Dicalonkan Jadi Gubernur BI, Pilihan Sulit Buat Agus Marto

Jakarta - Kemarin, Presiden SBY telah mengajukan surat kepada Pimpinan DPR terkait pencalonan Agus Martowardojo Gubernur Bank Indonesia (BI) menggantikan Darmin Nasution yang akan habis masa jabatannya apda 22 Mei 2013. Ini pilihan sulit buat Agus. Kenapa?

Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis mengatakan, secara politik Agus Marto mempertaruhkan jabatannya karena sebelumnya pernah ditolak menjadi Gubernur BI oleh DPR pada 2008 lalu.


Memang, Presiden SBY menentukan calon Gubernur BI dengan berkonsultasi dengan Wakil Presiden Boediono dan juga Menko Perekonomian Hatta Rajasa.


"Dulu Agus Marto pernah ditolak, tapi sekarang peta politik telah berbeda dengan sebelumnya. Tapi saya kira dengan dicalonkannya, berarti Agus Marto sudah tidak dibutuhkan lagi sebagai Menteri Keuangan. Nanti kalau dia ditolak lagi (oleh DPR) dan tetap menjadi Menteri Keuangan, saya kira kredibilitasnya sudah jatuh," tutur Harry kepada detikFinance, Sabtu (23/2/2013).


Harry menganjurkan, Agus saat ini harus mengambil pilihan, apakah dia menolak dicalonkan dan tetap menjadi Menteri Keuangan, atau menerima pencalonan dan mundur terlebih dahulu sebagai Menteri Keuangan. "Untuk Agus sudah sulit pasti dengan keputusan ini,"jelasnya.


Dikatakan politisi Golkar ini, Agus memang mempunyai kompetensi di bidang makro, meskipun selama dia menjabat sebagai Menteri Keuangan ada beberapa masalah yang terjadi seperti kasus pajak, lalu soal niat pemerintah membeli saham Newmont yang ditolak DPR, dan terakhir adalah soal kasus proyek Hambalang yang sempat membuatnya dipanggil oleh KPK.


"Ketika dia menjadi Direktur Utama Bank Mandiri cukup bagus. Kalau saat dia menjadi Menteri Keuangan, ada yang oke dan ada yang tidak oke. Persoalannya dia pernah ditolak, apakah orang yang ditolak bisa diajukan lagi? Itu nanti akan dibahas," tegas Harry.


Agus Marto sebelumnya pernah berujar, dirinya menganggap Darmin Nasution masih layak untuk menjabat sebagai Gubernur BI. Darmin memang masih bisa dicalonkan menjadi Gubernur BI karena baru menjabat selama satu periode.


"Saya sangat nyaman kerja sama dengan Bank Indonesia selama ini dan Gubernur Bank Indonesia sebagai pimpinan Bank Indonesia juga adalah cerminan institusi BI. Jadi kalau nanti akan ada rencana pemilihan Gubernur BI, kami berkeyakinan bahwa Pak Darmin Nasution adalah salah satu kandidat yang perlu dipertimbangkan," ujar Agus Marto kemarin di kantornya.


Agus Marto mengharapkan untuk Gubernur baru BI nanti, dirinya bisa bekerja sama sebaik-baiknya karena masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan bersama-sama, antara pihak Kemenkeu dan BI. Selain menyiapkan APBN, juga ada beberapa undang-undang terkait keuangan yang harus diselesaikan. Tapi ternyata Agus sendiri yang ditunjuk Presiden SBY.


Agus Marto memang lama berkecimpung di dunia perbankan nasional. Sebelum ditunjuk sebagai Menteri Keuangan menggantikan Sri Mulyani pada 2010, Agus merupakan Direktur Utama Bank Mandiri sejak 2005. Pria kelahiran Amsterdam 24 Januari 1956 ini juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bank Permata selama tiga tahun.


Di kalangan pegawainya di Kementerian Keuangan, Agus Marto dikenal sebagai sosok yang giat dan tak kenal lelah. Sifat ini memang telah dikenal sejak Agus Marto memimpin Bank Mandiri.


(dnl/dnl)