Ini Bentuk Kampanye Hitam Uni Eropa Atas Sawit RI

Jakarta -Produk sawit Indonesia terus mendapatkan tekanan di luar negeri khususnya di negara Eropa. Kampanye hitam terus dilancarkan yang umumnya dilakukan oleh lembaga sosial masyarakat (LSM).

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Nus Nuzulia Ishak Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengungkapkan, ada berbagai macam cara bentuk kampanye hitam yang dilakukan oleh Uni Eropa.


"Hanya dari NGO (Non Government Organization) yang melakukan kampanye hitam. Ada di Prancis tidak boleh menggunakan CPO dengan menggunakan label. Jadi kita maping juga di Brussel (Belgia) dan Roma (Italia)," ungkap Nus kepada detikFinance di kantornya, seperti dikutip Rabu (25/03/2014).


Lebih detail ia mengungkapkan, bila ketiga negara Uni Eropa tersebut menyudutkan produk sawit Indonesia juga bermacam-macam. Dari mulai isu tidak ramah lingkungan sampai kesehatan.


"Kampanye anti sawit di Belgia banyak ditemukan di sektor makanan dengan menggunakan isu dampak negatif kesehatan, lingkungan hidup. Di beberapa supermarket banyak ditemukan beberapa produk yang menggunakan label anti sawit seperi No oil Palm, Zero Percent oil Palm, dan Palm Oil Free," tuturnya.


"Lalu yang lainnya Prancis. Roma ada tekanan kampanye soal deforestasi dan lingkungan jadi sudah macam-macam isunya. Kemudian petaninya tidak sejahtera," imbuhnya.


Nus mengatakan, apa yang ketiga negara tersebut tuduhkan kepada sawit Indonesia tidak benar. Tuduhan ketiga negara itu lebih disebabkan karena perang dagang. Oleh sebab itu harus dilawan.


"Saya kira kita harus membangkitkan dan memberikan perspekif positif kepada pelaku usaha di luar negeri bahwa kita tidak melanggar HAM tidak melanggar apapun yang mereka tuduhkan. Makanya kita lakukan promosi dalam rangka membangun image (citra). Kita harus counter (serang balik), ini perang dagang," cetusnya.


Menurut data Kemendag, Indonesia adalah pemasok utama kebutuhan CPO ke Eropa. Setiap tahun rata-rata ekspor CPO Indonesia ke Eropa mencapai 3,5 juta ton sedangkan kebutuhan CPO Eropa mencapai 6,3 juta ton. Malaysia di tempat kedua dengan nilai ekspor mencapai 1,5 juta ton.


(wij/dnl)

Berita ini juga dapat dibaca melalui m.detik.com dan aplikasi detikcom untuk BlackBerry, Android, iOS & Windows Phone. Install sekarang!