Buah Impor dari China, AS, Bahkan Kanada Kok Bisa Tetap Segar?

Jakarta - Indonesia sampai saat ini masih rutin mengimpor produk hortikultura, baik buah dan sayuran dari negara lain seperti China, Amerika Serikat, Australia, bahkan Kanada. Meski jarak pengiriman jauh, kok bisa produk tersebut tetap segar?

Direktur Pusat Kajian Hortikultura Tropika Institut Pertanian Bogor Sobir mengungkapkan alasannya.


"Yang pertama, namanya buah dan sayur itu pada dasarnya sel hidup. Jadi yang harus dilakukan untuk memperlama sel hidup itu adalah dengan ditidurkan, dengan menurunkan suhu simpan dengan menggunakan cold storage," kata Sobir di acara Indonesia Fruit Summit 2013 di rumah makan kawasan Menteng, Jakarta, Sabtu (29/6/2013).


Selain menidurkan sel hidup, cara kedua yang bisa dilakukan agar produk hortikultura tetap segar adalah dengan menahan kandungan air di dalam buah atau sayuran. Sebanyak 87-90% kandungan yang ada di dalam buah dan sayuran adalah air.


Cara lain yang dapat dilakukan, adalah dengan menggunakan zat lilin yang aman bagi manusia. "Zat lilin digunakan agar air tidak keluar. Itu nggak berbahaya. Selain pakai zat bisa juga gunakan cangkang serta kitosa. Karena cangkang dan kitosa itu bisa mematikan organisme yang berbahaya," imbuhnya.


Namun ia mengakui, ada beberapa eksportir nakal yang menyuntikan cairan formalin. Selain formalin, zat berbahaya lainnya adalah pestisida yang biasa disemprotkan agar buah atau sayur tetap segar.


"Pasti ada eksportir atau petani sana yang menyuntikan zat formalin yang diberikan saat buah masih bagus. Tetapi petani di Indonesia tidak pernah melakukan itu," sahut Sobir.


(wij/dnl)