Harga Daging Sapi Mahal, Anak-anak Indonesia Bakal Makin Cebol

Jakarta - Mahalnya harga daging sapi membuat minat masyarakat Indonesia untuk mengkonsumsi daging semakin turun. Saat ini harga daging sapi per kg masih bertahan tinggi Rp 90.000-95.000/Kg.

Ketua umum Komite Daging Sapi Jakarta Raya Sarman Simanjorang mengatakan dengan mahalnya harga daging ini berpengaruh negatif terhadap konsumsi masyarakat pada daging sapi.


"Kecendrungan anak Indonesia ke depan makin pendek (cebol) karena kekurangan protein. Ini penelitian dokter lho," ujar Sarman beberapa waktu lalu di Jakarta.


Selain itu Sarman menuturkan bahwa konsumsi daging di Indonesia jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan negara Malaysia dan Singapura. Saat ini rata-rata konsumsi daging per kapita penduduk Indonesia hanya 1,9 sampai 2,2 kg/kapita/tahun.


"Tingkat konsumsi daging di Indonesia harus ditingkatkan setiap tahunnya. Bisa menjadi 7 kg/tahun/kapita. Kita kalah dengan Malaysia dan Singapura yang sudah 7 kg. Sedangkan kita masih 1,9-2,2 kg/kapita/tahun," katanya.


Untuk itu, Sarman menganjurkan agar tata niaga perdagangan di kembalikan kepada Kementerian Perdagangan. Ia juga menegaskan tugas dari Kementerian Pertanian fokus pada masalah produksi saja tidak untuk perdagangan.


Sementara itu program swasembada daging 2014 harus ditinjau ulang secara matang. Tahun 2012 pasokan sapi tidak bisa memenuhi kebutuhan daging di 2012.


"Kita mendukung dan harga mati untuk swasembada daging tetapi dengan syarat yaitu harga harus terjangkau sesuai dengan UU pangan. Mau itu daging lokal maupun impor tidak ada masalah asal terjamin," katanya.


"Nah yang kami ragukan adalah hasil sensus sapi 2011 bahwa kita punya 14,8 juta ekor dan hal ini menurunkan kuota impor. Sehingga kami mengadakan satu koordinasi dengan Apindo ternyata dari 14,8 juta ekor sebanyak 31,5% adalah sapi jantan. Berarti secara hitung-hitungan kita hanya punya 1,475 juta ekor. Dengan angka itu, 14,8 juta bukan stok tetapi cadangan. Kalau stok pengertiannya itu bisa dibeli, dipotong untuk kebutuhan pasar tetapi ini sapi punya masyarakat. Ini sangat tidak layak, kalau cadangan boleh," tandasnya.


(wij/hen)