CT: 40% Jumlah Pekerja di Indonesia Adalah Petani, Peternak, dan Nelayan

Malang -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan jumlah pekerja di sektor pertanian, peternakan, dan kelautan mencapai 40% dari total angkatan kerja di Indonesia. Sayangnya, besarnya jumlah pekerja di tiga sektor itu belum diimbangi dengan kesejahteraan mereka.

"Dari sisi jumlah orang yang bekerja di pertanian peternakan perikanan, kurang lebih 40% dari jumlah pekerja Indonesia. Jadi kalau ada 250 juta penduduk Indonesia, bisa diasumsikan ada 100 juta yang bekerja di sektor pertanian," katanya di acara Pekan Nasional XIV Kelompok Tani dan Nelayan Andalan yang berlangsung sejak tanggal 7-12 Juni 2014 Pendopo Diknas Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (8/6/2014)


Namun menteri yang biasa dipanggil CT ini mengatakan porsi 'kue' ekonomi seperti akses pasar, investasi, modal dan lainnya untuk petani, peternak, dan nelayan masih sangat kecil. Tercatat porsinya hanya 15%, padahal populasi mereka 40% dari angkatan kerja di Indonesia.


"Di sinilah letak kesejahteraan bapak-ibu terganggu, karena yang adil kalau 40% jumlah penduduknya maka harusnya kue ekonominya 40%. Tetapi ini orang yang 40% kuenya cuma 15%," katanya.


Ia ingin para petani, nelayan, peternak bisa mendapatkan porsi ekonomi yang lebih besar hingga 40%. Namun untuk mencapai itu butuh proses bertahap, tak bisa langsung dinaikkan.


"Kita naikkan bertahap, sehingga kesejahteraan bapak ibu makin baik, makin baik dan makin baik. Ini lah tugas pemerintah," katanya.


CT menambahkan dirinya ingin banyak mendengar masukan dari para petani,nelayan, dan peternak agar bisa membuat kebijakan yang tepat dan bisa mengatasi beberapa permasalahan sektor perikanan dan pertanian.


"Tugas saya adalah bekerja untuk bekerja untuk bapak ibu sekalian. Kita ini abdinya bapak ibu sekalian. Kalau ada pejabat yang tidak mau disuruh rakyatnya jangan jadi pejabat," kata CT.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Pertumbuhan Penduduk RI Per Tahun Bisa Hasilkan Negara Seukuran Singapura

Malang -Tantangan sektor pangan di Indonesia sangat besar, karena tingkat pertumbuhan penduduknya cukup tinggi rata-rata 1,6% per tahun atau bertambah 4 juta orang. Penambahan populasi ini bisa diibaratkan bisa membuat satu negara baru seukuran Singapura yang berpenduduk sekitar 5 jutaan jiwa.

"Jumlah penduduk kita 250 juta orang, dan setiap tahun bertumbuh 1,6% bertumbuh 4 juta orang. Sama saja dengan kita membuat 1 negara Singapura baru," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, di acara Pekan Nasional XIV Kelompok Tani dan Nelayan Andalan yang berlangsung sejak tanggal 7-12 Juni 2014 Pendopo Diknas Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (8/6/2014)


Menteri yang biasa disapa CT ini mengatakan pendapatan masyarakat Indonesia juga bertambah setiap tahun, tercatat dalam 5 tahun bertumbuh rata-rata 15% per tahun atau dalam 4 tahun pendapatan per kapita orang Indonesia sudah naik 100%.


"Dengan danya pertumbuhan itu, Permintaan terhadap kebutuhan pangan juga meningkat sangat signifikan. Jumlah penduduk meningkat, pendapatannya naik, permintaannya juga ikut naik," katanya.


CT mengilustrasikan jika pendapatan seseorang makin besar, maka konsumsi lauk pauk-nya pun lebih banyak dari nasinya (karbohidrat). Artinya Perubahan gaya hidup orang mengikuti pendapatannya.


"Kalau sudah mengetahui bahwa tren perkembangannya seperti itu ke depan bapak-ibu bisa tahu tanam apa yang menguntungkan, ternaknya apa yang menguntungkan, dan budidayanya budi daya apa yang menguntungkan. Itu namanya membeli masa depan dengan harga sekarang agar lebih sejahtera," kata CT di depan para nelayan dan petani.


Ia menambahkan meski hanya akan menjabat 4,5 bulan sebagai menko perekonomian, CT berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa permasalah petani dan nelayan.


"Saya ingin dalam 4,5 bulan ini banyak hal yang bisa saya lakukan untuk bapak ibu. Waktu pendek bukan berarti sedikit yang bisa kita lakukan," katanya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Tiongkok Surplus Perdagangan Rp 360 Triliun di Mei 2014, Naik 74%

Jakarta -Tiongkok mengalami surplus perdagangan yang cukup besar yaitu mencapai US$ 35,92 miliar (US$ 1: Rp 10.000) di bulan Mei 2014 atau kurang lebih Rp 360 triliun.

Berdasarkan AFP, dikutip Minggu (8/6/2014), surplus ini karena terjadi kenaikan ekspor yang cukup baik dan penurunan impor pada Mei 2014. Data resmi kepabeanan Tiongkok, tercatat ekspor Tiongkok naik 7% menjadi US$ 195,47 miliar dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (year on year/YoY).


Sedangkan impor turun 1,6% menjadi US$ 159,55 miliar, sehingga tercatat surplus pada Mei US$ 35,92 miliar atau lompat 74,9% dibandingkan tahun sebelumnya.


Secara bulanan Tiongkok sempat mengalami defisit perdagangan, yaitu pada Februari 2014 sebesar US$ 22,98 miliar. Penyebabnya karena musim liburan di Tiongkok sehingga mempengaruhi kinerja industri mereka.


Padahal pada Februari 2013, Tiongkok masih surplus perdagangan hingga US$ 14,8 miliar. Pada Februari 2014, ekspor Tiongkok turun sebesar 18,1% menjadi US$ 114,1 miliar, sedangkan impornya malah naik 10,1% jadi US$ 137 miliar, termasuk saat liburan tahun baru Imlek.


Sejak tahun lalu Tiongkok merajai perdagangan di dunia selama tahun 2013, menyalip Amerika Serikat (AS) yang selama ini berada di puncak teratas perdagangan di dunia.


Total ekspor dan impor Tiongkok mencapai US$ 4,16 triliun atau senilai Rp 41.600 triliun dengan surplus perdagangan US$ 259,75 miliar atau sekitar Rp 2.597,5 triliun.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

CT: 40% Jumlah Pekerja di Indonesia Adalah Petani, Peternak, dan Nelayan

Malang -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan jumlah pekerja di sektor pertanian, peternakan, dan kelautan mencapai 40% dari total angkatan kerja di Indonesia. Sayangnya, besarnya jumlah pekerja di tiga sektor itu belum diimbangi dengan kesejahteraan mereka.

"Dari sisi jumlah orang yang bekerja di pertanian peternakan perikanan, kurang lebih 40% dari jumlah pekerja Indonesia. Jadi kalau ada 250 juta penduduk Indonesia, bisa diasumsikan ada 100 juta yang bekerja di sektor pertanian," katanya di acara Pekan Nasional XIV Kelompok Tani dan Nelayan Andalan yang berlangsung sejak tanggal 7-12 Juni 2014 Pendopo Diknas Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (8/6/2014)


Namun menteri yang biasa dipanggil CT ini mengatakan porsi 'kue' ekonomi seperti akses pasar, investasi, modal dan lainnya untuk petani, peternak, dan nelayan masih sangat kecil. Tercatat porsinya hanya 15%, padahal populasi mereka 40% dari angkatan kerja di Indonesia.


"Di sinilah letak kesejahteraan bapak-ibu terganggu, karena yang adil kalau 40% jumlah penduduknya maka harusnya kue ekonominya 40%. Tetapi ini orang yang 40% kuenya cuma 15%," katanya.


Ia ingin para petani, nelayan, peternak bisa mendapatkan porsi ekonomi yang lebih besar hingga 40%. Namun untuk mencapai itu butuh proses bertahap, tak bisa langsung dinaikkan.


"Kita naikkan bertahap, sehingga kesejahteraan bapak ibu makin baik, makin baik dan makin baik. Ini lah tugas pemerintah," katanya.


CT menambahkan dirinya ingin banyak mendengar masukan dari para petani,nelayan, dan peternak agar bisa membuat kebijakan yang tepat dan bisa mengatasi beberapa permasalahan sektor perikanan dan pertanian.


"Tugas saya adalah bekerja untuk bekerja untuk bapak ibu sekalian. Kita ini abdinya bapak ibu sekalian. Kalau ada pejabat yang tidak mau disuruh rakyatnya jangan jadi pejabat," kata CT.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Pertumbuhan Penduduk RI Per Tahun Bisa Hasilkan Negara Seukuran Singapura

Malang -Tantangan sektor pangan di Indonesia sangat besar, karena tingkat pertumbuhan penduduknya cukup tinggi rata-rata 1,6% per tahun atau bertambah 4 juta orang. Penambahan populasi ini bisa diibaratkan bisa membuat satu negara baru seukuran Singapura yang berpenduduk sekitar 5 jutaan jiwa.

"Jumlah penduduk kita 250 juta orang, dan setiap tahun bertumbuh 1,6% bertumbuh 4 juta orang. Sama saja dengan kita membuat 1 negara Singapura baru," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung, di acara Pekan Nasional XIV Kelompok Tani dan Nelayan Andalan yang berlangsung sejak tanggal 7-12 Juni 2014 Pendopo Diknas Kabupaten Malang, Jawa Timur, Minggu (8/6/2014)


Menteri yang biasa disapa CT ini mengatakan pendapatan masyarakat Indonesia juga bertambah setiap tahun, tercatat dalam 5 tahun bertumbuh rata-rata 15% per tahun atau dalam 4 tahun pendapatan per kapita orang Indonesia sudah naik 100%.


"Dengan danya pertumbuhan itu, Permintaan terhadap kebutuhan pangan juga meningkat sangat signifikan. Jumlah penduduk meningkat, pendapatannya naik, permintaannya juga ikut naik," katanya.


CT mengilustrasikan jika pendapatan seseorang makin besar, maka konsumsi lauk pauk-nya pun lebih banyak dari nasinya (karbohidrat). Artinya Perubahan gaya hidup orang mengikuti pendapatannya.


"Kalau sudah mengetahui bahwa tren perkembangannya seperti itu ke depan bapak-ibu bisa tahu tanam apa yang menguntungkan, ternaknya apa yang menguntungkan, dan budidayanya budi daya apa yang menguntungkan. Itu namanya membeli masa depan dengan harga sekarang agar lebih sejahtera," kata CT di depan para nelayan dan petani.


Ia menambahkan meski hanya akan menjabat 4,5 bulan sebagai menko perekonomian, CT berkomitmen untuk menyelesaikan beberapa permasalah petani dan nelayan.


"Saya ingin dalam 4,5 bulan ini banyak hal yang bisa saya lakukan untuk bapak ibu. Waktu pendek bukan berarti sedikit yang bisa kita lakukan," katanya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Tiongkok Surplus Perdagangan Rp 360 Triliun di Mei 2014, Naik 74%

Jakarta -Tiongkok mengalami surplus perdagangan yang cukup besar yaitu mencapai US$ 35,92 miliar (US$ 1: Rp 10.000) di bulan Mei 2014 atau kurang lebih Rp 360 triliun.

Berdasarkan AFP, dikutip Minggu (8/6/2014), surplus ini karena terjadi kenaikan ekspor yang cukup baik dan penurunan impor pada Mei 2014. Data resmi kepabeanan Tiongkok, tercatat ekspor Tiongkok naik 7% menjadi US$ 195,47 miliar dibandingkan bulan yang sama tahun lalu (year on year/YoY).


Sedangkan impor turun 1,6% menjadi US$ 159,55 miliar, sehingga tercatat surplus pada Mei US$ 35,92 miliar atau lompat 74,9% dibandingkan tahun sebelumnya.


Secara bulanan Tiongkok sempat mengalami defisit perdagangan, yaitu pada Februari 2014 sebesar US$ 22,98 miliar. Penyebabnya karena musim liburan di Tiongkok sehingga mempengaruhi kinerja industri mereka.


Padahal pada Februari 2013, Tiongkok masih surplus perdagangan hingga US$ 14,8 miliar. Pada Februari 2014, ekspor Tiongkok turun sebesar 18,1% menjadi US$ 114,1 miliar, sedangkan impornya malah naik 10,1% jadi US$ 137 miliar, termasuk saat liburan tahun baru Imlek.


Sejak tahun lalu Tiongkok merajai perdagangan di dunia selama tahun 2013, menyalip Amerika Serikat (AS) yang selama ini berada di puncak teratas perdagangan di dunia.


Total ekspor dan impor Tiongkok mencapai US$ 4,16 triliun atau senilai Rp 41.600 triliun dengan surplus perdagangan US$ 259,75 miliar atau sekitar Rp 2.597,5 triliun.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Mentan Suswono Sebut Produksi 5 Pangan Pokok Naik Dalam 4 Tahun Terakhir

Jakarta -Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengklaim produksi/produktivitas komoditas pangan strategis dalam empat tahun terakhir umumnya menunjukkan kinerja positif. Khususnya untuk lima pangan strategis yaitu padi, jagung, kedelai, tebu, dan daging sapi.

Ia mengatakan kineja produksi padi mengalami peningkatan rata-rata 2,6 persen per tahun dari 64,4 juta ton gabah kering giling (GKG) tahun 2009 menjadi 71,29 juta ton GKG pada 2013.


Produksi jagung juga meningkat rata-rata 1,39 persen per tahun dari 17,63 juta ton jagung pipilan kering tahun 2009 menjadi 18,51 juta ton tahun 2013.


"Produktivitas kedelai per hektarnya juga meningkat 1,39 persen per tahun. Namun produksinya menurun karena terjadi persaingan areal tanam dengan jagung, yang mengakibatkan luas panen kedelai menurun rata-rata 6,54 persen per tahun," kata Suswono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/6/2014)


Komoditas pangan strategis lainnya yang mengalami peningkatan adalah tebu. Dalam kurun empat tahun terakhir produksi tebu mengalami peningkatan rata-rata 1,48 persen dari 17,22 juta ton tahun 2009 menjadi 19,67 juta ton tahun 2013.


"Produksi daging sapi juga mengalami peningkatan rata-rata 7,49 persen per tahun," katanya.


Mentan mengungkapkan, peningkatan kinerja produksi tersebut patut disyukuri di tengah situasi tantangan yang tidak mudah. Tantangan tersebut meliputi defisit lahan pertanian produktif akibat konversi lahan yang makin meningkat, kepemilikan lahan petani yang sempit, perubahan iklim, bencana alam, dan gejolak perubahan ekonomi global.


"Kemampuan kita meningkatkan produksi di tengah persoalan pertanian yang makin kompleks adalah wujud kinerja para petani, pelaku usaha, dan pemerintah yang masih andal,” katanya.


Seperti diketahui Suswono menghadiri acara Pekan Nasional XIV Kelompok Tani dan Nelayan Andalan yang berlangsung sejak tanggal 7-12 Juni 2014. Acara ini juga dihadiri oleh Presiden SBY dan Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Para Menteri Ekonomi Kumpul di Malang Bahas Petani dan Nelayan

Malang -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) hari ini menghadiri acara Temu Wicara dengan Menteri dan Pejabat Tinggi di Pendopo Diknas Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari acara Pekan Nasional XIV Kelompok Tani dan Nelayan Andalan yang berlangsung sejak tanggal 7-12 Juni 2014.


Rencananya akan dilakukan diskusi antara para kelompok usaha tani dan nelayan dengan sejumlah menteri dan pejabat tinggi terkait.


Dalam acara ini CT akan memaparkan potensi dan hambatan usaha pengembangan sektor pertanian dan kelautan nasional. Juga membuka masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan-kebijakan strategis usaha pertanian dan perikanan kelautan bagi pemerintah di masa depan.


Dalam acara yang sedianya dihadiri oleh 35.000 peserta, yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Malang Rendra Kresna.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Mentan Suswono Sebut Produksi 5 Pangan Pokok Naik Dalam 4 Tahun Terakhir

Jakarta -Menteri Pertanian (Mentan) Suswono mengklaim produksi/produktivitas komoditas pangan strategis dalam empat tahun terakhir umumnya menunjukkan kinerja positif. Khususnya untuk lima pangan strategis yaitu padi, jagung, kedelai, tebu, dan daging sapi.

Ia mengatakan kineja produksi padi mengalami peningkatan rata-rata 2,6 persen per tahun dari 64,4 juta ton gabah kering giling (GKG) tahun 2009 menjadi 71,29 juta ton GKG pada 2013.


Produksi jagung juga meningkat rata-rata 1,39 persen per tahun dari 17,63 juta ton jagung pipilan kering tahun 2009 menjadi 18,51 juta ton tahun 2013.


"Produktivitas kedelai per hektarnya juga meningkat 1,39 persen per tahun. Namun produksinya menurun karena terjadi persaingan areal tanam dengan jagung, yang mengakibatkan luas panen kedelai menurun rata-rata 6,54 persen per tahun," kata Suswono dalam keterangan tertulisnya, Minggu (8/6/2014)


Komoditas pangan strategis lainnya yang mengalami peningkatan adalah tebu. Dalam kurun empat tahun terakhir produksi tebu mengalami peningkatan rata-rata 1,48 persen dari 17,22 juta ton tahun 2009 menjadi 19,67 juta ton tahun 2013.


"Produksi daging sapi juga mengalami peningkatan rata-rata 7,49 persen per tahun," katanya.


Mentan mengungkapkan, peningkatan kinerja produksi tersebut patut disyukuri di tengah situasi tantangan yang tidak mudah. Tantangan tersebut meliputi defisit lahan pertanian produktif akibat konversi lahan yang makin meningkat, kepemilikan lahan petani yang sempit, perubahan iklim, bencana alam, dan gejolak perubahan ekonomi global.


"Kemampuan kita meningkatkan produksi di tengah persoalan pertanian yang makin kompleks adalah wujud kinerja para petani, pelaku usaha, dan pemerintah yang masih andal,” katanya.


Seperti diketahui Suswono menghadiri acara Pekan Nasional XIV Kelompok Tani dan Nelayan Andalan yang berlangsung sejak tanggal 7-12 Juni 2014. Acara ini juga dihadiri oleh Presiden SBY dan Menko Bidang Perekonomian Chairul Tanjung.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Para Menteri Ekonomi Kumpul di Malang Bahas Petani dan Nelayan

Malang -Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) hari ini menghadiri acara Temu Wicara dengan Menteri dan Pejabat Tinggi di Pendopo Diknas Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kegiatan ini merupakan bagian dari acara Pekan Nasional XIV Kelompok Tani dan Nelayan Andalan yang berlangsung sejak tanggal 7-12 Juni 2014.


Rencananya akan dilakukan diskusi antara para kelompok usaha tani dan nelayan dengan sejumlah menteri dan pejabat tinggi terkait.


Dalam acara ini CT akan memaparkan potensi dan hambatan usaha pengembangan sektor pertanian dan kelautan nasional. Juga membuka masukan kepada pemerintah dalam pembuatan kebijakan-kebijakan strategis usaha pertanian dan perikanan kelautan bagi pemerintah di masa depan.


Dalam acara yang sedianya dihadiri oleh 35.000 peserta, yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ibu Negara Ani Yudhoyono, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Malang Rendra Kresna.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Jelang Puasa, Pasokan Elpiji 3 Kg di Jatim Hingga NTT Ditambah 10%-12%

Surabaya -Pertamina Marketing Operation Region V menjamin pasokan Elpiji di wilayah Jawa Timur (Jatim), Bali, NTB dan NTT aman. Pertamina juga akan menambah pasokan elpiji 3 Kg hingga 10%-12% untuk menghadapi Puasa dan Lebaran.

GM Marketing Operation Region V Giri Santoso menyampaikan bahwa sampai dengan bulan Mei 2014, konsumsi Elpiji 3 Kg di wilayah Region V mencapai 458.010 Metrik Ton dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.


“Untuk kuota Elpiji 3 Kg diwilayah Region V ditetapkan pemerintah sebesar 998.088 Metrik Ton, sampai dengan Mei ini sudah terealisasi sekitar 46%. Sejauh ini penyaluran Elpiji 3 kg berjalan lancar dan stok di Region V juga berada di level aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Giri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/6/2014)


Sebagai antisipasi datangnya bulan Ramadhan, Pertamina juga menyiapkan tambahan stok untuk Elpiji 3 kg maupun Elpiji 12 Kg, alasannya pada tahun-tahun sebelumnya terdapat peningkatan konsumsi di awal dan akhir Bulan Ramadhan, khususnya diwilayah Jatim dan Nusa Tenggara Barat. Sedangkan untuk wilayah Bali dan NTT cenderung stabil.


“Sebagai antisipasi lonjakan konsumsi pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Pertamina juga akan melakukan upaya-upaya penambahan stok hingga pembentukan Satgas. Peningkatan akan diupayakan sekitar 10%-12% dari konsumsi normal sekitar 91.600 Metrik Ton / bulan,” jelas Giri.


Pertamina mengimbau agar masyarakat ikut bersama-sama mengawasi Elpiji 3 Kg yang merupakan produk subsidi Pemerintah. Jika masyarakat menemukan indikasi penyimpangan diharapkan dapat melaporkan ke aparat atau ke Contact Pertamina di nomor 500.000.


(bdh/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Ini Alasan Produk Diberi Diskon di Jakarta Great Sale

Jakarta -Jakarta Great Sale yang dimulai hari ini (7/6/2014), menjadi kesempatan konsumen untuk membeli produk berharga miring. Namun ada anggapan di masyarakat umum, bahwa program diskon hanya akal-akalan pedagang atau peritel.

Merespons anggapan itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Handaka Santosa mengatakan bahwa program diskon oleh peritel bukan sebagai ajang 'akal-akalan', namun biasanya produk yang didiskon memenuhi kondisi tertentu, misalnya soal stok ukuran dan warna sebuah produk yang sudah terbatas pilihannya.


"Memang barang diberikan diskon biasanya karena sudah tidak lengkap ukuran atau warnanya, atau terkadang karena stok lama," kata Handaka kepada detikFinance, Sabtu (7/6/2014)


Meski demikian, Handaka mengatakan banyak juga produk yang khusus dibuat untuk menghadapi program Jakarta Great Sale. Yang membedakannya, untuk produk semacam ini tidak disebut harga diskon namun harga khusus atau special price.


"Kenapa tidak disebut diskon? Karena belum ada harga normalnya. Jadi tidak boleh dibilang diskon. Jadi harus dijaga jangan sampai ada pembohongan," tegas Handaka.


Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2014 dimulai 7 Juni-19 Juli 2014 atau berlangsung 1,5 bulan. Pembukaan akan dilakukan di Emporium Pluit oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, sore ini. Diskon yang ditawarkan ada yang mencapai 70%, dengan rata-rata diskon hingga 50%.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Bisnis Ilegal, Jual BBM Subsidi Selundupan Bisa Untung Rp 5 Juta/Hari

Jakarta -Banyak cara bagi seseorang untuk mendapatkan keuntungan, mulai dari cara yang legal sampai ilegal. Salah satunya, bisnis ilegal penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang bisa mendatangkan uang besar dalam waktu singkat.

Ketua Tim Satgas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Karseno mengatakan umumnya produk BBM subsidi yang diselundupkan orang-orang yang tak bertanggung jawab adalah BBM solar subsidi. BBM solar bersubsidi dijual ke industri, pertambangan, dan perkebunan.


Karseno mengatakan dengan harga solar subsidi saat ini hanya Rp 5.500/liter di SPBU, sedangkan harga solar non subsidi mencapai Rp 12.000/liter maka ada selisih harga yang tajam bisa mencapai Rp 6.500/liter.


"Kalau dijual ke industri bisa Rp 10.500/liter, maka udah untung Rp 5.000 liter, kalau sehari 1.000-1.500 liter liter, maka keuntungannya Rp 5 juta-Rp 7,5 juta, ini sangat menggiurkan," katanya kepada detikFinance, Sabtu (7/6/2014)


Ia mencontohkan, semalam Tim Satgas BPH Migas telah menangkap satu truk berisi BBM subsidi dan tempat penampungan gudang di Pasirgadung Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Truk tersebut bisa menampung kapasitas tangki sebanyak 1,5 metrik ton atau 1.500 liter. Modusnya, truk berkeliling mengisi di SPBU-SPBU, setiap pengisian di satu SPBU mencapai 200-300 liter.


"Jadi keuntungannya bisa 100%, dan itu banyak yang menerima, banyak pembelinya, laku," katanya.


Karseno mengakui faktor disparistas harga antara BBM subsidi dan non subsidi menjadi penyebab utama bisnis ilegal ini. Selain itu, mudahnya seseorang membeli BBM subsidi. Berdasarkan pengalaman, penyelundupan BBM tak hanya memakai truk, namun juga menggunakan taksi, motor bertangki besar.


"Pelakunya ada yang sudah lama, ada yang baru. Ada yang pakai motor, paling 100 liter sehari, tapi kalau truk bisa 1.500 liter per hari," katanya.


Padahal menurut Karseno, sanksi pidana siap menanti bagi siapa saja yang melakukan penyelundupan BBM subsidi. Sanksinya berdasarkan UU Migas yaitu penjara maksimal 6 tahun dan denda Rp 60 miliar bagi yang menimbun, menyelundupkan dan membelinya. Sanksi yang berlaku tak mengenal seberapa banyak volume yang diselundupkan.


"Kenyataannya masih banyak yang nekat, karena polisi sudah banyak urusannya. Soal pengawasan BBM subsidi masih di bawah reskrim (Reserse dan kriminal) tertentu, bukan Reskrim umum atau khusus, jadi kurang fokus," katanya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Ini Daftar Barang yang Sering Diselundupkan

Jakarta -Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terlihat tren peningkatan penyeludupan barang yang berhasil ditindak selama 2-3 tahun terakhir.

Pada tahun 2012, sedikitnya tercatat ada sekitar 3.013 penindakan dengan jumlah potensi kerugian negara mencapai Rp 263.129.370.438. Sementara itu, di tahun 2013 tercatat ada sekitar 4.700 penindakan dengan jumlah potensi kerugian negara mencapai Rp 296.877.173.271.


Sedangkan untuk tahun 2014, untuk periode 1 Januari-31 Mei 2014, sudah berhasil ditindak sedikitnya 1.692 upaya penyelundupan dangan potensi kerugian negara hingga Rp 33.120.574.288.


Berikut daftar jenis barang yang dicoba diselundupkan:



  1. Tekstil dan Produk Tekstil

  2. Sembako (Gula, Beras, dan Lainnya)

  3. Handphone dan kelengkapannya

  4. Barang elektroniks

  5. Biji plastik

  6. Kendaraan bermotor

  7. Makanan dan minuman

  8. Perhiasan dan accesories

  9. Senjata dan bahan peledak

  10. Obat-obatan dan bahan kimia

  11. Kayu dan Rotan

  12. Pupuk

  13. Bahan Bakar Minyak

  14. Air soft gun

  15. Hasil tembakau

  16. Minuman beralkohol

  17. Ethyl alkohol

  18. Minyak sawit dan turunannya

  19. Mineral dan barang tambang

  20. Pasir timah

  21. Pasir lainnya, tanah dan top soil

  22. Narkotika dan psikotropika

  23. Barang terlarang dan terbatas

  24. Barang bekas

  25. Produk hak kekayaan intelektual (HAKI)

  26. Uang tunai

  27. Barang lainnya




Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono mengatakan tren penyelundupan karena tingginya permintaan terhadap produk-produk tertentu yang seringkali merupakan produk terlarang, terbatas, atau perbedan harga yang cukup tinggi antara produk yang diimpor resmi dengan yang diselundupkan.

Selain itu, maraknya aksi penyelundupan didukung dengan menjamurnya pelabuhan-pelabuhan target penyelundupan atau yang biasa dikenal sebagai pelabuhan tikus di hampir seluruh wilayah pesisir di tanah air.


"Pelabuhan tikus ini nggak harus melulu harus tersembunyi. Ada yang begitu (tersembunyi) ada yang memang terbuka, seperti di Pelabuhan Tangkahan. Modelnya mereka membangun rumah di atas sungai (yang mengalir ke laut), nanti perahu mereka diamasukkan di bawah rumah mereka. Jadi transaksinya di bawah rumah mereka itu," ujarnya kemarin.


Indonesia merupakan wilayah yang kerap dijadikan kegiatan penyelundupan, namun aparat yang akan menindak para pelaku penyelundup tak mudah melakukannya.


"Jumlah mereka (penyelundup) bisa ribuan, karena seluruh perumahan di sana dibangun di pinggir sungai. Seperti di Dumai, Teluk Ribung, dan banyak lagi. Mereka juga hampir setiap rumah punya perahu. Kalau di sini semua rumah punya mobil di sana semua rumah punya perahu," tuturnya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Coba Saingi Singapura, Jakarta Great Sale Tawarkan Hadiah Mobil

Jakarta -Pelaksanaan pesta diskon belanja Festival Jakarta Great Sale (FJGS) akan berlangsung 1,5 bulan ke depan. Tak mau kalah dengan Great Singapore Sale (GSS), panitia FJGS juga menawarkan daya tarik bagi para calon pengunjung 75 mal di Jakarta yang ikut program FJGS.

"Uniknya Jakarta Great Sale, selain program belanja diskon, setiap pembelian minimal Rp 250 000 akan dapat 1 poin. Akan diundi dan mendapatkan hadiah mobil," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Handaka Santosa kepada detikFinance, Sabtu (7/6/2014)


Selain promo hadiah, disela-sela FJGS akan dihadirkan belanja malam hari dengan tawaran diskon yang lebih menggiurkan. Rencananya dari 75 mal yang ikut FJGS hanya beberapa mal yang menggelar program midnight sale.


"Untuk rayakan HUT Kota Jakarta, pada tanggak 21 dan 22 Juni akan serentak bersamaan diadakan "mid-nite" sale oleh sebanyak 15 mal," katanya.


Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2014 dimulai 7 Juni-19 Juli 2014 atau berlangsung 1,5 bulan. Pembukaan dilakukan di Emporium Pluit oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Diskon yang ditawarkan ada yang mencapai 70%, dengan rata-rata diskon hingga 50%.


"Sale akan berhasil apabila lebih banyak lagi produk merek yang ikut program sale, karena banyak alternatif pilihan," katanya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Jelang Puasa, Pasokan Elpiji 3 Kg di Jatim Hingga NTT Ditambah 10%-12%

Surabaya -Pertamina Marketing Operation Region V menjamin pasokan Elpiji di wilayah Jawa Timur (Jatim), Bali, NTB dan NTT aman. Pertamina juga akan menambah pasokan elpiji 3 Kg hingga 10%-12% untuk menghadapi Puasa dan Lebaran.

GM Marketing Operation Region V Giri Santoso menyampaikan bahwa sampai dengan bulan Mei 2014, konsumsi Elpiji 3 Kg di wilayah Region V mencapai 458.010 Metrik Ton dan kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi dengan baik.


“Untuk kuota Elpiji 3 Kg diwilayah Region V ditetapkan pemerintah sebesar 998.088 Metrik Ton, sampai dengan Mei ini sudah terealisasi sekitar 46%. Sejauh ini penyaluran Elpiji 3 kg berjalan lancar dan stok di Region V juga berada di level aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir,” kata Giri dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/6/2014)


Sebagai antisipasi datangnya bulan Ramadhan, Pertamina juga menyiapkan tambahan stok untuk Elpiji 3 kg maupun Elpiji 12 Kg, alasannya pada tahun-tahun sebelumnya terdapat peningkatan konsumsi di awal dan akhir Bulan Ramadhan, khususnya diwilayah Jatim dan Nusa Tenggara Barat. Sedangkan untuk wilayah Bali dan NTT cenderung stabil.


“Sebagai antisipasi lonjakan konsumsi pada Bulan Ramadhan dan Idul Fitri, Pertamina juga akan melakukan upaya-upaya penambahan stok hingga pembentukan Satgas. Peningkatan akan diupayakan sekitar 10%-12% dari konsumsi normal sekitar 91.600 Metrik Ton / bulan,” jelas Giri.


Pertamina mengimbau agar masyarakat ikut bersama-sama mengawasi Elpiji 3 Kg yang merupakan produk subsidi Pemerintah. Jika masyarakat menemukan indikasi penyimpangan diharapkan dapat melaporkan ke aparat atau ke Contact Pertamina di nomor 500.000.


(bdh/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Ini Alasan Produk Diberi Diskon di Jakarta Great Sale

Jakarta -Jakarta Great Sale yang dimulai hari ini (7/6/2014), menjadi kesempatan konsumen untuk membeli produk berharga miring. Namun ada anggapan di masyarakat umum, bahwa program diskon hanya akal-akalan pedagang atau peritel.

Merespons anggapan itu, Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Handaka Santosa mengatakan bahwa program diskon oleh peritel bukan sebagai ajang 'akal-akalan', namun biasanya produk yang didiskon memenuhi kondisi tertentu, misalnya soal stok ukuran dan warna sebuah produk yang sudah terbatas pilihannya.


"Memang barang diberikan diskon biasanya karena sudah tidak lengkap ukuran atau warnanya, atau terkadang karena stok lama," kata Handaka kepada detikFinance, Sabtu (7/6/2014)


Meski demikian, Handaka mengatakan banyak juga produk yang khusus dibuat untuk menghadapi program Jakarta Great Sale. Yang membedakannya, untuk produk semacam ini tidak disebut harga diskon namun harga khusus atau special price.


"Kenapa tidak disebut diskon? Karena belum ada harga normalnya. Jadi tidak boleh dibilang diskon. Jadi harus dijaga jangan sampai ada pembohongan," tegas Handaka.


Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2014 dimulai 7 Juni-19 Juli 2014 atau berlangsung 1,5 bulan. Pembukaan akan dilakukan di Emporium Pluit oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu, sore ini. Diskon yang ditawarkan ada yang mencapai 70%, dengan rata-rata diskon hingga 50%.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Bisnis Ilegal, Jual BBM Subsidi Selundupan Bisa Untung Rp 5 Juta/Hari

Jakarta -Banyak cara bagi seseorang untuk mendapatkan keuntungan, mulai dari cara yang legal sampai ilegal. Salah satunya, bisnis ilegal penyelundupan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yang bisa mendatangkan uang besar dalam waktu singkat.

Ketua Tim Satgas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) Karseno mengatakan umumnya produk BBM subsidi yang diselundupkan orang-orang yang tak bertanggung jawab adalah BBM solar subsidi. BBM solar bersubsidi dijual ke industri, pertambangan, dan perkebunan.


Karseno mengatakan dengan harga solar subsidi saat ini hanya Rp 5.500/liter di SPBU, sedangkan harga solar non subsidi mencapai Rp 12.000/liter maka ada selisih harga yang tajam bisa mencapai Rp 6.500/liter.


"Kalau dijual ke industri bisa Rp 10.500/liter, maka udah untung Rp 5.000 liter, kalau sehari 1.000-1.500 liter liter, maka keuntungannya Rp 5 juta-Rp 7,5 juta, ini sangat menggiurkan," katanya kepada detikFinance, Sabtu (7/6/2014)


Ia mencontohkan, semalam Tim Satgas BPH Migas telah menangkap satu truk berisi BBM subsidi dan tempat penampungan gudang di Pasirgadung Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Truk tersebut bisa menampung kapasitas tangki sebanyak 1,5 metrik ton atau 1.500 liter. Modusnya, truk berkeliling mengisi di SPBU-SPBU, setiap pengisian di satu SPBU mencapai 200-300 liter.


"Jadi keuntungannya bisa 100%, dan itu banyak yang menerima, banyak pembelinya, laku," katanya.


Karseno mengakui faktor disparistas harga antara BBM subsidi dan non subsidi menjadi penyebab utama bisnis ilegal ini. Selain itu, mudahnya seseorang membeli BBM subsidi. Berdasarkan pengalaman, penyelundupan BBM tak hanya memakai truk, namun juga menggunakan taksi, motor bertangki besar.


"Pelakunya ada yang sudah lama, ada yang baru. Ada yang pakai motor, paling 100 liter sehari, tapi kalau truk bisa 1.500 liter per hari," katanya.


Padahal menurut Karseno, sanksi pidana siap menanti bagi siapa saja yang melakukan penyelundupan BBM subsidi. Sanksinya berdasarkan UU Migas yaitu penjara maksimal 6 tahun dan denda Rp 60 miliar bagi yang menimbun, menyelundupkan dan membelinya. Sanksi yang berlaku tak mengenal seberapa banyak volume yang diselundupkan.


"Kenyataannya masih banyak yang nekat, karena polisi sudah banyak urusannya. Soal pengawasan BBM subsidi masih di bawah reskrim (Reserse dan kriminal) tertentu, bukan Reskrim umum atau khusus, jadi kurang fokus," katanya.


(rrd/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Ini Daftar Barang yang Sering Diselundupkan

Jakarta -Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terlihat tren peningkatan penyeludupan barang yang berhasil ditindak selama 2-3 tahun terakhir.

Pada tahun 2012, sedikitnya tercatat ada sekitar 3.013 penindakan dengan jumlah potensi kerugian negara mencapai Rp 263.129.370.438. Sementara itu, di tahun 2013 tercatat ada sekitar 4.700 penindakan dengan jumlah potensi kerugian negara mencapai Rp 296.877.173.271.


Sedangkan untuk tahun 2014, untuk periode 1 Januari-31 Mei 2014, sudah berhasil ditindak sedikitnya 1.692 upaya penyelundupan dangan potensi kerugian negara hingga Rp 33.120.574.288.


Berikut daftar jenis barang yang dicoba diselundupkan:



  1. Tekstil dan Produk Tekstil

  2. Sembako (Gula, Beras, dan Lainnya)

  3. Handphone dan kelengkapannya

  4. Barang elektroniks

  5. Biji plastik

  6. Kendaraan bermotor

  7. Makanan dan minuman

  8. Perhiasan dan accesories

  9. Senjata dan bahan peledak

  10. Obat-obatan dan bahan kimia

  11. Kayu dan Rotan

  12. Pupuk

  13. Bahan Bakar Minyak

  14. Air soft gun

  15. Hasil tembakau

  16. Minuman beralkohol

  17. Ethyl alkohol

  18. Minyak sawit dan turunannya

  19. Mineral dan barang tambang

  20. Pasir timah

  21. Pasir lainnya, tanah dan top soil

  22. Narkotika dan psikotropika

  23. Barang terlarang dan terbatas

  24. Barang bekas

  25. Produk hak kekayaan intelektual (HAKI)

  26. Uang tunai

  27. Barang lainnya




Direktur Jenderal Bea dan Cukai Agung Kuswandono mengatakan tren penyelundupan karena tingginya permintaan terhadap produk-produk tertentu yang seringkali merupakan produk terlarang, terbatas, atau perbedan harga yang cukup tinggi antara produk yang diimpor resmi dengan yang diselundupkan.

Selain itu, maraknya aksi penyelundupan didukung dengan menjamurnya pelabuhan-pelabuhan target penyelundupan atau yang biasa dikenal sebagai pelabuhan tikus di hampir seluruh wilayah pesisir di tanah air.


"Pelabuhan tikus ini nggak harus melulu harus tersembunyi. Ada yang begitu (tersembunyi) ada yang memang terbuka, seperti di Pelabuhan Tangkahan. Modelnya mereka membangun rumah di atas sungai (yang mengalir ke laut), nanti perahu mereka diamasukkan di bawah rumah mereka. Jadi transaksinya di bawah rumah mereka itu," ujarnya kemarin.


Indonesia merupakan wilayah yang kerap dijadikan kegiatan penyelundupan, namun aparat yang akan menindak para pelaku penyelundup tak mudah melakukannya.


"Jumlah mereka (penyelundup) bisa ribuan, karena seluruh perumahan di sana dibangun di pinggir sungai. Seperti di Dumai, Teluk Ribung, dan banyak lagi. Mereka juga hampir setiap rumah punya perahu. Kalau di sini semua rumah punya mobil di sana semua rumah punya perahu," tuturnya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Coba Saingi Singapura, Jakarta Great Sale Tawarkan Hadiah Mobil

Jakarta -Pelaksanaan pesta diskon belanja Festival Jakarta Great Sale (FJGS) akan berlangsung 1,5 bulan ke depan. Tak mau kalah dengan Great Singapore Sale (GSS), panitia FJGS juga menawarkan daya tarik bagi para calon pengunjung 75 mal di Jakarta yang ikut program FJGS.

"Uniknya Jakarta Great Sale, selain program belanja diskon, setiap pembelian minimal Rp 250 000 akan dapat 1 poin. Akan diundi dan mendapatkan hadiah mobil," kata Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia (APPBI) Handaka Santosa kepada detikFinance, Sabtu (7/6/2014)


Selain promo hadiah, disela-sela FJGS akan dihadirkan belanja malam hari dengan tawaran diskon yang lebih menggiurkan. Rencananya dari 75 mal yang ikut FJGS hanya beberapa mal yang menggelar program midnight sale.


"Untuk rayakan HUT Kota Jakarta, pada tanggak 21 dan 22 Juni akan serentak bersamaan diadakan "mid-nite" sale oleh sebanyak 15 mal," katanya.


Festival Jakarta Great Sale (FJGS) 2014 dimulai 7 Juni-19 Juli 2014 atau berlangsung 1,5 bulan. Pembukaan dilakukan di Emporium Pluit oleh Plt Gubernur DKI Jakarta Basuki T. Purnama dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu. Diskon yang ditawarkan ada yang mencapai 70%, dengan rata-rata diskon hingga 50%.


"Sale akan berhasil apabila lebih banyak lagi produk merek yang ikut program sale, karena banyak alternatif pilihan," katanya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Ini Data dan Fakta Penyelundupan Minyak ke Malaysia


http://us.images.detik.com/content/2014/06/07/1034/134414_kapaltangker.jpg ilustrasi

Jakarta - Produksi minyak Indonesia terus merosot, bahkan tahun ini hanya mampu mencapai maksimal 818.000 barel per hari. Dampaknya Indonesia harus impor minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang per bulan bisa mencapai Rp 23 triliun.

Ironisnya, di tengah merosotnya produksi minyak nasional masih ada yang tega menyelundupkan minyak mentah ke negara tetangga seperti Malaysia. Seperti yang terjadi pada 3 Juni 2014 lalu, Bea Cukai Tanjung Balai Karimun berhasil menggagalkan upaya penyelundupan 60.000 metrik ton minyak mentah.


Pelakunya adalah nahkoda Kapal MT Jelita Bangsa, kapal yang digunakan adalah kapal yang disewa oleh PT Pertamina. Berikut data dan fakta upaya penyelundupan tersebut yang dihimpun detikFinance, Sabtu (7/6/2014).



readmore »»  

Kasus Penyelundupan BBM Subsidi Meningkat

Jakarta -Tim Satgas Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) telah menangkap satu truk berisi BBM subsidi dan tempat penampungan gudang di Pasirgadung Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten. Kasus ini hanya sebagian kecil dari temuan-temuan upaya penyelundupan BBM bersubsidi yang berhasil ditangkap, trennya pun terus meningkat.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Tim Satgas BPH Migas Karseno kepada detikFinance, Sabtu (7/6/2014)


"Tadi malam jam 11 kita menangkap satu truk dengan kapasitas bisa diisi 1,5 ton (1500 liter), lagi ngisi BBM subsidi jenis solar, mereka di setiap SPBU ngisi 200-300 liter, lalu kita tangkap dan kita temukan tempat penampungannya," katanya.


Karseno menjelaskan dalam kasus terbaru ini, sang penyelundup memanfaatkan truk yang di dalamnya ada tangki besar. Mereka mencoba mengelabui dengan memodifikasi kendaraan dengan menaruh asbes dan kain di atas truk.


Menurutnya kasus semacam ini kerap terjadi di seluruh Indonesia termasuk di Jabodetabek. Tahun 2012 BPH Migas menangkap 600 kasus upaya penyelundupan BBM subsidi, lalu tahun 2013 meningkat menjadi 945 kasus, tahun ini hingga April 2014 sudah ada 150 kasus.


"Memang trennya naik, setiap bulan hampir ada 50 kasus, yang nggak terungkap itu luar biasa lebih banyak. Saya perkirakan yang nggak ketangkap 3 kali lebih, jadi lebih banyak yang nggak ketangkap," katanya.


Ia mengatakan penyebab tren peningkatan upaya penyelundupan ini karena disparitas (perbedaan) harga antara BBM subsidi dan non subsidi seperti solar yang sangat tinggi, kondisi ini bisa menjadi peluang bisnis bagi orang-orang yang tak bertanggung jawab, dan pasar dari BBM subsidi selundupan sangat banyak termasuk industri, pertambangan, dan perkebunan. Selain itu, ia menduga para petugas di SPBU pura-pura tak tahu soal praktik terlarang ini.


"Berkeliling membeli BBM subsidi ke SPBU-SPBU dengan kendaraan itu modus lama, ada yang pakai truk, ada yang pakai mobil solar di sisi penuh dengan tangki dimodifikasi," katanya.


Ia menambahkan beberapa kasus misalnya di Batam, Kepulauan Riau, kendaraan taksi dipakai untuk mengisi BBM subsidi untuk tujuan menimbun.


"Konsumen BBM subsidi selundupan kalau di Jakarta itu konsumennya industri seperti alat berat, kalau di daerah itu konsumennya perusahaan tambang dan perkebunan," katanya.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»  

Cerita Proyek Jalan Layang Rp 130 Miliar yang Molor Ditolak Warga

Jakarta -Indonesia sangat membutuhkan banyak pembangunan infrastruktur termasuk penambahan jalan dan lainnya. Namun pembangunan infrastruktur selain terkendala pendanaan juga kerap terhambat persoalan sosial.

Sebut saja proyek PLTU Batang Jawa Tengah 2000 MW senilai Rp 36 triliun yang sudah bertahun-tahun molor terkendal sosial. Bahkan proyek-proyek skala kecil seperti pembangunan jalan layang (flyover) yang relatif sedikit membutuhkan pembebasan lahan juga terkendala.


Misalnya proyek flyover simpang Gaplek di Pamulang, Tangerang Selatan, Banten. Proyek senilai Rp 130 miliar ini sudah direncanakan beberapa tahun lalu, namun nyaris tak ada perkembangan alias jalan di tempat.


Kepala Balai Jalan Nasional IV Kementerian Pekerjaan Umum Bambang Hartadi kepada detikFinance pekan ini, mengatakan proyek flyover gaplek terkendala faktor sosial dan pembebasan lahan. Padahal hampir setiap tahun sejak 2012, kementerian pekerjaan umum mengalokasikan proyek ini, meski pada akhirnya alokasi dananya hangus tak terpakai karena belum tuntasnya permasalahan lahan.


"Wali Kota Tangsel Bu Airin janji bebasin tanah, sampai sekarang tanah itu nggak bebas-bebas, ribut terus. Saya sudah 3 tahun mengalokasikan dana untuk fisik hangus terus. Sekarang pun terancam hangus," kata Bambang.


Bambang mengatakan masyarakat sekitar proyek dan pelaku usaha di sana menolak pembanguna flyover. Mereka menghendaki dibangun underpass daripada flyover.


"Prosesnya itu tersendat. Di sana ada provokator, ada rumah sakit dia itu istilahnya terusik dengan adanya flyover gaplek itu dia memprovokasi supaya yang lainnya nggak mau terima. Dia menginginkan kenapa sih mesti flyover kenapa nggak underpass," katanya.Next


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!




readmore »»