Industri di Medan Sudah 5 Tahun Krisis Gas

Jakarta - Para industri di Medan, Sumatera Utara sudah 5 tahun krisis gas bumi hal ini membuat produksi terus turun. Industri di Medan yang menggunakan gas antaralain sarung tangan karet, keramik, kaca dan lain-lain.

Ketua Forum Industri Pengguna Gas Bumi Achmad Safiun mengatakan sudah 5 tahun para industri di Medan teriak kekurangan gas bumi, namun hingga sampai saat ini belum kunjung teratasi.


"Sudah 5 tahun kita kekurangan gas, dua tahun lalu kami juga sudah teriak ke pemerintah, sudah lapor ke Menteri ESDM tapi belum terselesaikan juga masalah kekurangan gas ini di Medan," ujar Safiun kepada detikFinance, Minggu (24/2/2013).


Dikatakan Safiun kondisi ini membuat produksi banyak industri di Medan terus menurun. Disisi lain persaingan dengan barang impor yang makin banyak masuk ke Indonesia semakin ketat.


"Dampak kekurangan gas selama 5 tahun ini, produksi industri-industri di Medan terus turun, sementara barang impor makin banyak masuk," katanya.


Saat ini kata Safiun, kebutuhan gas bumi di Medan mencapai 50-60 juta kaki kubik per hari (mmscfd). Namun saat ini yang terpenuhi hanya 7-10 mmscfd.


Sebelumnya, tidak hanya industri, PT PLN pun mengalami kekurangan pasokan gas di PLTGU (Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap) di Belawan Medan akibat pasokan gas dari Lapangan Glagah Kambuna terhenti karena habis.


Akibatnya PLN harus rogoh kocek lebih banyak untuk mengoperasikan PLTGU Belawan dengan menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) mencapai 2,8 juta liter per hari atau RP 25,5 miliar per hari.


Apalagi saat ini krisis gas di Medan diperparah dengan menurunnya pasokan gas bumi dari PT PGN ke 20.000 pelanggannya di Medan akibat pasokan gas dari lapangan Pertiwi Nusantara Resources akan habis.


Sehingga pasokan yang yang disalurkan PGN sempat turun dari 12 mmscfd pada akhir 2012 lalu menjadi 7 mmscfd. Sementara kebutuhan sekitar 20.000 pelanggan PGN di Medan mencapai 25 mmscfd.


(rrd/hen)