Bagi Kolektor, Tas Hermes Bisa Jadi Instrumen Investasi

Jakarta - Produk investasi banyak macamnya, seperti saham, obligasi, reksadana, atau emas saja. Ternyata barang-barang bermerek juga bisa dijadikan instrumen investasi, termasuk tas mewah.

Misalnya seorang kolektor bernama Tascha, yang juga pengguna dan penjual tas-tas bermerek mengaku sengaja mengoleksi tas-tas bermerek sebagai simpanan yang nantinya bisa dijual kembali ke konsumen.


"Saya memang suka koleksi tas-tas seperti ini, ya bisa jadi investasi juga sih. Banyak untungnya, kita bisa pakai setelah itu bisa jual second dengan harga yang masih bersaing juga," katanya kepada detikFinance, di Jakarta, Rabu (24/4/2013).


Ia mengatakan, untuk satu tas Hermes model Birkin, dibanderol dengan harga Rp 130 juta. Sementara dari asalnya di Eropa hanya Rp 90 juta. Sedangkan untuk yang model Kelly bisa dibanderol di harga Rp 120 juta yang asalnya Rp 80 juta.


"Itu kalau jual produk baru. Kalau yang second, kita bisa kasih harga asal. Kita tetap untung. Untung dari laba, juga kalau yang second kita juga sudah pakai dulu. Kita nggak akan rugi karena tas-tas ini selalu dicari sampai nanti-nanti juga jadi pasti akan terus laku karena memang ada komunitasnya," jelasnya.


Dia menambahkan, menjual tas-tas merek Hermes selalu untung karena produk ini selalu dicari dan selalu laku. "Jual merek lain nggak seuntung jual Hermes. Punya tas branded nggak ada ruginya, bisa dijual lagi jadi uangnya nggak hilang. Kita bisa gaya juga," kata Tascha.


(hen/hen)