Akhirnya Pemerintah Tambah Impor, Hatta Janji Harga Daging Turun Jadi Rp 76.000/Kg

Jakarta - Pemerintah akhirnya menambah kuota impor daging sapi jenis tertentu dari total kuota impor daging 2013 sebanyak 80.000 ton. Pemerintah berkomitmen akan menurunkan harga daging sapi hingga Rp 76.000/Kg dari saat ini rata-rata Rp 95.000 per Kg.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa berjanji akan menekan harga secepatnya. "Harga daging saat ini masih tinggi, kita akan menurunkan dikisaran harga Rp 76 ribu/Kg dan kita kejar harga itu," kata Hatta usai rapat koordinasi menindaki masalah harga daging dan bawang di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Rabu (17/4/2013).


Salah satu cara yang akan dilakukan pemerintah adalah membuka keran impor khusus untuk jenis daging yang minim diproduksi di tingkat lokal. Keputusan ini diambil karena banyaknya permintaan dari golongan kelas menengah.


"Keputusan yang kita ambil setelah kita mendengar terjadi peningkatan demand yaitu dari golongan kelas menengah kita. Sehingga perlu tambahan pasokan untuk mendapatkan kuota agar mempercepat suplai ke pasar. Suplai dalam negeri seperti prime cut (untuk steak) ini perlu keterbukaan pada sisi suplai dan demand," tambahnya.


Ia berharap dengan adanya tambahan pasokan dan mempercepat distribusi harga akan segera turun. "Bagi mereka yang lalai untuk suplai akan diberikan sanksi yang tegas. Walaupun kuota sudah diberikan dan bisa masuk ke pasar sehingga perlu tambahan. Acuan kita terhadap harga selain juga inflasi kita sebesar 2,43% kemarin. Kita akan kendalikan harga volatile food. Kita akan melakukan penambahan tetapi tidak mempengaruhi swasembada," tutupnya.


Sementara itu, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyikapi penambahan kuota khusus daging prime cut adalah langkah terbaik. Cara ini akan meminimalisir para pelaku berkepentingan membeli daging di pasar becek.


"Tetap ada tata niaga untuk tipe tertentu seperti prime cut. Total impor 80 ribu ton (kuota impor tahun 2013) yang terdiri beberapa tipe tetapi ada beberapa tipe yang kita lakukan keterbukaan sehingga tidak akan mempengaruhi pasar becek (tradisional) kita," jelasnya.


(wij/hen)