OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Anjlok di Bawah US$ 70/Barel

Jakarta -Harga minyak kembali melanjutkan tren penurunan yang telah berlangsung sejak pertengahan tahun ini. Kini, harga si 'emas hitam' telah menyentuh level US$ 60/barel.

Mengutip data Reuters, Jumat (28/11/2014), harga minyak jenis light crude untuk pengiriman Desember 2014 tercatat US$ 68,97/barel. Penurunan harga minyak disebabkan organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) enggan memangkas produksi. Pasokan minyak yang berlebih menyebabkan harga turun.


Padahal, banyak kalangan memperkirakan OPEC akan mengurangi produksi untuk mendongkrak harga minyak. OPEC masih mempertahankan produksi 30 juta barel/hari.


Namun seperti dikutip dari CNN, negara-negara utama di OPEC menolak proposal tersebut setelah perundingan selama 6 jam. Negara yang disebut menolak keras adalah Arab Saudi, yang merupakan negara eksportir minyak nomor 1 dunia.


Hal ini merugikan sejumlah negara yang menggantungkan ekonominya kepada minyak seperti Rusia, Nigeria, atau Venezuela. Negara-negara ini ingin harga minyak setidaknya bisa rebound ke kisaran US$ 90/barel.


Namun negara-negara kaya minyak di kawasan Teluk seperti Arab Saudi, Kuwait, Qatar, dan Uni Emirat Arab tidak terlalu cemas dengan penurunan harga. Pasalnya, mereka sudah menyediakan dana pengaman yang kabarnya mencapai US$ 2,5 triliun atau sekitar Rp 3.000 triliun.


"Pemerintah di daerah Teluk mungkin melihat penurunan harga minyak menguntungkan buat mereka. Ini bisa menghambat industri shale oil yang sedang berkembang di Amerika Serikat (AS)," kata Jason Tuvey, Ekonom Capital Economics, seperti dilansir CNN.


(hds/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!