"Persiapan finalisasi angka-angka akhir, siapa dapat berapa. Paling utama kan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPERA), Kementan (Kementerian Pertanian) dan Kemenhub (Kementerian Perhubungan). Mereka dapat alokasi sekali," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil di Gedung Djuanda, Kemenkeu, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Senin (29/12/2014)
Sementara itu, Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro mengatakan tambahan anggaran untuk Kementerian PUPERA Rp 33 triliun, Kementerian Perhubungan Rp 20 triliun dan Kementerian Pertanian Rp 15 triliun.
"Ruang fiskal kan Rp 230 triliun, dan tiga kementerian ini mendapat alokasi paling besar," ungkap Bambang.
Menteri PUPERA Basuki Hadimuljono menambahkan total anggaran kementeriannya di 2015 mencapai Rp 118 triliun setelah ada tambahan anggaran. Anggaran tersebut untuk proyek bendungan, konektivitas dan penyediaan air bersih.
"Jadi sebesar Rp 118 triliun sesuai prioritas dari pemerintah," kata Basuki.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara-Perubahan (APBN-P) 2015, pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki dana tambahan sebesar Rp 230 triliun. Sekitar Rp 120 triliun atau 52% dipakai untuk membangun infrastruktur.
Dana senilai Rp 230 triliun tersebut berasal dari peningkatan penerimaan pajak, pengalihan subsidi, dan penurunan harga minyak. Penggunaan dana ini akan difokuskan untuk 2 kelompok belanja yaitu pembangunan infrastruktur (termasuk perhubungan) dan pangan.
(mkl/hen)