Direktur Utama PT Semen Indonesia (persero) Tbk, Dwi Soetjipto mengatakan investasi awal dilakukan sebesar US$ 350 juta dengan produksi semen diketahui sudah mencapai 2,3 juta ton.
"Sampai sekarang kita masih rugi, belum ada laba," ungkap Dwi kepada wartawan di Hotel Indonesia Kempinsky, Jakarta, Jumat (28/6/2013)
Menurutnya ini diakibatkan oleh bunga pinjaman yang terlalu besar dari bank lokal Vietnam. Dwi mengaku hal itu sangat memberatkan keuangan perusahaan.
"Pinjaman bunga sampai di atas 20% dari bank lokal. Jadi karena banyak beban bunga yang besar," sebutnya.
Maka dari itu, tahun ini persero hanya menargetkan untuk menyehatkan perusahaan. Ia mengaku tengah memproses penurunan bunga bank.
"Jadi proyeksi laba tahun ini supaya tidak rugi. kita proses penyehatan perusahaan. Jadi sekarang proses pinjaman yang lebih rendah," kata Dwi.
Dalam waktu dekat, Dwi mengaku akan menambah investasi sebesar Rp 20 hingga Rp 30 miliar. Tujuannya untuk perbaikan fasilitas distribusi yang memudahkan ekspor ke negara-negara di sekitar Vietnam.
"Untuk perbaiki fasilitas pemuatan ke dermaga. Dari pabrik kita bisa keluar untuk ekspor," pungkasnya.
(ang/ang)