Prabowo Janji Cegah Kebocoran Kekayaan Negara Rp 1.000 Triliun per Tahun

Jakarta -Calon presiden Prabowo Subianto memaparkan program ekonominya dalam 5 tahun ke depan. Capres dengan nomor urut 1 ini mengangkat upaya mencegah kebocoran kekayaan negara dan pengutamaan program ekonomi kerakyatan.

Pencegahan kebocoran penerimaan menjadi penting setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebelumnya menyebutkan dana sebesar Rp 7.200 triliun telah hilang setiap tahunnya.


"Tahun lalu, ketua KPK menyebutkan kebocoran dan kehilangan kekayaan negara 1 tahun sebesar Rp 7.200 triliun. Tim pakar kami menggunakan angka Rp 1.000 triliun, itu sudah fantastis," kata Prabowo dalam ajang debat capres di Hotel Gran Melia, Jakarta, Minggu (15/6/2014).


Prabowo berjanji akan meminimalkan bahkan meniadakan kehilangan kekayaan negara tersebut. "Ini adalah sasaran kami. Kami akan menutup, menghemat, memangkas, dan mengalihkan ke pembangunan ekonomi kerakyatan," tegasnya.


Bila kebocoran tersebut sudah tertutupi, maka dananya bisa dialihkan untuk banyak program. Prabowo telah menyiapkan beberapa program unggulan.


"Kita ingin alirkan dana dari ibu kota ke desa. Saya telah menandatangani manakala saya terpilih sebagai presiden, saya akan alokasikan Rp 1 miliar minimal untuk tiap desa dan kelurahan," katanya.


Prabowo juga berjanji membangun sejumlah infrastruktur seperti 3.000 km jalan raya, 4.000 rel kereta api, 8 pelabuhan, bank pertanian, dan lembaga tabung haji. Selain itu, Prabowo pun punya program mencetak 2 juta hektar lahan pertanian.


Dengan seluruh program tersebut, Prabowo menargetkan pendapatan masyarakat Indonesia rata-rata meningkat 2,5 kali lipat dari sekarang menjadi Rp 6 juta per bulan di penghujung pemerintahannya.


(mkl/hds)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!