Punya Standar Belgia, Senjata SS1 Dibantah Mudah Rusak

Bandung - PT Pindad (Persero) membantah kualitas senapan serbu tipe SS1 buatannya mudah rusak. Bahkan ditegaskan, tidak benar kalau laras SS1, mudah melengkung saat kondisi panas.

Kepala Departemen Produksi I Pindad, Diding Sumardi menjelaskan, Pindad menjamin kualitas senjatanya karena desain SS1 mengadopsi dan mengikuti lisensi senapan FN FNC dari perusahaan senjata Fabrique Nationale (FN), Belgia.


“Itu cuma informasi yang salah, nggak ada seperti itu. Kita sudah standar,” tutur Diding kepada detikFinance di Kantor Pusat Pindad, Jalan Gatot Subroto, Bandung, Jawa Barat, Rabu (17/4/2013).


Diding menuturkan, SS1 dikembangkan oleh Pindad sudah sejak tahun 1988. Berangkat dari SS1, kemudian Pindad melakukan pengembangan senapan serbu terbaru rancangan sendiri menjadi tipe SS2 dengan 4 varian.


“Ini sekitar 1988 mulai dibangun. Awalnya dari FN, kita kembangkan jadi SS1, yang terbaru SS2 dengan kaliber 556. Ini, komponen dibuat di sini. Komponen 150 untuk SS1,” tambahnya.


Saat ini, SS1 buatan Pindad, telah digunakan oleh prajurit TNI dan Polri, bahkan beberapa negara ASEAN dan Afrika telah menggunakan SS1 buatan Bandung ini.


Pindad merancang dan mengembangkan SS1 sebanyak 6 varian dengan daya tembak mulai 375 meter hingga terjauh 600 meter. 6 varian SS1 tersebut, antara lain: SS1-V1, SS1-V2, SS1-V4, SS1-V5, SS1-M1, DAN SS1-RM.


(feb/ang)