Meski Harga BBM Turun, Menko Sofyan: Tetap Harus Berhemat

Jakarta -Pemerintah telah mengumumkan kebijakan baru subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi. Hasilnya, harga Premium turun dari Rp 8.500/liter menjadi Rp 7.600/liter. Sementara harga Solar juga turun dari Rp 7.500/liter menjadi Rp 7.250/liter.

Sofyan Djalil, Menko Perekonomian, meminta masyarakat agar tetap berhemat meskipun harga BBM sudah turun.


"Kita imbau masyarakat hemat. Jangan karena harga-harga turun kita jor-joran dan menggunakan berlebihan," ujarnya di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (31/12/2014).


Sofyan menjelaskan, BBM tetap merupakan sumber energi yang mahal dan langka. Maka dari itu, harus dihemat sebaik mungkin.


"Kita inginkan masyarakat tetap rasional menggunakan BBM. Bagaimana pun, BBM itu barang langka. Jadi semakin hemat digunakan, semakin baik untuk semuanya," jelasnya.


Menurut Sofyan, segala macam program pembatasan konsumsi tidak dibutuhkan lagi. Sebab, 2 kebijakan baru yang ditetapkan pemerintah hari ini membuat harga Premium dan Solar bisa naik-turun dan masyarakat bisa lebih mengontrol konsumsinya.


Hari ini, pemerintah resmi mencabut subsidi untuk Premium. Kemudian Solar diberikan subsidi tetap (fixed subsidy) Rp 1.000/liter.


"Tidak perlu (program pembatasan). Sekarang ini pemerintah tidak lagi memberikan subsidi, kecuali Solar dan minyak tanah," tukas Sofyan.


(mkl/hds)