JK Tanggapi Soal Kebocoran Rp 7.200 Triliun yang Disebut Prabowo

Pasuruan -Calon Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kebingungan dengan data kebocoran Rp 7.200 triliun yang dipaparkan Prabowo Subianto dalam debat capres (15/6) kemarin. JK menganggap data Prabowo tidak valid, apa alasannya?

"APBN (Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara) cuma Rp 1.800 triliun, bagaimana bocornya Rp 7.000 triliun. Bagaimana cara menghitungnya?" tanya JK di sela-sela kunjungannya ke Ponpes Sidogiri, Kraton, Pasuruan, Jatim, Senin (16/6/2014).


Menurut JK kebocoran APBN per tahun tidak mungkin mencapai Rp 7.000 triliun. Ia menduga Prabowo salah memaparkan data. "Mungkin dia nggak mengerti data," katanya.


Kebocoran APBN lanjut JK bisa terjadi salah satunya karena korupsi pada anggaran pembangunan. "Gaji kan nggak bisa dikorup," imbuhnya.


Dalam perhelatan debat capres kemarin, Prabowo menyebutkan Indonesia kehilangan kekayaan negara Rp 1.000 triliun. Bahkan, Prabowo mengutip pernyataan Ketua KPK Abraham Samad yang disebutnya pernah mengatakan kerugian ini mencapai Rp 7.200 triliun.


Soal angka kebocoran ini, Menkeu Chatib Basri tidak mengetahuinya. "Nggak ada yang bocor anggaran. Jangan tanya saya, saya benar-benar nggak ngerti," ujar Chatib.


Dalam posisinya saat ini, Chatib mengaku tidak elok jika mengomentari pendapat atau program para capres. "Nanti saja setelah Oktober kalau mau tanya pandangan. Setelah saya tidak jadi menkeu," kata Chatib.Next


(trq/hen)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!