Harga Daging Masih Rp 95 Ribu/Kg, Ini Cara Pemerintah Menekannya

Jakarta - Sampai saat ini harga daging di pasar masih bertahan Rp 95 ribu/kg. Pemerintah mengaku punya cara untuk menekan harga daging tersebut hingga menyentuh Rp 80 ribu/kg. Apa saja?

"Tentunya tahap yang pertama ini dari stok yang ada dan sudah ada di tangan para pengusaha. Tentunya diminta dipercepat untuk dimasukan," ujar Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi saat ditemui di Kantor Menko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (27/6/2013).


Menurut Bachrul, saat ini ada 127.000 ekor sapi yang berada di tangan perusahaan penggemukan (feedloter). "Kan untuk sapi saja sekarang ini kita punya di feedloter kita punya 127.000 ekor. Nah, itu saja kita minta diakselerasi untuk tahap pertama," katanya.


Sementara itu, cara kedua adalah mempercepat kedatangan kuota impor khusus yang diberikan pemerintah kepada Perum Bulog. Seperti diketahui, Perum Bulog diberikan kuota impor 3.000 ton untuk menstabilkan harga daging saat ini.


"Tahap keduanya dengan daging-daging yang diimpor oleh Bulog, tentunya akan menambah kurang lebih daging 3.000 ton untuk sampai dengan Desember. Diharapkan sampai dengan akhir Juli ini bisa masuk sekitar 1000 ton daging yang diusahakan melalui Bulog," tuturnya.


Sedangkan cara ketiga adalah, membebaskan kuota khusus untuk prime cut (daging premium) yang biasanya digunakan sektor horeka (hotel, restoran, dan katering). Bachrul optimistis dengan berbagai kebijakan yang dikeluarkan pemerintah, harga daging bisa ditekan ke harga Rp 75.000-80.000/kg.


"Lain lagi, prime cut itu yang diimpor oleh para importir-importir IT. Importir daging yang selama ini mengimpor daging. Bulan Juni ini stok yang sudah ada di tangan pengusaha kita minta segera diguyurkan, dipercepat dan diperbanyaklah. Ya targetnya Rp 75.000-80.000/kg," tegasnya.


(wij/dnl)