"Rencana tahun depan pada semester satu. Target dananya Rp 500 miliar," kata Direktur Utama RNI Ismed Hasan Putro di Kantor Pusat RNI, Jakarta, Kamis (26/6/2014).
Untuk memuluskan rencana itu, terlebih dahulu anak usaha RNI lainnya PT Mitra Rajawali Banjaran (MRB) dimerger ke Phapros. MRB adalah anak usaha RNI yang memproduksi produk alat kesehatan hingga kondom Artika.
Dengan penggabungan ini, porsi kepemilikan saham RNI di Phapros bisa meningkat. Pasalnya saat ini penguasaan RNI di Phapros sebanyak 56,34%.
"Saham RNI di Phapros bisa jadi 75-85%. Itu sebelum IPO," jelasnya.
Di tempat yang sama, Dirut Phapros Iswanto menerangkan untuk memuluskan rencana produsen produk antimo hingga kondom tersebut, Phapros akan menggandeng BUMN sebagai penjamin emisi.
"Penjamin emisi baru bidding. Ada tiga. Semuanya BUMN yakni Bahana, Mandiri dan Danareksa," jelasnya.Next
(feb/ang)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
