BNI Syariah Bidik Kredit Mikro di Indonesia Timur

Jakarta -PT BNI Syariah berencana mengembangkan jangkauan bisnisnya untuk menjangkau nasabah di kawasan Indonesia Timur. Pembiayaan yang akan diberikan pada fokus penyaluran kredit mikro.

"Kita ada pengembangan wilayah Indonesia timur. Kita sudah buka 15 titik kantor cabang mikro, yang terbaru di Kendari, Ternate, dan Bima. Kita akan tambah lagi," ujar Direktur Utama BNI Syariah Dinno Indiano di sela acara perayaan ulang tahun ke empat Bank BNI Syariah di Kuningan City, Jakarta, Kamis (19/6/2014).


Ia mengakui tidak mudah mengembangkan bisnis perbankan di kawasan tersebut, mengingat tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap industri jasa keuangan masih sangat minim.


Pemanfaatan jasa-jasa keuangan seperti pembiayaan mikro pun bukan perkara mudah dilakukan di kawasan ini.


"Sebetulnya untuk buka di Indonesia timur, upayanya sangat luar biasa karena jarak dan monitoring yang jauh. Tapi kita fokus untuk meningkatkan financial inclusion di Indonesia timur," tegas dia.


Bersamaan dengan langkah melebarkan jangkauan binis tersebut, BNI Syariah juga tengah fokus pada usah-usaha peningkatan mutu pengawasan untuk meminimalkan risiko gagal bayar dalam kredit pembiayaan yang disalurkan.


“NPL (kredit macet) tertinggi BNI Syariah berasal dari pembiayaan, tapi masih sebesar 1,81%. Risiko pembiayaan kami terkelola dengan baik masih di bawah rata-rata NPL secara umum sebesar 2%,” ujar Direktur Risiko dan Kepatuhan BNI Syariah Acep R Jayaprawira.


Alasan tersebut yang mendasari perusahaan lebih memilih jenis pembiayaan mikro dalam strategi pengembangan cabang barunya di daerah-daerah seperti kawasan Indonesia timur. “Untuk di daerah kita masuk di pembiayaan mikro dengan pembiayaan yang tidak terlalu besar,” kata Acep.


(hen/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!