JK meminta bila pasangan nomor urut 2 ini terpilih, maka pengusaha harus kompak dengan pemerintah, sehingga Indonesia bisa menjadi negara maju.
"Suatu negara yang maju harus negara yang kompak. Pemerintah punya batasan dan punya tugas pokok, pertama anggaran, kebijakan yang transparan dan menjamin dunia usaha berjalan, infrastruktur yang baik, dan menjaga ketertiban," ujar JK dalam Dialog Capres Kadin di Djakarta Theater, Jumat (20/6/2014).
"Pemerintah tidak bisa sendiri, pengusaha juga. Pemerintah dibiayai pajak pengusaha. Kita sebenarnya satu dalam bangsa dan tidak ada kepentingan. Prioritas negeri ini banyak, jalan, kesehatan, industri, sampai angkutan," imbuh JK.
Sementara Jokowi mengatakan, Indonesia punya peluang besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi di atas 7%. Semua hambatan ekonomi sudah diketahui, seperti pembangunan sumber daya manusia (SDM), infrastruktur, dan perizinan.
"Sekarang tinggal melakukan keputusan lapangan. Tinggal memutuskan agar semua masalah diselesaikan dengan cepat, sehingga terbuka pintunya, dan semua bisa masuk ke masalah-maslah yang kita selesaikan tadi, dan dunia usaha mempunya kesempatan besar membangun bangsa dan negara. Kita ingin bangsa ini besar dan pemenang, dan salam dua jari," tegas Jokowi.
Menanggapi dialog ini, Ketua Umum kadin Suryo Bambang Sulisto mengatakan, dialog dengan Jokowi dan JK bukanlah dengan capres dan cawapres, melainkan dengan dua pengusaha dan sesama anggota Kadin.
"Satu hal yang melegakan, latar belakang dari capres dan cawapres adalah pengusaha, sehingga bisa menciptakan iklim usaha yang ramah bagi investor dan bisnis. Ini suatu yang melegakan," ucap Suryo.
(dnl/hen)
Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!
