Harga BBM Turun, Peritel Desak Pemasok Turunkan Harga Barang

Jakarta -PT Sumber Alfaria Trijaya, Tbk selaku pengelola ritel minimarket Alfamart mendesak para pemasok segera meninjauulang harga barang pasca penurunan harga BBM per 1 Januari 2015 kemarin oleh Pemerintah. Bila pemasok menurunkan harga, maka peritel pun akan menurunkan harga sehingga konsumen diuntungkan.

Corporate Affairs Director Alfamart Solihin mengatakan kebijakan Pemerintah terkait penetapan harga BBM sangat berpengaruh terhadap harga jual barang di tokonya.


“Sewaktu pengumuman kenaikan harga BBM pada 18 November 2014 oleh Presiden Jokowi, para pemasok telah menaikan harga berkisar 5-7%. Ketika harga BBM dilakukan penurunan, kami mendesak para produsen dan Pemasok juga ikut menurukan harga, agar pengelola minimarket bisa ikut menurunkan harga jual bagi konsumen," kata Solihin dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/1/2015).


Menurutnya, penurunan harga tersebut nantinya tidak berbanding lurus dengan penurunan harga BBM. Misalnya jika BBM saat ini turun 11,85% (dari Rp 8.500 ke Rp 7.600 per liter) maka harga di toko tidak bisa turun linier sebesar 11,85% juga.


“Intinya, kami juga akan lakukan penyesuaian, perusahaan menyambut baik kebijakan itu, dampaknya cukup positif bagi perusahaan. Kami dapat menekan beban operasional dengan signifikan. Harapan kami ke depan, tarif dasar listrik (TDL) juga akan terkoreksi,” imbuhnya.


Seperti kita ketahui Pemerintah telah menaikan harga BBM bersubsidi pada 18 November 2014 sebesar Rp 2.000 per liter (dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 per liter atau sebesar 30,77%), per 1 Januari pemerintah memangkas kembali sesesar Rp 900 (dari Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter atau sebesar 11,84%).


(ang/hen)