Alumni Universitas Brawijaya Kumpul Bahas Ekonomi Pancasila di Gedung MK

Jakarta - Ikatan Alumni Universitas Brawijaya, Malang hari ini melakukan pertemuan di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK) mengadakan seminar soal ekonomi Pancasila.

Ketua Ikatan Alumni Universitas Braijaya Syamsul Maarif mengatakan, ekonomi Pancasila seharusnya menjadi prinsip sistem ekonomi di Indonesia bahkan di dunia.


"Soal ekonomi Pancasila ini terkait soal ekonomi dan prinsip Pancasila yang sudah lama diajarkan di kampus, tetapi model pembangunan ekonomi di Indonesia terus berbeda dari beberapa orde, baik itu Orde Lama, Baru, hingga Reformasi," kata Syamsul saat membuka seminar bertajuk 'Ekonomi Pancasila sebagai Alternatif Sistem Ekonomi Indonesia dan Dunia' di Gedung MK, Jakarta, Sabtu (23/2/2013).


Menurut Syamsul, arah pembangunan ekonomi di Indonesia masih belum jelas. Kebijakan ekonomi yang penting dan mendasar diambil hanya atas kejadian temporer bukan visi jangka panjang. "Arah ekonomi ke depan dapat menjadi semakin tidak jelas, semakin larut dalam keadaan ekonomi dunia yang semakin liberal," katanya.


Selain itu, ia menambahkan Indonesia yang sudah hampir setengah abad merdeka namun belum memiliki jati diri untuk menentukan kebijakan ekonomi terutama arah pembangunan ekonomi.


"Setiap rezim yang berkuasa di Indonesia selalu menetapkan model pembangunan yang berbeda juga dipengaruhi oleh visi dan misi pemerintah yang berkuasa maupun perekonomian yang terjadi di dunia internasional," tandasnya.


Acara ini dihadiri para alumni Universitas Brawijaya, terlihat antara lainMunawar Ismail dan Ahmad Erani Yustika. Hadir sebagai panelis seminar antara lain Hendri Saparini dan Faisal Basri.


(wij/dnl)