Didemo Warga Fatmawati, Bos MRT: Tak Ada Alasan Proyek Ditunda Lagi

Jakarta - PT MRT Jakarta sebagai manajemen pelaksana proyek Mass Rapid Transit (MRT) DKI menegaskan, sudah tidak ada waktu lagi menunda moda transportasi massal tersebut. Walaupun proyek ini diprotes oleh warga Jl Fatmawati dan sekitarnya yang menolak rute layang MRT.

Direktur Utama PT MRT Jakarta yang baru yakni Dono Boestami menegaskan siap menuntaskan dan mengeksekusi proyek dalam waktu dekat. Walaupun telah terjadi pergantian direksi PT MRT Jakarta beberapa waktu lalu.


"Kami berkeyakinan tidak ada alasan proyek ini ditunda lagi. Minimal menentukan pemenang dan konstruksi fisik secepatnya. Dalam 4 minggu kami dikasih waktu untuk mengejar yang 5 tahun (tertunda)," tutur Boestami kepada wartawan di Hotel Pullman Jakarta, Senin (15/4/2013).


Selain itu, Boestami menilai, sangat tepat proyek MRT Jakarta ini, digarap dalam waktu dekat. Menurutnya, langkah ini perlu diambil karena nilai kurs yen terhadap terdepresiasi terhadap dolar Amerika sehingga membuat nilai proyek ini tampak kecil.


"Kurs yen terdepresiasi 25% terhadap dollar. Ini proyek lebih murah dari nilai proyek awal. Ini sedang untung saja. Ini yen melemah, ini momentum untuk memanfaatkan," tambahnya.


Boestami menegaskan, pemenang tender akan diumumkan dalam waktu dekat saat soft launching. Pasca soft launching MRT Jakarta, secara resmi pengembangan dan pembiayaan mega proyek MRT tahap I rute Lebak Bulus-Bundaran HI sepanjang 15,7 Km dimulai.


Ia menambahkan terkait penolakan warga Fatmawati terhadap proyek MRT, hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemprov DKI dan Pemkot Jakarta Selatan. MRJ Jakarta hanya bertugas mengembangkan MRT yang ditugaskan oleh Pemprov DKI.

"Lebak Bulus, di Fatmawati. Perlu disampaikan tugas tersebut ada di pemda DKI, itu melalui Pemkot Jaksel. Pak Gubernur sudah sampaikan kepada walikota baru untuk kordinasi dengan MRT Jakarta," tutur Boestami


(feb/hen)