Kalah Murah dari Truk, Ini Cara PT KAI Agar Kereta Bisa Bersaing

Jakarta -PT Tirta Investama (Aqua) menjadi pelopor distribusi angkutan air minum dalam kemasan (AMDK) galon menggunakan kereta api dari Sukabumi-Jakarta. Namun, ongkos distribusi air galon menggunakan kereta api lebih mahal 70% dibanding menggunakan truk.

Hal ini diakui oleh PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) sebagai penyedia layanan. Kepala Humas Daop I PT KAI, Agus Komarudin mengatakan, distribusi melalui kereta yang dilakukan oleh Aqua menggunakan sistem double handling.


Double handling yaitu, sebelum diangkut ke atas kereta api, produk air galon diangkut terlebih dahulu menggunakan truk dari pabrik menuju ke stasiun. Dari stasiun tersebut, produk kembali diangkut menggunakan forklift yang mana membutuhkan biaya lagi.


"Betul, dari pabrik Cicurug itu, nggak sampai masuk, harus handling segala macam. Memang misalnya dari pabrik ke stasiun itu pakai truk diangkut. Kemudian pada saat turun itu juga pakai handling," kata Agus kepada detikFinance, Selasa (19/8/2014).


Agus mengatakan, rencananya akan dibuat persimpangan rel kereta yang langsung menuju ke pabrik Aqua agar biaya handling bisa diperkecil. Tak perlu lagi ada truk hilir mudik stasiun untuk mengangkut air kemasan galon.


"Nanti akan ada dibuat simpang dari pabrik naikkan ke keretanya, nanti langsung, jadi handling, nggak ke stasiun Cicurug. Rencananya seperti itu. Saat ini tahap-tahap kita coba terus," lanjut Agus.


Namun sayangnya, Agus belum mengetahui berapa rincian biaya yang dikeluarkan perusahaan air minum atau perusahaan lainnya dalam menggunakan kereta api sebagai alternatif distribusi.Next


(zul/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!