Kiwoom Securities: Aksi Jual Asing Hambat Penguatan IHSG

Jakarta - Positifnya Dow Jones di tengah turunnya bursa Eropa dapat mempengaruhi sentimen. IHSG dapat bergerak naik dengan pola bullish engulfing setelah relatif melemah kemarin. Namun demikian, masih adanya minat jual asing dapat memperlambat kenaikan ini. Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak mixed di kisaran positif hari ini.

AISA – Target penjualan


PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) menargetkan penjualan tahun ini naik mencapai Rp 5 Triliun dibandingkan dengan penjualan Rp 3 Triliun tahun lalu. Naiknya kinerja didukung oleh kenaikan alokasi belanja modal yang mencapai Rp 808.9 Miliar. Sekitar 369.5 Miliar belanja modal dialokasikan untuk bisnis beras, Rp 303 Miliar untuk bisnis kelapa sawit, dan Rp 136.4 Miliar sisanya untuk bisnis makanan. Tahun ini AISA berencana membangun dua rice mill, akuisisi lahan sawit, serta pengembangan produk dan ekspansi pasar ke Eropa. Dengan rice mill baru, kapasitas produksi beras AISA diperkirakan naik menjadi 480,000 ton per tahun. Melalui akuisisi lahan sawit, manajemen menargetkan total luas lahan dapat mencapai 770 Ha.


BCAP – Rencana rights issue


PT MNC Kapital Indonesia (BCAP) berencana menerbitkan 149.99 juta lembar saham baru (10% saham) melalui proses rights issue. Dana hasil rights issue akan doalokasikan untuk meningkatkan struktur permodalan dan keuangan.


BMTR – Rencana non-preemptive rights


PT Global Mediacom (BMTR) berencana menerbitkan 1.26 miliar lembar saham baru (9.01% saham) baru melalui mekanisme non-preemptive rights. Harga saham baru ditetapkan minimum Rp 2,360 per lembar sehingga target dana perolehan mencapai Rp 2.97 Triliun. Dana hasil non-preemptive rights akan dialokasikan untuk meningkatkan kepemilikan anak perusahaan, PT MNC Sky Vision (MSKY).


BORN – Negosiasi penjualan Asmin Koalindo


Proses divestasi anak usaha PT Borneo Lumbung Energi & Metal (BORN) dalam tahap finalisasi. Manajemen BORN sedang merundingkan penjualan 20% saham PT Asmin Koalindo Tuhup dengan Perusahaan asal Korea Selatan, Posco Energy. Manajemen menargetkan transaksi akan selesai dalam 1-2 bulan ini dan indikasi nilai transaksi lebih dari US$ 500 Juta. Mayoritas dana penjualan untuk melunasi utang kepada Standard Chartered Bank. Dimana saat ini, BORN memiliki utang US$ 1 Miliar kepada bank tersebut. Selain menjual anak usaha, BORN akan menambah likuiditas kas dari pertumbuhan kinerja.


(ang/ang)