Uang Pemerintah Tersisa Rp 2 Juta, Zimbabwe Tak Bisa Gelar Pemilu

Harare - Awal tahun ini, pemerintah Zimbabwe menyatakan simpanannya di bank hanya tersisa US$ 217 atau sekitar Rp 2,06 juta (Rp 9.500/US$). Negara miskin ini tak bisa menggelar pemilu presiden dan parlemen tahun ini.

"Ini sebuah pengakuan bahwa kami tidak mempunyai kemampuan untuk membiayai pemilu," ujar Menteri Keuangan Zimbabwe Tendai Biti dikutip dari AFP, Selasa (16/4/2013).


Dikatakan Biti, Zimbabwe membutuhkan setidaknya US$ 132 juta atau Rp 1,2 triliun untuk menggelar pemilu. Partai dari Presiden Robert Mugabe yang berkuasa saat ini, menginginkan pemilu digelar Juni 2013.


Jalan keluarnya, Biti mengatakan, pemerintah akan meminjam uang. Pemerintah Zimbabwe tidak bisa meminjam uang dari perusahaan lokal karena telah diatur dalam peraturan baru.


Biti mengatakan, selain meminta pinjaman dari PBB, pemerintah Zimbabwe juga menulis permohonan kepada Afrika Selatan dan Angola agar diberikan pinjaman untuk pemilu tersebut.


Pemerintah Afrika Selatan telah menyetujui pinjaman US$ 100 juta untuk mendukung Zimbabwe. Kondisi perekonomian Zimbabwe memang terus terpuruk karena inflasi super tinggi yaitu 231.000.000% yang sempat terjadi.


Pada Maret lalu, pemerintah Zimbabwe menyatakan berhasil meraup pendapatan US$ 241 juta, di bawah target US$ 301 juta. Namun impor yang dilakukan tinggi yaitu US$ 1,7 miliar, dibanding ekspor yang hanya US$ 689 juta.


"Kami berada di bawah tekanan. Kondisi keuangan kami sudah susah meski belum termasuk dana pemilu 2013," ujar Biti.


Pada Januari dan Februari, Zimbabwe tidak memperoleh pendapatan dari tambang berlian, dan di Maret pendapatan dari berlian hanya US$ 5 juta.


"Jika mendapatkan penerimaan dari berlian, kami tidak akan meminta uang dari siapapun untuk pemilu," kata Biti.


Anggaran pemerintah Zimbabwe untuk tahun ini ditargetkan US$ 3,8 miliar (Rp 36,1 triliun), sedangkan ekonomi diprediksi tumbuh 5%. Negara kaya aneka bahan tambang ini sekarang memakai mata uang US$ dan rand Afrika Selatan.


(dnl/ang)