Dahlan Iskan Buka Alasan Batalnya Pertamina Beli Perusahaan Minyak Petrodelta

Jakarta - PT Pertamina (Persero) batal membeli atau mengakuisisi 32% saham perusahaan minyak Petrodelta SA, yang dimiliki perusahaan AS Harvest Natural Resources Inc. Apa alasan batalnya akuisisi perusahaan yang beroperasi di Venezuela tersebut?

Menteri BUMN Dahlan Iskan selaku pemegang saham Pertamina mengatakan, batalnya rencana akuisisi karena nilai investasi pada kesepakatan awal untuk membeli saham Harvest di Pertodelta naik dua kali lipat. Hal tersebut membuat pemegang saham meminta Pertamina membatalkan rencana akuisisi tersebut.


"Pemegang saham yakni Menteri BUMN tidak menyetujui karena ternyata ada permintaan capex (investasi) tambahan. Tambahannya dua kali lipat. Kita hitung jadi nggak feasible akhirnya RUPS (rapat Umum Pemegang Saham) itu tidak menyetujui," tutur Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (22/2/2013).


Seperti diketahui, untuk akusisi tahap awal Pertodelta, Pertamina harus merogoh kocek tahap awal sekitar US$ 725 juta. Batalnya akuisisi ini membuat harga saham Harvest anjlok 41%. Harvest mengaku kecewa atas batalnya rencana akuisisi sahamnya di Petrodelta, karena Pertamina harus mengikuti rekomendasi pemerintah Indonesia.


Dahlan sendiri menuturkan, andaikata nilai penjualan saham Petrodelta kembali kepada kesepakatan awal, pemegang saham akan menyetujui pembelian kembali. Namun harus melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) terlebih dahulu.


"Kalau harga seperti persetujuan awal kami setuju untuk beli," tegasnya.


Akibat gagalnya rencana tersebut, akan ada dana mengganggur dari belanja modal yang sebelumnya dialokasikan untuk akuisisi Petrodelta. Dahlan merekomendasikan Pertamina untuk mengalokasikan capex tersebut untuk peningkatan kapasitas produksi sumur minyak tua di dalam negeri melalui pemberdayaan program Brigade 300K.


"Uang rencana untuk beli dipakai untuk tingkatkan produksi dalam negeri melalui Brigade 300K. Itu nilai barel yang di sana (Venezuela) bisa di dapat di dalam negeri. Kalau mereka (Harvest) ngotot minta nilai tambahan," cetusnya.


(feb/dnl)