Warga Fatmawati Ungkap Ada Rahasia di Balik Studi MRT Jakarta

Jakarta - Warga Lebak Bulus, Panglima Polim, Fatmawati, Sisingamangaraja Jakarta Selatan menolak rencana pembangunan jalur layang (elevated) proyek Mass Rapid Transit (MRT).

Ada warga yang menuding, berdasarkan hasil studi awal tak ada rekomendasi pembangunan jalur MRT di kawasan Jl Fatmawati, Jakarta Selatan dan sekitarnya.


Salah satu warga jalan Fatmawati yang aktif dalam aksi ini, Mahesh mengungkapkan studi yang dilakukan oleh Japan International Cooperation Agency (JICA) Jepang menyebutkan, MRT tersebut tidak pantas dibangun di kawasan Jalan Fatmawati.


"Sebetulnya studi JICA sendiri tidak mendukung MRT ini dibangun. Ini menurut data yang saya dapat," ungkap Mahesh saat ditemui di sebuah aksi penolakan proyek MRT layang di depan pasar Cipete, Jakarta Selatan, Senin (15/4/2013).


Ia mengaku mendapatkan data dari ombudsman dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), serta dari JICA. Mahesh telah memberikan kajian buku setebal 5.000 lembar tersebut ke Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).


"Kita dapat dari Ombudsman, kemaren kita sudah kasih ke Jokowi," jelasnya.


Sayangnya, ia belum bisa memberikan data lebih lanjut yang dimilikinya. "Nanti saja hari Rabu kita foto copy, dan kita publish," jelasnya.


Secara terpisah, seorang warga Fatmawati bernama Heriyanto mengatakan hal senada. Studi yang telah dilakukan JICA pada tahun 2001 tersebut menjelaskan, MRT di kawasan jalan Fatmawati seharusnya dibangun di bawah tanah karena pertimbangan kontur dan struktur jalan yang tidak mendukung.


"JICA saja tidak menyetujui MRT layang di Fatmawati. Alasannya karena terlalu curam, dan kebisingan yang menggangu warga sekitar," tutupnya.


Seperti diketahui rencananya MRT tahap I akan dibangun menghubungkan Lebak Bulus sampai dengan Bundaran HI sepanjang 15,7 km dengan 13 stasiun, antaralain sebanyak 7 stasiun layang dan 6 stasiun bawah tanah ditargetkan mulai beroperasi pada akhir 2016.


Sebanyak 7 stasiun sepanjang 7 Km berada di atas (elevated/layang) yaitu stasiun Lebak Bulus, Fatmawati, Cipete, Haji Nawi, Blok A, Blok M dan Sisingamangaraja. ementara itu 6 stasiun sepanjang 6 Km berada di bawah tanah yaitu Bundaran Senayan, Istora, Benhil, Setiabudi, Dukuh Atas, Bundaran HI.


(zul/hen)