Ciputra Group, salah satu pengembang properti yang paling banyak mengembangkan kawasan pusat perbelanjaan di Satrio, seperti Ciputra World I menanggapi soal ide pembangunan terowongan tersebut.
"Belum ada, baru denger malah, itu kabarnya darimana, belum ada ya," kata Direktur Ciputra Group Sugwantono Tanto kepada detikFinance, di Jakarta, Kamis (27/6/2013).
Menurutnya, kalau pun dibangun proyek terowongan bawah tanah akan mengalami kesulitan karena banyaknya kabel listrik di kawasan tersebut.
"Agak susah juga ya karena kan memang sudah di bawah tanah jalan Dr. Satrio itu kan banyak kabel listrik," ujarnya.
Pembangunan terowongan bawah tanah di kawasan itu sudah mendapat perhatian pemerintah daerah DKI Jakarta. Para pengembang properti di kawasan itu pun diminta mengelola terowongan bawah tanah yang juga berfungsi sebagai pusat komersial.
Nantinya, terowongan bawah tanah itu akan menghubungkan kawasan Mega Kuningan dengan sentra-sentra komersial lainnya seperti superblok-superblok yang berdiri di kawasan Satrio.
Konsep terowongan bawah tanah ini diyakini lebih ramah lingkungan karena akan mengurangi kesemrawutan mobilitas manusia di permukaan jalan Satrio yang sudah dilengkapi jalan layang (flyover) non tol Kampung Melayu-Tanah Abang.
(hen/hen)
