenrasinya.


Selama ini, lanjut dia, kebanyakan anak muda Indonesia masih dihantui banyak ketakutan untuk memulai usaha pertamanya. Ia bercerita, banyak anak muda yang mengatakan kata 'Aduh' ketika diajak untuk berwirausaha.


"Anak muda terlalu banyak bilang aduh. Aduh susah, aduh jauh, aduh nggak punya modal, aduh jomblo," ungkapnya dengan gaya jenaka disambut tawa dan tepuk tangan para peserta.


Padahal, menurut Pria plontos yang hobi memakai celana pendek ini, di Indonesia banyak permasalahan yang masih membutuhkan solusi untuk diselesaikan. Menurutnya, hal itu lah justru yang menjadi peluang usaha yang besar bila dimanfaatkan.


"Indonesia negara yang begitu luar biasa. Di Singapura itu semua sudah tersedia semua sudah lengkap. Tapi di Indonesia itu masih banyak masalah. Orang susah cari donor darah. Orang susah cari tiket. Orang haus dengan berita, masalah-masalah itu butuh solusi. Dan solusi itu lah peluang kita untuk memulai usaha," papar dia.Next


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mengintip 5 Hektar Kediaman Pribadi Menteri Susi di Pangandaran

Pangandaran -Sebagai seorang Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat ini memang tinggal di rumah dinasnya yaitu Komplek Kementerian Widya Chandra, Jakarta. Namun sebagai seorang pribadi dan putri daerah, Susi tinggal di Pangandaran.

Akhir pekan ini, Sabtu (28/03/2015) Susi kembali 'pulang kampung' ke rumah tempat ia dibesarkan yaitu di Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Kali ini detikFinance berkesempatan mampir dan mengunjungi tempat tinggal Susi serta melihat keindahan juga keastriannya.


"Selama pagi semua, sudah makan. Saya mau negur you, you saja. Saya mau kembali rapat," tegur Susi.


Selanjutnya, rombongan diajak mengelilingi komplek rumah Susi yang besarnya mencapai 5 hektar. Komplek rumah Susi terbagi menjadi beberapa sekat dan setiap sekat didirikan bangunan khusus.


"Ini tempat Ibu tinggal, tepat di samping guest house VIP," terang Christin yang menjabat sebagai Manager Safety and Quality Insurance Susi Air.


Sambil berjalan mengelilingi taman yang di sampingnya terdapat kolam ikan cukup besar, Christin kemudian mencoba menjelaskan seisi rumah. Di bagian depan komplek rumah Susi dipakai dan dibangun Bank Jabar. Kemudian di sisi belakang Bank Jabar, berdiri Hotel Alfi yang memiliki 27 kamar.


"Nama Alfi diambil dari nama putra beliau," tambahnya.Next




Ruang makan tamu


Ada simulator pesawat buat latihan calon pilot


Ada juga hotel


Ruangan paling favorit Susi ketika bersantai





(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga BBM Naik Rp 500/Liter, Ini Penjelasan Pertamina

Jakarta -Pemerintah telah menaikkan harga bensin premium jadi Rp 7.300/liter dan minyak solar Rp 6.900/liter. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga minyak dan melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro mengatakan, harga indeks pasar dunia untuk gasoline (premium) dan gasoil (solar), serta nilai kurs dolar AS terhadap rupiah, mengalami peningkatan signifikan selama periode akhir Januari hingga akhir Maret 2015.


"Sehingga memberikan pengaruh pada pergerakan harga bahan bakar minyak (BBM)," kata Wianda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/3/2015).


Berdasarkan data Pertamina, pada periode tersebut, harga indeks pasar dunia untuk gasoline atau premium telah meningkat sebesar 13%, sedangkan untuk gasoil atau solar pada periode yang sama meningkat 9%. Peningkatan tersebut menjadi lebih besar dengan memperhatikan faktor nilai kurs dollar terhadap rupiah, yang juga mengalami peningkatan sebesar sebesar 3,4%.


"Sehingga ketika dirupiahkan, harga indeks pasar dunia untuk premium dan solar masing-masing telah meningkat sebesar 17% dan 13%. Kenaikan ini tentu saja akan berdampak terhadap harga kedua jenis BBM tersebut. Untuk itu, memang diperlukan penyesuaian harga premium dan solar yang berlaku saat ini," kata Wianda.


Wianda menambahkan, karena itu pemerintah telah menetapkan harga baru premium untuk wilayah penugasan luar Jawa Madura Bali sebesar Rp 7.300/liter yang semula Rp 6.800/liter). Adapun harga baru solar sebesar Rp 6.900/liter yang semula Rp 6.400/liter).


Adapun, untuk premium di wilayah Jawa Madura Bali, Pertamina menyesuaikan dengan harga Rp 7.400/liter. Penyesuaian harga ini berlaku mulai hari ini, Sabtu (28/3/2015) pukul 00:00.


"Dengan harga tersebut, memang masih belum mencapai keekonomian. Keekonomian akan tercapai apabila Harga Indeks Pasar (HIP) premium dan solar turun," tutupnya.


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Dukung Earth Hour, PLN Ajak Masyarakat Matikan Lampu Pukul 20.30

Jakarta -PT PLN (Persero) mengajak masyarakat untuk mendukung kampanye Global Earth Hour, malam ini Sabtu (28/3/2015), dengan mematikan lampu selama 60 menit. PLN juga akan memadamkan lampu di kantor-kantor PLN seluruh Indonesia kecuali lampu yang benar-benar diperlukan yang berkaitan dengan keamanan dan operasi instalasi PLN.

"Nanti malam jangan lupa, matikan listrik selama satu jam dari pukul 20.30 sampai pukul 21.30 waktu setempat, dukung kampanye Earth Hour," ujar Manajer Senior komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, dalam keterangannya, Sabtu (28/3/2015).


Bambang mengatakan, tak hanya lampu di kantor PLN saja yang akan dimatikan, manajemen PLN juga mengajak seluruh pegawai dan keluarga untuk berpartisipasi pada Global Earth Hour, yang merupakan kegiatan kampanye dalam upaya mengurangi pemanasan global dengan mematikan lampu selama satu jam di rumah masing-masing.


"Harapannya para pegawai PLN dapat memberi contoh pada tetangga dan masyarakat untuk menghemat energi sehingga masyarakat akan ikut berpartisipasi," katanya.


Dalam skala besar, kampanye hemat listrik melalui Earth Hour ini sangat bermanfaat bagi operasional pembangkit-pembangkit PLN. Beban pembangkit listrik yang sehari-hari cukup berat untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat bisa berkurang sejenak.


Sebagai gambaran saat pelaksanaan earth hour tahun lalu (Sabtu 29 Maret 2014) beban listrik di sistem Jawa-Madura-Bali, turun sebesar 509 Mega Watt (MW) dibanding beban pada hari yang sama seminggu sebelumnya (Sabtu 22 Maret 2014) yang sebesar 19.869 MW.


"Itu adalah beban listrik pada hari libur yang biasanya lebih rendah dibanding hari kerja. Penurunan beban listrik juga terjadi di luar Jawa Madura Bali. Saat ini, beban puncak listrik di Jawa Madura Bali pada hari biasa mencapai sekitar 23.000 MW," ungkap Bambang.


Di kota-kota besar di Indonesaia, pemerintah daerah pun mengimbau untuk gedung perkantoran memadamkan aliran listrik selama satu jam dari jam 20.30 sampai 21.30 waktu setempat. Tak hanya gedung perkantoran, mall dan pusat perbelanjaan pun dihimbau untuk mengurangi pemakaian listriknya, termasuk sejumlah penerangan jalan akan dipadamkan.


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Motivasi Jenaka Bos Perusahaan Kreatif di Acara 'CreativePreneur 2015'

Jakarta -Banyaknya jumlah masyarakat Indonesia sering dimanfaatkan negara-negara lain untuk memasarkan produk yang dihasilkannya. Harusnya hal tersebut bisa dimanfaatkan oleh generasi muda Indonesia, untuk mengembangkan produk kreasinya dan merajai pasar di negaranya sendiri.

Demikian disampaikan Yansen Kamto, CEO PT Kibar Creative Indonesia, dalam persentasinya di acara Creativepreneur Corner 2015 yang digelar CreativePreneur Event Creator di The Hall Senayan City‎, Jakarta, Sabtu (28/3/2015).


"Kita harusnya tidak hanya berpikir jadi konsumen tetapi juga produsen. Masyarakat kita banyak loh, peluang kita besar," tutur dia memulai presenrasinya.


Selama ini, lanjut dia, kebanyakan anak muda Indonesia masih dihantui banyak ketakutan untuk memulai usaha pertamanya. Ia bercerita, banyak anak muda yang mengatakan kata 'Aduh' ketika diajak untuk berwirausaha.


"Anak muda terlalu banyak bilang aduh. Aduh susah, aduh jauh, aduh nggak punya modal, aduh jomblo," ungkapnya dengan gaya jenaka disambut tawa dan tepuk tangan para peserta.


Padahal, menurut Pria plontos yang hobi memakai celana pendek ini, di Indonesia banyak permasalahan yang masih membutuhkan solusi untuk diselesaikan. Menurutnya, hal itu lah justru yang menjadi peluang usaha yang besar bila dimanfaatkan.


"Indonesia negara yang begitu luar biasa. Di Singapura itu semua sudah tersedia semua sudah lengkap. Tapi di Indonesia itu masih banyak masalah. Orang susah cari donor darah. Orang susah cari tiket. Orang haus dengan berita, masalah-masalah itu butuh solusi. Dan solusi itu lah peluang kita untuk memulai usaha," papar dia.Next


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Mengintip 5 Hektar Kediaman Pribadi Menteri Susi di Pangandaran

Pangandaran -Sebagai seorang Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat ini memang tinggal di rumah dinasnya yaitu Komplek Kementerian Widya Chandra, Jakarta. Namun sebagai seorang pribadi dan putri daerah, Susi tinggal di Pangandaran.

Akhir pekan ini, Sabtu (28/03/2015) Susi kembali 'pulang kampung' ke rumah tempat ia dibesarkan yaitu di Jalan Merdeka No. 312, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Kali ini detikFinance berkesempatan mampir dan mengunjungi tempat tinggal Susi serta melihat keindahan juga keastriannya.


"Selama pagi semua, sudah makan. Saya mau negur you, you saja. Saya mau kembali rapat," tegur Susi.


Selanjutnya, rombongan diajak mengelilingi komplek rumah Susi yang besarnya mencapai 5 hektar. Komplek rumah Susi terbagi menjadi beberapa sekat dan setiap sekat didirikan bangunan khusus.


"Ini tempat Ibu tinggal, tepat di samping guest house VIP," terang Christin yang menjabat sebagai Manager Safety and Quality Insurance Susi Air.


Sambil berjalan mengelilingi taman yang di sampingnya terdapat kolam ikan cukup besar, Christin kemudian mencoba menjelaskan seisi rumah. Di bagian depan komplek rumah Susi dipakai dan dibangun Bank Jabar. Kemudian di sisi belakang Bank Jabar, berdiri Hotel Alfi yang memiliki 27 kamar.


"Nama Alfi diambil dari nama putra beliau," tambahnya.Next




Ruang makan tamu


Ada simulator pesawat buat latihan calon pilot


Ada juga hotel


Ruangan paling favorit Susi ketika bersantai





(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga BBM Naik Rp 500/Liter, Ini Penjelasan Pertamina

Jakarta -Pemerintah telah menaikkan harga bensin premium jadi Rp 7.300/liter dan minyak solar Rp 6.900/liter. Hal ini disebabkan oleh naiknya harga minyak dan melemahnya rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Wianda Pusponegoro mengatakan, harga indeks pasar dunia untuk gasoline (premium) dan gasoil (solar), serta nilai kurs dolar AS terhadap rupiah, mengalami peningkatan signifikan selama periode akhir Januari hingga akhir Maret 2015.


"Sehingga memberikan pengaruh pada pergerakan harga bahan bakar minyak (BBM)," kata Wianda dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (28/3/2015).


Berdasarkan data Pertamina, pada periode tersebut, harga indeks pasar dunia untuk gasoline atau premium telah meningkat sebesar 13%, sedangkan untuk gasoil atau solar pada periode yang sama meningkat 9%. Peningkatan tersebut menjadi lebih besar dengan memperhatikan faktor nilai kurs dollar terhadap rupiah, yang juga mengalami peningkatan sebesar sebesar 3,4%.


"Sehingga ketika dirupiahkan, harga indeks pasar dunia untuk premium dan solar masing-masing telah meningkat sebesar 17% dan 13%. Kenaikan ini tentu saja akan berdampak terhadap harga kedua jenis BBM tersebut. Untuk itu, memang diperlukan penyesuaian harga premium dan solar yang berlaku saat ini," kata Wianda.


Wianda menambahkan, karena itu pemerintah telah menetapkan harga baru premium untuk wilayah penugasan luar Jawa Madura Bali sebesar Rp 7.300/liter yang semula Rp 6.800/liter). Adapun harga baru solar sebesar Rp 6.900/liter yang semula Rp 6.400/liter).


Adapun, untuk premium di wilayah Jawa Madura Bali, Pertamina menyesuaikan dengan harga Rp 7.400/liter. Penyesuaian harga ini berlaku mulai hari ini, Sabtu (28/3/2015) pukul 00:00.


"Dengan harga tersebut, memang masih belum mencapai keekonomian. Keekonomian akan tercapai apabila Harga Indeks Pasar (HIP) premium dan solar turun," tutupnya.


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Dari Chairul Tanjung sampai Ridwan Kamil Bagi Kisah Sukses di 'CreativePreneur'

Jakarta -C‎reativePreneur Event Creator kembali menggelar 'CreativePreneur Corner 2015' setelah sebelumnya sukes dengan‎ gelaran kreatif lainnya yakni 'CreativePreneur Berjuang' pada 2014.

Sejumlah pembicara bakal meramaikan‎ gelaran yang menyasar peserta generasi muda dan diselenggarakan di The Hall Senayan City mulai pukul 10.00 sampai 20.00 WIB, Sabtu (28/3/2015).‎


Hadir dalam acara ini ‎pengusaha nasional yang juga pemilik CT Corp, Chairul Tanjung , Walikota Bandung Ridwan Kamil, Darwis Triadi Professional Photographer, Andrea Hirata Author of Laskar Pelangi, Dian Sastro Actress and Entrepreneur, Andre Surya 3D Animator, Yanseen Kamto Technology Incubator, Vidi Aldiano Singer and Entrepreneur‎.


‎"Dalam acara ini para pembicara bakal berbagi pengalaman suksesnya secara pribadi. Dari pengalaman usaha, sekolah, bergaul, dan sebagainya, sehingga bisa menginspirasi anak muda untuk mengikuti jejak sukses para pembicara," tutur panitia acara Royke Samual.


Kesuksesan acara sebelumnya ternyata mendulang buah manis pada acara yang diselenggarakan kali ini. Pasalnya, dari 1.300 tiket yang disediakan, pemesanan telah mencapai 1.400 dan masih terus bertambah lantaran banyak calon peserta yang baru membeli tiket di hari ini.


"Sebenarnya hari ini pendaftaran sudah kita tutup, tapi masih banyak yang datang untuk beli tiket. Padahal kapasitas kita cuma 1.300. Tapi tiket tersebar sudah 1.400," sambung dia.


Selain narasumber yang beragam, acara ini juga akan dimeriahkan oleh penampilan dari musisi ternama seperti Sheila On 7, Meda, New Gruvi dan Angel Pieters.‎


(dna/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Dukung Earth Hour, PLN Ajak Masyarakat Matikan Lampu Pukul 20.30

Jakarta -PT PLN (Persero) mengajak masyarakat untuk mendukung kampanye Global Earth Hour, malam ini Sabtu (28/3/2015), dengan mematikan lampu selama 60 menit. PLN juga akan memadamkan lampu di kantor-kantor PLN seluruh Indonesia kecuali lampu yang benar-benar diperlukan yang berkaitan dengan keamanan dan operasi instalasi PLN.

"Nanti malam jangan lupa, matikan listrik selama satu jam dari pukul 20.30 sampai pukul 21.30 waktu setempat, dukung kampanye Earth Hour," ujar Manajer Senior komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, dalam keterangannya, Sabtu (28/3/2015).


Bambang mengatakan, tak hanya lampu di kantor PLN saja yang akan dimatikan, manajemen PLN juga mengajak seluruh pegawai dan keluarga untuk berpartisipasi pada Global Earth Hour, yang merupakan kegiatan kampanye dalam upaya mengurangi pemanasan global dengan mematikan lampu selama satu jam di rumah masing-masing.


"Harapannya para pegawai PLN dapat memberi contoh pada tetangga dan masyarakat untuk menghemat energi sehingga masyarakat akan ikut berpartisipasi," katanya.


Dalam skala besar, kampanye hemat listrik melalui Earth Hour ini sangat bermanfaat bagi operasional pembangkit-pembangkit PLN. Beban pembangkit listrik yang sehari-hari cukup berat untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat bisa berkurang sejenak.


Sebagai gambaran saat pelaksanaan earth hour tahun lalu (Sabtu 29 Maret 2014) beban listrik di sistem Jawa-Madura-Bali, turun sebesar 509 Mega Watt (MW) dibanding beban pada hari yang sama seminggu sebelumnya (Sabtu 22 Maret 2014) yang sebesar 19.869 MW.


"Itu adalah beban listrik pada hari libur yang biasanya lebih rendah dibanding hari kerja. Penurunan beban listrik juga terjadi di luar Jawa Madura Bali. Saat ini, beban puncak listrik di Jawa Madura Bali pada hari biasa mencapai sekitar 23.000 MW," ungkap Bambang.


Di kota-kota besar di Indonesaia, pemerintah daerah pun mengimbau untuk gedung perkantoran memadamkan aliran listrik selama satu jam dari jam 20.30 sampai 21.30 waktu setempat. Tak hanya gedung perkantoran, mall dan pusat perbelanjaan pun dihimbau untuk mengurangi pemakaian listriknya, termasuk sejumlah penerangan jalan akan dipadamkan.


(rrd/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Bensin Premium Naik Jadi Rp 7.300/Liter, Pertamina Sempat Usul Rp 8.000/Liter

Hainan -Pemerintah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), salah satunya bensin premium jadi Rp 7.300/liter. Awalnya PT Pertamina (Persero) meminta harganya naik jadi Rp 8.000/liter, tapi ditolak Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil. Awalnya BUMN energi ini meminta agar harga bensin premiun mencapai Rp 8.000/liter. Namun ditolak Kementerian ESDM yang hanya menyetujui kenaikan Rp 500/liter saja.


"Pertamina minta disesuaikan Rp 8.000 tapi ESDM minta kali ini menyesuaikan dulu Rp 500, nanti tentu tiap bulan dua kali di-review bisa naik atau turun," jelas Sofyan.


Pemerintah memang memiliki mekanisme menaikkan atau menurunkan harga bensin premium dan minyak solar, satu atau dua kali setiap bulan. Dengan mempertimbangkan harga rata-rata minyak dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat.


Tapi kata Sofyan, di negara-negara Eropa, ketika harga minyak naik harga BBM di SPBU langsung naik, tapi ketika harga minyak turun, justru tidak harus selalu harga BBM-nya turun. Dengan begitu pemerintah mendapatkan pajak lebih dari penjualan BBM.


"Bahkan negara-negara lain misalnya di Eropa, saat harga minyak turun kemarin harga BBM-nya tidak diturunkan, sehingga mereka dapat pajak besar dari BBM. Tapi kita turun kan, untuk memberikan fairness kepada masyarakat," tutup Sofyan.


(mok/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Bensin Premium Naik Jadi Rp 7.300/Liter, Pertamina Sempat Usul Rp 8.000/Liter

Hainan -Pemerintah memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), salah satunya bensin premium jadi Rp 7.300/liter. Awalnya PT Pertamina (Persero) meminta harganya naik jadi Rp 8.000/liter, tapi ditolak Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM).

Hal tersebut diungkapkan Menteri Koordinator Perekonomian, Sofyan Djalil. Awalnya BUMN energi ini meminta agar harga bensin premiun mencapai Rp 8.000/liter. Namun ditolak Kementerian ESDM yang hanya menyetujui kenaikan Rp 500/liter saja.


"Pertamina minta disesuaikan Rp 8.000 tapi ESDM minta kali ini menyesuaikan dulu Rp 500, nanti tentu tiap bulan dua kali di-review bisa naik atau turun," jelas Sofyan.


Pemerintah memang memiliki mekanisme menaikkan atau menurunkan harga bensin premium dan minyak solar, satu atau dua kali setiap bulan. Dengan mempertimbangkan harga rata-rata minyak dunia, dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat.


Tapi kata Sofyan, di negara-negara Eropa, ketika harga minyak naik harga BBM di SPBU langsung naik, tapi ketika harga minyak turun, justru tidak harus selalu harga BBM-nya turun. Dengan begitu pemerintah mendapatkan pajak lebih dari penjualan BBM.


"Bahkan negara-negara lain misalnya di Eropa, saat harga minyak turun kemarin harga BBM-nya tidak diturunkan, sehingga mereka dapat pajak besar dari BBM. Tapi kita turun kan, untuk memberikan fairness kepada masyarakat," tutup Sofyan.


(mok/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menko Sofyan: Harga BBM Ditetapkan Sesuai Harga Keekonomian

Hainan -Pemerintah kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar Rp 500/liter mulai Sabtu, (28/3/2015, pukul 00.00 WIB. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan, penetapan harga BBM tidak harus selalu berpatokan pada mekanisme pasar atau harga minyak internasional.

"Itu sudah komitmen, bahwa pemerintah tidak akan lagi subsidi terhadap BBM premium, harga ditetapkan sesuai dengan harga keekonomian," kata Sofyan di Hotel MGM Grand Sanya, Hainan, Tiongkok, Jumat (27/3/2015) malam.


Sofyan mengungkapkan, bahkan PT Pertamina (Persero) meminta agar harga bensin premiun mencapai Rp 8.000/liter. Namun ditolak Kementerian ESDM yang hanya menyetujui kenaikan Rp 500/liter saja.


"Pertamina minta disesuaikan Rp 8.000 tapi ESDM minta kali ini menyesuaikan dulu Rp 500, nanti tentu tiap bulan dua kali di-review bisa naik atau turun," jelas Sofyan.


Ke depan, pengumuman naik atau turunnya harga BBM akan disampaikan oleh Direktur Jenderal Migas, Kementerian ESDM. Pasalnya pemerintah tidak lagi memberikan subsidi BBM khususnya premium, sedangkan solar ditetapkan subsidi tetap Rp 1.000/liter.


"Karena sudah seperti kenaikan dan penurunan BBM bukan keputusan politik, itu kita sudah tidak lagi subsidi. Bahkan negara-negara lain misalnya di Eropa, saat harga minyak turun kemarin harga BBM-nya tidak diturunkan, sehingga mereka dapat pajak besar dari BBM. Tapi kita turun kan, untuk memberikan fairness kepada masyarakat," tutup Sofyan.


Seperti diketahui, pemerintah hari ini menaikkan harga BBM yakni:Next


(mok/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menko Sofyan: Harga BBM Ditetapkan Sesuai Harga Keekonomian

Hainan -Pemerintah kembali menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium dan solar Rp 500/liter mulai Sabtu, (28/3/2015, pukul 00.00 WIB. Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan, penetapan harga BBM tidak harus selalu berpatokan pada mekanisme pasar atau harga minyak internasional.

"Itu sudah komitmen, bahwa pemerintah tidak akan lagi subsidi terhadap BBM premium, harga ditetapkan sesuai dengan harga keekonomian," kata Sofyan di Hotel MGM Grand Sanya, Hainan, Tiongkok, Jumat (27/3/2015) malam.


Sofyan mengungkapkan, bahkan PT Pertamina (Persero) meminta agar harga bensin premiun mencapai Rp 8.000/liter. Namun ditolak Kementerian ESDM yang hanya menyetujui kenaikan Rp 500/liter saja.


"Pertamina minta disesuaikan Rp 8.000 tapi ESDM minta kali ini menyesuaikan dulu Rp 500, nanti tentu tiap bulan dua kali di-review bisa naik atau turun," jelas Sofyan.


Ke depan, pengumuman naik atau turunnya harga BBM akan disampaikan oleh Direktur Jenderal Migas, Kementerian ESDM. Pasalnya pemerintah tidak lagi memberikan subsidi BBM khususnya premium, sedangkan solar ditetapkan subsidi tetap Rp 1.000/liter.


"Karena sudah seperti kenaikan dan penurunan BBM bukan keputusan politik, itu kita sudah tidak lagi subsidi. Bahkan negara-negara lain misalnya di Eropa, saat harga minyak turun kemarin harga BBM-nya tidak diturunkan, sehingga mereka dapat pajak besar dari BBM. Tapi kita turun kan, untuk memberikan fairness kepada masyarakat," tutup Sofyan.


Seperti diketahui, pemerintah hari ini menaikkan harga BBM yakni:Next


(mok/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Begini Asyiknya Terbang Jakarta-Pangandaran Dengan Pesawat Mungil Susi Air

Pangandaran -Terbang dengan pesawat seperti Airbus, Boeing, Bombardier ataupun ATR sudah biasa. Lalu bagaimana rasanya terbang dengan pesawat mungil Cessna Grand Caravan 208? Tentu ada pengalaman yang tidak terlupakan.

Pagi ini, Sabtu (28/03/2015) detikFinance mencoba menaiki pesawat Cessna Grand Caravan 208 milik maskapai Susi Air dengan nomor penerbangan SI232. Tujuannya adalah Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah via Nusawiru Pangandaran. Terbang melalui Bandara Halim Perdana Kusuma tepat pada pukul 06.30 WIB.


Sebelum menaiki pesawat, seperti biasa penumpang melakukan check-in tiket di bagian reservasi penerbangan. Tidak seperti saat naik pesawat biasa yang hanya perlu menyerahkan tiket dan menimbang bagasi, naik pesawat mungil ini, penumpang dan seluruh barang bawaan baik bagasi maupun tas yang dibawa ke dalam kabin harus ditimbang.


Ada perasaan malu-malu dari para penumpang saat ditimbang karena sensor digital penunjuk berat badan karena bisa dilihat oleh banyak calon penumpang.


Usai mendapatkan tiket 2 lembar kertas putih, penumpang segera boarding. Karena jumlah penumpang pesawat ini cukup sedikit yaitu hanya 12 orang, penumpang bisa melenggang dengan santai menuju ruang keberangkatan khusus Susi Air Lounge tanpa harus desak-desakan dengan penumpang lainnya. Di ruangan ini pula, kita bisa menemui satu buah foto sang pemilik yaitu Susi Pudjiastuti.


Terbang dengan pesawat mini Cessna Grand Caravan 208 ternyata penuh kejutan. Setelah masuk ke dalam pesawat, penumpang bisa duduk dengan bebas di kursi yang telah disediakan. Sang pilot kemudian memberikan penjelasan prosedur keselamatan penumpang tanpa dibantu pramugari.


Formasi tempat duduk di pesawat Cessna Grand Caravan 208 terdiri dari empat baris. Tiap baris terdiri dari satu kursi di sebelah kiri dan dua kursi di sebelah kanan. Khusus tempat duduk paling belakang tiga kursinya tidak terpisah atau menyatu.Next




Bandara Nusawiru, Pangandaran


Pemandangan dari pesawat Cessna




(wij/rrd)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Menperin: Industri Rokok Libatkan Tenaga Kerja 6,1 Juta Orang

Kediri -Pemerintah terus berupaya menyusun regulasi yang mengatur industri rokok. Peraturan-peraturan tersebut demi memastikan perkembangan industri rokok yang telah memberi kontribusi bagi negara.

Selain kontribusi materil berupa penerimaan negara dari cukai dan lapangan kerja, industri berbahan baku tembakau ini diakui merupakan bagian dari masyarakat Indonesia. Industri ini melibatkan secara langsung maupun tak langsung hingga jutaan orang.


"Industri ini melibatkan tenaga kerja hingga 6,1 juta orang. Juga telah menjadi bagian sejarah bangsa dan budaya masyarakat kita, khususnya rokok kretek," kata Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin saat berkunjung di PT Gudang Garam Tbk, Kediri, Jawa Timur, Jumat (27/3/2015).


Saleh menilai, rokok merupakan komoditas yang “sangat Indonesia” dan merupakan warisan nenek moyang bangsa dan sudah mengakar secara turun temurun. Sepanjang tahun 2014, penerimaan cukai rokok mencapai Rp 111,4 triliuun, meningkat dibanding tahun 2013 yang sebesar Rp 100,7 triliun.


Pangsa pasar saat ini untuk Sigaret Kretek Mesin (SKM) sebesar 66,26%, Sigaret Kretek Tangan (SKT) 26%, Sigaret Putih Mesin (SPM) sebesar 6% dan lain-lain, yaitu Klobot, Cerutu, klembak menyan, dan Sigaret Tangan Filter sebesar 1,74%.


Pada tahun 2012 nilai ekspor rokok dan cerutu mencapai US$ 617,8 juta, meningkat pada tahun 2014 mencapai nilai US$ 804,7 juta, atau meningkat rata rata setiap tahunnya sebesar 14,1%.


Ia mengatakan peraturan terkait rokok semakin ketat baik di dalam negeri maupun internasional karena pertimbangan perlindungan konsumen dan kesehatan.Next


(zul/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»  

Harga Bensin Premium Naik, Pertamina Masih Tahan Harga Pertamax

Jakarta -PT Pertamina (Persero) masih menahan harga Bahan Bakar Minyak (BBM/bensin) jenis Pertamax RON 92 dan Pertamax Plus 95, meski pemerintah telah menaikkan harga BBM premium dan solar mulai besok, Sabtu (28/3/2015).

"Sepertinya harga Pertamax akan kita tahan dulu, tidak kita naikkan, minimal sampai 1 April nanti," kata Direktur Pemasaran PT Pertamina, Ahmad Bambang kepada detikFinance, Jumat (27/3/2015).


Bambang mengatakan, ada dua hal yang membuat Pertamina tak menaikkan harga Pertamax 92 dan Pertamax Plus 95, termasuk Pertamina Dex. "Pertama, karena harga Pertamax sudah naik duluan pada 16 Maret lalu jadi Rp 8.600/liter," ujarnya.


"Kedua, agar disparitas antara premium Rp 7.300-Rp 7.400/liter dan Pertamax Rp 8.600/liter tidak terlalu jauh, sehingga masyarakat akan lebih memilih membeli Pertamax yang kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan premium," kata Bambang.


Pemerintah kembali menaikkan harga BBM jenis premium dan solar Rp 500/liter mulai besok Sabtu, 28 Maret 2015, pukul 00.00 WIB. Rinciannya sebagai berikut:


Harga minyak Solar naik dari Rp 6.400/liter jadi Rp 6.900/liter.

Harga Bensin Premium RON 88 naik dari Rp 6.800/liter jadi Rp 7.300/liter (harga di luar Jawa-Madura-Bali) dan Rp 7.400/liter (Harga di Jawa-Madura-Bali).

Harga Minyak Tanah dinyatakan tetap, yaitu Rp. 2.500/liter (termasuk PPN)


"Berlaku mulai 28 Maret 2015 pukul 00.00 WIB," kata Plt. Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja dikutip dari situs resmi Kementerian ESDM.


(rrd/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com


readmore »»