Trust Securities: Waspadai Profit Taking

Jakarta - IHSG masih melanjutkan kenaikan pasca rilis naiknya housing start (MoM) dan turunnya inflasi AS serta rilis

kinerja emiten-emiten AS yang melampaui estimasi pendapatan dan laba bersih. Pelaku pasar cenderung

melakukan aksi beli terhadap saham-saham yang telah terdiskon sebelumnya. Sementara dari internal,

banyaknya kabar positif dari para emiten yang merilis berita pembagian dividen dan eskpektasi akan lebih

baiknya rilis kinerja Q1-13 setidaknya dapat mengimbangi sentimen negatif dari belum jelasnya opsi dan

mekanisme harga baru BBM. Nett buy asing pada saham-saham big cap turut mempertahankan IHSG

menghijau. Sepanjang perdagangan, IHSG menyentuh level 4998,65 (level tertingginya) di akhir sesi 2 dan

menyentuh level 4953,47 (level terendahnya) di awal sesi 1 dan berakhir di level 4945,25. Volume

perdagangan dan nilai total transaksi naik. Investor asing mencatatkan nett buy dengan kenaikan nilai

transaksi beli dan penurunan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Estimasi Pergerakan IHSG

Pada perdagangan Kamis (18/4) diperkirakan IHSG akan berada pada support 4947-4960 dan resistance

5010-5030. Berpola menyerupai hanging man di atas middle bollinger bands (MBB). MACD sedikit naik

dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba upreversal. IHSG

kembali berhasil melewati batas resisten kami (4956-4963) dan membentuk new break high. Akan tetapi,

IHSG juga membentuk adanya gap di level 4945-4954. Selama pelaku pasar masih mempertahankan daya

belinya dan tidak terpengaruh untuk menutup gap tersebut dan disertai dengan asing yang diharapkan masih

akan nett buy maka laju IHSG pun akan bertahan positif meski perlu juga mewaspadai potensi profit taking

setelah IHSG menembus rekor terbarunya.

(ang/ang)