Faisal Basri Sebut Gaji Bos Petral Rp 572 Juta/Bulan, Pertamina: Tidak Segitu

Jakarta -Gaji para petinggi anak perusahaan PT Pertamina (Persero), Pertamina Energy Trading Limited alias Petral, menjadi perbincangan karena nilainya yang fantastis. Pihak Pertamina pun angkat suara.

"Jadi, gaji Dirut Petral saat itu bukan dalam bentuk mata uang dolar Amerika Serikat, tetap dalam bentuk dolar Singapura. Saat itu kursnya Rp 9.000/SG$," kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda A Pusponegoro, kepada detikFinance, Senin (23/3/2015).


Sebelumnya, Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri menyebutkan bahwa gaji Dirut Petral mencapai US$ 44.000 atau sekitar Rp 572 juta setiap bulannya. Namun Wianda menyebut angkanya tidak sebesar itu.


"Kalau dihitung-hitung, jumlahnya di bawah berapa ratus juta dari itu. Tidak segitu, tapi aku tidak bisa memberitahukan berapa pastinya besaran gaji Dirut Petral karena menyangkut rahasia perusahaan," tuturnya.


Menurut Wianda, gaji petinggi Petral masih harus dipotong pajak 20% oleh pemerintah Singapura. Belum lagi tidak ada tunjangan tambahan. Ditambah dengan biaya hidup yang tinggi di Singapura, gaji yang diterima bisa dibilang pas-pasan.


"Bahkan take home pay-nya aslinya kecil. Selain karena dalam dolar Singapura, dipotong 20%, apalagi biaya makan tidak ada tambahan di gajinya. Kita tahu hidup di Singapura biayanya mahal, belum sewa apartemen. Jadi jumlah segitu pas-pas bagi dia," terangnya.


Pekan lalu, Faisal Basri mengungkapkan bahwa dirinya bersama Menteri ESDM Sudirman Said dan Direktur SDM Pertamina Dwi Wahyu Daryoto blusukan ke kantor Petral di Singapura. Di sana, mereka menemukan hal yang mengejutkan soal gaji para petinggi Petral.


"Tahu nggak yang buat kita lebih kaget lagi? Uang pisah Dirut Petral yang kemarin itu lebih dari US$ 1 juta (sekitar Rp 13 miliar). Pak Dwi (Direktur SDM Pertamina) kan tahu semua gaji pegawai Pertamina, tapi dia tidak tahu gajinya Dirut Petral. Pas diperlihatkan kaget, gajinya Dirut Petral itu US$ 44.000 (Rp 572 juta) per bulan take home pay, kalau pokoknya US$ 41.000 (Rp 533 juta). Kalah jauh gajinya Dirut Pertamina yang hanya sekitar Rp 200 juta/bulan take home pay," jelas Faisal.


(hds/hen)

Redaksi: redaksi[at]detikfinance.com

Informasi pemasangan iklan

hubungi : sales[at]detik.com