JK Ingin Membentuk Bank Pembangunan untuk Danai Proyek Infrastruktur

Jakarta -Wakil Ketua Umum Bidang IT, Telekomunikasi, Penyiaran, dan Ristek Kadin Indonesia Didi Suwondo mengatakan pembangunan infrastruktur membutuhkan bank khusus. Dengan begitu, bisa didapat pembiayaan yang lebih mudah untuk pembangunan infrastruktur.

"Sekarang kan kalau bangun, kalau gak ada duitnya jadi sulit. Ada duit tapi dari perbankan mahal. Adanya bank infrastruktur yang berdana murah dan bunga bisa murah sangat penting untuk pembangunan infrastruktur," kata Didi dalam dialog dengan calon capres-cawapres dengan Kadin di Djakarta Theater, Jakarta, Jumat (20/6/2014).


Bagaimana tanggapan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla?


JK menyatakan sepakat dengan ide bank khusus tersebut. Namun, dia lebih mengarahkan kepada bank pembangunan yang di dalamnya tersedia komponen untuk infrastruktur.


"Bank tentu seharusnya kita kembali kepada bank pembangunan yang jangka panjang. Kita setuju. Memang waktu harus adanya pembangunan, ada bank yang dapat membiayai proyek jangka panjang," kata JK.


Dalam pembangunan infrastruktur, lanjut JK, ke depan akan diarahkan kepada swasta. Bila swasta tidak sanggup maka akan diambil alih oleh pemerintah.


"Kalau infrastruktur ada yang feasible, silahkan swasta yang membangun. Kita akan dahulukan kemauan pengusaha. Tapi kalau tidak feasible maka menjadi tugas pemerintah, karena dalam bisnis harus feasible," jelasnya.


JK mengakui kebutuhan kalangan dunia usaha, karena dia sendiri merupakan seorang pengusaha. "Jadi kalau swasta mau membangun pelabuhan silakan, membangun jalan silakan. Kalau tidak feasible serahkan ke pemerintah," kata JK.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!