RI akan Impor Cabai 9.000 Ton dari China dan Vietnam, Petani: Keterlaluan!

Jakarta - Asosiasi petani cabai menganggap rencana impor cabai 9.000 ton pada semester II-2013 suatu keputusan pemerintah yang keterlaluan. Para petani mendesak pemerintah seharusnya bisa mengatasi gangguan cuaca ekstrem terhadap produksi capai lokal.

"Keterlaluan!" tegas Ketua Umum Asosiasi Agribisnis Cabai Indonesia Dadi Sudiana kepada detikFinance, Jumat (28/6/2013)


Dadi mengatakan, kebijakan impor cabai saat harga di dalam negeri melonjak karena produksi cabai petani lokal terganggu cuaca tak menyelesaikan masalah mendasar pertanian di Indonesia.

Pemerintah khususnya kementerian pertanian punya program mencegah gangguan produksi cabai saat cuaca ekstrem yang kerap melanda Indonesia setiap tahun.


"Ini bukan menyelesaikan masalah tapi melanggengkan masalah petaninya tetap menderita," katanya.


Pada semester II-2013, pemerintah siap mengimpor cabai 9.000 ton dari negara China dan Vietnam. Izin impor sudah diberikan kepada 3 importir yang telah mendapat Surat Persetujuan Impor (SPI).


"Semester pertama sudah cukup namun untuk semester ke-2 nanti memang dialokasikan sekitar 9.000-an ton untuk cabai untuk masuk di akhir tahun setelah panen di Indonesia. Dengan demikian RIPH (Rekomendasi Impor Produk Hortikultura) sudah dikeluarkan minggu lalu dan kami sudah mengeluarkan SPI kepada 3 importir yang diberikan alokasikan Kementan," kata Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Bachrul Chairi kemarin.


(hen/dnl)