Kiwoom Securities: Aksi Jual Asing Kembali Beri Tekanan

Jakarta - Melemahnya Dow Jones serta bursa regional dipicu pelemahan harga komoditas dapat kembali memberikan sentimen negatif. IHSG bergerak turun dengan penutupan kembali di bawah level psikologis 4,900 kemarin. Serrta, naiknya aksi jual asing dapat kembali memberikan tekanan. Maka, kami memperkirakan IHSG akan bergerak di area yang negatif hari ini.

ASRI – Marketing Sales 2013

PT Alam Sutra Realty (ASRI) mencatat penjualan marketing sales selama 1Q 2013 senilai Rp. 1.37 triliun atau 18.9% lebih rendah dari 1Q 2012 senilai Rp 1.69 Triliun. Pada tahun ini, ASRI mengalokasikan capex senilai Rp. 3.2 Triliun yang sebagian besar dana nya digunakan untuk mengakuisisi tanah di Serpong Utara dari PT Modernland Realty (MDRN). Perseroan menargetkan pembangunan tanah tersebut pada tahun 2016.


BRAU – Keterlambatan penyampaian laporan keuangan

Manajemen PT Berau Coal Energy (BRAU) memastikan tidak dapat menyampaikan laporan keuangan auditan FY 2012 pada 24 April 2013 karena tengah melakukan review terhadap beberapa bagian dalam laporan keuangan tersebut. Pos pengeluaran BRAU senilai US$ 56 Juta tidak dapat dibuktikan bukti transaksinya.


BUMI – Kinerja operasional 1Q 2013

Manajemen PT Bumi Resources (BUMI) membukukan kenaikan penjualan batubara sebesar 20.6%Yoy menjadi 19.1 juta pada 1Q 2013 Vs 15.8 juta pada 1Q 2012 lalu. Produksi sepanjang 1Q 2013 mencapai 19.7 juta ton.


CTRA – Estimasi kinerja 1Q 2013

Manajemen PT Ciputra Development (CTRA) memperkirakan pendapatan 1Q 2013 mencapai Rp 1.5 Triliun Vs Rp 551.8 Miliar pada 1Q 2012 lalu. Naiknya kinerja didukung oleh proyek perumahan di Medan dan Semarang masing-masing seluas 100Ha. Dalam proyek kerjasama operasi tersebut, CTRA telah mengucurkan dana senilai Rp 200 Miliar untuk pembangunan perumahan di kedua kota tersebut. Penjualan perumahan memberi kontribusi sekitar 85% dari total pendapatan dan sisanya berasal dari bisnis komersial seperti hotel, perkantoran, pusat perbelanjaan, dan lain-lain.


INAF – Pengembangan obat herbal

PT Indofarma (INAF) akan mengembangkan obat herbal yang sesuai dengan standar pemerintah. Investasi pengembangan obat herbal ini dalam rangka mengimplementasikan aturan Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOTB). Untuk mengembangkan produk obat herbal dan menambah varian produk herbal, INAF menganggarkan dana sekitar Rp 23 Miliar. Dana tersebut berasal dari belanja modal INAF tahun ini. Selain itu INAF akan bekerjasama dengan pihak ketiga, universitas dan para peneliti untuk pengembangan obat herbal. Manajemen INAF menargetkan kontribusi dari obat herbal berkisar 7%-8% tahun ini.


KBLI – Rencana produksi kabel tegangan tinggi

PT KMI Wire and Cable (KBLI) berencana memproduksi kabel listrik tegangan tinggi pada tahun 2014. Selama ini, KBLI menjual kabel listrik tegangan tinggi yang diimpor dari Korea Selatan. Kabel jenis ini dipakai untuk proyek menara transmisi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Untuk membeli mesin produksi Kabel tegangan tingi, KBLI telah mendapat pinjaman Rp 100 Miliar dan US$ 5 juta dari PT Bank Central Asia (BBCA). Detailnya, Rp 50 Miliar untuk modal kerja dan Rp 50 Miliar untuk bahan baku produksi serta US$ 5 juta utuk kepentingan lindung nilai dengan tenor pinjaman satu tahun.


(ang/ang)