Pengusaha Protes Ekspansi BUMN Picu 1.000 Usaha Swasta Pelabuhan Bangkrut

Jakarta - Kurang lebih dari 1.000 perusahaan jasa swasta yang terkait dengan usaha kepelabuhan di Pelabuhan Tanjung Priok mulai gulung tikar. Hal ini diakibatkan oleh ekspansi besar-besaran yang dilakukan BUMN pelabuhan di Indonesia.

Ketua Umum Indonesia National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto mengatakan perlu ada penyikapan antara pemerintah dan sektor usaha swasta agar tidak mematikan usaha swasta nasional.


"Situasi kegiatan usaha kepelabuhan sekarang ini sangat sulit. Sektor usaha dan forwarder swasta sudah mulai gulung tikar. BUMN boleh-boleh saja melakukan ekspansi tetapi jangan mengganggu kegiatan usaha swasta nasional," ungkap Carmelita saat berdiskusi dengan media soal kepelabuhan di Gedung Kadin Jakarta, Selasa (16/04/2013).


Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iskandar Zulkarnain mengatakan ekspansi Pelindo II maupun BUMN Pelabuhan lainnya harus dikenadalikan menyangkut nasib 1.200 perusahaan anggota ALFI yang terdaftar 25.000 tenaga kerja swasta yang selama ini hidup dan bergantung kepada pelabuhan.


"Pelindo mempunyai fasilitas dan modal yang cukup besar. Kami swasta yang UKM tidak seharusnya dimatikan sehingga semuanya bisa hidup dan tidak dimatikan," sahutnya.


Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia (APBMI) Bambang Rakhwadi menuturkan jumlah perusahaan bongkar muat terus berkurang karena BUMN pelabuhan ingin menguasai bisnis kepelabuhan dari hulu ke hilir.


"Dulu perusahaan bongkar muat di Priok lebih dari 100 perusahaan, dalam beberapa tahun terakhir tinggal 16 perusahaan yang eksis, tetapi kondisinya terus menurun," jelasnya.


Sebagai informasi dalam catatan Kadin dan Apindo, saat ini anak usaha. PT Pelindo II yang sudah berdiri adalah PT Indonesia Kendaraan Terminal, PT Energi Pelabuhan Indonesia, PT Integrasi Logistik Cipta Solusi, PT Jasa Peralatan Pelabuhan Indonesia dan PT Pengembang Pelabuhan Indonesia serta PT Pelabuhan Petikemas Indonesia.


Perusahaan lainnya yang akan dibentuk meliputi PT Pelabuhan Tanjung Priok, PT Jasa Armada Indonesia, PT Pusat Studi Maritime dan Logistik Indonesia, PT IPC Pelabuhan Petikemas Indonesia, PT Marine Services Indonesia, PT Terminal Curah Indonesia, PT Sarana Pengerukan Indonesia, PT Terminal Petikemas Sorong, PT Terminal Petikemas Batam.


(wij/hen)