"Pilot project Ceremai, kita pasang converter," tutur Direktur Utama Pelni Jussabella Sahea di Kantor Pusat Pelni, Jakarta, Jumat (19/4/2013).
KM Ciremai merupakan kapal penumpang lama yang telah dimodifikasi. Kapal ini bisa digunakan untuk mengangkut barang, kendaraan, dan penumpang. Nantinya, komposisi BBG sebesar 70% dan sisanya 30% masih menggunakan BBM subsidi sebagai bahan bakar. Untuk biaya dan penghematan, Jussabella menilai, sampai saat ini pihaknya lebih terfokus pada uji coba saja.
"Kita nggak bicara penghematan dulu, ini adalah keinginan Pelni untuk tidak menggantungkan diri pada BBM subsidi. Kedua pakai gas itu clean environment. Kalau bicara hemat dan tidak, BBM subsidi itu kan sangat murah dan gas jauh harus lebih murah," tambahnya.
Saat ini, Pelni memiliki 36 unit kapal yakni 25 kapal penumpang, 3 kapal roro, 4 kapal barang dan 4 kapal perintis. Nantinya setelah sukses di KM Ciremai, akan diterapkan di kapal Pelni lainnya. Di 2013, Pelni menargetkan bisa meraup laba bersih Rp 56,9 miliar atau meningkat dari realisisi laba 2012 yang sebesar Rp 24,04 miliar.
(feb/dnl)