Bensin Premium Dijual 2 Harga Berbeda, Negara Bisa Hemat Rp 30 Triliun

Jakarta - Pemerintah berencana menerapkan 2 harga berbeda untuk BBM jenis premium. Harga Rp 4.500/liter hanya untuk motor dan angkutan umum, sementara untuk mobil pribadi lebih mahal. Kebijakan ini bisa menghemat uang negara Rp 30 triliun.

"Sekitar Rp 25-30 triliun penghematannya," ujar Pengamat Ekonomi A. Prasetyantoko usai menghadiri pelantikan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo di Gedung Mahkamah Agung (MA), Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Senin (15/4/2013).


Akan tetapi, Prasetyantoko mengingatkan adanya ancaman kebocoran distribusi bensin premium murah. Sehingga, angka penghematan tersebut bisa saja kurang dari yang diharapkan.


"Menurut saya juga nggak akan sampai segitu karena ada risiko kebocoran. Konsumsi akan tetap tinggi," sebut Prasetyantoko.


Ia lebih mengarahkan agar pemerintah menaikkan saja harga BBM bersubsidi. Sebab, penghematan yang bisa dicapai adalah hingga Rp 55 triliun. Namun ia menyadari kebijakan yang diambil lebih berdasarkan unsur politik dibandingkan ekonomi.


"Kalau kenaikan sampai Rp 1.500/liter, penghematannya bisa sampai Rp 55 triliun," tegasnya.


Meski hanya pembatasan, Prasetyantoko berharap kebijakan tersebut dilakukan segera. Pasalnya, jika tanpa hal tersebut konsumsi BBM bisa mencapai 53 juta kiloliter (KL).


"Kalau nggak dikendalikan, konsumsi bisa sampai 53 juta Kl dan subsidi bisa Rp 320 triliun," tutupnya.


(dnl/dnl)