Di RI 18 SPBU Untuk 1 Juta Penduduk, di Malaysia 80 SPBU Untuk 1 Juta Penduduk

Jakarta - Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menyatakan, saat ini Indonesia masih kekurangan jumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). Bahkan kalah dibandingkan dengan Malaysia.

Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng mengungkapkan, di Indonesia, 18 SPBU dipakai untuk melayani kebutuhan BBM 1 juta penduduk.


"Sementara di Malaysia, 80 SPBU untuk melayani 1 juta penduduk," ujar Andy ketika dihubungi wartawan, Kamis (27/6/2013).


Dikatakan Andy, sudah seharusnya Indonesia membangun lebih banyak lagi SPBU-SPBU yang tersebar sampai ke pelosok negeri. Tujuannya untuk menjamin ketersediaan BBM bagi masyarakat banyak.


"Kita perlu lebih banyak lagi SPBU-SPBU di Indonesia untuk menjamin ketersediaan bahan bakar, semakin banyak semakin baik," ucap Andy.


Pertanyaannya, kenapa tidak meminta badan usaha lainnya selain Pertamina untuk membangun banyak SPBU-SPBU khususnya di wilayah Indonesia Timur. Seperti Shell, Total dan Petronas?


"Bisa, mereka mau, tapi masalahnya kalau itu kita lakukan tuduhannya macam-macam, neoliblah, atau apalah, memihak ke asinglah segala macam. Padahal tujuannya baik agar keluarga kita di pelosok sana bisa menikmati ketersediaan BBM," tandasnya.


Saat ini jumlah SPBU Pertamina mencapai 5.027 SPBU, sedangkan Shell tercatat memiliki SPBU di seluruh Indonesia sebanyak 70 unit, dan Total tercatat memiliki SPBU sebanyak 19 SPBU se-Indonesia.


(rrd/dnl)